Anda di halaman 1dari 66

Setiap perkara yang dikerjakan

tidak diawali dengan


ACHMAD FUDHOLI
Bismillahirrahmanirrahim, maka
YAYASAN MENARA HIKMAH
YOGYAKARTA
ia tertolak (disisi Allah)
(HR. Mutafaqun ‘alaih}

3/14/2019 1
PENGAMPU : Sukirno CH., SH., M.Hum.
CP. : 081 328 035 995,
e-mail : sukirnoch@ymail.com
sukirnoch71@gmail.com
3/14/2019 2
PENGAMPU : Sukirno CH., SH., M.Hum.
CP. : 081 328 035 995,
e-mail : sukirnoch@ymail.com
sukirnoch71@gmail.com
3/14/2019 3
CONTRACT LEARNING

I. ETIKA DI KELAS :
1. Mahasiswa wajib hadir 75% dari total perkuliahan yang
terselenggara; kehadiran kurang dari 75% tidak berhak
mengikuti UAS.
2. Melakukan kecurangan dalam kehadiran kuliah, pengerjaan
tugas atau pelaksanaan ujian (UTS dan UAS) dikenai
sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
3. Toleransi keterlambatan masuk kuliah maksimal 15 menit
dari waktu yang terjadwal.

II. Komponen Penilaian :


1. Kehadiran kuliah : 10,0%
2. Tugasdan/atau Kuis : 20,0%
3. UTS : 35,0%
4. UAS : 35,0%
OVERVIEW MATERI

Pancasila dan Kewarganegaraan menguraikan


tentang :
1. Landasan Kompetensi dan Tujuan Pend. Pancasila
2. Pancasila Dalam Konteks SPB Indonesia
3. Relevansi Pancasila dengan Prinsip Ajaran Islam
4. Pancasila dalam konteks kenegaraan RI
5. HAM, Hak serta Kewajiban Warga Negara
6. Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
7. Demokrasi dan otonomi daerah.
OVERVIEW MATERI

Pend. Pancasila menguraikan tentang :


1. Landasan dan Tujuan Pend. Pancasila
2. Kedudukan Pancasila Dalam Konteks SPB Indonesia
3. Relevansi Pancasila dengan Prinsip Ajaran Islam
4. Pancasila sebagai sistem filsafat
5. Pancasila sebagai ideologi nasional
6. Pancasila dalam konteks kenegaraan RI
7. Panacasila sbg paradigma kehidupan bermasy,
berbangsa dan bernegara .
berorientasi
CONCEPT MAP pada :
D Ideologi Negara
Pencapaian kompetensi
Dasar Negara “mhs memahami
ideologi Pancasila dlm
Sumber Kitab kehidupan bernegara
KONSEP
Hukum
memuat
Pencapaian kompetensi
Perspektif Ajaran “mhs memahami
Islam ideologi Pancasila dlm
kehid bermasy &
PANCASILA bernegara
Etika Politik dan Tata
Negara Pencapaian
kompetensi “mhs dpt
PENGAMAL Ideologi Nasional mengekspresikan nilai²
AN Pancasila dlm
Kehidpn muslim kehidupan bermasy.;
memuat berbangsa dan
Kehid bermasy., bernegara
berneg & kampus berorientasi
pada :
LITERATUR :
1. Kaelan, Pendidikan Pancasila, Edisi Refisi 2002, Paradigma,
Yogyakarta
2. Dirjen Dikti Depdiknas, Kapita Selekta Pendidikan Pancasila,
Bagian II, Dirjen Dikti Depdiknas, 2001
3. Dahlan Thaib, Pancasila Yuridis Konstitusonal, FH UII, Jogja
4. Endang Syafrudin Anshari, Piagam Jakarta 22 Juni 1945,
CV. Rajawali, Jakarta
5. Notonagoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer, Bumi
Akasara, Jakarta, 1997
6. Dardji Darmodihardjo, Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam
Sistem Hukum Indonesia, Rajawa;I Jakarta
7. Kaelan, Filsafat Pancasila, Paradigma, Yogyakarta
8. Anonim, Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI, Sekneg RI, Jakarta
9. Nugroho Notosusanto, dkk., Sejarah Nasional Indonesia V,
Balai Pustaka, Jakarta
10. M. Syamsuddin, dkk., Pendidikan Pancasila – Menempatkan
Pancasila dalam Konteks Keislaman dan Keindonesiaan,
Pre-Test :

 DARIMANA ASAL ISTILAH PANCASILA ?

Apa arti istlah Pancasila ?


Kapan istilah Pancasila pertama kali dikenal

di Indonesia ?

 Mengapa tanggal 1 Juni disebut hari lahirnya


Pancasila?
 Kapan dan oleh siapakah Pancasila ditetapkan
menjadi Dasar Negara RI ?
PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil
dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
Hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
BEROBYEK
A. FORMA : membahas obyek ilmu dari sudut pandang tertentu.

B. MATERIA : obyek yang menjadi sasaran kajian / pmbahasan.

BERMETODE
Seperangkat cara / sistem pendekatan dalam
rangka pembahasan suatu obyek untuk
memperoleh kebenaran yang bersifat obyektif.
Bersistem
Merupakan satu kesatuan yang bulat yang utuh,
meskipun terdiri dari bagian-bagian.
UNIVERSAL
Memilki kebenaran universal = tidak terbatas pada dimensi
waktu, ruang, keadaan, situasi, kondisi, maupun jumlah
tertentu
PENGERTIAN PANCASILA
1. Secara Etimologis,
Pancasila dari bhs. Sangsekerta (India, dr.
bhs. Kasta Brahmana), terdiri dari kata Panca
: lima & Syila : batu sendi, dasar, alas; atau
Syiila : peraturan tingkah laku yang baik,
penting atau senonoh.

 Dlm bhs Indonesia terutama bhs Jawa Pancasila


diartikan susila yang mempunyai hubungan dengan
moralitas. Kata Pancasila dlm istilah Panca Syila
bermakna leksikal berbatu sendi lima, atau scr harfiah
dasar yang memiliki lima unsur. Adapun makna Panca
Syiila adalah lima aturan tingkah laku yang penting
(Muh. Yamin, 1960 : 437).
Istilah Pancasila msk. dlm. kesusteraan Ind. pd. jaman
Majapahit (Hayam Wuruk & Patih Gadjah mada), terdpt
dlm Keropak “Negara Kertagama” karya Empu
Prapanca (1365).
Pancasila berarti “lima pantangan” yg. hrs dijalankan
dg setia oleh raja & dlm upacara ibadat serta
penobatan.

 Pancasila berarti lima sendi/dasar


sebagai peraturan tingkah laku yang
baik bagi manusia dalam kehidupan
bermasyarakat.
 Ajaran Panca syiila menurut Budha adalah lima aturan
(larangan) = five moral principles, yang harus ditaati dan
dilaksanakan oleh para penganut awam, terdiri atas :
1. dilarang membunuh (jangan mencabut nyawa makhluk hidup =
Panatipada veramani sikhapadam samadiyani);
2. dilarang mencuri (janganlah mengambil barang yang tidak
diberikan = Dinna dana veramani shikapadam samadiyani);
3. dilarang berzina (janganlah berhubungan kelamin = Kameshu
micchacara vermani shikapadam samadiyani);
4. dilarang berdusta (janganlah berkata palsu = Musawada
veramani shikapadam samadiyani);
5. dilarang minim minuman keras (janganlah minum minuman
yang menghilangkan pikiran = Sura meraya masjja pamada tikana
veramani) (Zainal Abidin, dalam Kaelan, 2002 : 21-22)
 Dalam buku Sutasoma karangan Tantular “Pancasila”
diartikan : berbatu sendi yang kelima (dari bahasa
Sansekerta).
 Pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Krama);
yaitu :
1. tidak boleh melakukan kekerasan;
2. tidak boleh mencuri;
3. tidak berjiwa dengki;
4. tidak boleh berbohong;
5. tidak boleh mabuk minuman keras. (Dardji
Darmodihardjo, 1991: 15).
 Setelah Majapahit runtuh dan agama Islam
mulai tersebar di seluruh Indonesia, sisa-sisa
pengaruh ajaran moral Budha (Pancasila) tetap
dikenal dalam masyarakat Jawa yang disebut
“lima larangan” atau “lima pantangan”
moralitas, yaitu dilarang : mateni
(membunuh), maling (mencuri), madon
(berzina), mabok (menum minuman keras atau
menghisap candu), dan main (berjudi). Karena
semua larangan itu diawali huruf M (bahasa
Jawa Ma) maka dikenal dengan istilah Ma lima
atau “M-5”).
2. Secara Terminologis (Epistemologi)
Pada hakikatnya pengertian terminologis
Pancasila dapat dikembalikan kepada dua
pengertian saja, yaitu Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia dan Pancasila
sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Pancasila adlh lima dasar yg. merup kristalisasi


nilai-nilai luhur bgs. Indonesia yg. tlh.
dirumuskan & ditetapkan sbg. dasar negara,
pandangan hidup bgs., ideologi dan falsafah
negara yg. hrs. menjadi pedoman bagi seluruh
bgs. Ind. dlm kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
FUNGSI POKOK PANCASILA

 Sebagai Dasar Filasafat


Negara (Philosophische
Grondslag)
 Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa dan Negara (way of
life)
 Sebagai Ideologi Negara
1. sbg jiwa Bangsa Indonesia

