Anda di halaman 1dari 60

Program Indonesia Sehat

Pendekatan Keluarga

KEBIJAKAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER


KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.

Ciloto, 13 November 2017


drg. INDRA R. DHARMAWAN, MKM

Pendidikan:
Dokter-gigi, Univeritas Airlangga (1997 – 2003)
 S2 Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (2015 – 2017)
Pengalaman Kerja :
 Dokter gigi – RS. Dr. Hardjanto Balikpapan
 Dokter Gigi – RS. Pertamina Tanjung – Kalimantan Selatan
 Dokter Gigi – Puskesmas Sebengkok. Kota Tarakan
 Pengelola Program Kesehatan Gigi dan Mulut, Dinas Kesehatan Kota
Tarakan – Kalimantan Utara
 Subdit Yankes Gigi dan Mulut, Kemenkes RI (2012 – 2015)
 Direktorat Pelayanan Kesehetan Primer (2015 – present)

Organisasi :
• Pengurus PB PDGI tahun 2017 – 2020 (Komisi JKN)

2
Program Indonesia Sehat
Pendekatan Keluarga
Outline
Pendahuluan

Kebijakan dan Strategi Ditjen Yankes

Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut

Kebijakan Pelayanan Kesehatan Gigi


dan Mulut

Penutup
Program Indonesia Sehat
Pendekatan Keluarga

PENDAHULUAN
Permasalahan Kesehatan di Indonesia

TRIPLE BURDENS

Masih dihadapkan
Transisi demografi Penyakit Tidak pada masalah
(penduduk Lansia Menular mulai penyakit menular
naik) naik (AIDS, TB,
Malaria, dll)

5
TANTANGAN SAAT INI:
Tuntutan Daya Saing Pengembangan Pelayanan Kesehatan

INDONESIA SAAT INI RPJMN ke III


INDONESIA SAAT INI ASEAN ECONOMY COMMUNITY
INDONESIA SAAT INI SDGs

Pengembangan Upaya Kualitas


Pelayanan Kesehatan
Ketersediaan Akses
Fasyankes

• RPJMN ke III, AEC dan Pasca SDGs di depan mata


• Arah RPJMN ke III, SDGs dan AEC menuntut daya saing ketersediaan Akses
dan kualitas Fasilitas Pelayanan Kesehatan  pencapaian Pasien Safety.
• Disisi lain saat ini Indonesia masih mengejar peningkatan jumlah dan
pemerataan distribusi SDM Tenaga Kesehatan

7
PEMBANGUNAN KESEHATAN

“ adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua


komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan
kesehatan

Tujuan
Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang
Kemitraan produktif secara sosial dan ekonomis
daerah (UU 36 th 2009)
Pusat Lintas sektor
masyarakat
swasta
PENDAHULUAN

MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN VISI DAN MISI PRESIDEN


3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;
DAN KEWILAYAHAN

Berkepribadian dlm budaya


9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia
Indonesia

PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA KERJA


PINTAR PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA
SEHAT
RENSTRA
2015-2019

PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN


Program Indonesia Sehat
RENSTRA 2015-2019

Pilar 2
Pilar 1 Penguatan Pilar 3
Paradigma Sehat Yankes JKN

Promotif – preventif sebagai Peningkatan Akses


landasan pembangunan terutama pd FKTP Benefit
kesehatan Optimalisasi
Sistem Rujukan Sistem pembiayaan: asuransi –
azas gotong royong
Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Mutu
Kendali Mutu & Kendali
Penerapan pendekatan Biaya
continuum of care
Keterlibatan lintas sektor Intervensi berbasis resiko Sasaran:
kesehatan (health risk) PBI & Non PBI
Tanda kepesertaan KIS

PENDEKATAN D
KELUARGA T
KELUARGA SEHAT P
GERMAS K 10
PARADIGMA SEHAT

PROMOSI KESEHATAN
(Health Promotion)
1. PREVENSI PRIMER
Perlindungan Spesifik
(Specific Protection)

OPERASIONAL 2. PREVENSI Early Diagnosis &


PARADIGMA SEHAT SEKUNDER Prompted Treatment

Disability Limitation
3. PREVENSI TERTIER
Rehabilitation
Arah Pembangunan Kesehatan
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025

Bangkes diarahkan Akses masyarakat thp Akses masyarakat Kes masyarakat thd
untuk meningkatkan yankes yang terhadap yankes yankes yang
akses dan mutu yankes berkualitas telah lebih yang berkualitas berkualitas telah
berkembang dan menjangkau dan
telah mulai mantap
meningkat merata di seluruh
wilayah Indonesia

Kuratif-
VISI:
Rehabilitatif MASYARAKAT
SEHAT
YANG MANDIRI
PROMOTIF - PREVENTIF DAN
BERKEADILAN

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
12
Program Indonesia Sehat
Pendekatan Keluarga

KEBIJAKAN & STRATEGI DITJEN


YANKES
STRUKTUR ORGANISASI

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN


KESEHATAN

SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL

DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT
FASILITAS MUTU DAN
PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN
PELAYANAN AKREDITASI
KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN
KESEHATAN PELAYANAN
PRIMER RUJUKAN TRADISIONAL KESEHATAN

PERMENKES NOMOR 64 TAHUN 2015


ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN
Program Indonesia Sehat
Pendekatan Keluarga

KONDISI
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
KONDISI PENYAKIT DI INDONESIA

Kema an Kema an PERMASALAHAN


P Ibu Hamil P
R Neonatal KESEHATAN DI R
I INDONESIA I
O BBLR O
R Capaian R
I ISPA I
Imunisasi
T T
A Dasar A
S Karies Gigi Diare S
M M
A Malaria Periodon s Gizi Buruk A
S S
A Hipertensi A
L Malaria Kecacingan L
A TB A
H Stun ng H
Tetanus
Kaki Gajah
Gingivi s HIV
DBD
Kebiasaan Sakit kulit
merokok
DM
Obesitas

4
MASALAH UTAMA

1. Gigi berlubang (karies gigi)


2. Penyakit / radang gusi
KARIES GIGI
penyakit kronis yang paling umum
diderita oleh anak usia sekolah

Jutaan jam belajar per tahun hilang


akibat masalah kesehatan gigi dan mulut
DATA NASIONAL 2016
Status pengalaman gigi berlubang (DMF-T) anak dan dewasa
populasi indonesia tahun 1995-2013
20 18.93
18.4 18.2 18.33
18
16
14
12
10
8
6.1
6 5.45
4.7 4.46
4
2.2 2.4 2.7 1.63
1.5 1.41 1.38
2 1.1 1 1.14 1.46
0.91
0
SKRT 1995 SKRT 2001 Basic Health Survey 2007 Basic Health Survey 2013
12 years 15 years 18 years 35-44 years 65 years or older
Status Kesehatan Anak-anak Indonesia

► 95% anak menderita kerusakan gigi

► 15-100% anak dari berbagai wilayah


menderita kecacingan

► Lebih dari sepertiga anak menderita


malnutrisi
UHH DAN JUMLAH PENDUDUK LANSIA DI INDONESIA

 UHH di Indonesia meningkat dari 69 th (2008) --> menjadi 70,8 th (2015) -- > diperkirakan meningkat menjadi 72,2 th
(2030-2035)
 Jml Lansia berdasarkan SP th 2010 :18,1 juta jiwa (7,6% dari total pddk) -- > Susenas th 2014 mencapai 20,24 juta jiwa
(8,03% dari total pddk), tahun 2035 diperkirakan akan mencapai 41 juta jiwa

UHH Indonesia tahun 2008-2015 dan proyeksi tahun Persentase Penduduk Lansia di Indonesia tahun 2010 -
2030-2050 2035
STATUS KESEHATAN LANJUT USIA
Masalah Kesehatan Lanjut Usia
(Riskesdas 2013)
Prevalensi
No Masalah Kesehatan
55-64 tahun 65-74 tahun 75 + tahun

