Anda di halaman 1dari 10

HIPEREMESIS

GRAVIDARUM

RIZA BUDIANTI,SST,M.Kes
Diagnosa
Diagnosis hiperemesis gravidarum
biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya
kehamilan muda dan muntah yang terus
menerus, sehingga mempengaruhi keadaan
umum
Etiologi
 Faktor pedisposisi yaitu primigravida,
mola hidatidosa dan kehamilan ganda.
 Faktor organik yaitu alergi, masuknya
vili khorialis dalam sirkulasi,
perubahan metabolik akibat hamil dan
resistensi ibu yang menurun.
 Faktor psikologik memegang peranan
penting pada penyakit ini, rumah
tangga yang retak, kehilangan
pekerjaan, takut terhadap kehamilan
dan persalinan
Gejala dan Tanda
 Tingkatan I.
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum
penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat
badan menurun dan merasa nyeri pada epigastrium. Nadi
meningkat sekitar 100 per menit, tekanan darah sistolik
menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan
mata cekung.

 Tingkatan II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih
mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil
dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit
ikteris. Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi
turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi.
Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena
mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan
dalam kencing.
 Tingkatan III.
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti,
kesadaran menurun dari somnolen sampai koma,
nadi kecil dan cepat; suhu meningkat dan tensi
menurun. Komplikasi fatal terjadi pada susunan
saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wernickc,
dengan gejala: nistagmus, diplopia dan perubahan
mental. Keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B
kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan adanya
payah hati. (Ilmu Kandungan, hal. 277)
Diagnosa
Diagnosis hiperemesis gravidarum
biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya
kehamilan muda dan muntah yang terus
menerus, sehingga mempengaruhi keadaan
umum
Pencegahan

Menganjurkan mengubah makan sehari-hari


dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi
lebih sering. Waktu bangun pagi jangan
segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau
biskuit dengan teh hangat. Makanan yang
berminyak dan berbau lemak sebaiknya
dihindarkan. Makanan dan minuman
seyogyanya disajikan dalam keadaan panas
atau sangap dingin
Obat-obatan

Tetapi perlu diingat untuk tidak memberikan


obat yang teratogen. Sedativa yang sering
diberikan adalah phenobarbital. Vitamin
yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6.
Anti histaminika juga dianjurkan, seperiti
dramamin, avomin. Pada keadaan lebih berat
diberikan antiemetik seperti disiklomin
hidrokhlonae atau khlorpromasin.
Penanganan hiperemesis gravidarum yang
berat perlu dikelola di rumah sakit
Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang
tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang
baik

Terapi psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa
penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa
takut oleh karena kehamilan
Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit,
karbohidrat dan protein dengan glukose 5%
dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter
sehari
Terima kasih
Be a good midwife......

Anda mungkin juga menyukai