Anda di halaman 1dari 80

Oleh

TIM BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG


2015
MATERI POKOK

1. KONSEP MANAJEMEN
KEUANGAN MADRASAH
2. KOMPONEN KEUANGAN
MADRASAH
3. TEKNIK PENGELOLAAN
KEUANGAN MADRASAH
peserta diharapkan dapat;
Menyusun Perencanaan Dan
Pelaksanaan Anggaran Madrasah
Menyiapkan Dokumen Pertanggungjawaban
Keuangan Madrasah
Menyusun Pembukuan Keuangan Madrasah
Melaksanakan Pengawasan Pelaporan Dan
Pertanggungjawaban Anggaran Madrasah

3/13/2019
DASAR HUKUM
1. UU No 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
2. UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. UU No 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
4. UU No 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggungjawab
Keuangan Negara
5. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
6. PP No 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
7. PP No 66 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan
8. Peraturan Menteri Keuangan No 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan Dan
Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara
9. Permen diklas No 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan
oleh satuan pendidikan dasar dan menengah
10. Permendiknas no 15 tahun 2010 tentang standar pelayanan minimal
11. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER 3/PB/2014 Tentang
Petunjuk Teknis Penatausahaan, Pembukuan Dan Pertanggungjawaban
Bendahara Pada Satker Pengelola APBN Dan Verifikasi LPJ Bendahara
RENCANA
KINERJA
PERENCANAAN

TOR/RAB RKAKL

AKUN

PENGELOLAAN
KEUANGAN PELAKSANAAN TANDA BUKTI LO
NEGARA SAS

PEMBUKUAN LRA

LPJ BENDAHARA SAK/SAIBA NERACA

PELAPORAN

SAI CALK

NERACA
SIMAK BMN
BARANG
BAGAN ALUR PENGELOLAAN KEUANGAN
MADRASAH

PELAPORAN
PELAKS. &
RKAM RAPBM APBM ANGGARAN PERTANGGU
NGJAWABAN

APBMP
Sebelum tahun 2 BULAN Jika ada
ajaran baru Diputuskan penambahan/
Ditetapkan, pengurangan
Disetujui dana
AZAS PENGELOLAAN KEUANGAN MADRASAH
Keuangan madrasah dikelola secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efektif, efisien,
ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat
untuk masyarakat.

 tertib adalah bahwa keuangan madrasah dikelola secara tepat


waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti
administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
 Taat pada peraturan perundang-undangan adalah bahwa
pengelolaan keuangan madrasah harus berpedoman pada
peraturan perundang-undangan
 Efektif merupakan pencapaian hasil program dengan target yang
telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran
dengan hasil.
 Efisien merupakan pencapaian keluaran yang maksimum dengan
masukan ketertentu atau penggunaan masukan terendah untuk
mencapai luaran tertentu.
Azas pengelolaan keuangan Madrasah
 Ekonomis merupakan pemerolehan masukan dengan kualitas dan
kuantitas tertentu pada tingkat harga yang terendah.
 Transparan merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan
masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi
seluas-luasnya tentang keuangan madrasah.
 Bertanggung jawab merupakan perwujudan kewajiban seseorang
untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian
sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
 Keadilan adalah keseimbangan distribusi kewenangan dan
pendanaannya dan/atau keseimbangan distribusi hak dan
kewajiban berdasarkan pertimbangan yang objektif.
 Kepatutan adalah tindakan atau suatu sikap yang dilakukan dengan
wajar dan proporsional.
 Manfaat untuk masyarakat madrasah adalah bahwa keuangan
sekolah diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat
madrasah
SISTEM DAN MEKANISME PENDANAAN MADRASAH

Sumber Pendanaan APBN Sumber Pendanaan APBD Sumber Pendanaan Masyarakat

Sistem dan Mekanisme Perencanaan Penganggaran

Sistem dan Mekanisme Perencanaan Sistem dan Mekanisme Perencanaan Sistem dan Mekanisme Perencanaan
Penganggaran APBN Penganggaran APBD Penganggaran yang ditetapkan pada
AD/ART

Sistem dan Mekanisme Pelaksanaan dan Penatausahaan

Sistem dan Mekanisme Pelaksanaan dan Sistem dan Mekanisme Pelaksanaan dan Sistem dan Mekanisme Pelaksanaan dan
Penatausahaan APBN Penatausahaan APBD Penatausahaan yang ditetapkan pada
AD/ART