1 Hipertensi 45.9 57.6 63.8 PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN


(BPJS KESEHATAN)
2 Artritis 45 51.9 54.8
3 Stroke 33 46.1 67 • Total biaya pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2014: 42,6 Trilyun
4 PPOK 5.6 8.6 9.4 • Rasio Klaim : 104%

5 DM 5.5 4.8 3.5


6 Kanker 3.2 3.9 5
Penyakit Jantung
7 2.8 3.6 3.2
Coroner
8 Batu Ginjal 1.3 1.2 1.1
9 Gagal Jantung 0.7 0.9 1.1
10 Gagal Ginjal 0.5 0.5 0.6

Sumber: BPJS Kesehatan


SEBARAN POPULASI LANSIA MENURUT PROVINSI

Susenas 2012
DATA SDM KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TENAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

15 Fakultas Kedokteran
Gigi
Dokter Gigi •27,217
15 Program Studi
Kedokteran Gigi
Dokter Gigi
•2,824 Spesialis
21 Politeknik Jur.
Kesehatan Gigi dan
Terapis Gigi
Mulut
dan Mulut •12.207
10 Politeknik
keteknisian Medik
•3,223 Teknisi Gigi
JUMLAH FKTP TAHUN 2017

JUMLAH PUSKESMAS DI INDONESIA


STATUS
NON RAWAT
6356 AKREDITASI
INAP PUSKESMAS
9.767 PUSKESMAS
RAWAT INAP 3411 28, 2%
Sumber: Pusdatin Kemenkes (Data per 730, 41%
Desember 2016) 193, 11% DASAR

JUMLAH KLINIK DI INDONESIA MADYA

UTAMA
809, 46%
KLINIK PRATAMA RAWAT JALAN 6196
PARIPUR
KLINIK PRATAMA RAWAT INAP 1318 NA

KLINIK UTAMA RAWAT JALAN 632 8467 KLINIK


KLINIK UTAMA RAWAT INAP 321 Sumber: Dit. Yankes Primer (Data per 20 Oktober 2017)

1.760 PKM
JUMLAH PRAKTIK MANDIRI DOKTER DI INDONESIA TERAKREDITASI

8.307 Praktik Mandiri Dokter Sumber: Dit. Mutu Akeditasi Yankes (Data per
April 2017)
24
Sumber: Dit. Yankes Primer (Data per 1 Mei 2017)
DATA PUSKESMAS

KEBUTUHAN KONDISI SAAT INI

Jumlah
FASYANKES DRG DRG Terapis DRG DRG Terapis Gigi dan
(2017)
Spesialis Gigi dan Spesialis mulut
mulut

PUSKESMAS - 9740 -
9767 9767 6871 5908
JUMLAH RUMAH SAKIT TAHUN 2017

493=44,9%
461=42,06%
BUMN 87

Swasta
1.057

Swasta Non Profit 667

- POLRI 44

- TNI 126
Rs Khusus
- Kementerian Lain 17 RS Umum

- Pemda Kota 83

- Pemda Kabupaten 507 27=2,46%

- Pemda Propinsi 134 51=4,65%


74=6,75%
- Kemkes 33

- 200 400 600 800 1.096 (39,78%) RS TERAKREDITASI


2.755 RUMAH SAKIT Sumber: Data KARS Online (per 20 Okt 2017)

Sumber: RS Online (Data Per 20 Okt 2017)


DATA RUMAH SAKIT

FASYANKES KEBUTUHAN KONDISI


SAAT INI
RUMAH SAKIT Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D Non Jumlah
Kelas

Jumlah RS 58 329 881 517 652


Dokter gigi 232 987 1762 517 652 3498 5632

Dokter Gigi 406 987 881 - - 2274 1606


Spesialis
Terapis Gigi 638 1974 2643 517 764 6536 5299
dan Mulut
Program Indonesia Sehat
Pendekatan Keluarga

KEBIJAKAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DEWASA • Kesiapan calon
ibu
PENDEKATAN UKGS tingkat lanjut bagi
PADA KELOMPOK anak SMP/A & remaja
RESIKO TINGGI
UKGS tingkat
dasar
LANSIA
dengan min 20
gigi sehat 
QoL
Pelayanan bagi balita
•UKGS & UKGS
PAUD/ Posyandu
Inovatif

Self care
• Pemeliharaan kesgilut
• Meja skrining/promkes di
Pelayanan bagi Posyandu
bayi • Penilaian faktor resiko karies
Pemeriksaan • Upaya preventif
kehamilan
•Pemeliharaan kesgilut
(pembiasaan menyikat gigi
sejak dini/knee to knee)
•ASI eksklusif
•Pemeliharaan •Pemberian makan
•Skrining kesgilut kesgilut pada •Menghindari susu dot
•Pemeliharaan bayi
kesgilut
Program Kesehatan Gigi Berdasarkan Siklus Hidup
• Biasakan konsumsi makanan ringan yang sehat (buah dan sayur)
• Kurangi makanan/minuman manis
• Menyikat gigi 2-2 (dua menit dua kali sehari sehabis sarapan dan sebelum tidur di malam hari)
• Kontrol ke dokter gigi enam bulan sekali

•• Gigi yang tanggal


Deteksi gangguan
•• Persiapan
Promosi Gaya (ompong)
kognitif untuk
Hidup Otak Sehat, diupayakan
mengoptimalkan
•• UKGS tingkat
Identifikasi dan kehamilan
mandiri dan kualitas hidup
optimalisasi produktif diganti
dengan kondisi • Posyandu dengan
•• Usaha
Optimalisasi lanjut
kecerdasan
• KB bagi PUS gigi tiruan Lansia
untuk
•Menghindari
• Deteksi
kesiapan belajar
Kesehatan
dan • Saka
majemuk pada
remaja
Bakti yang baik
• mempertahankan
Peningkatan
• PKRT
pengembangan
susu dot dan pengembangan
• Husada
termasuk gigi kualitas Hidup
• Deteksi Inteligensia Gigi
modelSekolah
belajar yang
Kesehatan
• Deteksi PM dan fungsi
• Bersihkan lidah •Meja skrining
upaya stimulasi Promkes
reproduksi geligi
PTM yang Mandiri
pengembangan
Kognitif (UKGS)
efektif tingkat
pengunyahan,
• Stimulasi dan nutrisi danInteligensia
gusi setelah
dan
/promkes • Konseling gizi
Program Kes • sehat • Perlambatan
• Periksakan
pengungkit otak pada upaya stimulasi • SDIDTK di • UKS
Dasar dan HIV/AIDS dan Kesehatan OR
janin melalui Ibu Hamil bayisensomotorik
diberi ASI Posyandu dan kerja bicara
prosesdan estetis
Degeneratif
kesehatan gigi • ASI eksklusif
• Imunisasi • Imunisasi anak
UKGS Gigi
NAPZApada
sekolahInovatif
• P4K
• Buku KIA
saat
• ANC ANC
• Mulai menyikat
• Imunisasi dasar • Gizi
•Penilaian faktor • pramuka
Tablet Fe • Kesehatan Jiwa •• Perhatikan
Kesehatan Jiwa
terpadu
• Kelas Ibu Hamil gigilengkap
sejak erupsi • Kolaborasi PAUD,
resiko
BKB,karies dgn •• DMFT target
Penjaringan anak kebersihan gigi
• Konsumsi
• APN
• Pemberian

makan dan
usia sekolah
• Konseling Kespro
• RTK
makanan
• Kemitraan Bidan Dukun
gigi pertama
Penimbangan
• Vit A
Posyandu
upaya preventif free caries • PKRT tiruan lepasan
• Deteksi dan Simu • PMT
• KB PP agar tidak karies
• MTBS
tahun 2030 • Kesehatan Jiwa
mengandung
• PONED/ PONEK • Kesehatan Jiwa • Kesehatan Jiwa
• Kesehatan Jiwa
kalsium, protein, usia 12 tahun
30
fosfor, vit A, C, D
RENCANA AKSI NASIONAL KESEHATAN GIGI DAN MULUT

KEPMENKES NO.9 Tahun 2015


1. 70% FKTP dgn pelayanan kesgilut sesuai standar
2. 80% FKTP dgn tenaga kesgilut
3. 70% FKTP dgn sarpras sesuai standar
2019

BEBAS KARIES 2030


2018

2017 1. 58% FKTP dgn pelayanan kesgilut sesuai standar


2. 75% FKTP dgn tenaga kesgilut
3. 58% FKTP dgn sarpras sesuai standar

1. 46% Puskesmas dgn pelayanan kesgilut


sesuai standar
2016 2. 70% FKTP dgn tenaga kesgilut
3. 46% FKTP dgn sarpras sesuai
standar

1. 36% Puskesmas dgn pelayanan kesgilut


sesuai standar
2. 65% FKTP dgn tenaga kesgilut
2015 3. 36% FKTP dgn sarpras sesuai
standar

1. 25% Puskesmas dgn pelayanan kesgilut


sesuai standar
2. 60% FKTP dgn tenaga kesgilut
3. 25% FKTP dgn sarpras sesuai standar 31
2015
PERMENKES 89 Tahun 2015 UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


secara profesional, komprehensif dan terpadu sesuai
standar;

Meningkatkan manajemen dan informasi Pelayanan


Kesehatan Gigi dan Mulut yang efisien dan efektif;

Meningkatkan jumlah, kualitas dan pemerataan


sumber daya manusia kesehatan gigi dan mulut; dan

Meningkatkan peran serta daerah dalam pemenuhan


kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan
PERMENKES 89 Tahun 2015 UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

PEDOMAN USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

PELAYANAN GIGI PADA DISABILITAS

PELAYANAN KESEHATAN GIGI PADA LANSIA

PELAYANAN KESEHATAN GIGI PADA IBU HAMIL,


BAYI, ANAK BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

REKAM MEDIS KEDOKTERAN GIGI


TUJUAN
KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA

Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi Lansia di fasyankes


primer dan rujukan serta pemberdayaan potensi Lansia

Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai Lansia yang sehat, mandiri, aktif,
produktif dan berdayaguna bagi keluarga dan masyarakat

34
SASARAN PROGRAM
LANGSUNG
 Pra Lansia TAK LANGSUNG
(45-59 th)  Organisasi sosial/ Ormas
 Lanjut Usia  Masyarakat luas
(60-69 th)
 Ibu Hamil,bayi, balita, usia
 Lansia Risti sekolah, remaja dan usia
(> 70 th / 60 – 69 th dg masalah kes) subur
 Keluarga
 Masyarakat tmpt Lansia berada

35
DESKRIPSI SINGKAT
• Permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada lanjut usia berdasarkan hasil
riset kesehatan dasar tahun 2013 (Riskesdas), antara lain: Pada kelompok usia
45-54 tahun ditemukan 1,8% hilang seluruh gigi asli, dan pada kelompok
umur 65 tahun keatas hilangnya seluruh gigi mencapai 17,6%;
• Pada lansia jika tidak ber-gigi akan berakibat malnutrisi dan absorbsi zat
nutrisi dapat terganggu
• 70 – 80% penyakit lanjut usia dapat dicegah dengan makanan yang baik,
berarti ditentukan bagaimana makanan itu diproses/dikunyah sebelum masuk
ke dalam perut
• Permasalahan gigi dan mulut pada usia lanjut yang biasanya diperparah oleh
kelainan sistemik berpengaruh pada kemampuan pengunyahan akibatnya
gangguan nutrisi dan menurunnya kualitas kesehatan.
RAN KESEHATAN LANJUT USIA TAHUN 2016 - 2019

STRATEGI
1. Memperkuat dasar hukum pelaksanaan pelayanan kesehatan lanjut usia
2. Meningkatkan jumlah dan kualitas fasilitas kesehatan tingkat pertama dan
fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang melaksanakan pelayanan
kesehatan santun lanjut usia
3. Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring pelaksanaan
pelayanaan kesehatan lanjut usia yang melibatkan LP, LS, organisasi profesi,
lembaga pendidikan, lembaga penelitian, LSM, dunia usaha, media dan pihak
terkait lainnya.
4. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi di bidang kesehatan
5. Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan lanjut
usia
6. Meningkatkan peran serta Lansia dalam upaya peningkatan kesehatan keluarga
dan masyarakat
SUMBER DAYA
1. SDM yang tersedia minimal :
• Dokter umum
• Dokter gigi
• Terapis gigi dan mulut
Sebaiknya tenaga ini sudah mendapatkan pelatihan
• Tenaga keperawatan
teknis atau OJT terkait pelayanan kesehatan Lansia di
• Tenaga gizi
Puskesmas
• Tenaga Promkes

Tenaga lain yang dibutuhkan adalah


• Kader
• Pekerja Sosial yang sudah dilatih gerontologi
• Keterapian fisik
• Psikolog
REGULASI TENAGA KESEHATAN GIGI

TERAPIS GIGI DAN MULUT Permenkes Nomor 20 tahun 2016


UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF KESEHATAN
GIGI DAN MULUT

Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer


Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan
Strategi UKGS

a. UKGS Tahap I/Paket Minimal UKS


b. UKGS Tahap II/ Paket Standar UKS
c. UKGS Tahap III/Paket Optimal UKS
Irene Donut
Faktor lubang gigi setiap kelompok berbeda
sehingga memerlukan intervensi yang
berbeda

Deteksi dini pada anak-anak yang mempunyai


resiko yang tinggi terhadap lubang gigi

Memotivasi perubahan prilaku


pada anak dan orang tua
UKGS Inovatif: Fit for School
Paket Pelayanan Kesehatan Dasar pada Anak-anak di Sekolah (Upaya Integrasi
Program)
► Cuci tangan setiap hari dengan sabun

► Gosok gigi setiap hari dengan pasta gigi


ber-flouride

► Pembasmian cacing 2 kali setahun untuk


semua anak
Permenkes 39 tahun 2016
Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK

Program Indonesia 1
3
Pendekatan keluarga
Sehat dilaksanakan adalah salah satu cara
untuk meningkatkan Puskesmas untuk
derajat kesehatan meningkatkan jangkauan
masyarakat sasaran & mendekatkan
/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di 4 Integrasi
wilayah kerjanya dengan UKP & UKM secara
2 mendatangi keluarga berkesinambungan,
dengan target / fokus
Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat keluarga, berdasarkan
diselenggarakan melalui data dan informasi dari
Profil Kesehatan Keluarga.
Pendekatan
Keluarga 45
Pengertian
Pendekatan Keluarga
adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan
akses pelayanan kesehatan dengan mendatangi keluarga

Tujuan
1. Mengintegrasikan semua
program yang ada di Puskesmas
2. Meningkatkan akses keluarga
Pendekatan pelayanan yang terhadap pelayanan kesehatan
mengintegrasikan UKP & UKM yang komprehensif
3. Mendukung pencapaian SPM
secara berkesinambungan,
Kab/Kota dan SPM Provinsi
dengan target keluarga, didasari 4. Mendukung pelaksanaan JKN
data & informasi dari profil 5. Mendukung tercapainya
program indonesia sehat
kesehatan keluarga
46
Strategi Pelaksanaan Pendataan
Pendekatan Keluarga
Pelaksanaan pendekatan keluarga di Puskesmas, fokus pada
penyelesaian satu per satu desa di wilayah kerjanya.

Setelah satu desa diselesaikan pendataan sampai tahap


intervensi kemudian dapat menjadi contoh untuk dimulainya
pendataan di desa lainnya sampai selesai intervensi

Pelaksanaan dengan strategi fokus satu persatu tersebut


menjadi lesson learned sehingga di desa selanjutnya
diharapkan menjadi lebih baik dan optimal.

47
KENAPA HARUS KELUARGA
???
Keluarga mempunyai peran penting dalam pemeliharaan kesehatan :
a.Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota
keluarganya,
b.Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
c.Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,
d. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya
e.Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas
kesehatan.
PENDEKATAN KELUARGA untuk PUSKESMAS

MEWUJUDKAN KELUARGA SEHAT


(Permenkes 39 Tahun 2016) KUNJUNGAN RUMAH
PENDATAAN
KELUARGA

ANALISIS DATA INDIVIDU DAN


KELUARGA SERTA WILAYAH

PEMECAHAN MASALAH
KESEHATAN INDIVIDU &
KELUARGA BERBASIS WILAYAH

MENJAGA KESEHATAN
INDIVIDU KELUARGA DAN
MASYARAKAT

49
Program Indonesia Sehat
Pendekatan Keluarga

PELAYANAN GIGI DAAN MULUT DALAM


JKN
JUMLAH PENYAKIT GIGI 10 BESAR
(PCARE)

DATA BPJS KESEHATAN 2017


Program Indonesia Sehat
Pendekatan Keluarga

KEBIJAKAN PENGUATAN PELAYANAN


KESEHATAN PRIMER
KONDISI MASYARAKAT SAAT INI

Kesadaran untuk melindungi


diri terhadap kebutuhan
pelayanan kesehatan semakin
meningkat
Pengetahuan, pemahaman
dan kesadaran terhadap DIPERLUKAN
hukum semakin baik Bidan
Keselamatan pasien
dilindungi oleh Peraturan Profesionalisme, bertanggung jawab, beretika
Perundangan sesuai etika profesi
PAHAM PERATURAN PERUNDANGAN
Masyarakat semakin kritis
dan menghendaki pelayanan
kesehatan yang bermutu

Mudah terjadi perselisihan,


somasi, pengaduan, tuntutan,
gugatan,dll
PENYELENGGARAAN KEPROFESIAN BIDAN

BEKERJA BEKERJA
PRAKTIK KEBIDANAN DIFASKES MANDIRI

PUSKESMAS PRAKTIK
DAN BIDAN MANDIRI
DESA BIDAN

KLINIK

RUMAH
SAKIT

FASKES
LAIN
KEWENANGAN MEMBERIKAN PELAYANAN
MENGACU

KEWENANGAN KEWENANGAN
MELEKAT TAMBAHAN

pelayanan yang diberikan Melakukan tindakan Melakukan


pelayanan karena tindakan pelayanan
menjadi tanggung jawab penugasan dari kesehatan karena
yang bersangkutan pemerintah mandat dari dokter

Melaksanakan Tidak adanya tenaga kesehatan


lain di tempat Bidan bertugas
Program Pemerintah
PEMENUHAN
SARANA, PRASARANA, DAN
PENGUATAN ALAT KESEHATAN
PELAYANAN PEMENUHAN SDM
KESEHATAN PRIMER KESEHATAN

PIS-PK
PENINGKATAN NUSANTARA SEHAT
AKSES
PELAYANAN KESEHATAN
BERGERAK

PELAYANAN
TELEMEDICINE

PEMBANGUNAN
RS D PRATAMA
AKREDITASI
PENGUATAN
PELAYANAN
PENYEDIAAN NSPK/PPK
KESEHATAN PRIMER
PEMANFAATAN
PENINGKATAN TEKNOLOGI INFORMASI
MUTU
PENINGKATAN
KOMPETENSI SUMBER
DAYA MANUSIA (SDM)
ANTARA LAIN MELAUI
DOKTER LAYANAN PRIMER
59
TERIMA KASIH

60

Anda mungkin juga menyukai