Anda di halaman 1dari 19

Karsinoma Nasofaring

TIYA NURHAYANI
130070100013

Pembimbing :
dr. Elfahmi Sp. THT
Anatomi Nasofaring
Batas nasofaring:

• Batas nasofaring :
Atas : Dasar tengkorak
Bawah : Palatum molle
Depan : Rongga hidung
Belakang : Vertebra servikal
Defenisi

Karsinoma nasofaring merupakan


tumor ganas yang tumbuh di daerah
nasofaring dengan predileksi di fosa
Rossenmuller dan atap nasofaring.
PETA DISTRIBUSI KNF

Amerika Eropa
Utara 1/100rb
1/100rb

Cina Selatan Thailand


30-50/100rb 3/100rb
Indonesia
4,7/100rb
Etiologi
PATOFISIOLOGI

menginfiltrasi
bereplikasi di
EBV kelenjar dan
epitel nasofaring
jaringan sekitarnya

lokasi yang pertama penyebaran jaringan


terbentuk karsinoma dan kelenjar limfe
nasofaring adalah sekitarnya secara
fossa rossenmuller perlahan
Gejala

• Nasal Sign : Epistaksis, pilek lama yang


tidak sembuh
• Ear sign : Tinitus, rasa tidak nyaman
ditelinga, rasa nyeri di telinga
• Eye sign : double vision (diplopia)
• Cranial sign: sakit kepala terus menerus,
sensitibilitas daerah pipi dan hidung
berkurang
Diagnosis

• Anamnesa
• Pemeriksaan Fisik
• CT Scan kepala dan leher
• Pemeriksaan serologi IgA anti EA dan IgA
anti VCA untuk infeksi virus E-B
• Biopsi nasofaring,bisa melalui hidung dan
mulut.
• Pemeriksaan Histopatologi
Stadium karsinoma nasofaring
berdasarkan UICC:
• Primary tumor (T) • Regional lymph nodes (N)
– NX –pembesaran KGB tidak dapat dinilai
– TX –tumor primer tidak dapat dinilai
– N0 –tidak ada pembesaran
– T0 – tidak tampak tumor – N1 –metastasis KGB unilateral, dengan
– T1 –tumor terbatas di nasofaring ukuran terbesar ≤ 6 cm, diatas fossa
supraklavikula
– T2 –tumor meluas ke jaringan lunak
– N2 - metastasis KGB bilateral, dengan
• T2a –perluasan tumor ke
ukuran terbesar ≤ 6 cm, diatas fossa
orofaring/rongga hidung tanpa supraklavikula
perluasan ke parafaring
– N3 - metastasis KGB bilateral, dengan
• T2b –disertai perluasan ke parafaring ukuran >6 cm, atau terletak didalam fossa
– T3 –tumor menginvasi struktur supraklavikula
tulang dan/sinus paranasal • N3a –ukuran > 6 cm
– T4 –tumor dengan perluasan • N3b –di dalam fossa supraklavikula
intrakranial dan/atau terdapat • Distant metastasis (M)
keterlibatan saraf kranial,fosaa – MX –metastasis jauh tidak dapat dinilai
infratemporal, hipofaring, orbita atau – M0 – tidak ada metastasis jauh
ruang mastikator. – M1 – terdapat metastasis jauh
Stadium Penyakit

• Stadium I : T1 N0 M0
• Stadium II : T2 N0 M0
• Stadium III : T3 NO M0
T1, T2, T3 N1 M0
• Stadium IV : T4 N0,N1 M0
Tiap T, N2, N3 M0
Tiap T, Tiap N, M1
Histopatologi

• Menurut WHO ada 3 bentuk 3 karsinoma :


1. Karsinoma sel skuamosa.
2. Karsinoma tidak berkeratinisasi.
3. Karsinoma tidak berdiferensiasi.
DIAGNOSIS BANDING

• Tumor sinus spenoid


• Neurofibroma
Komplikasi

• Petrosphenoid sindrom
• Retroperidean sindrom
• Metastasis jauh
Penatalaksanaan

• Stadium I radioterapi
• Stadium II & III kemoradiasi
• Stadium IV dengan N<6cmkemoradiasi
• Stadium IV dengan N>6cmKemoterapi
dosis penuh dilanjutkan kemoradiasi.
Pencegahan
• Pemberian vaksinasi pada penduduk yang
bertempat tinggal di daerah dengan risiko
tinggi.
• Migrasi dari daerah risiko tinggi ke daerah
risiko rendah.
• Penerangan akan kebiasaan hidup yang
salah.
• Mengubah cara memasak makanan untuk
mencegah akibat yang timbul dari bahan
yang berbahaya.
Prognosis
Prognosis diperburuk oleh beberapa faktor,
seperti :
• Stadium yang lebih lanjut.
• Usia lebih dari 40 tahun
• Laki-laki dari pada perempuan
• Ras Cina dari pada ras kulit putih
• Adanya pembesaran kelenjar leher
• Adanya kelumpuhan saraf otak adanya
kerusakan tulang tengkorak
• Adanya metastasis jauh
Kesimpulan
Karsinoma nasofaring merupakan tumor
ganas nomor satu yang mematikan dan
menempati urutan ke 10 dari seluruh tumor
ganas di tubuh.
Banyak faktor yang diduga berhubungan
dengan KNF, yaitu
• (1)Adanya infeksi EBV,
• (2) Faktor lingkungan
• (3) Genetik
Karsinoma nasofaring banyak ditemukan
pada ras mongoloid, termasuk di Indonesia
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai