Manajemen Keuangan Madrasah 2015
Manajemen Keuangan Madrasah 2015
1. KONSEP MANAJEMEN
KEUANGAN MADRASAH
2. KOMPONEN KEUANGAN
MADRASAH
3. TEKNIK PENGELOLAAN
KEUANGAN MADRASAH
peserta diharapkan dapat;
Menyusun Perencanaan Dan
Pelaksanaan Anggaran Madrasah
Menyiapkan Dokumen Pertanggungjawaban
Keuangan Madrasah
Menyusun Pembukuan Keuangan Madrasah
Melaksanakan Pengawasan Pelaporan Dan
Pertanggungjawaban Anggaran Madrasah
3/13/2019
DASAR HUKUM
1. UU No 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
2. UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. UU No 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
4. UU No 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggungjawab
Keuangan Negara
5. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
6. PP No 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
7. PP No 66 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan
8. Peraturan Menteri Keuangan No 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan Dan
Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara
9. Permen diklas No 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan
oleh satuan pendidikan dasar dan menengah
10. Permendiknas no 15 tahun 2010 tentang standar pelayanan minimal
11. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER 3/PB/2014 Tentang
Petunjuk Teknis Penatausahaan, Pembukuan Dan Pertanggungjawaban
Bendahara Pada Satker Pengelola APBN Dan Verifikasi LPJ Bendahara
RENCANA
KINERJA
PERENCANAAN
TOR/RAB RKAKL
AKUN
PENGELOLAAN
KEUANGAN PELAKSANAAN TANDA BUKTI LO
NEGARA SAS
PEMBUKUAN LRA
PELAPORAN
SAI CALK
NERACA
SIMAK BMN
BARANG
BAGAN ALUR PENGELOLAAN KEUANGAN
MADRASAH
PELAPORAN
PELAKS. &
RKAM RAPBM APBM ANGGARAN PERTANGGU
NGJAWABAN
APBMP
Sebelum tahun 2 BULAN Jika ada
ajaran baru Diputuskan penambahan/
Ditetapkan, pengurangan
Disetujui dana
AZAS PENGELOLAAN KEUANGAN MADRASAH
Keuangan madrasah dikelola secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efektif, efisien,
ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat
untuk masyarakat.
Sistem dan Mekanisme Perencanaan Sistem dan Mekanisme Perencanaan Sistem dan Mekanisme Perencanaan
Penganggaran APBN Penganggaran APBD Penganggaran yang ditetapkan pada
AD/ART
Sistem dan Mekanisme Pelaksanaan dan Sistem dan Mekanisme Pelaksanaan dan Sistem dan Mekanisme Pelaksanaan dan
Penatausahaan APBN Penatausahaan APBD Penatausahaan yang ditetapkan pada
AD/ART
Sistem dan Mekanisme Pelaporan Sistem dan Mekanisme Pelaporan Sistem dan Mekanisme Pelaporan
Keuangan dan Kinerja APBN Keuangan dan Kinerja APBD Keuangan dan Kinerja
yang ditetapkan pada AD/ART
11
BIAYA SATUAN DANA BOS
TINGKAT BIAYA
6. PERHITUNGAN 4. PERUBAHAN
ANGGARAN APBN
5. PERTANGGUNG
JAWABAN
(Juli n+1)
ALUR DAN PROSES PENYUSUNAN RKM
PENDAPATAN
• Perpajakan (41)
• PNBP (42)
• Hibah (43)
BELANJA
• Belanja Pegawai (51)
• Belanja Barang (52)
• Belanja Modal (53)
• Hibah (54)
• Belanja Subsidi (55)
• Belanja Bunga Utang (56)
• Bantuan Sosial (57)
• Belanja Lain-Lain (58)
KOMPONEN PEMBIAYAAN DANA BOS
1. Pengembangan Perpustakaan
2. Kegiatan dalam rangka penerimaan Siswa baru
3. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler untuk Siswa
4. Kegiatan Ulangan dan Ujian,
5. Pembelian bahan-bahan habis pakai
6. Langganan daya dan jasa
7. Membantu Siswa Miskin
8. Pembiayaan Pengelolaan BOS
9. Pembelian Perangkat Komputer
10. Membantu Siswa Miskin
11. Pembiayaan Pengelolaan BOS
12. Pembelian Perangkat Komputer
13. Pembayaran asrama dan pembelian peralatan ibadah
14. Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 sd 13 telah terpenuhi pendanaannya dari
BOS
Penganggaran BOS
• Masuk RKA-KL/DIPA Mad
Mad • Dijabarkan dlm Akun Belanja sesuai
peruntukan
Negeri
• Dibuat RKAMS sesuai jumlah Siswa
Mad x dana BOS sesuai Alokasi Anggaran
• Dalam 1 Akun Belanja (521219)
dijabarkan sesuai kebutuhan dalam
Swasta pendanaan BOS
17
Dokumen Pelaporan
Renstra ( Wajib bagi Madrasah
Negri)
Pembukuan (SILABi)
BY AtnS Keu
Materi Pemeriksaan BPK
Penganggaran
merupakan kegiatan atau proses penyusunan
anggaran (budget).
Budget
merupakan rencana operasional yang dinyatakan
secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang
digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan kegiatan lembaga dalam kurun waktu
tertentu.
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 24
PENYUSUNAN ANGGARAN
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 25
PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARAN
1. Transparansi dan akuntabilitas ;
Anggaran madrasah harus dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran, hasil,
dan manfaat yang diperoleh pemangku kepentingan (stakeholders) dari suatu kegiatan atau
proyek yang dianggarkan. Selain itu, stakeholders juga berhak menuntut pertanggungjawaban
atas rencana ataupun pelaksanaan anggaran tersebut.
2. Disiplin anggaran
Pendapatan yang direncanakan harus dapat terukur secara rasional dan dapat dicapai untuk
setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi
pengeluaran belanja dan didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam
jumlah yang cukup
3. Keadilan anggaran
Satuan kerja/madrasah wajib mengalokasikan penggunaan anggarannya secara adil tanpa
diskriminasi sehingga dapat dinikmati oleh seluruh kelompok pemangku kepentingan dalam
pemberian pelayanan.
4. Efisiensi dan efektifitas anggaran
Setiap kegiatan yang direncanakan harus efektif dalam pencapaian kinerjanya dan efisien dalam
pengalokasian dananya.
5. Disusun dengan pendekatan kinerja
Anggaran disusun dengan mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (output/outcome) dari
perencanaan alokasi biaya atau input yang telah ditetapkan. Hasil kerjanya harus sebanding atau
lebih besar dari biaya atau input yang telah ditetapkan
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 26
AZAS UMUM DAN STRUKTUR APBM
I. AZAS UMUM
APBM disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan madrasah dan
kemampuan pendapatan madrasah.
Penyusunan APBM berpedoman kepada Rencana Kegiatan dan Anggaran
Madrasah (RKAM).
APBM, Perubahan APBM dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBM
ditetapkan oleh kepala madrasah setelah mendapat keputusan Komite
madrasah.
APBM merupakan dasar pengelolaan keuangan Madrasah dalam masa satu
tahun ajaran, terhitung mulai tanggal 1 Juli sampai dengan tanggal 30 Juni
tahun berikutnya.
2. STRUKTUR APBM
terdiri dari : - pendapatan dan belanja
3. PENDAPATAN MADRASAH
berasal dari
Pemerintah (dana blockgrant atau lainnya),
Pemerintah Provinsi,(dana blockgrant atau lainnya),
Pemerintah Daerah (dana blockgrant atau lainnya),
masyarakat (biaya registrasi, heregistrasi, iuran bulanan, biaya
praktik dan sumbangan pembangunan),
sumber lain ( dll).
