Anda di halaman 1dari 32

Defisiensi nutrisi pada anak

“Marasmus”
• Tutor 25
• Anggota:
– Wilson Susilo (1310043)
– M. Gumelar Arafah (1310121)
– Fuji Mentari Ginting (1310135)
– Claudia Gunawan (1310162)
– Almira Thalita (1310185)
– Feiny (1310228)
– Susanty Gazali (1310234)
– Gatri Andini (1310236)
Terminologi
• Baggy Pants
Jaringan lemak subkutis
yang sangat tipis/hampir
tidak ada/ the loose skin of
the buttocks hanging down.
• Bitot’s spot
keratinisasi konjungtiva
terdapat daerah berbentuk
segitiga di konjungtiva,
biasanya terkait dengan
kekurangan vitamin A
• Iga gambang : tulang
rusuk terlihat jelas
• E4M6V5
• Definisi
Pertumbuhan
Perkembangan
• Faktor: genetik, umur, gizi, morbiditas, lingk
• Syarat kebutuhan dsr tumbuh kembang (ASA, ASI, ASU)
• Pola pertumbuhan:
Pertumbuhan umum
Pertumbuhan organ limfoid
Pertumbuhan otak dan kepala
Pertumbuhan organ reproduksi
• Tahapan tumbuh kembang
Kartu Menuju Sehat
•Kartu Menuju Sehat
(KMS) adalah kartu yang
memuat kurva
pertumbuhan normal
anak berdasarkan
indeks antropometri
berat badan menurut
umur.
•KMS hanya 1 dari 3
indikator status gizi pada
balita
Z-Score
• Z-Score merupakan data
hasil penelitian
multicenter yg dilakukan
oleh WHO 1997-2003
• Tujuannya untuk
menggambarkan
pertumbuhan anak yg • N1catch up growth
hidup di wilayah yg tidak
• N2tumbuh normal
memiliki pemnghambat
pertumbuhan • T1growth flattering
• Subjek • T2flat growth
• T3loss of growth
Contoh
• Anak A 3thn, BB 9kg,
TB 88cm, lingkar
kepala 44 cm
• BB/U

• TB/U

• TB/BB

• IMT/U
• …..
KPSP
• Kuisioner Pra Skrinning
Perkembangan
• Formulir KPSP adalah
alat/instrumen yang digunakan
untuk mengetahui
perkembangan anak normal
atau ada penyimpangan.
• Bila jawaban YA = 9-
10, perkembangan anak sesuai
dengan tahapan
perkembangan (S)
• Bila jawaban YA = 7 atau
8, perkembangan anak
meragukan (M)
• Bila jawaban YA = 6 atau
kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (P)
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010
TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT
(KMS) BAGI BALITA
• KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 1995/MENKES/SK/XII/2010
TENTANG STANDAR ANTOPROMETRI PENILAIAN
STATUS GIZI ANAK
• http://manjilala.info/cara-menghitung-status-gizi-
balita/
• DEFINISI
• Malnutrisi: Suatu keadaan dimana tubuh mengalami
gangguan dalam penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan aktivitas.
• KEP: Gangguan gizi yang disebabkan oleh kekurangan protein
atau kalori, serta sering disertai dengan kekurangan zat gizi
lain.

• EPIDEMIOLOGI
• Depkes RI 2005: 6% atau +- 14,5 juta orang = gizi buruk
• Umumnya anak <5 tahun (balita)
• Marasmus = >> negata berkembang
• WHO: 49% dari 10,4 juta kematian yang terjadi pada anak
<<5th di negara berkembang berkaitan dengan defisiensi
energi dan protein sekaligus.
Klasifikasi

• Penyebab KEP --> Malnutrisi • KLASIFIKASI KEP (klinis)


primer & sekunder • - Kwarshiorkor --> intake
protein
• Malnutrisi primer: Keadaan
• - Marasmus --> defisiensi
kurang gizi yg disebabkan oleh
kalori berat
asupan protein maupun energi
• - Marasmik - kwarshiorkor
yang tidak adekuat.
• Malnutrisi sekunder:
• KLASIFIKASI KEP menurut
Malnutrisi yang terjadi karena
DEPKES RI
kebutuhan yang meningkat,
• - Ringan
menurunnya absorpsi, dan
atau peningkatan kehilangan • - Sedang
protein maupun energi dari • - Berat
tubuh.
FAKTOR RISIKO
• Asupan makanan tidak • Penyakit penyerta: diare
adekuat persisten, TB, HIV/AIDS.
• Status sosial ekonomi • BBLR
rendah • Kelengkapan imunisasi - :
• Pendidikan ibu kurang thdp BCG, hep. B, polio, DPT,
pangan campak, MMR, thypus
• Pengetahuan ibu thdp abdominal, varicella, hep.
keanekaragaman makanan A, HiB
• <ASI
Patogenenesis
Patofisiologi & GK
• BB tdk naik  ketidakseimbangan intake dgn kebutuhan
tubuh  pemecahan protein otot  ↓ massa otot
• Mikrosefalus  pertumbuhan otak terganggu krn
undernutrition jangka panjang
• Conjungtiva anemis  def. Fe  erythropoiesis
terganggu
• Baggy pants, iga gambang, rambut kusam & mudah
dicabut, turgor buruk  ↑ pemecahan lemak & protein
 kompensasi tubuh u/ memenuhi kekurangan energi
• Wajah sprt orgtua, kulit keriput/longgar, kelopak mata
cekung  kompensasi yg lbh lanjut dr ↑ pemecahan
lemak
• Bitots spot  def. micronutrient vit A
• Hipokalemia  def. micronutrient
Dasar Diagnosis
Anak 3 tahun  insidensi malnutrisi (usia prasekolah)
BB 9kg / TB 88cm/ LK 44cm
BB/U  -3 (kurang gizi)
TB/U  -2 ( pendek )
BB/TB  -3 (kurus)
LK/U  -2 (microcephalus)
Marasmus:
 Sangat kurus
 Nafsu makan kurang baik
 Diare , batuk pilek  imunitas turun
 Wajah seperti orang tua
 Cahexia
 Kulit keriput/longgar
 Mata cekung  tanda malnutrisi
 Iga gambang
 Turgor kembali lambat
 Baggy pants +
• Defisiensi Vit. A:
Ada bercak bitot (bitot’s Spot), walaupun bukan selalu tanda khas
kekurangan vitamin A.
• Anemia:
Conjungtiva anemis, SADT: anemia def Fe (gambaran hipokrom
mikrositer)
• Hipokalemi : pem. Lab

Penyebab malnutrisi ( kurang nya makanan tambahan ):


• Pemberian pisang kerok
• Pemberian bubur nasi dengan kuah sayur sop
• Tidak diberi susu tambahan
• Kurang mau menetek
• Menu keluarga 2-3x/ hari, 5-6 suap, lauk tahu tempe telor
• Jarang makan daging merah, ayam, ikan
• Tidak suka makan sayur dan buah

R. Imunisasi : tidak lengkap


R. Sosek : buruh, pendapatan 2 jt /bulan
KMS : lewat garis merah  tanda gizi buruk
R. Kontak : tidak ada kontak dg TBC  DD marasmus sekunder
DD: malnutrisi berat e.c (...) + imunisasi tidak
lengkap + def vit A + hipokalemi +
microcephalus
- marasmus primer + suspek anemia def Fe
- Marasmus sekunder + suspek anemia def Fe
- Marasmur primer-sekunder + suspek anemia
peny kronis
DK :
Malnutrisi berat e.c marasmus primer + suspek
anemia def. Fe + def. Vit A + microcephalus +
hipokalemi + imunisasi tidak lengkap
Penatalaksanaan
• Pemberian suplementasi
• Atasi infeksi
• Diet tinggi kalori dan protein
• Perbaikan pola makan
• Monitoring antropometri
MTBS : Manajemen Terpadu Balita Sakit
• Kriteria untuk dirawat :
– BB/TB <70% normal atau BB/Usia <60% normal
– Edema
– Dehidrasi berat
– Diare persisten
– Muntah
– Sangat pucat
– Syok hipotensi
– Tanda infeksi sistemis , traktus respiratori atau infeksi
tempat lain
– Anemia berat (Hb < 5gr %)
– Ikterus, purpura
– Tidak nafsu makan yang persisten
– Usia < 1 tahun
Terapi Dehidrasi
• RESOMAL (Rehydration solution for
malnutrition)
1. Oralit 200cc setengah bungkus
2. Gula 5 gr
3. Mineral mix 4 ml
4. Air 200cc
Tahap 5 : pengobatan dan pencegahn infeksi
- Pada keadaan tanda infeksi yang tidak jelas, berikan :
Antibiotik spektrum luas
- Tanpa komplikasi (tidak nyata sakit) : kotrimoksazole 2x5
cc (oral 5 hari)
- Bila sakit berat :
Ampicilin 50 mg/kg BB /IM atau IV 4x/hari selama 2 hari
dilanjutkan amoksisilin 15 mg/kg/BB 3x/hari PO selama 5
hari dan Gentamisin 7,5 mg/kg /PO ,3x, 7 hari.
- Vaksinasi campak : umur > 6 bulan, bila belum imunisasi
• Kriteria sembuh pada anak :
– Nafsu makan membaik
– BB/PB > -1 SD
– Tidak ada penyakit infeksi
• Follow up anak setelah normal
Pencegahan Komplikasi
• Penyuluhan mengenai pemberian • Perkembangan terhambat
makanan yang adekuat
• Imunodefisiensi
• Pemberian ASI sampai usia 2
tahun • Defisiensi mikronutrien
• Pemberian imunisasi lengkap • Anemia
• Pemantauan yang teratur pada • Syok
anak balita di daerah yang • Kematian
endemis kurang gizi, dengan cara
penimbangan BB tiap bulan
• Pencegahan infeksi dengan
meningkatkan kebersihan Prognosis
lingkungan dan perorangan
• Pemberian makanan pendamping Quo ad vitam : dubia ad bonam
ASI yg bergizi saat bayi usia 6 Quo ad functionam : dubia ad bonam
bulan Quo ad sanationam : dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai