Wa0004
Wa0004
2.1
2
2.1
16 X + 8Y 8 X2Y
2.1
Teori Atom Thomson (1897)
- Menemukan elektron
- Model Atom “Roti Kismis”
2.2
Pengukuran massa
elektron tunggal (e-)
(Pemenang Hadiah Nobel
bidang Fisika tahun 1923)
• Fisikawan Jerman
• Menemukan proton
• Percobaan Canal Rays
(partikel sinar saluran)
• Muatan proton = muatan
elektron (1,6 x 10-19 C)
• Massa proton = 1,6 x 10-24 g)
Teori Atom Rutherford (1910)
• Menemukan neutron
2.2
Nomor Atom (Z) = jumlah proton dalam inti setiap atom
suatu unsur.
Nomor Massa (A) = jumlah total proton + neutron dalam inti
atom suatu unsur.
= nomor atom (Z) + jumlah neutron.
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom yang sama
tetapi berbeda nomor massanya.
Nomor Massa A
ZX
Simbol Unsur
Nomor Atom
1 2 3
1H 1H (D) 1H (T)
235 238
92 U 92 U
2.3
Isobar merupakan atom-atom dengan unsur yang berbeda tetapi
nomor massanya sama
24 24
11 Na 12 Mg
Isoton merupakan atom-atom dengan unsur yang berbeda tetapi
jumlah neutronnya sama
39 40
19 K 20 Ca
Isoelektron merupakan atom-atom dengan unsur yang berbeda
tetapi jumlah elektronnya sama
2- 35 -
32
16 S 17 Cl
+ 24 2+
23
11 Na 12 Mg
2.3
2.3
Apakah Anda sudah Mengerti Isotop?
14
Berapa jumlah proton, neutron, dan elektron pada 6C ?
11
Berapa jumlah proton, neutron, dan elektron pada 6C ?
2.3
2.4
Gas Mulia
Halogen
Golongan
Periodik
Logam Alkali Bumi
Logam Alkali
Molekul adalah suatu agregat (kumpulan) yang terdiri
dari sedikitnya dua atom dalam susunan tertentu yang
terikat bersama oleh gaya-gaya kimia (disebut juga
ikatan kimia).
11 proton 11 proton
Na 11 elektron Na+ 10 elektron
17 proton 17 proton
Cl 17 elektron Cl- 18 elektron
2.5
Ion monatomik mengandung hanya satu
atom
Na+, Cl-, Ca2+, O2-, Al3+, N3-
2.5
Apakah Anda sudah Mengerti Ion?
27 3+
Berapa jumlah proton dan elektron pada 13 Al ?
78 2-
Berapa jumlah proton dan elektron pada 34 Al ?
2.5
2.5
2.6
Rumus molekul menunjukkan jumlah eksak
atom-atom dari setiap unsur di dalam unit terkecil
suatu zat.
O3 O
N2H4 NH2
2.6
Rumus senyawa ionik terdiri atas kombinasi dari
kation dan anion.
• biasanya sama dengan rumus empirisnya.
• perbandingan kation dan anion di setiap senyawa adalah 1:1
sehingga senyawa tersebut bermuatan listrik netral.
rumus senyawa ionik senyawa NaCl
2.6
Rumus Senyawa Ionik
2 x +3 = +6 3 x -2 = -6
Al2O3
Al3+ O2-
1 x +2 = +2 2 x -1 = -2
CaBr2
Ca2+ Br-
2.6
Penamaan Senyawa
• Senyawa Ionik
– biasanya logam + non-logam.
– anion (non-logam), menambahkan “ida” pada
nama senyawa.
2.7
• Senyawa Ionik logam transisi
– Logam transisi dapat membentuk lebih dari satu
jenis kation.
– Menggunakan anka romawi untuk menunjukkan
jumlah kation
FeCl2 2 Cl- -2 jadi Fe adalah +2 besi(II) klorida
2.7
2.6
2.7
• Senyawa molekular
• non-logam atau non-logam +
metaloid
• Jika biner, maka penamaan sama
dengan senyawa ionik
• HCl, HBr
• Pertama, kita tempatkan nama dari
unsur pertama dan diberi akhiran
–ida untuk unsur kedua
• Awalan “mono-” dapat dihilangkan
untuk unsur pertama
• Untuk oksida, akhiran “-a” pada
awalan kadang dihilangkan
2.7
Senyawa Molekular
HI hidrogen iodida
2.7
2.7