AZAS UMUM DAN STRUKTUR APBM
4. BELANJA
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program
kegiatan sekolah
belanja pegawai yang terdiri dari:
gaji pendidik dan tenaga kependidikan;
Tunjangan Perbaikan Penghasilan Pendidik Tidak Tetap/Tenaga
Kependidikan Tidak Tetap;
honor pengelolaan urusan sekolah;
honor pengelola keuangan sekolah.
belanja tidak terduga
Belanja langsung merupakan belanja yang terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program kegiatan sekolah
AZAS UMUM DAN STRUKTUR APBM
5. Surplus Defisit
Surplus anggaran madrasah dipergunakan dalam
APBM tahun ajaran berikutnya.
Defisit anggaran madrasah merupakan selisih
kurang antara realisasi pendapatan dan realisasi
belanja madrasah pada satu tahun ajaran.
Defisit anggaran madrasah dapat diusulkan
pembiayaannya pada anggaran tahun ajaran
berikutnya.
ANGGARAN BERBASIS KINERJA
diartikan sebagai suatu bentuk anggaran yang sumber-
sumbernya dihubungkan dengan hasil dari pelayanan.
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 30
RENCANA BIAYA
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 31
RENCANA BIAYA DAN PENDAPATAN
adalah
rencana kebutuhan dana untuk setiap program dan
kegiatan, baik untuk pengembangan maupun untuk
operasional mencakup identifikasi sumber
pendapatan dari setiap kebutuhan dana tersebut.
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 33
RAPBM
dibuat hanya untuk satu tahun
anggaran/pelajaran mendatang, dan terdiri dari 2
bagian: Pendapatan dan Pengeluaran.
mencakup semua biaya dan pendapatan yang ada
pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya
Tahunan, khususnya untuk tahun anggaran
mendatang.
Pendapatan yang dicantumkan di RAPBM hanya
mencakup dana dalam bentuk uang, baik yang
akan diterima dan dikelola langsung oleh
madrasah.
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 34
Langkah-langkah pembuatan RAPBM
1. Mengklasifikasi biaya yang akan didanai dalam bentuk
uang pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya
Tahunan sesuai petunjuk klasifikasi dan jenis biaya
2. Membuat rekapitulasi per jenis biaya untuk semua
biaya-biaya yang akan dicantumkan pada RAPBM dan
memasukkannya dalam masing-masing pos belanja.
3. Melengkapi kolom Pendapatan pada RAPBM dengan
informasi perkiraan dana dalam bentuk uang yang
akan diterima.
4. Menghitung jumlah surplus atau defisit.
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 35
PERUMUSAN
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN BIAYA
MADRASAH (RAPBM)
Tahapannya
1. Membuat Rencana Biaya Madrasah
2. Membuat rencana pendanaan madrasah
3. Meyelaraskan rencana biaya dengan sumber
pendanaan madrasah
RENCANA PENDAPATAN MADRASAH
Contoh Rencana Biaya Dan Sumber
Pendanaan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Madrasah (RAPBM)
Tahun Anggaran …/…
MADRASAH :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 40
DOKUMEN
Dokumen Sumber : SPM-UP, SPM-TUP, SPM-
GUP, SPM-GUP Nihil, SPM-LS pihak ketiga,
SPM-LS Bendahara, Kuitansi, Faktur Pajak,
SSP/SSBP/SSPB yang sah
Dokumen sumber dibukukan sebesar nilai
bruto
SPM-LS dibukukan sebesar nilai bruto
LPJ BPP merupakan dokumen sumber
pembukuan bagi Bendahara Pengeluaran
MAK ……….
No urut BKU/Bln/Thn
KPA
Mengetahui/
Menyetujui Bandung, 19 Oktober 2010
PPK
Lunas Bayar
500.000 Tgl 2 /11/ 2010
Mohammad Husain
………………………. Luthfi
PENOMORAN DAN PENANGGALAN PADA BUKTI
PEMBUKUAN BENDAHARA
No bukti berfungsi sebagai identitas dokumen sumber bagi
pembukluan bendahara pada BKU dan seluruh buku pembantu
Nomor Bukti dibuat berdasarkan urutan yang diberikan bendahara
pada waktu menatausahakan dokumen sumber dalam Buku Kas Umum
dan bersifat unik untuk satu tahun anggaran dimana pembukuan atas
DIPA diberi nomor bukti 0 (nol).
Bendahara Pengeluaran dimungkinkan menerima dokumen sumber
berupa SPM yang dinyatakan sah dan LPJ-BPP setelah tanggal transaksi,
terhadap dokumen sumber dimaksud penomoran dan penanggalannya
dilakukan sebagai berikut:
1. SPM yang dinyatakan sah yang diterima dari KPPN, diberi tanggal
berdasarkan waktu penerimaannya dengan penomoran secara berurutan.
2. LPJ-BPP yang diterima dari BPP, diberi tanggal berdasarkan tanggal waktu
penerimaannya dengan penomoran secara berurutan.
3. Khusus untuk SPM dan LPJ-BPP akhir tahun anggaran, diberi tanggal 31
Desember dengan penomoran mengikuti urutannya. Nomor Bukti dibuat
berdasarkan urutan yang diberikan bendahara/BPP pada waktu
menatausahakan dokumen sumber dalam Buku Kas Umum dan bersifat
unik untuk satu tahun anggaran
BUKU
Sekurang-kurangnya;
Buku Kas Umum
Buku Pembantu
Buku Pembantu Kas
Buku Pembanatu Bank
Buku Pembantu UP/TUP
Buku Pembantu LS-Bendahara
Buku Pembantu Pajak
Buku Pembantu Lain-lain
Buku Pengawasan Anggaran
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 61
PEMBUKUAN
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 62
FUNGSI BUKU
Buku Kas Umum :
untuk mencatat semua penerimaan dan pengeluaran baik yang
berbentuk tunai maupun giral, serta untuk penerimaan dan
pengeluaran yang sifatnya perbaikan/pembetulan kesalahan
pembukuan.
Buku Pembantu :
menjelaskan lebih rinci terhadap segala hal yang berkaitan dengan
transaksi yang tercatat dalam BKU.
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 64
BENTUK BUKU
1. Tabellaris : bentuk pembukuan yang terdiri dari
kolom-kolom, dimana kolom tersebut
menggambarkan jumlah kegiatan dari
penerimaan dan pengeluaran jumlah uang yang
dikelola
2. Scontro : bentuk pembukan yang terdiri dari
sebelah kiri sebagai sisi untuk mencatat
penerimaan dan sebelah kanan untuk mencatat
pengeluaran
3. Staffel : Bentuk pembukuan saldo dimana
dalam pembukuan tersebut langsung terlihat
saldo/sisia dari setiap transaksi
penerimaan/pengeluaran
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 65
TATA CARA PEMBUKUAN
Perdirjen 47 Tahun 2009
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 66
TULIS TANGAN
Pada halaman pertama buku kas umum dicatat oleh pemegang kas
jumlah halamannya yang kemudian diberi tanggal dan
ditandatangani olehnya.
Tiap halaman diberi nomor urut dan di paraf
Halaman terakhir dipergunakan untuk catatan pemeriksaan kas
Buku Kas Umum dikerjakan sendiri oleh bendaharawan/pemegang
kas bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh pejabat/atasan yang
berwenang
Jumlah-jumlah penerimaan dan pengeluaran dibukukan terlebih
dahulu setelahnya baru diterima jumlahnya atau dibayarkan
Buku Kas Umum ditulis dengan tinta hitam
Buku Kas Umum tidak diijinkan adanya ruangan-ruangan yang tidak
terisi, Tanda bekas hapusan atau tindasan tulisan; jika ada coretan-
coretan harus dikerjakan dengan dua garis lurus dengan lineal
sedemikian sehingga tulisan yang semulanya masih dapat terbaca,
kemudian diparaf.
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 67
LANJUTAN; TULIS TANGAN
Buku Kas sedikitnya satu kali sebulan ditotal dan ditutup dan uang
kasnya di hitung
Penutupan kas dicatat dalam register penutupan kas
Perbedaan jumlah saldo buku dan saldo kas dicatat dalam BKU
Sebagai pos pertama, dibukukan saldo kelebihan/kekurangan yang
didapat karena penutupan buku.
Pemindahbukuan ke buku kepala/register dicatat dalam BKU dalam
suatu ruang yang menyebutkan pula halaman dari pada buku
kepala/register itu
Jika bendaharawan/pemegang kas meninggalkan tempat
kedudukannya BKU tidak boleh dibawa serta dan harus ditinggalkan
di kantornya
Jika bendaharawan/pemegang kas menyimpan uangnya di Bank,
maka ia harus menyimpannya atas rekening jabatannya dan ia harus
pula mempunyai Buku Pembantu Bank dan mencatat semua
penyetoran dan pengambilan dalam buku tersebut.
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 68
KOMPUTER
Bendahara wajib mencetak BKU dan buku-buku pembantu
sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan serta
menata usahakan hasil cetakan BKU dan buku-buku
pembantu bulanan yang telah ditandatangani bendahara
dan diketahui atasan langsung/Kuasa Pengguna Anggaran.
Pada akhir tahun anggaran, BKU, Buku-buku pembantu dan
Buku Pengawasan Anggaran wajib ditutup dan pada bagian
akhir BKU digunakan untuk catatan hasil pemeriksaan kas.
Pemeriksaan dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran atau
oleh Atasan langsung Bendahara sekurang-kurangnya satu
kali dalam satu bulan. Untuk meneliti kesesuaian antara
saldo buku dan saldo kas.
Jika terjadi penggantian bendahara dalam suatu periode
pembukuan, dilakukan pemeriksaan Kas dan serah terima
yang dituangkan dalam berita Acara Pemeriksaan Kas
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 69
PERBAIKAN KESALAHAN
1. SALAH TULIS ANGKA DAN ATAU
2. SALAH PENCANTUMAN ANGKA DAN
HURUF DALAM PEMBUKUAN ATAU HURUF PADA BUKTI-BUKTI KAS
Mencoret Angka/huruf yang salah Kelebihan bayar
dengan 2 (dua) garis lurus lineal Apabila diketahui sebelum bukti pengeluaran
sedemikian sehingga tulisan yang dipertanggungjawabkan, dapat diminta kembali dari
rekanan dengan mengganti kwitansi yang
semula masih terbaca, kemudian baru/benar
diganti dengan angka/ huruf yang Apabila diketahui setelah buktipengeluaran
benar dan diparaf dipertanggungjawabkan, dan kelebihan pembayaran
dapat diminta kembali dari rekanan tanpa
Contra Pos; mencatat jumlah yang mengganti bukti-bukti kwitansi yang baru/benar,
sama besar pada sisi yang maka kelebihan bayar tersebut dibukukan pada sisi
berlawanan dan kemudian pada penerimaan
sisi semula dicatat angka yang Apabila kesalahan diketahui setelah tanda bukti
benar/seharusnya (untuk dipertanggungjawabkan, seyogyanya diminta
kepada rekanan untuk segera mengganti atau
kesalahan-kesalahan angka yang melengkapi barang sesuai dengan SPK
diketahui setelah buku ditutup) Kekurangan bayar
Membukukan Selisih; Untuk Apabila rekanan tidak meminta kekurangan
menjaga kebersihan, perbaikan pembayaran, maka tidak perlu ada perbaikan
pembukuan
kesalahan dapat juga sdilakukan
Apabila rekanan meminta kekurangan pembayaran
dengan membukukan selisih lebih dengan mengganti bukti pengeluaran, maka
atau kekurangannya perbaikan kesalahan dapat dilakukan sebaimana
cara No 1
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 70
PEMERIKSAAN KAS
KPA atau PPK atas nama KPA melakukan
pemeriksaan kas Bendahara Pengeluaran paling
sedikit satu kali dalam satu bulan.
Pemeriksaan kas dapat dilaksanakan tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu
Pemeriksaan kas dilakukan untuk meneliti
kesesuaian antara saldo buku dengan saldo kas.
PEMERIKSAAN KAS
Sebagai bagian dari pemeriksaan kas, KPA atau PPK atas nama
KPA melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.monitoring atas kepastian/kepatuhan Bendahara Pengeluaran dalam
melakukan penyetoran pajak/PNBP ke Kas Negara secara tepat
jumlah dan tepat waktu; dan
2.memastikan bahwa uang yang diambil oleh Bendahara Pengeluaran
dari Bank/Kantor Pos telah sesuai dengan kebutuhan dana pada hari
itu dan disesuaikan dengan jumlah uang tunai yang ada di brankas.
Hasil pemeriksaan kas dituangkan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Kas.
Berita Acara Pemeriksaan Kas paling sedikit memuat hasil
pemeriksaan berupa:
1.kesesuaian kas tunai di brankas dan di rekening dalam rekening koran
dengan pembukuan;
2.penyetoran penerimaan negara/pajak ke Kas Negara; dan
3.penjelasan apabila terdapat selisih antara hasil pemeriksaan dengan
pembukuan.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BENDAHARA
adalah
laporan yang dibuat oleh bendahara atas uang
yang dikelolanya sebagai pertanggungjawaban.
13-Mar-19 lela.emod@yahoo.co.id 73
PERBEDAAN LAPORAN UAKPA & BENDAHARA
NO URAIAN LAPORAN UAKPA LAPORAN BENDAHARA
1 Kuitansi pembayaran Belum dianggap sebagai Sudah dianggap sebagai realisasi yang
dengan UP yang realisasi yang mengurangi Pagu Anggaran dalam DIPA
belum mengurangi pagu
disah/SPM/SP2D kan anggaran dalam DIPA
2 Kas di Bendahara Terbatas pada saldo UP Mencakup seluruh saldo kas yang ada
Pengeluaran pada bendahara meliputi:
a. Kas yang bersumber dari UP
b. Kas yang bersumber dari SPM-
LS/SP2D-LS yang ditujukan kepada
bendahara
c. Kas dan potongan/pungutan pajak dan
PNBP yang dilakukan oleh bendahara
d. Kas dari sumber lainnya
3 Surat Bukti Setor Belum dianggap sebagai Sudah dianggap sebagai realisai yang
(SBS) realisasi yang mengurangi target anggaran penerimaan
mengurangi target dalam DIPA
anggaran penerimaan
dalam DIPA
4 Kas dibendahara Tidak tercatat Tercatat sebesar SBS yang belum disetor ke
Penerimaan kas negara
REKONSILIASI PEMBUKUAN BENDAHARA
DENGAN UAKPA
• KPA atau PPK atas nama KPA melakukan rekonsiliasi
internal antara pembukuan Bendahara Pengeluaran
dengan Laporan Keuangan UAKPA paling sedikit satu
kali dalam satu bulan sebelum dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN.
• Rekonsiliasi internal dimaksudkan untuk meneliti
kesesuaian antara pembukuan bendahara dengan
Laporan Keuangan UAKPA.
• Rekonsiliasi internal dilaksanakan bersamaan
dengan pelaksanaan pemeriksaan kas
• Hasil rekonsiliasi internal dituangkan dalam Berita
Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi.
PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran wajib menyusun
LPJ setiap bulan atas uang/surat berharga yang dikelolanya.
LPJ disusun berdasarkan pembukuan Bendahara yang telah
direkonsiliasi dengan UAKPA
LPJ, paling sedikit menyajikan informasi sebagai berikut:
1. keadaan pembukuan pada bulan pelaporan, meliputi saldo awal,
penambahan, pengurangan, dan saldo akhir dari Buku-Buku Pembantu
2. keadaan kas pada akhir bulan pelaporan, meliputi uang tunai di brankas
dan saldo di rekening bank/pos;
3. hasil rekonsiliasi internal antara pembukuan bendahara dengan UAKPA;
dan
4. penjelasan atas selisih (jika ada), antara saldo buku dan saldo kas.
LPJ Bendahara Penerimaan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan
dan Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan
Negara.
LPJ Bendahara Pengeluaran ditandatangani oleh Bendahara
Pengeluaran dan KPA atau PPK atas nama KPA.
sekian
dan
terima kasih
semoga
bermanfaat
TIDAK ADA CARA YANG BENAR
UNTUK
MELAKUKAN PERBUATAN YANG SALAH