Sistem dan Mekanisme Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Sistem dan Mekanisme Pelaporan Sistem dan Mekanisme Pelaporan Sistem dan Mekanisme Pelaporan
Keuangan dan Kinerja APBN Keuangan dan Kinerja APBD Keuangan dan Kinerja
yang ditetapkan pada AD/ART

Sistem dan Mekanisme Akuntabilitas


Sistem dan Mekanisme Akuntabilitas APBN Sistem dan Mekanisme Akuntabilitas APBD Sistem dan Mekanisme Akuntabilitas yang
(Monev, Pengawasan intern & Pemeriksaan (Monev, Pengawasan intern & Pemeriksaan ditetapkan pada AD/ART
ekstern) ekstern) (Monev, Pengawasan intern & Pemeriksaan
ekstern)
STRATEGI PEMBIAYAAN MADRASAH

N Status Sumber Keterangan


o Madrasah Pembiayaan
1 Negeri APBN melalui Organisasi
Vertikal DEPAG
Sistem Anggaran
Berimbang untuk
APBD melalu Pemprov dan atau anggaran dari
Pemda Kota/Kabupaten sumber
organisasi
Sumbangan Dana Pendidikan vertikal
Siswa / Masyarakat

Pungutan Bulanan rutin dari


siswa

2 Swasta Sumbangan Pembangunan


Pendidikan ( Siswa Baru)
Sistem Anggaran
defisit karena
Pungutan rutin bulanan dari ketidakpastian
siswa sumber
perolehan dana
Unit Usaha Yayasan / Badan
Hukum Pengelola

Bantuan Pemerintah melalui


APBN dan atau APBD

11
BIAYA SATUAN DANA BOS
TINGKAT BIAYA

M I/PPS Ula Rp 750.000 /siswa/tahun

MTs/PPS Wustha: Rp 1.000.000/siswa/tahun

MAN/MA Rp 1.500.000 /siswa/tahun


SIKLUS APBN
2. PENETAPAN
APBN
(16 Agt-Okt n-1)
1. PERENCANAAN & 3. PELAKSANAAN
PENGANGGARAN
APBN
(Jan-juli n-1)
(Jan- Des n)

6. PERHITUNGAN 4. PERUBAHAN
ANGGARAN APBN
5. PERTANGGUNG
JAWABAN
(Juli n+1)
ALUR DAN PROSES PENYUSUNAN RKM
PENDAPATAN
• Perpajakan (41)
• PNBP (42)
• Hibah (43)

BELANJA
• Belanja Pegawai (51)
• Belanja Barang (52)
• Belanja Modal (53)
• Hibah (54)
• Belanja Subsidi (55)
• Belanja Bunga Utang (56)
• Bantuan Sosial (57)
• Belanja Lain-Lain (58)
KOMPONEN PEMBIAYAAN DANA BOS
1. Pengembangan Perpustakaan
2. Kegiatan dalam rangka penerimaan Siswa baru
3. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler untuk Siswa
4. Kegiatan Ulangan dan Ujian,
5. Pembelian bahan-bahan habis pakai
6. Langganan daya dan jasa
7. Membantu Siswa Miskin
8. Pembiayaan Pengelolaan BOS
9. Pembelian Perangkat Komputer
10. Membantu Siswa Miskin
11. Pembiayaan Pengelolaan BOS
12. Pembelian Perangkat Komputer
13. Pembayaran asrama dan pembelian peralatan ibadah
14. Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 sd 13 telah terpenuhi pendanaannya dari
BOS
Penganggaran BOS
• Masuk RKA-KL/DIPA Mad
Mad • Dijabarkan dlm Akun Belanja sesuai
peruntukan

Negeri
• Dibuat RKAMS sesuai jumlah Siswa
Mad x dana BOS sesuai Alokasi Anggaran
• Dalam 1 Akun Belanja (521219)
dijabarkan sesuai kebutuhan dalam
Swasta pendanaan BOS

17
Dokumen Pelaporan
Renstra ( Wajib bagi Madrasah
Negri)

Rencana Kerja Madrasah (RKM)

Pembukuan (SILABi)

SPJ (Bukti-Bukti Pertanggungjawaban


Pengeluaran )

LPJ (Laporan Pertanggungjawaban)


BY AtnS Keu
Pengawasan dan Pemeriksaan

• Waskat (SPI/Sistim Pengawasan Internal


Intern/ • Inspektorat (Consulting, Early Warning Sistim)
Pengawasan • BPKP

• BPK (Opini Lap Keu,


Extern / Rekomendasi
Pemeriksaan Sanksi/ Tindak
lanjut)

BY AtnS Keu
Materi Pemeriksaan BPK

Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan

Kecukupan Pengungkapan (Adequate Disclosure)

Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan

Efektifitas Sistem Pengendalian Internal (SPI)

Penjelasan Pasal 16 Ayat 1 Undang-Undang No.15 Tahun 2004 Tentang


Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara 20
Pemeriksaan Dana BOS

Jumlah Siswa, Index dan Alokasi


dana BOS (Pagu) pada madrasah
penerima bantuan;

Penyaluran dan penggunaan


dana BOS  Realisasi Dana BOS;

Rencana Penggunaan, Realisasi


Penyaluran, Laporan Penggunaan;

Administrasi /Penatausahaan Keuangan BOS;


BY AtnS Keu
KOMPONEN KEUANGAN MADRASAH
1. PERENCANAAN
 RENSTRA
 RKT
 RAPBM
 APBM
2. PELAKSANAAN
 Tanda bukti
3. PENATAUSAHAAN
 Pembukuan
4. LAPORAN KEGIATAN DAN ANGGARAN
MANA YANG DI DAHULUKAN…..
RENCANA KERJA/KEGIATAN ATAU
RENCANA
ANGGARAN/PENDAPATAN ?
MENYUSUN ANGGARAN

Penganggaran
merupakan kegiatan atau proses penyusunan
anggaran (budget).

Budget
merupakan rencana operasional yang dinyatakan
secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang
digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan kegiatan lembaga dalam kurun waktu
tertentu.

13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 24
PENYUSUNAN ANGGARAN

• Merupakan langkah-langkah positif untuk


merealisasikan rencana yang telah disusun.
• Merupakan negosiasi atau
perundingan/kesepakatan dalam menentukan
besarnya alokasi biaya suatu penganggaran.
• Hasil akhir dari suatu negosiasi merupakan
suatu pernyataan tentang pengeluaran dan
pendapatan yang diharapkan dari setiap
sumber dana.

13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 25
PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARAN
1. Transparansi dan akuntabilitas ;
Anggaran madrasah harus dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran, hasil,
dan manfaat yang diperoleh pemangku kepentingan (stakeholders) dari suatu kegiatan atau
proyek yang dianggarkan. Selain itu, stakeholders juga berhak menuntut pertanggungjawaban
atas rencana ataupun pelaksanaan anggaran tersebut.
2. Disiplin anggaran
Pendapatan yang direncanakan harus dapat terukur secara rasional dan dapat dicapai untuk
setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi
pengeluaran belanja dan didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam
jumlah yang cukup
3. Keadilan anggaran
Satuan kerja/madrasah wajib mengalokasikan penggunaan anggarannya secara adil tanpa
diskriminasi sehingga dapat dinikmati oleh seluruh kelompok pemangku kepentingan dalam
pemberian pelayanan.
4. Efisiensi dan efektifitas anggaran
Setiap kegiatan yang direncanakan harus efektif dalam pencapaian kinerjanya dan efisien dalam
pengalokasian dananya.
5. Disusun dengan pendekatan kinerja
Anggaran disusun dengan mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (output/outcome) dari
perencanaan alokasi biaya atau input yang telah ditetapkan. Hasil kerjanya harus sebanding atau
lebih besar dari biaya atau input yang telah ditetapkan
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 26
AZAS UMUM DAN STRUKTUR APBM
I. AZAS UMUM
 APBM disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan madrasah dan
kemampuan pendapatan madrasah.
 Penyusunan APBM berpedoman kepada Rencana Kegiatan dan Anggaran
Madrasah (RKAM).
 APBM, Perubahan APBM dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBM
ditetapkan oleh kepala madrasah setelah mendapat keputusan Komite
madrasah.
 APBM merupakan dasar pengelolaan keuangan Madrasah dalam masa satu
tahun ajaran, terhitung mulai tanggal 1 Juli sampai dengan tanggal 30 Juni
tahun berikutnya.
2. STRUKTUR APBM
terdiri dari : - pendapatan dan belanja
3. PENDAPATAN MADRASAH
berasal dari
 Pemerintah (dana blockgrant atau lainnya),
 Pemerintah Provinsi,(dana blockgrant atau lainnya),
 Pemerintah Daerah (dana blockgrant atau lainnya),
 masyarakat (biaya registrasi, heregistrasi, iuran bulanan, biaya
praktik dan sumbangan pembangunan),
 sumber lain ( dll).
AZAS UMUM DAN STRUKTUR APBM
4. BELANJA
 Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program
kegiatan sekolah
 belanja pegawai yang terdiri dari:
 gaji pendidik dan tenaga kependidikan;
 Tunjangan Perbaikan Penghasilan Pendidik Tidak Tetap/Tenaga
Kependidikan Tidak Tetap;
 honor pengelolaan urusan sekolah;
 honor pengelola keuangan sekolah.
 belanja tidak terduga
 Belanja langsung merupakan belanja yang terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program kegiatan sekolah
AZAS UMUM DAN STRUKTUR APBM
5. Surplus Defisit
Surplus anggaran madrasah dipergunakan dalam
APBM tahun ajaran berikutnya.
Defisit anggaran madrasah merupakan selisih
kurang antara realisasi pendapatan dan realisasi
belanja madrasah pada satu tahun ajaran.
Defisit anggaran madrasah dapat diusulkan
pembiayaannya pada anggaran tahun ajaran
berikutnya.
ANGGARAN BERBASIS KINERJA
diartikan sebagai suatu bentuk anggaran yang sumber-
sumbernya dihubungkan dengan hasil dari pelayanan.