2. sbg kepribadian Bangsa Indonesia


K P
3. sbg pandangan hidup Bgs Indonesia
E P A
D E N 4. sbg Dasar Negara Rep. Indonesia
U N C
D T A 5. sbg perjanjian luhur Bangsa Indonesia,
U I S saat mendirikan negara
K N I 6. Sbg sumber aturan hukum
A G L
N A 7. Sbg cita-cita dan tujuan Bangsa
Indonesia

8. Sbg falsafah hidup yang mempersatukan


Bangsa Indonesia
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

LANDASAN HISTORIS
Nilai-nilai Pancasila besumber dr. tata kehidup bgs.
Ind. yg. tlh. tumbuh & kembang sejak zaman pra
sejarah yg kemud. dirumuskan dan ditetapkan
menjadi dasar neg. RI. Scr. obyektif historis bgs.
Ind. menjadi CAUSA MATERIALIS PANCASILA.

LANDASAN KULTURAL
Nilai-2 keneg. & kemasy. yg. terkandung dlm. Sila²
Pancasila merup. hsl. karya besar bgs. Ind. sendiri
yg. diangkat dr. nilai-2 kultural yg. dimiliki bgs. Ind.
melalui refleksi filosofis pr. Pendiri neg. (spt.
Soekarno, Hatta dll.)
LANDASAN YURIRDIS

1. UU No. 20 / 2003 ? Tidak tegas mengatur seperti UU No. 2 / 1989


tenteng SISDIKNAS ( Pasal 39 ).
2. PP No. 60 / 1999 ttg. DIKTI, Pasal 13 (2) “…isi kurikulum setiap
jenjang, jenis & jalur pendid. wajib memuat Pendidikan
Pancasila...”
3. Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000 ttg. Pedoman Penyusun
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa, Pasal 10 (1) : “ Kelompok MPK pada Kurikulum inti
yang wajib diberikan dlm. Kurikulum setip prodi/kel. prodi terdiri
atas Pend. Pancasila, Pend. Agama, & Pend. Kewarganegaraan.
4. Keput. Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep/2002 ttg. Rambu²
Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di PT.
LANDASAN FILOSOFIS

Secara Filosofis, bgs. Ind. sblm. mendirikan neg.


sdh merupakan bgs yg. ber-Ketuhanan &
berkemanusiaan. Kenyataan obyektif menunj. bhw.
mns. adalah makhluk Tuhan YME. Syarat mutlak
suatu neg. adlh. persatuan yg. terwujud sbg. rakyat
(unsur pkk neg.); shg. scr. filosofis berpersatuan &
berkerakyatan. Konsekuensinya rakyat merup. dsr.
ontologis demokrasi, krn rakyat merup. unsur
kekuasaan negara. Atas dasar pengertian filsafat itu,
mk dlm kehidupan berneg., nilai-nilai Pancasila
merupakan dasar filsifat negara.
SASARAN:
Mahasiswa dpt memahami dan mengamalkan ideologi
Pancasila dan konsep kebangsaan Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

KOMPETENSI DASAR :
1. Mehasiswa mengetahui ideologi Pancasila dalam
kehidupan berbangsa;
2. Mahasiswa memahami Ideologi Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara;
3. Mahasiswa dapat mengekspresikan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
HAKIKAT PENDIDIKAN
Upaya sadar suatu masy. & Pemer. suatu negara
untuk menjamin kelangsungan hidup &
kehidupan generasi penerusnya selaku warga
masy., bgs., & neg., scr berguna (berkait
kemampuan spiritual) dan bermakna (berkait
dg kemampuan kognitif & psikomotorik) serta
mampu mengantisipasi hari depan mrk yg
senantiasa berubah & sll terkait dg konteks
dinamika budaya bgs & neg. serta hubungan
internasionalnya
TUJUAN PENDIDIKAN
 Tujuan Nasional

PEMBUKAAN UUD NRI 1945 ALINEA VI :


MSBI & SDI, MKU, MKB,& IMKD

 Tujuan Pendidikan Nasional


Meningkatkan kualitas manusia Indonesia menjadi :
manusia yang beriman & bertaqwa kpd Tuhan YME,
berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,
tangguh, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja,
profesional, bertanggung jawab, produktif, serta sehat
jasmani & rohani.
 Tujuan Pendidikan Pancasila
menguasai kemampuan berfikir;
bersikap rasional dan dinamis;
berpandangan luas sbg. mns intelektual; dan
mengantarkan mhs memiliki kemampuan untuk :
1. Mengambil sikap bertanggung jawab sesuai dg. hati
nuraninya;
2. Mengenali mslh hdp & kesejahteraan serta cara-
cara pemecahannya;
3. Mengenali perubahan² dan perkemb. IPTEKS;
4. Memaknai peristiwa sejarah & nilai budaya bgs guna
menggalang persatuan Indonesia. (Pasal 3 ayat (2)
SK. Dirjen Dikti No. 38/Dikti/Kep/2002)
VISI & MISI PEND. PANCASILA

•VISI
Menjadi sumber nilai & pedoman
penyelenggaraan prodi dalam mengantarkan
mahasiswa mengembangkan kepribadiannya
selaku Warga Negara yang Pancasilais.

MISI
Membantu mhs. agar mampu mewujudkan nilai-
nilai dasar Pancasila serta sadar berbangsa dan
bernegara dalam menerapkan ilmunya secara
bertanggung jawab
3. Pengertian Secara Historis
Pengertian Pancasila ditinjau dari proses
penggaliannya, perumusan sampai dengan
ditetapankan menjadi dasar negara Indonesia merdeka
oleh para pendiri negara.

Perkembangan Unsur Pembentuk


Nilai-nilai Pancasila
Dalam sejarah bangsa Indonesia telah terkandung nilai²
dasar negara yang oleh para founding fathers
dirumuskan dalam lima asas (sila) yang disebut
Pancasila. Perilaku kehidupan dan budaya bangsa
Indonesia itu merupakan unsur² pembentuk nilai²
Pancasila yg secara historis dikelompokkan menjadi 4
(empat) periode /jaman, yaitu:
PANCASILA DALAM KONTEKS
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

Perkembangan Unsur Pembentuk


Nilai-nilai Pancasila
Dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia telah
terkandung nilai² dasar negara yang oleh para
founding fathers dirumuskan dalam lima asas (sila)
yang disebut Pancasila. Perilaku kehidupan dan
budaya bangsa Indonesia itu merupakan unsur²
pembentuk nilai² Pancasila yg secara historis
dikelompokkan menjadi 4 (empat) periode /jaman,
yaitu:
I. JAMAN BATU

Unsur pembentuk nilai Pancasila


pada jaman ini terlihat dari :
1. Kehidupan mereka dengan bertani
2. Mengenal dan mengadakan
pelayaran pantai
3. Menyembah roh (kepercayaan
animisme)
II. JAMAN KERAJAAN NUSANTARA

Unsur pembentuk nilai Pancasila pada jaman


ini terlihat dari kehidupan kerajaan nusantara
antara lain :
1. Kerajaan Kutai (400 M)
Masyarakat Kutai di bawah Raja
Mulawarman menampilkan nilai sosial politik
dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan serta
kenduri dan sedekah bagi para Brahmana yang
dilakukan oleh Raja. Bukti tata kehidupan
Kerajaan Kutai itu adalah ditemukannya
prasasti berupa 7 yupa (tiang batu).
2. Jaman Sriwijaya (600 – 1400 M)

Unsur pembentuk nilai-nilai Pancasila yang telah


tertanam dalam tata kehidupan Kerajaan Sriwijaya
adalah :
1. mempersatukan perdagangan;
2. dalam system pemerintahan terdapat petugas
pengawas pajak, harta benda kerajaan, serta
rohaniawan pengawas teknis pembangunan
dan patung;
3. mendirikan Universitas Agama Budha sebagai
pengembangan agamadan kebudayaan; dan
4. mencita-citakan kesejahteraan bersama
(marvuat vanua Criwijaya siddhayatra subhiksa).
3. Jaman Kerajaan Majapahit (1293 – 1500 M)
Unsur² pembentuk nilai Pancasila diketahui dari :
1. Diadakan hubungan persahabatan dengan negara
negara tetangga, seperti Burma, Kamboja,dll.
2. Kekuasaan Majapahit pada masa kejayaannya
membentang dari Malaya sampai Irian Barat melalui
Kalimantan Utara.
3. Agama Hindu dan Bidha hidup berdampingan dengan
damai, berdasarkan semboyan “Bhinneka Tunggal
Ika” dalam buku Sutasoma karya Empu Tantular dan .
Nagarakertagama (1365) karya Empu Prapanca.
Kalimat lengkapnya “Bhinneka TunggalIka Tan Hana
Dharma Mangrua”, artinya “walaupun berbeda, satu
jua adanya, sebab tidak ada agama yang mempunyai
tujuan yang berbeda.
4. JAMAN KEBANGKITAN NASIONAL INDONESIA

1. Lahirnya kesadaran berbangsa Indonesia, diawali dg lahirnya


organisasi Pergerakan Budi Utomo tgl. 20 Mei 1908;
2. Tumbuhnya organisasi sosial keagamaan; Sarikat Dagang Islam
(1911), Muhammadiyah (1912), Indische Socialitische
Demokratische Vereniging (ISDV – 1914);
3. Lahirnya Partai-partai Politik yang berbasis ideologi tertentu;
Partai Komunis Indische (PKI – 1920), Partai Sayarikat Islam
Indonesia; Partai Nasional Indonesia (PNI yang berideologi
Nasionalis Marhainis – 1927), Partai Indonesia Raya (Parindra –
1930);
4. Mengkristalnya nasionalisme Indonesia yang terwujud dalam
Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
PROSES PEMBENTUKAN
NASIONALISME INDONESIA
 BOEDI OETOMO (1908)  berbasis subkultur jawa
 SERIKAT DAGANG ISLAM (1911) kaum entrepreneur
Islam yg bersifat ekstrovert dan politis
 MUHAMMADIYAH (1912)  subkultur Islam modernis yg
bersifat introvert dan sosial
 INDISCHE PARTY (1912)  subkultur campuran Indo
Belanda, Indo Chinese, Indo Arab dan Indonesia asli yg
mencerminkan elemen politis nasionalisme non rasial yg
berslogan “Tempat yang memberi nafkah yg menjadikan
Indonesia sebagai tanah airnya”
 INDISCHE SOCIAL DEMOCRATISCHE VERENIGING
(1913)  mengejawantahkan nasionalisme politik radikal
& berorentasi Marxist
 TRIKORO DHARMO (1915) sebagai embrio JONG
JAVA (1918) & INDONESIA MUDA (1931) 
berbasis sub-kultur Jawa.
 PARTAI KOMUNIS INDISCHE (PKI)  1920
 PARTAI NASIONAL INSONESIA (PNI)  1927
 NAHDATOEL OELAMA (1926)  sub-kultur santri
dan ulama
 JONG AMBON, JONG SUMATRA, JONG CELEBES

LA H I R
PERGERAKAN NASIONAL
YANG BERJATI DIRI “INDONESIANESS”
AKTUALISASI TEKAD POLITIKNYA
TERTUANG DALAM SUMPAH PEMUDA
 MANIFESTO POLITIK (1925)  Mahasiswa
Indonesia di Belanda
 DARI KEANEKARAGAMAN SUBKULTUR TERKRISTALISASI 
CORE CULTURE  BASIS EKSISTENSI NATION-
STATE INDONESIA  NASIONALISME

 APAPUN SUBKULTURNYA, MEREKA


MERASA BERNUSA SATU, BERBANGSA
SATU, BERBAHASA SATU - INDONESIA 
INDENTITAS NASIONAL
KUIS :
1. Orang yg pertama kali mengenalkan istilah
“Pancasila” dlm kesusasteraan Indonesia ialah .....,
dalam ....
2. Secara etimologis istilah Pancasila berasal dari
bahasa ....., terdiri atas dua suku kata yaitu ....,
yang berarti ...., dan .... yang berarti ....
3. Secara historis yang menjadi kausa materialisnya
Pancasila adalah ...., karena Pancasila itu isinya
adalah ....
4. Tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahirnya
Pancasila karena ....
5. Bagi Bangsa dan Negara Indonesia Pancasila
mempunyai 3 fungsi pokok, yaitu ....
6. Secara politis sosiologis, Bala Tentara Pendudukan
Jepang membentuk BPUPKI dengan maksud untuk
...
7. Tugas Utama BPUPKI adalah ....
8. Dua orang pengusul calon Dasar Negara Indonesia
Merdeka pada sidang BPUPKI selain M. Yamin dan
Soekarno ialah ... dan ...
9. Yang menghasilkan rumusan Piagam Jakarta adalah
...., pada tanggal ....
10. Isi sila pertama dari Piagam Jakarta adalah ...
11. Persidangan kedua BPUPKI berlangsung tanggal ...
s/d ..., dengan hasil kerja antara lain (sebutkan 2
(dua) yaitu .... dan ....
 PPKI dibentuk pada taggal ... , dengan
Ketuanya ialah ... Dan dr. Radjiman W serta ...
Masing-masing sbg anggotanya.
PERUMUSAN DAN
PENETAPAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA
PEMBENTUKAN BPUPKI
(Dokuritsu Zyunbi Cosakai)
 Dibentuk oleh Pemerintah Pendudukan Bala
Tentara Jepang sbg pemenuhan janjinya
untuk memerdekaan Bangsa Indonesia yg
scr resmi telah disampaikan oleh Perdana
Menteri Jepang Jend. Kuniaki Kaiso,
tanggal 7 September 1944.
 Pembentukan BPUPKI sebenarnya bukan
merupakan wujud kemurahan Jepang
kepada Bgs Indonesia, krn hanya
dimaksudkan sebagai strategi untuk
mengambil hati Bangsa Indonesia agar
bersedia membantu Tentara Jepang dlm
peperangan Asia Timur Raya melawan
Tentara Sekutu.
Meletus perang Pasifik sebagai rangkaian
PD.II antara Tentara Sekutu dengan Fasis
7 DES. 1941 Itali, Nazi Jerman & Militerisme Jepang.
Pearl Harbour dibom & dikuasai Jepang

TENTARA JEPANG MASUK


9 MARET 1942
INDONESIA

JEPANG MULAI MENGALAMI


MEI 1942 KEKALAHAN BESAR & BERUNTUN DARI
SEKUTU DLM PERTEMPURAN LAUT DI
CORAL SEA, TIMUR AUSTRALIA
JEPANG MENGUMUMKAN
1 MARET 1945 PEMBENTUKAN BPUPKI

BPUPKI DIBENTUK SBG HADIAH


ULTAH KAISAR JEPANG.
29 APRIL 1945 BPUPKI TERDIRI ATAS : 1 KETUA
UMUM, 2 WKL KETUA, & 66 ANGGT.

BPUPKI DILANTIK OLEH JEND.


TERAUCHI, PANGLIMA TENTARA
28 MEI 1945 JEPANG WIL. SELATAN YG
BERMARKAS DI SAIGON
TUGAS & PERANAN BPUPKI

 TUGAS :
mempelajari & menyelidiki hal² yg berkaitan dgn aspek²
politik, ekonomi, tata pemerint, dan hal² yg diperlukan
dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka.

PERANAN :
Mengkaji dan menelaah calon Dasar Negara (Pancasila), shg
terbuka untuk diubah oleh para anggota. Bentuknya masih
berupa prasaran yang ditawarkan untuk dibahas dan
ditanggapi, karena sifatnya masih teoritikal.
Mendalami pembicaraan BPUPKI akan memahamkan pada
latar belakang pemikiran para pendiri negara.
PROSES PERUMUSAN
PANCASILA

Proses perumusan “dasar negara” berlangsung dalam


dalam 2 kali persidangan BPUPKI:
• Sidang BPUPKI I ; tgl. 29 Mei s/d 1 Juni 1945
• Sidang BPUPKI II, tgl. 10 – 17 Juli 1945

1. Pidato Ketua BPUPKI (Dr. Radjiman W),


pada Pembukaan Sidang tgl. 29-5-1945;
menegaskan agar para anggt. mengusulkan calon
rumusan dasar negara Indonesia yang akan
dibentuk.
2. Mohammad Yamin dlm Pidato 29 Mei 1945
Mengemukakan lima azas dasar Indonesia merdeka :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Pada usulan tertulis ttg. Rancangan UUD RI, pada
bagian Pembukaan tercantum lima azas dasar negara
:1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dlm permusy./perwakilan
5. Keadilan bg seluruh rakyat Indonesia.
2. Pidato Ki Bagoes Hadikoesoemo (31 Mei 1945)
Neg. Ind. yg. akan dibentuk hendaknya berdasarkan
ajaran Islam, krn. Allah SWT tlh. membangkitkan para
Nabi utk. memperbaiki masy. yg. kusut (rusak) dg.
memberi petunjuk & memimpin mns, serta memberi
peraturan yg. baik & sempurna yg dpt menuntun mns
menuju ketertiban, keamanan, & kesejahteraan yg
berdasarkan keadilan.
Ajaran Islam mengandung 4 perkara pokok yaitu :
1. Ajaran Iman (Kepercayaan kpd Allah & perkara gaib);
2. Ajaran Beribadah, berhikmah & berbakti kpd Allah;
3. Ajaran Beramal Shalih (berbuat kebaikan);
4. Ajaran berjihad di jalan Allah
KRN. MASY. IND. MAYORITAS BERAGAMA ISLAM, MAKA
DASAR NEG. IND. “AJARAN ISLAM”
3. Prof. Mr. Dr. Soepomo (31 Mei 1945)
Usulan ttg dasar falsafah neg. Ind. dilandasi pemikiran ttg teori
negara (staatsidee) yg mnrt ilmu neg. ada 3 yi. :
1. Teori perseorangan (individualistis); Negara ialah masy. hk (legal
society) yg disusun atas kontrak antara slrh orang dlm masy itu
(contrac social). Diajarkan oleh : Thomas Hobbes & John Locke
(abad XVII), J.J. Rousseau (Abad XVIII), Herbert Spencer (Abad
XIX), & H.J. Laski (Abad XX).
2. Teori golongan (class theory); Negara sbg. alat dr suatu gol (klas) yg
kuat untuk menindas gol (klas) lain yang lemah. Diajarkan antara
lain oleh : Karl Marx, Engels dan Lenin.
3. Teori Integralistik; Negara ialah susunan masy. yg. integral, sgl.
gol., sgl bag., sgl anggotanya berhubungan erat satu sama lain dan
merup pesatuan masyarakat yg organis. Diajarkan al. : Spinoza,
Adam Muller, Hegel ( XVIII - XIX )

