Anda di halaman 1dari 24

Hormon reproduksi

 Siti Nuryani
 Jurusan Analis Kesehatan
 Poltekkes Dep.Kes.Yogyakarta
(aryani_008@yahoo.co.id)
Hormon secara umum.

Definisi hormon
-zat organik
-sel/kelenjar normal dan sehat
-disekresikan kedarah
-dibawa ke target
-diproduksi dalam jumlah sedikit
-Pengaruh besar
-koordinasi dan integrasi fungsi alat tubuh
Sifat-sifat umum hormon
1. Suatu chemical mesengger yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin
2. Disekresikan langsung ke dalam aliran darah
3. Fungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam
tubuh dan kontrol berbagai proses metabolisme
(reproduksi; pertumbuhan dan perkembangan;
mempertahankan homeostatis; pengadaan,
penggunaan dan penyimpanan energi)
4. Kadarnya dalam sirkulasi darah dapat
menggambarkan aktifitas dari kel endokrin
5. memiliki organ/jar target tertentu
6. Berbentuk: amine, polipeptide/protein, steroid
Faktor yang mengatur kerja
hormon
 Kecepatan sintesa dan kecepatan
sekresi
 Sistem transport yang spesifik dalam
plasma
 Konversi kedalam bentuk yang lebih aktif
 Reseptor hormon spesifik pada sitosol
atau membran sel target yang berbeda
 Pemecahan akhir dari hormon
Khusus reproduksi  mengatur perkembangan
organ dan reproduksi
 Deferensiasi dan perkembangan gamet
 Perubahan saluran reproduksi
 Tingkah-laku
 Percumbuan
 Kopulasi
 Kahamilan
 Kelahiran
 Menyusui
 Semua kejadian ini diatur oleh hormon tertentu
Hormonyang mempengaruhi reproduksi berasal
dari
Hyphothalamus
Hyphophisis
Gonad
Plasenta

Kerja masing2
dipengaruhi hormon
lain (secara sinergik/konser)
Jenis kelenjar hormon
Hipotalamus FSH-RH,LH-RH, Oksitosin,
TRH,PIH

Hipofisis anterior FSH, LH/ICSH,LTH

Hupofisis posterior Oksitosin

Testis Testosteron

Ovarium Estrogen, progesteron,


relaksin
Plasenta
HCG
Endokrinologi reproduksi
wanita
Hipotalamus
Gonadotropin releasing hormon
Hipofisis anterior
Luteinizing Hormon
Follicle stimulating hormon
Ovarium folikel
estrogen & progesteron
Uterus haid
Klasifikasi hormon
reproduksi
Berdasar pengaruh:
 Hormon primer  secara langsung
 Hormon sekunder  tidak secara langsung
Struktur kimia:
 Protein
 Steroid
 Amin
 lemak
FSH-RH dan LH_RH
 Hormon protein hipotalamus
 10 AA
 Fungsi : perangsangan sekresi hormon gonadotropin (FSH, LH)
dari adenohipofisa

Oxytosin dan vasopresin


 Hormon protein
 9 AA
 Oxytosin mempengaruhi kontraksi uterus dan oviduk ,
menstimulasi produksi susu
 Vasopresin  reabsorbsi air pada ginjal

TRH (thyrolibrin), PIH


 Protein
 3AA
 Mempengaruhi sekresi hormon prolaktin (LTH) dan TSH dari
adenohipofisa
 PIH menghambat sekresi prolaktin
FSH,dan LH
 =hormon gonadotropin Hipofisa / pituitari
 Glikoprotein
 Bersama (FSH,LH) merangsang pertumbuhan dan
pematangan folikel ovarium selanjutnya untuk sekresi
estrogen
 Mempengaruhi spermatogenesis dalam tubuli
seminiferi testes
 LH menyebabkan ovulasi, mempertahankan korpus
luteum, dan sekresi progesteron

