Anda di halaman 1dari 12

BY :

FRISCA SUWANDY
IGNASIA ERLIN
MARCHELINO JAMAL
YESHUA MIKHAEL
Pada tahun 1523 (
Henrigues ) , tahun 1524
( De sauza ), Portugis
Sejak Portugis menduduki melancarkan serangan
Malaka pada tahun 1511, tetapi mengalami
kegagalan
perdagangan di Aceh
bertambah ramai dan
berkembang pesat .

Sehingga Portugis
berkehendak Portugis mencari
menghancurkan Aceh cara melemahkan
posisi Aceh dan
merampas
kedaulatan Aceh .
Untuk menghadapi
Portugis, Sultan Aceh Sementara itu,
mengambil langkah- Portugis
langkah sebagai berikut : mempunyai
1. Kapal-kapal dagangnya rencana terhadap Namun ternyata
yang berlayar disertai Aceh sebagai rencana Portugis
prajurit dengan berikut : tersebut tidak
perlengkapan meriam. 1. Menghancurkan dapat terlaksana.
2. Meminta bantuan Aceh dengan jalan Sebab Portugis
meriam serta tenaga mengepungnya tidak memilik
ahlinya dari Turki. selama 3 tahun. armada yang cukup
Bantuan dari Turki itu 2. Setiap kapal yang untuk mengawasi
diperoleh pada tahun berlayar di selat Selat Malaka.
1567. Malaka akan
3. Meminta bantuan dari disergap dan
Jepara (Demak) dan dihancurkan.
Calicut (India).
Sultan Ali Mughayat Syah ( 1514 – 1518 ) membebaskan
Aceh dari kekuasaan Portugis . Sultan Alaudin Riayat
syah ( 1537-1568) menentang Portugis.

Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda ( 1607 –


1639 ) , Ia memperkuat Angkatan Lautnya dan
mengamankan wilayahnya dengan menempatkan
pengawas di jalur – jalur perdagangan .

Tahun 1629 Iskandar Muda melancarkan serangan


ke Malaka , tetapi serangan Aceh ini tidak berhasil
mengusir Portugis dari malaka .
Hubungan Aceh dan Portugis semakin memburuk dan ada campur
tangan VOC .

• VOC mengusir Portugis dari Malaka dan akhirnya


malaka jatuh ke tangan VOC pada tahun 1641

Mengapa VOC harus mengusir Portugis dari Maluku? Apa alasannya?

• Belanda ingin menguasai Malaka dari aspek politik dan ekonomi ,


untuk melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia , Belanda ingin
membebaskan pulau-pulau yang memiliki potensi SDA.
Portugis memasuki Kepulauan Maluku tahun
1521 , memusatkan aktivitas di Ternate .
Spanyol juga memasuki Maluku dan
memusatkan kedudukan di Tidore

Persaingan antara Spanyol dan Portugis


terjadi, setelah Portugis menjalin hubungan
dengan Ternate dan Spanyol dengan Tidore

Pada tahun 1529 terjadi perang antara


Tidore dengan Portugis disebabkan kapal
Portugis menembak jung-jung dari Banda
yang akan membeli cengkih ke Aceh .
Rakyat Tidore perang karena tidak menerima perbuatan armada
Portugis . Portugis mendapat dukungan dari Ternate dan Bacan ,
Portugis mendapat kemenangan .

Kemenangan Portugis membuat Portugis semakin sombong,


seringkali kasar terhadap penduduk Maluku dan melakukan
Monopoli .

Penyelesaian persaingan antara Portugis dan Spanyol dengan adanya


perjanjian perdamaian yakni perjanjian Saragosa pada tahun 1534 (
Portugis tetap di Maluku dan Spanyol kembali ke Filipina )
Perjanjian Saragosa membuat kedudukan Portugis
semakin kuat . Portugis juga melakukan Monopoli
rempah –rempah di Maluku dan mengganggu
kedaulatan kerajaan yang ada di Maluku

Pada tahun 1565 muncul perlawanan rakyat Ternate


di bawah pimpinan Sultan Khaerun/Harun yang
mengajak seluruh rakyat Irian sampai Jawa untuk
angkat senjata melawan Portugis

Portugis mengadakan tipu muslihat di Benteng Sao


Paolo dan membunuh Sultan Harun
Sultan Baabulah ( putra Sultan Harun )
menyatukan Tidore dan Ternate serta
rakyat Maluku untuk melancarkan
serangan terhadap Portugis

Tahun1575 Portugis berhasil di usir dari


Ternate

Portugis melarikan diri dan menetap di Ambon 1605

Portugis di usir VOC dari Ambon dan menetap di Timor-Timur


Muncul serangkaian perlawanan rakyat terhadap Portugis dan VOC

Pada tahun 1635 muncul perlawanan rakyat Maluku


terhadap VOC di bawah pimpinan Kakiali, Kapten
Hitu.

Pada tahun 1646 muncul perlawanan rakyat Maluku terhadap


VOC di bawah pimpinan Telukabesi.

Pada tahun 1650 muncul perlawanan di Ternate yang dipimpin


oleh Kecili Saidi.
Tahun 1680 Tidore mengadakan Vassal VOC dengan Putra Alam sebagai Sultan Tidore

Protes keras dari Pangeran Nuku akibat vassal VOC tersebut

Sultan Nuku berhasil meyakinkan Sultan Aharel dan Pangeran Ibrahim dari Ternate
untuk melawan VOC . Inggris juga memberi dukungan terhadap Sultan Nuku .

Sultan Nuku berhasil mengembangkan pemerintahan yang berdaulat


Melepaskan diri dari dominasi Belanda di Tidore sampai akhir hayatnya ( 1805)

Anda mungkin juga menyukai