Teori integralistik sesuai dg aliran fikiran ketimuran;


karena pemimpin bersatu jiwa dg rakyat. Dg demikian,
tidak perlu diadakan jaminan hak-hak warganegara scr
eksplisit dlm UUD
USULAN DASAR FALSAFAT NEGARA :
1. Pendirian Neg. Nasional yg bersatu dlm totaliter, yi neg yg
tidak akan mempersatukan diri dg gol. Terbesar, ttp
mengatasi semua gol besar/pun kecil.
2. Setiap warganegara dianjurkan untuk takluk pd Tuhan dan
ingat kepada-Nya setiap waktu
3. Dibentuk sistem badan permusyawaratan untuk menjmin
supaya pimpinan negara, terutama Kepala Negara terus
menerus bersatu dg rakyat
4. Perekonomian berdasarkan kekeluargaan. Sistem tolong
menolong, sistem koperasi hendaknya dipakai salah satu
dasar ekonomi neg Ind. Yg makmur, bersatu, berdaulat, adil
5. Dlm hub. antar bangsa, Indonesia membatasi diri supaya
bersifat Asia Timur Raya, anggota dr keluarga Asia Timur
Raya
4. PIDATO IR. SOEKARNO (1 Juni 1945)
Mengusulkan 5 azas sbg dasar neg. yaitu :

1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme atau Kemanusiaan


3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan
5 asas tsb diusulkan diberi nama “PANCASILA” dpt
disingkat menjadi “TRI SILA” yg rumusannya :
1. Sosio Nasional, yi. Nasionalisme & Internasionalisme
2. Sosio Demokrasi, yi. Demok. dg. Kes. Ra.
3. Ketuhanan Yang Maha Esa
TRISILA dpt disingkat EKASILA = gotong royong
PERSIDANGAN BPUPKI I DIAKHIRI DG.
PEMBENTUKAN DUA PANITIA KECIL :
A. Panitia Sembilan, bertugas merumuskan usulan calon Dasar
Negara. Susunan keanggotaan "Panitia Sembilan"
1. Ir. Soekarno (ketua = nasionalis)
2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua = nasionalis)
3. Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (anggota = nas)
4. Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. (anggota = nasionalis)
5. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota = Islam)
6. Abdoel Kahar Moezakir (anggota = Islam)
7. Raden Abikusno Tjokrosoejoso (anggota)
8. Haji Agus Salim (anggota = nasionalis)
9. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota = nasionalis)

B. Panitia Sebelas, betugas merumuskan usulan calon Hukum Dasar (UUD)


Pada 22 Juni 1945
diputuskan rumusan
calon Dasar Negara,
disebut PIAGAM
JAKARTA (JAKARTA
CHARTER) sebagai
hasil kompromi dg
modus kesepakatan
antara kelompk Islam
& kebangsaan.
Isi Piagam Jakarta =
rumusan sila-sila
Pancasila dalam Pemb.
UUD 1945, kecuali sila
1 : “Ketuhanan dg
kewajiban
menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”.
HASIL PERSIDANGAN BPUPKI II
(10 JULI – 17 JULI 1945)
1. 10 Juli : menyetujui Piagam Jakarta sebagai bagian isi
Rancangan Pembukaan UUD, dan ttg bentuk negara;
2. 11 Juli : Menyetujui Luas Wilayah Negara Ind., yaitu seluruh
wilayah bekas jajahan Hindia Belanda;
3. Membentuk 3 Panitia Kecil :
- Pan. Perancang UUD, Ketua : Ir. Soekarno
- Pan. Ekonomi & Keuangan, Ketua : Moh. Hatta
- Pan. Pembelaan tanah Air; Ketua : Abikusno T
4. 14 Juli, Pan Perancang UUD melapor hasil kerja dg. Usulan : UUD
terdiri 3 bag. yaitu: 1.
Pernyat. Ind. Merdeka, 2. Pemb. UUD memuat Pancasila, 3.
Pasal-pasal.
PEMBENTUKAN PPKI
(Dokuritsu Zyunbi Iinkai)
 Tgl. 7 Agst. 1945, Nanpoo Gun mengumumkan bhw. Pertengahan
Agustus 1945 akan dibentuk PPKI;
 Tgl. 8 Agst. 1945, Ir. Soekarno, Moch. Hatta, dan Dr. Radjiman W.
Dipanggil Jend. Besar Terauchi (Nanpoo Gun) untuk menghadap di
Saigon;
 Tgl. 9 Agst. 1945, Soekarno diberi 3 wewenang/cap :
1. diangkat sbg Ketua PPKI, sdg Moch. Hatta sbg Waka & Dr.
Radjiman sbg. Anggota;
 2. PPKI boleh mulai kerja sejak 9 Agst. 1945;
 3. Cepat/tidaknya kerja Ppanitia tergantung PPKI.
 Tgl. 14 Agst. 1945, Soekarno mengumumkan “Bgs. Indonesia” akan
merdeka sebelum jagung berbunga (secepat mungkin),
kemerdekaan Bangsa Indonesia bukan hadiah Jepang tetapi hasil
perjuangan sendiri.
MAKNA KEMERDEKAAN :
1. Scr. Ketatanegaraan : saat berdiri negara berdaulat yg memp.
kedud. sama dg. Neg. merdeka lainnya.
2. Scr. Politis-Ideologis : bgs. Ind. terbebas dr penjajah asing &
memiliki kebebasan untuk menentukan nasib bgs,nya sendiri
dlm. wadah negara yang berdaulat.
3. Scr. Yuridis : berakhirnya tata hukum kolonial dan saat mulai
berlakunya tertib hukum nasional Indonesia