LTH / prolaktin
 Protein
 198 AA
 Merangsang pertumbuhan kel susu
Androgen/testosteron
 Oleh sel-sel leydig testes gonad
 Untuk deferensiasi organ kelamin luar
 Mempengaruhi proses desensus testikulorum
 Pertumbuhan dan kelangsungan fungsi kelenjar kelamin pelengkap yang
menghasikan semen
 Berpengaruh pada sifat kelamin sekunder
Estrogen
 Oleh sel ovarium
 Untuk manifestesi estrus
 Pertumbuhan saluran kelenjar mamae wakt menyusui
 Mengontrol pelepasan hormon pituitari (FSH,LH)
 Untuk sifat kelamin sekunder wanita
 Sensitisasi otot-otot uterus terhadap oxytosin, mengendorkan servik, vagina, vulva,
menimbulkan tonus pada uterus
Progesteron
 Oleh sel-sel korpus luteum
 Untuk mempertahankan kehamilan dengan menghambat gerakan uterus, secara
spontan
 Meniadakan atau menurunkan respon myometrium terhadap oxytosin, menghambat
sekresi FSH dan LH
 Dengan estrogen  pertumbuhan kel, mamae
Progesteron
 Oleh sel-sel korpus luteum
 Untuk mempertahankan kehamilan dengan menghambat gerakan
uterus, secara spontan
 Meniadakan atau menurunkan respon myometrium terhadap
oxytosin, menghambat sekresi FSH dan LH
 Dengan estrogen  pertumbuhan kel, mamae

Relaxin
 Oleh korpus luteun dan plasenta
 Memudahkan partus
Plasenta
 HCG
 Disekresikan melalui urin wanita hamil
 Oleh sel sel sinsitiotropoblas plasenta
 Menyebabkan korpus luteum berfungsi
dalam kehamilan
 glikoprotein
Fungsi umum sex hormon

 Mengontrol sifat / karakteristik sex


sekunder
 Mengontrol siklus reproduksi
 Mengontrol pertumbuhan &
perkembangan organ reproduksi
(terutama testis dan ovarium)
 Anabolisme protein
 Pria : testosteron
 Wanita : estrogen & progesteron
Endokrinologi reproduksi
wanita
Hipotalamus
Gonadotropin releasing hormon
Hipofisis anterior
Luteinizing Hormon
Follicle stimulating hormon
Ovarium folikel
estrogen & progesteron
Uterus haid
Chorionic Gonadotropin

 Dibentuk sel tropoblast


Fungsi
 Mempertahankan corpus luteum
 Menunda menstruasi dan ovulasi
Diagnosis lab
 Adanya hCG dalam urin cara aglutinasi (
lateks, hemaglutinasi) atau tes hambatan
aglutinasi sebaiknya urin pagi
 (+) kehamilan/peny trophoblastik
Laktasi

 Estrogen, progesteron, dan placental


lactogen (hPL) proliferasi
kelenjar
 Laktasi induksi prolaktin dan
rangsangan puting susu
Reproduksi pada pria
Hipotalamus
GnRH
Hipofisis
FSH & LH
Testis

 LH sel leydig testoteron


 FSH tub seminiferus spermatogenesis
Lab: kadar testoteron (RIA), LH dan FSH
Pe kadar LH tanda kegagalan testis primer
METODE PEMERIKSAAN
KADAR HORMON
 Pemeriksaan secara biologis (Bio-assay)
 Pemeriksaan secara kimiawi (chemical
assay)
 Pemeriksaan secara imunologis
(immuno-assay) : RIA, ELISA,
Fluoroimuno assay, Luminescen imuno
assay)
 Matur tenkyu
Test laboratorium
 Pemeriksaan faal kelenjar tiroid
Kadar hormon
T4 = kadar hormon tiroksin total serum
T3 = kadar hormon triiodothyronine total serum
rT3 = kadar ‘reverse triiodothyronine’ serum
TSH = kadar Thyroid Stimulating hormon serum
Protein pengangkut
TBG = thyroxine binding globulin
TBPA = thyroxine binding prealbumin
T3U = T3 resin uptake
TBI = thyroxine binding Index
Test laboratorium

Hormon bebas
FT4 = free T4
FT3 = free T3
FT4I/FTI = free thyroxine index (T4 x T3U)
FT3I = free triiodothyronine index
(T3 x T3U)
Test laboratorium

 Kadar T4 & T3 total diukur dg cara


radioimmunoassay: T4 serum dilepas
dari ikatannya + T4 radioaktif dan anti -
T4
kompolek antigen antibodi
 Kadar FT4 & FT3 diukur tanpa melepas
protein pengikatnya.
 T3U menilai TBG yang belum terisi T4
 Pe TBG menyebabkan pe T4 dan pe
T3U sedangkan FT4I tetap dlmbts N

Anda mungkin juga menyukai