Anggaran kinerja mencerminkan


 maksud dan tujuan permintaan dana.
 biaya dari program-program yang diusulkan dalam mencapai tujuan
 data kuantitatif yang dapat mengukur pencapaian serta pekerjaan
yang dilaksanakan untuk tiap-tiap program.
 berfokus pada efisiensi penyelenggaraan suatu aktivitas
 disusun dengan orientasi output

apabila kita menyusun anggaran dengan pendekatan kinerja, maka


mindset kita harus fokus pada "apa yang ingin dicapai“. Kalau fokus ke
"output", berarti pemikiran tentang "tujuan" kegiatan harus sudah
tercakup di setiap langkah ketika menyusun anggaran.

13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 30
RENCANA BIAYA

Langkah-langkah menyusun rencana biaya adalah


sebagai berikut;
1. Menyiapkan Daftar Biaya Satuan untuk setiap
kegiatan
2. Menyiapkan Rencana Biaya
 menghitung biaya pengembangan, yaitu
mengalikan jumlah satuan dengan harga
satuan, dan
 menghitung biaya operasional, dengan
menggunakan referensi biaya operasional
tahun tahun sebelumnya.

13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 31
RENCANA BIAYA DAN PENDAPATAN
adalah
rencana kebutuhan dana untuk setiap program dan
kegiatan, baik untuk pengembangan maupun untuk
operasional mencakup identifikasi sumber
pendapatan dari setiap kebutuhan dana tersebut.

Beberapa sumber pendapatan yang sesuai dengan urutan


tingkat kepastian perolehan dana adalah sebagai berikut:
 BOS (Bantuan Operasional Sekolah & Madrasah).
 Dana Sumbangan Masyarakat melalui Komite Sekolah
& Madrasah dan atau Paguyuban Kelas.
 APBD Kabupaten/Kota
 Donatur (perusahaan/industri, alumni dsb.)
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 32
RENCANA ANGGARAN, PENDAPATAN DAN BELANJA
MADRASAH (RAPBM)

adalah rencana biaya dan pendanaan rinci untuk


tahun pertama Rencana Program Madrasah.
Dan
RAPBM merupakan dokumen anggaran
madrasah resmi yang harus ditandatangani oleh
Komite Madrasah dan Kepala Madrasah serta
penanggungjawab perumusan RAPBM, untuk
menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja
madrasah (APBM).

13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 33
RAPBM
 dibuat hanya untuk satu tahun
anggaran/pelajaran mendatang, dan terdiri dari 2
bagian: Pendapatan dan Pengeluaran.
 mencakup semua biaya dan pendapatan yang ada
pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya
Tahunan, khususnya untuk tahun anggaran
mendatang.
 Pendapatan yang dicantumkan di RAPBM hanya
mencakup dana dalam bentuk uang, baik yang
akan diterima dan dikelola langsung oleh
madrasah.
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 34
Langkah-langkah pembuatan RAPBM
1. Mengklasifikasi biaya yang akan didanai dalam bentuk
uang pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya
Tahunan sesuai petunjuk klasifikasi dan jenis biaya
2. Membuat rekapitulasi per jenis biaya untuk semua
biaya-biaya yang akan dicantumkan pada RAPBM dan
memasukkannya dalam masing-masing pos belanja.
3. Melengkapi kolom Pendapatan pada RAPBM dengan
informasi perkiraan dana dalam bentuk uang yang
akan diterima.
4. Menghitung jumlah surplus atau defisit.

13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 35
PERUMUSAN
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN BIAYA
MADRASAH (RAPBM)

Tahapannya
1. Membuat Rencana Biaya Madrasah
2. Membuat rencana pendanaan madrasah
3. Meyelaraskan rencana biaya dengan sumber
pendanaan madrasah
RENCANA PENDAPATAN MADRASAH
Contoh Rencana Biaya Dan Sumber
Pendanaan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Madrasah (RAPBM)
Tahun Anggaran …/…
MADRASAH :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :

13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 40
DOKUMEN
Dokumen Sumber : SPM-UP, SPM-TUP, SPM-
GUP, SPM-GUP Nihil, SPM-LS pihak ketiga,
SPM-LS Bendahara, Kuitansi, Faktur Pajak,
SSP/SSBP/SSPB yang sah
Dokumen sumber dibukukan sebesar nilai
bruto
SPM-LS dibukukan sebesar nilai bruto
LPJ BPP merupakan dokumen sumber
pembukuan bagi Bendahara Pengeluaran
MAK ……….
No urut BKU/Bln/Thn
KPA

Lima Ratus Ribu Rupiah


Biaya Photo Copy

Mengetahui/
Menyetujui Bandung, 19 Oktober 2010
PPK
Lunas Bayar
500.000 Tgl 2 /11/ 2010

Mohammad Husain
………………………. Luthfi
PENOMORAN DAN PENANGGALAN PADA BUKTI
PEMBUKUAN BENDAHARA
 No bukti berfungsi sebagai identitas dokumen sumber bagi
pembukluan bendahara pada BKU dan seluruh buku pembantu
 Nomor Bukti dibuat berdasarkan urutan yang diberikan bendahara
pada waktu menatausahakan dokumen sumber dalam Buku Kas Umum
dan bersifat unik untuk satu tahun anggaran dimana pembukuan atas
DIPA diberi nomor bukti 0 (nol).
 Bendahara Pengeluaran dimungkinkan menerima dokumen sumber
berupa SPM yang dinyatakan sah dan LPJ-BPP setelah tanggal transaksi,
terhadap dokumen sumber dimaksud penomoran dan penanggalannya
dilakukan sebagai berikut:
1. SPM yang dinyatakan sah yang diterima dari KPPN, diberi tanggal
berdasarkan waktu penerimaannya dengan penomoran secara berurutan.
2. LPJ-BPP yang diterima dari BPP, diberi tanggal berdasarkan tanggal waktu
penerimaannya dengan penomoran secara berurutan.
3. Khusus untuk SPM dan LPJ-BPP akhir tahun anggaran, diberi tanggal 31
Desember dengan penomoran mengikuti urutannya. Nomor Bukti dibuat
berdasarkan urutan yang diberikan bendahara/BPP pada waktu
menatausahakan dokumen sumber dalam Buku Kas Umum dan bersifat
unik untuk satu tahun anggaran
BUKU
Sekurang-kurangnya;
 Buku Kas Umum
 Buku Pembantu
 Buku Pembantu Kas
 Buku Pembanatu Bank
 Buku Pembantu UP/TUP
 Buku Pembantu LS-Bendahara
 Buku Pembantu Pajak
 Buku Pembantu Lain-lain
 Buku Pengawasan Anggaran

Pembukuan yang dilakukan oleh Bendahara dimulai dari


Buku Kas Umum, Buku-Buku Pembantu, dan selanjutnya
pada Buku Pengawasan Anggaran
BENDAHARA PENGELUARAN

Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara

“Bendahara adalah setiap orang yang diberi


tugas menerima, menyimpan, membayar, dan
atau mengeluarkan uang/barang.

