Anda di halaman 1dari 20

Fernando M.

Meluk
(1606090018)
Sepriano A. Nubatonis
(1606090023)
Joshua U. S. Jurumana
(1606090026)
Simson E. Palla
(1606090027)
Petrus Mau (1606090070)
Aldo D. Y. Tomasui
 Terminologi
 Faktor penyebab
 Kategori
 Model
 Strategi
 Studi kasus
MenurutAnthony Antoniades, 1990;
Transformasi adalah sebuah
proses perubahan secara berangsur-angsur
yang akan mengarahkan perubahan dari
bentuk yang sudah dikenal sebelumnya
melalui proses menggandakan secara
berulang-ulang atau melipatgandakan

Transformasi adalah suatu proses


perubahan yang terjadi secara
berkelanjutan, baik secara keseluruhan
maupun sebagian, dengan tetap tidak
mengubah substansi atau esensinya dan
disesuaikan dengan keadaan.
1. Kebutuhan identitas diri
2. Perubahan gaya hidup
3. Penggunaan teknologi baru
4. Perubahan sosial
5. Perubahan ekonomi
6. Perubahan politik
1. Transformasi Topologikal (Geometri)
Bentuk geometri yang berubah
dengan komponen pembentuk dan fungsi
ruang yang sama

2. Transformasi Gramatikal (Ornamen).


Dilakukan dengan menggeser,
memutar, mencerminkan,
menjungkirbalikkan, melipat.
3. Transformasi Reversal (Kebalikan).
Pembalikan citra pada figur
objek yang akan ditransformasi dimana
citra objek dirubah menjadi citra
sebaliknya.

4. Transformasi Distorsi (Merancukan).


Kebebasan perancang dalam
beraktivitas.
1. Desain Pragmatis
suatu desain akan mengalami
transformasi pragmatis ketika desain
tersebut menggunakan bahan material
sebagai dasar pengolahan bentuk atau
sebagai metahan materialnya.

2. Desain Tipologis
suatu desain akan mengalami
transformasi tipologis ketika desain tersebut
memiliki kaitan budaya suatu daerah,
memberikan image tentang daerah atau
budaya tertentu.
3. Desain Analogis
suatu desain akan mengalami
transformasi analogis ketika desain
tersebut memiliki kriteria penggambaran
tentang sesuatu hal, baik itu benda,
watak, atau kejadian.

4. Desain Kanonis
suatu desain akan mengalami
transformasi kanonis ketika desain
tersebut menggunakan geometri
sebagai mentahan materialnya dalam
sistem konvensional.
1. Strategi Tradisional
Strategi tradisional merupakan
strategi awal yang digunakan oleh para
perancang dalam mencari bentuk yang baru
dalam karya mereka. Strategi yang fokus pada
apa faktor-faktor internal, eksternal, dan
artistik. Strategi tradisional merupakan
strategi yang paling sederhana. Pemanfaatan
strategi tradisional masih sangat
memperhatikan apa yang ada di luar dari
bangunan itu, misalnya site. Bangunan yang
ada biasanya mengikuti site yang ada.
2. Strategi Peminjaman (Borrowing)
Meminjam dasar bentuk dari
lukisan, patung, obyek benda-benda
lainnya, mempelajari properti dua dan
tiga dimensinya sambil terus menerus
mencari kedalaman interpretasinya.
Tranformasi pinjaman ini adalah
pemindahan rupa dan dapat pula
diklasifikasi sebagai metafora rupa.
3. Dekonstruksi atau Dekomposisi
Sebuah proses susunan yang
ada dipisahkan untuk dicari cara
baru dalam kombinasinya dan
menimbulkan sebuah kesatuan baru
dan tatanan baru dalam komposisi
yang berbeda.
1. Parc de la Villette oleh Bernard
Tschumi, di Paris tahun 1990.
Sebuah kompleks museum
dengan taman 30 ha di mana terdapat
unit-unit gedung untuk berbagai
kegiatan kebudayaan museum dan
peragaan teknologi dan informatika.
Strategi Dekonstruksi yang
dipakai yakni seolah-olah objek yang
ada diledakkan, sehingga objek-objek
dasar pembentuk objek terlihat, dan
apa yang dibongkar disusun kembali
sehingga menghadirkan bentuk yang
baru. Hal yang menarik yakni
komposisi bentuk rancu yang memiliki
kesan yang unik, memiliki bentuk yang
2. Villa Savoye oleh Le Corbusier, di
Prancis tahun 1928.
Karya ini meminjam seni lukis
Kubisme yang bertitik tolak dari
penyederhanaan bentuk geometris
berkotak-kotak. Keenam sisi bangunan
merupakan segi empat . Elemen
bangunan mengutamakan fungsi yang
dapat menimbulkan keindahan tanpa
adanya hiasan atau dekorasi apapun.
Sistem ini menjadikan suatu bangunan
dibangun dalam waktu yang singkat
dan jumlah yang banyak. Hampir
semua elemen konstruksi merupakan
fabrikasi yang siap dipasang. Konsep
3. VILA OLIMPICA HOTEL ARTS ,
oleh Frank O. Gehry di Barcelona,
Spanyol.
The Vila Olimpica Hotel Arts
berlokasi di Olympic Village yang
memiliki luas 150.000 ha. Dengan
menampilkan bentukan – bentukan 3d,
bangunan yang merupakan
transformasi dari bentuk ikan yang
direalisasikan dalam sebuah konstruksi
sepanjang 54 meter dan tinggi 35
meter. Dengan bentukan dan dimensi
seperti ini, bangunan ini menjadi vocal
point bagi daerah sekitar.
Kolaborasi antara hasil
teknologi dan pemilihan bahan mampu
meningkatkan elemen – elemen estetik
yang dominan pada bangunan ini.
Selain unsur –unsur yang lepas dari
keteraturan, masih dapat kita amati
bagian – bagian yang tak lepas dari
‘peninggalan’ pendahulunya, yaitu
arsitektur modern. Hal ini nampak
4. DENVER ART MUSEUM oleh
Daniel Libeskind di Colorado,
Amerika.
Bangunan ini didirikan
diatas lahan seluas 146.000 ha dan
menjadi bangunan yang memiliki
konstruksi paling unik bagi
lingkungan sekitarnya.
Hal yang pertama kali
nampak pada bangunan ini adalah
bentukan yang penuh dengan bidang
mencuat yang dikantilever.
Penggunaan metal, kaca, titanium
dan batu-batu alam dianggap
menambah sifat artistik dari
bangunan ini.
Untuk dapat menghasilkan
bentukan seperti ini tentunya juga
mengandalkan kemampuan
teknologi dan pemilihan bahan yang
tepat dan berkualitas tinggi.
Bangunan ini lebih cenderung
mencerminkan ‘massa’ daripada
5. Perpustakaan Daerah SOEMAN
HS, Riau, Indonesia
Bangunan ini dibangun oleh
pemerintahan daerah Riau dan
merupakan perpustakaan dengan
desain unik di Indonesia karena
bangunannya yang
menyerupai bentuk buku. Hal ini
dapat dilihat dari bentuk lengkungan
yang menyerupai sebuah buku tebal
yang terbuka jika dilihat dari atas
gedung.
Konstruksi yang digunakan
dalam pembuatan bangunan ini
adalah baja konstruksi yang dapat
dilihat dari pilar-pilar yang melengkung
pada bagian atap bangunan.
Daya tampung setiap
lantainya sebanyak 1.000 orang.
Perpustakaan ini
mempunyai fasilitas yang lengkap
mulai dari public library, children
library, student library, educational
room, auditorium, bilik budaya melayu,
atrium, meeting room, discussion
room, audio visual room, CCTV,
6. The Tower Of Biel oleh Coop
Himmelbau di Forum Arteplage
Biel, Swiss
Bangunan ini mampu
memancarkan kekuatan dan
kebebasan penuh dan kreasi
yang nampak ‘lepas’ tanpa
adanya batasan. Bangunan ini
sangat berani dalam permainan
olahan bentuk, baik permainan
bidang, garis dan massa.
Bangunan ini tidak hanya
tampak seperti sebuah kotak
persegi namun lebih terlihat
hidup dan berirama. Desain
konsep berorientasi pada
konstruksi urban yang memberi
kesan ringan namun kokoh.
Ketepatan menggunakan baja
sebagai rangka yang di tutup
oleh kaca dan terekspos pada
7. Dancing House oleh Frank O.
Gehry di Ceko
Rumah ini digunakan
sebagai gedung perkantoran.
Bangunan ini adalah contoh
dari arsitektur dekonstruksi, deng
an bentuk yang
mencerminkan wanita dan
pria (Ginger dan Fred)
menari bersama-
sama. Konstruksi dari 99 panel
beton dengan masing-
masing bentuk yang berbeda,
sehingga
membutuhkan bentuk kayu yang
unik. Bangunan seolah-olah
dapat bengkok seperti didorong
oleh jari. Lekukannya yang pas
menunjukkan kehebatan dari
bangunan ini. Dan yang
terpenting dari bangunan ini ialah
8. Kantor Bupati Toba, Samosir,
Sumatera Utara
Arsiterktur yang
diterapkan pada bangunan
kantor Bupati Toba Samosir
merupakan transformasi
arsitektur tradisional rumah adat
Batak Toba yang mencakup
bentuk bangunan dan
pengunaan ornamen pada
bagian depan bangunan. Di sisi
lain transformasi arsitektur rumah
adat Batak Toba ada yang
dilakukan dengan mengganti
materialnya secara keseluruhan.
Pada bangunan modern
keseluruhannya menggunakan
bahan semen, batu pasir, dan
besi sebagaimana bangunan
modern tanpa merubah bentuk

Anda mungkin juga menyukai