PPKI ADALAH BADAN PEMBENTUK NEGARA, KRN MESKIPUN


DIBENTUK OLEH JEPANG, TETAPI ATAS INISIATIF &
TANGUNG JAWAB KETUA PPKI SENDIRI KEANGGOTAANNYA
DITAMBAH 6 ORG., SHG. MENJELMA SEBAGAI REPRESENTASI
SELURUH KOMPONEN BANGSA INDONESIA.
 Siapa yang bertanggung jawab untuk
segera memfungsikan negara yang baru
berdiri ?
 Langkah-langkah apakah yang
ditempuh ?
 Apa kendalanya dan bagaimana
mengatasinya ?
Sblm mulai sidang resmi, atas permintaan Soekarno-Hatta,
± 20 menit tlh. dilakukan pertemuan utk membahas perubahan
Rancangan Naskah Pemb. UUD (Piagam Jakarta),
khususnya sila I Pancasila, krn pemeluk Agama lain keberatan;
sehingga kemudian berbunyi : “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

HASIL PERSIDANGAN I (18 AGTS. 1945) :


1. Mensahkan UUD NRI, selanjutnya disebut UUD 945;
2. Memilih Soekarno-Hatta msg.² sbg. Presiden dan Wa.Pres.
3. Menetapkan berdirinya KNIP

UUD yg disahkan PPKI berasal dr Piagam Jakarta yg tlh


diubah, kemud. berfungsi sbg Pemb. UUD dan Rancangan
Hukum Dasar yg tlh diterima BPUPKI
dlm sidang tgl. 17 Juli 1945
PERUBAHAN PIAGAM JAKARTA
MENJADI PEMBUKAAN UUD 1945

1. Kata Mukadimah diganti Pembukaan


2. Hukum Dasar - ,, - UUD Negara
3. Ketuhanan dg Kewajiban - ,, - Ketuhanan Y.M.E.
Menjalankan Syariat Islam
4. Menurut Dasar Kemanusiaan - ,, - Kemanusiaan yang adil
yang adil dan beradab dan beradab

HASIL SIDANG PPKI II (19 Agts. 1945) :


1. Wil. Ind. dibagi menjadi 8 Daerah Provinsi;
2. Kedudukan Kooti diteruskan
3. Utk. sementara kedud. Kota & Gemeente diteruskan

SIDANG III (20 Agts. 1945) : Membentuk Badan Keamanan Rakyat


SIDANG IV (22 Agts. 1945) : KNIP berkedudukan di Jakarta
Stlh Proklamasi Kemerdekaan, Indonesia dihadapkan pd 2
persoaalan besar yi. bgmn menyelenggarakan pemer. pd Neg.
baru, dan bgmn cara menghadapi kekuatan sekutu yg hendak
menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia.

Penyelenggaraan pemerintahan Negara pd awal kemerdekaan dijalankan


berdasarkan Aturan Peralihan UUD NRI (UUD 1945)
Pasal I : PPKI mengatur dan menhyelenggarakan kepindahan
pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia;
Pasal II : Sgl bdn negara dan peraturan yg ada masih langsung
berlaku, selama blm diadakan yg baru menurut UUD ini
Pasal III : Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih
oleh PPKI
Belanda sendiri scr licik sll mempropagandakan bhw
Negara RI diktator & merupakan hadiah dari fasis
Jepang; terbukti semua kekuasaan neg. dipegang
Presiden (Psl. IV AP)

Langkah yg ditempuh Pemerintah Indonesia :


1. Mengeluarkan Maklumat Wa.Pres. No. X, tgl. 16 Okt. 1945;
2. Mengeluarkan Maklumat Pemerintah, tgl. 3 Nop. 1945 ttg.
Pembentukan Partai Politik;
3. Mengeluarkan Maklumat Pemerintah, tgl. 14 Nop. 1945, ttg.
Perubahan Sistem Kabinet Presidensial ke Parlementer
Belanda sendiri scr licik sll mempropagandakan bhw
Negara RI diktator & merupakan hadiah dari fasis
Jepang; terbukti semua kekuasaan neg. dipegang
Presiden (Psl. IV AP)

ISI PASAL IV ATURAN PERALIHAN :


Sebelum MPR, DPR dan DPA dapat dibentuk
menurut UUD ini, maka segala kekuasaannya
dilaksanakan oleh Presiden dengan bantuan
sebuah Komite Nasional.

Anda mungkin juga menyukai