Anda di halaman 1dari 21

INFEKSI POST

PARTUM
NAMA KELOMPOK
1.
DEFINISI
Infeksi post partum atau
puerperalis adalah semua peradangan
yang disebabkan oleh masuknya
kuman-kuman ke dalam alat-alat
genitalia pada waktu persalinan dan
perawatan masa post partum.
Infeksi puerperalis adalah keadaan
yang mencakup semua peradangan
alat-alat genitalia dalam masa post
partum (Prawirohardjo, 2007).
ETIOLOGI
Penyebab infeksi puerperalisini
Melibatkan mikroorganisme anaerob dan
aerob patogen Yang merupakan flora
normal serviksdan jalan Lahir atau
mungkin juga dari luar.
Kuman-kuman yang sering menyebabkan
infeksi
puerperalisantara lain :
1. Streptococcus haematilicus aerobic
2. Staphylococcus aurelis
3. Escherichia coli
4. Clostridium welchii
PATOFISIOLOGI
Setelah kala III, daerah bekas
insersioplasenta merupakan sebuah luka
dengan diameter kira-kira 4 cm. Permukaannya
tidak rata, terdapat benjolan-benjolan karena
banyak vena yang ditutupi trombus. Daerah ini
merupakan tempat yang baik untuk tumbuhnya
kuman- kuman dan masuknya jenis-jenis yang
patogen dalam tubuh wanita. Servikssering
mengalami perlukaan pada persalinan,
demikian juga vulva, vagina dan perineum yang
semuanya merupakan tempat masuknya
kuman- kuman patogen. Proses radang dapat
terbatas pada luka- luka tersebut atau
menyebar di luar luka asalnya.
TANDA & GEJALA
Tanda dan gejala yang timbul
pada infeksi post partum yaitu :
1. Deman.
2. Nyeri pada daerah yang
terinfeksi.
3. Terdapat tanda kemerahan
pada daerah yang terinfeksi.
4. Fungsi organ terganggu.
GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis dari Infeksi Post Partum
adalah:
1. Infeksi Lokal
Warna kulit berubah, timbul nanah,
bengkak pada luka, lokea bercampur nanah,
mobilitas terbatas, suhu tubuh meningkat.
2. Infeksi Umum
Sakit dan lemah, suhu badan meningkat,
tekanan darah menurun, nadi meningkat,
pernafasan meningkat dan sesak, penurunan
kesadaran hingga koma, gangguan involusi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Golongan darah
2. Jumlah darah lengkap
3. Kultur uterus dan vagina
4. Urinalitas
5. USG
KOMPLIKASI
1. Peritonitis
2. Tromboflebitis pelvika
3. Syok toksik akibat
tingginya kadar racun yang
dihasilkan oleh bakteri di
dalam darah.
PENCEGAHAN
Pencehan infeksi selama post partum
antara lain:
1. Perawatan luka post partum dengan
teknik aseptik.
2. Semua alat dan kain yang berhubungan
dengan daerah genital harus steril.
3. Penderita dengan infeksi post partum
sebaiknya diisolasi dalam ruangan
khusus, tidak bercampur dengan ibu
post-partum yang sehat.
4. Membatasi tamu yang berkunjung.
5. Mobilisasi dini.
PENGOBATAN
Pengobatan pada masa post partum antara
lain:
1. Segera dilakukan kultur dari sekret vagina
dan servik, luka operasi dan darah, serta uji
kepekaan untuk mendapatkan antibiotika
yang tepat.
2. Memberikan dosis yang cukup dan adekuat.
3. Memberikan antibiotika spektrum luas
sambil menunggu hasil laboratorium.
4. Pengobatan mempertinggi daya tahan tubuh
seperti infus, transfusi darah, makanan yang
mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh
serta perawatan lainnya sesuai komplikasi
yang ada.
TINJAUAN TEORI ASUHAN
KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a) Identitas klien
Dx. Medis:
 Nama:
Tanggal Masuk:
 Umur:
Tanggal Pengkajian:
 Jenis Kelamin:
Penanggung Jawab
(perempuan)
Nama:
 Agama:
Umur:
 Pendidikan:
Pekerjaan:
 Pekerjaan:
Hubungan Dengan Klien:
 Suku Bangsa:

 Alamat:
STATUS KESEHATAN KLIEN
a) Keluhan Utama
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
c) Riwayat Kesehatan Dahulu
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum
 Sistem respirasi
 Sistem kardiovaskuler
 Sistem saraf
 Sistem pencernaan
 Sistem urinaria
 Sistem reproduksi
 Sistem integumen
 Sistem muskuloskletal
 Sistem endokrin
POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI

 Nutrisi
 Eliminasi
 Pola tidur dan istirahat
 Personal hyginie
 Ketergantungan fisik
ASPEK PSIKOSOSIAL
 Pola pikir dan persepsi
 Persepsi diri
 Konsep diri
 Hubungan komunikasi
 Kebiasaan seksual
 Sistem nilai dan kepercayaan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Infeksi b.d resiko tinggi terhadap penyebaran / sepsis.
 Nyeri akut b.d infeksi, luka insisi, distensi abdomen,
distensi kandung kemih.
 Kerusakan integritas kulit b.d infeksi : lesi, abses,
episiotomy.
 Kekurangan volume cairan b.d polyuria.

 Defisiensi pengetahuan b.d kesalahan intepretasi


informasi.
 Ansietas b.d infeksi dan kurangnya pengetahuan.
3. INTERVENSI
 Perencanaan adalah penyusunan rencana
tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
untuk mengulangi masalah sesuai dengan
diagnosis keperawatan yang telah ditentukan
dengan tujuan terpenuhnya kebutuhan klien
(Maryam,2008).
4. IMPLEMENTASI
 Pelaksanaan merupakan keseluruhan kegiatan
yang di lakukan sesuai dengan rencana tindakan
keperawatan yang telah dibuat sebelumnya
(Lynda Juall, Cerpenito 2006).
 Pelaksaan terdiri dari tindakan mandiri,
tindakan delegtif dan tindakan kolaboratif
5. EVALUASI
 Evaluasi merupakan hasil akhir dari asuhan
keperawatan. Pada tahap ini merupakan hasil
dari keputusan dari efektifitas asuhan
keperawatan antara dasar tujuan keperawatan
klien yang telah ditetapkan dengan respon
prilaku klien yang tampil.

Anda mungkin juga menyukai