13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 61
PEMBUKUAN

Pembukuan Bendahara terdiri dari


1. Buku Kas Umum (BKU),
2. Buku Pembantu dan
3. Buku Pengawasan Anggaran, yang dilaksanakan
atas dasar dokumen sumber pembukuan
bendahara.

Pembukuan yang dilakukan bendahara harus


dimulai dari Buku Kas Umum (BKU), selanjutnya
pada buku-buku pembantu.

13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 62
FUNGSI BUKU
Buku Kas Umum :
untuk mencatat semua penerimaan dan pengeluaran baik yang
berbentuk tunai maupun giral, serta untuk penerimaan dan
pengeluaran yang sifatnya perbaikan/pembetulan kesalahan
pembukuan.

Buku Pembantu :
menjelaskan lebih rinci terhadap segala hal yang berkaitan dengan
transaksi yang tercatat dalam BKU.

Buku pembantu meliputi


1. Buku Pembantu Bank,
2. Buku Pembantu Kas Tunai,
3. Buku Pembantu Pengawasan Anggaran,
4. Buku Pembantu Pajak dan lain-lain sesuai kebutuhan
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 63
SISTEM PEMBUKUAN

setiap kejadian/transaksi hanya dicatat pada


sistem satu sisi saja, yaitu sisi penerimaan untuk
kameral transaksi penerimaan dan atau sisi pengeluaran
untuk transaksi pembayaran/ pengeluaran

setiap kejadian transaksi keuangan selalu


Sistem
dicatat dalam dua sisi rekening buku besar,
berpasangan
debet dan kredit.

13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 64
BENTUK BUKU
1. Tabellaris : bentuk pembukuan yang terdiri dari
kolom-kolom, dimana kolom tersebut
menggambarkan jumlah kegiatan dari
penerimaan dan pengeluaran jumlah uang yang
dikelola
2. Scontro : bentuk pembukan yang terdiri dari
sebelah kiri sebagai sisi untuk mencatat
penerimaan dan sebelah kanan untuk mencatat
pengeluaran
3. Staffel : Bentuk pembukuan saldo dimana
dalam pembukuan tersebut langsung terlihat
saldo/sisia dari setiap transaksi
penerimaan/pengeluaran
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 65
TATA CARA PEMBUKUAN
Perdirjen 47 Tahun 2009

“Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan


pengeluaran dapat dilakukan dengan tulis
tangan atau komputer.”

13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 66
TULIS TANGAN
 Pada halaman pertama buku kas umum dicatat oleh pemegang kas
jumlah halamannya yang kemudian diberi tanggal dan
ditandatangani olehnya.
 Tiap halaman diberi nomor urut dan di paraf
 Halaman terakhir dipergunakan untuk catatan pemeriksaan kas
 Buku Kas Umum dikerjakan sendiri oleh bendaharawan/pemegang
kas bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh pejabat/atasan yang
berwenang
 Jumlah-jumlah penerimaan dan pengeluaran dibukukan terlebih
dahulu setelahnya baru diterima jumlahnya atau dibayarkan
 Buku Kas Umum ditulis dengan tinta hitam
 Buku Kas Umum tidak diijinkan adanya ruangan-ruangan yang tidak
terisi, Tanda bekas hapusan atau tindasan tulisan; jika ada coretan-
coretan harus dikerjakan dengan dua garis lurus dengan lineal
sedemikian sehingga tulisan yang semulanya masih dapat terbaca,
kemudian diparaf.

13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 67
LANJUTAN; TULIS TANGAN
 Buku Kas sedikitnya satu kali sebulan ditotal dan ditutup dan uang
kasnya di hitung
 Penutupan kas dicatat dalam register penutupan kas
 Perbedaan jumlah saldo buku dan saldo kas dicatat dalam BKU
 Sebagai pos pertama, dibukukan saldo kelebihan/kekurangan yang
didapat karena penutupan buku.
 Pemindahbukuan ke buku kepala/register dicatat dalam BKU dalam
suatu ruang yang menyebutkan pula halaman dari pada buku
kepala/register itu
 Jika bendaharawan/pemegang kas meninggalkan tempat
kedudukannya BKU tidak boleh dibawa serta dan harus ditinggalkan
di kantornya
 Jika bendaharawan/pemegang kas menyimpan uangnya di Bank,
maka ia harus menyimpannya atas rekening jabatannya dan ia harus
pula mempunyai Buku Pembantu Bank dan mencatat semua
penyetoran dan pengambilan dalam buku tersebut.
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 68
KOMPUTER
 Bendahara wajib mencetak BKU dan buku-buku pembantu
sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan serta
menata usahakan hasil cetakan BKU dan buku-buku
pembantu bulanan yang telah ditandatangani bendahara
dan diketahui atasan langsung/Kuasa Pengguna Anggaran.
 Pada akhir tahun anggaran, BKU, Buku-buku pembantu dan
Buku Pengawasan Anggaran wajib ditutup dan pada bagian
akhir BKU digunakan untuk catatan hasil pemeriksaan kas.
 Pemeriksaan dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran atau
oleh Atasan langsung Bendahara sekurang-kurangnya satu
kali dalam satu bulan. Untuk meneliti kesesuaian antara
saldo buku dan saldo kas.
 Jika terjadi penggantian bendahara dalam suatu periode
pembukuan, dilakukan pemeriksaan Kas dan serah terima
yang dituangkan dalam berita Acara Pemeriksaan Kas
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 69
PERBAIKAN KESALAHAN
1. SALAH TULIS ANGKA DAN ATAU
2. SALAH PENCANTUMAN ANGKA DAN
HURUF DALAM PEMBUKUAN ATAU HURUF PADA BUKTI-BUKTI KAS
 Mencoret Angka/huruf yang salah Kelebihan bayar
dengan 2 (dua) garis lurus lineal  Apabila diketahui sebelum bukti pengeluaran
sedemikian sehingga tulisan yang dipertanggungjawabkan, dapat diminta kembali dari
rekanan dengan mengganti kwitansi yang
semula masih terbaca, kemudian baru/benar
diganti dengan angka/ huruf yang  Apabila diketahui setelah buktipengeluaran
benar dan diparaf dipertanggungjawabkan, dan kelebihan pembayaran
dapat diminta kembali dari rekanan tanpa
 Contra Pos; mencatat jumlah yang mengganti bukti-bukti kwitansi yang baru/benar,
sama besar pada sisi yang maka kelebihan bayar tersebut dibukukan pada sisi
berlawanan dan kemudian pada penerimaan
sisi semula dicatat angka yang  Apabila kesalahan diketahui setelah tanda bukti
benar/seharusnya (untuk dipertanggungjawabkan, seyogyanya diminta
kepada rekanan untuk segera mengganti atau
kesalahan-kesalahan angka yang melengkapi barang sesuai dengan SPK
diketahui setelah buku ditutup) Kekurangan bayar
 Membukukan Selisih; Untuk  Apabila rekanan tidak meminta kekurangan
menjaga kebersihan, perbaikan pembayaran, maka tidak perlu ada perbaikan
pembukuan
kesalahan dapat juga sdilakukan
 Apabila rekanan meminta kekurangan pembayaran
dengan membukukan selisih lebih dengan mengganti bukti pengeluaran, maka
atau kekurangannya perbaikan kesalahan dapat dilakukan sebaimana
cara No 1
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 70
PEMERIKSAAN KAS
KPA atau PPK atas nama KPA melakukan
pemeriksaan kas Bendahara Pengeluaran paling
sedikit satu kali dalam satu bulan.
Pemeriksaan kas dapat dilaksanakan tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu
Pemeriksaan kas dilakukan untuk meneliti
kesesuaian antara saldo buku dengan saldo kas.
PEMERIKSAAN KAS
 Sebagai bagian dari pemeriksaan kas, KPA atau PPK atas nama
KPA melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.monitoring atas kepastian/kepatuhan Bendahara Pengeluaran dalam
melakukan penyetoran pajak/PNBP ke Kas Negara secara tepat
jumlah dan tepat waktu; dan
2.memastikan bahwa uang yang diambil oleh Bendahara Pengeluaran
dari Bank/Kantor Pos telah sesuai dengan kebutuhan dana pada hari
itu dan disesuaikan dengan jumlah uang tunai yang ada di brankas.
 Hasil pemeriksaan kas dituangkan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Kas.
 Berita Acara Pemeriksaan Kas paling sedikit memuat hasil
pemeriksaan berupa:
1.kesesuaian kas tunai di brankas dan di rekening dalam rekening koran
dengan pembukuan;
2.penyetoran penerimaan negara/pajak ke Kas Negara; dan
3.penjelasan apabila terdapat selisih antara hasil pemeriksaan dengan
pembukuan.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BENDAHARA
adalah
laporan yang dibuat oleh bendahara atas uang
yang dikelolanya sebagai pertanggungjawaban.

• Untuk Madrasah Swasta disesuaikan dengan


kebutuhan Yayasan,
• Untuk Madrasah Negeri diatur sesui Perdirjen 3 Tahun
2014 Tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan,
Pembukuan dan Pertanggungjawaban Bendahara pada
Satker pengelola APBN serta verifikasi LPJ Bendahara

13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 73
PERBEDAAN LAPORAN UAKPA & BENDAHARA
NO URAIAN LAPORAN UAKPA LAPORAN BENDAHARA
1 Kuitansi pembayaran Belum dianggap sebagai Sudah dianggap sebagai realisasi yang
dengan UP yang realisasi yang mengurangi Pagu Anggaran dalam DIPA
belum mengurangi pagu
disah/SPM/SP2D kan anggaran dalam DIPA
2 Kas di Bendahara Terbatas pada saldo UP Mencakup seluruh saldo kas yang ada
Pengeluaran pada bendahara meliputi:
a. Kas yang bersumber dari UP
b. Kas yang bersumber dari SPM-
LS/SP2D-LS yang ditujukan kepada
bendahara
c. Kas dan potongan/pungutan pajak dan
PNBP yang dilakukan oleh bendahara
d. Kas dari sumber lainnya
3 Surat Bukti Setor Belum dianggap sebagai Sudah dianggap sebagai realisai yang
(SBS) realisasi yang mengurangi target anggaran penerimaan
mengurangi target dalam DIPA
anggaran penerimaan
dalam DIPA
4 Kas dibendahara Tidak tercatat Tercatat sebesar SBS yang belum disetor ke
Penerimaan kas negara
REKONSILIASI PEMBUKUAN BENDAHARA
DENGAN UAKPA
• KPA atau PPK atas nama KPA melakukan rekonsiliasi
internal antara pembukuan Bendahara Pengeluaran
dengan Laporan Keuangan UAKPA paling sedikit satu
kali dalam satu bulan sebelum dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN.
• Rekonsiliasi internal dimaksudkan untuk meneliti
kesesuaian antara pembukuan bendahara dengan
Laporan Keuangan UAKPA.
• Rekonsiliasi internal dilaksanakan bersamaan
dengan pelaksanaan pemeriksaan kas
• Hasil rekonsiliasi internal dituangkan dalam Berita
Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi.
PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
 Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran wajib menyusun
LPJ setiap bulan atas uang/surat berharga yang dikelolanya.
 LPJ disusun berdasarkan pembukuan Bendahara yang telah
direkonsiliasi dengan UAKPA
 LPJ, paling sedikit menyajikan informasi sebagai berikut:
1. keadaan pembukuan pada bulan pelaporan, meliputi saldo awal,
penambahan, pengurangan, dan saldo akhir dari Buku-Buku Pembantu
2. keadaan kas pada akhir bulan pelaporan, meliputi uang tunai di brankas
dan saldo di rekening bank/pos;
3. hasil rekonsiliasi internal antara pembukuan bendahara dengan UAKPA;
dan
4. penjelasan atas selisih (jika ada), antara saldo buku dan saldo kas.
 LPJ Bendahara Penerimaan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan
dan Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan
Negara.
 LPJ Bendahara Pengeluaran ditandatangani oleh Bendahara
Pengeluaran dan KPA atau PPK atas nama KPA.
sekian
dan
terima kasih
semoga
bermanfaat
TIDAK ADA CARA YANG BENAR
UNTUK
MELAKUKAN PERBUATAN YANG SALAH

TIDAK ADA BANTAL


SELEMBUT
HATI NURANI YANG BERSIH
Jika Diklat Tidak Bisa Diterapkan…..
Maka….
Aku Masih…….. Seperti Yang Dulu…..
Burung Pipit Terbang di sawah
Asam lakum tumbuh di batu
Wabillahi taufiq walhidayah
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai