Anda di halaman 1dari 23

Almas Habibati

Femi Yulianti DISUSUN


Heni Agustin OLEH
Irma Permasih
Maghfira Zulfa M
Syifa Ayudia F
Wulan Mafrihah
Yuni Wahyuni
SUB UNIT MATERI

2) 3) MACAM-MACAM
1) PENGERTIAN PENGGOLONGAN CARA
INJEKSI PENYUNTIKAN

4) CARA
3) KOMPONEN 5) SYARAT-
PEMBUATAN
OBAT SUNTIK SYARAT INJEKSI
OBAT SUNTIK

6) PENANDAAN 7) KEUNTUNGAN
OBAT SUNTIK DAN KERUGIAN
PENGERTIAN

Injeksi atau parenteral adalah sediaan farmasetis


steril berupa larutan, emulsi, suspensi, atau
serbuk yang harus dilarutkan atau
disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan,
yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan
ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput
lendir
P NO PENGGOLONGAN INJEKSI CONTOH
E Sediaan berupa larutan dalam Injeksi Vitamin C,
N air/minyak/pelarut organik yang lain. Injeksi Campora,
G 1 Injeksi Luminal
G
O
Sediaan padat kering (untuk dilarutkan) Injeksi
L
atau cairan pekat tidak mengandung dapar Dihydrostreptomycin
O
2 atau zat tambahan lain dan larutan yang Sulfat Steril
N
diperoleh setelah penambahan pelarut yang
G
sesuai persyaratan.
A
N Sediaan padat kering dengan bahan Injeksi Procaine
pembawa yang sesuai membentuk larutan Penicilline G Steril
I 3 yang memenuhi persyaratan untuk suspensi untuk suspensi
N steril.
J Sediaan berupa suspensi serbuk dalam Injeksi
E 4 medium cair yang sesuai dan tidak Hydrocortisone
K disuntikan secara i.v. Acetat steril
S Sediaan berupa emulsi, mengandung satu Injeksi Penicilline Oil
I 5 atau lebih dapar atau bahan tambahan.
MACAM-MACAM CARA
PENYUNTIKAN

Intrakutan i.c Intraarterium i.a


Disuntikan ke dalam pembuluh
Disuntikan ke dalam lapisan kulit.
darah arteri.
Subkutan s.c Intrakardial i.kd

Disuntikan ke bawah kulit. Disuntikan ke dalam otot jantung.

Intramuskuler i.m Intratekal i.t

Disuntikan ke dalam jaringan otot. Disuntikan langsung ke dalam


saluran sumsum tulang belakang.
Intravena i.v Intraartikulus
Disuntikan langsun ke pembuluh
darah vena. Disuntikan ke dalam rongga sendi.
MACAM-MACAM CARA
PENYUNTIKAN

Subkonjuntiva
Disuntikan ke dalam selaput lendir di bawah mata.
Intrabursa
Disuntikan ke dalam bursa subcromilis.
Intraperitoneal i.p
Disuntikan langsung ke dalam rongga perut.
Peridural p.d
Disuntikan ke dalam ruang epidural.
KOMPONEN OBAT
SUNTIK

1. Zat Berkhasiat

2. Zat Pembawa atau Pelarut

3. Zat Tambahan

4. Wadah dan Tutup


2. Zat Pembawa atau Pelarut

A. Zat Pembawa Air


• Umumnya digunakan aqua pro injection.
• Dapat pula digunakan injeksi NaCl, injeksi glukosa, injeksi
NaCl Compositus dan Sol.Petit.

B. Zat Pembawa Bukan Air


• Umumnya digunakan minyak untuk injeksi, misalnya
Oleum Sesami, Oleum Olivarum, dan Oleum Arachidis.
• Hanya boleh digunakan pada injeksi i.m.
3. Zat Tambahan

TUJUAN PENAMBAHAN ZAT


NO CONTOH
TAMBAHAN
Untuk mendapatkan pH yang Asam untuk alkaolida, basa
1
optimal untuk golongan sulfa
Untuk mendapatkan larutan yang
2 NaCl
isotonis

3 Untuk mendapatkan larutan isoioni K+, Na+, Mg++, Ca+, Cl-

Benzalkonium klorida, Benzil


4 Sebagai zat bakterisida alcohol, Klorobutanol,
Metakreosol,

Procain, Novocain dan


5 Sebagai anestesi lokal
Benzilalkohol

6 Sebagai stabilitator Etilendiamintetraasetat (EDTA)


4. Wadah dan Tutup
A. Wadah
1. Berdasarkan bahannya
• Wadah Kaca
Tidak boleh bereaksi dengan bahan obat, mempengaruhi khasiat obat,
memberikal partikel kecil dan ditutup kedap yang cocok.
• Wadah Plastik
Contoh wadah dari plastik adalah polietilen dan polipropilen. Tetapi,
biasanya wadah plastik digunakan pada produk obat mata seperti tetes
mata.
2. Berdasarkan Dosis Obatnya
• Wadah Dosis Tunggal
Wadah untuk injeksi yang sekali pakai, contohnya ampul. Wadah ditutup
dengan cara melebur ujungnya dengan api.
• Wadah Dosis Ganda
Wadah untuk beberapa kali penyuntikan, umumnya ditutup dengan
alumunium dan karet, contohnya vial.

B. Tutup
Injeksi ditutup dengan cara melebur ujungnya dengan api pada bentuk ampul
dan menggunakan karet dan alumunium pada bentuk vial.
AMPUL VIAL
CARA PEMBUATAN OBAT
SUNTIK
TAHAP
PERSIAPAN TAHAP PEMBUATAN LARUTAN

1. CARA ASEPTIK
1. Perencanaan Dilakukan jika bahan obat
2. Perhitungan dan tidak dapt disterilkan, karena
Penimbangan akan rusak atau mengurai.
2. CARA NON-ASEPTIK
Dilakukan proses sterilisasi
akhir.
SKEMA PEMBUATAN SECARA ASEPTIK
Zat pembawa Zat pembantu
Bahan obat
( steril ) ( steril )
Alat untuk pembuatan
( gelas )

Dilarutkan
Dicuci → disterilkan →
( ruang steril )
wadah ( ampul, vial )


Diisi
Dicuci → disterilkan →

Ditutup kedap

Dikarantina

Diberi etiket dan dikemas Diperiksa
SKEMA PEMBUATAN SECARA NON-ASEPTIK
Bahan obat Zat pembawa Zat pembantu
Alat untuk pembuatan
( gelas )

Dicuci Dilarutkan
( ruang steril )

wadah ( ampul, vial ) Disaring
↓ ↓
Dicuci Diisi

Ditutup kedap

Disterilkan

Dikarantina

Diberi etiket dan dikemas Diperiksa
SYARAT-SYARAT
INJEKSI
1. Harus aman dipakai.
2. Larutan jernih bebas partikel kecuali bentuk
supensi.
3. Sebisa mungkin mempunyai pH = 7,4.
4. Sebisa mungkin isotonik.
5. Harus steril.
6. Bebas pirogen untuk larutan injeksi volume 10
ml.
7. Tidak boleh berwarna kecuali zat berkhasiatnya
berwarna.
KEUNTUNGAN INJEKSI

1. Bekerja cepat, seperti Inj.Adrenalin pada schook


anfilaksis.
2. Kemurnian dan takaran lebih terjamin.
3. Dapat digunakan jika obat peroral mengiritasi
lambung.
4. Dapat digunakan bila pasien mual muntah.
KERUGIAN INJEKSI

1. Karena bekerja cepat, jika terjadi kesalahan


sukar dilakukan pencegahan.
2. Penggunaannya harus oleh tenaga ahli, seperti
perawat.
3. Kemungkinan terjadi infeksi pada bekas
suntikan.
4. Lebih mahal dibanding sediaan peroral.
5. Menyebabkan rasa sakit.
PENANDAAN OBAT
SUNTIK

Penandaan pada etiket harus tertera


1. Nama sediaan.
2. Untuk sediaan cair harus tertera persentase
jumlah zat aktif.
3. Untuk sediaan kering tertera jumlah zat aktif.
4. Cara pemberian.
5. Kondisi penyimpanan dan tanggal exp.date.
6. Nama pabrik.
7. Nomor lot atau bacth.
KERUGIAN INJEKSI

1. Karena bekerja cepat, jika terjadi kesalahan


sukar dilakukan pencegahan.
2. Penggunaannya harus oleh tenaga ahli, seperti
perawat.
3. Kemungkinan terjadi infeksi pada bekas
suntikan.
4. Lebih mahal dibanding sediaan peroral.
5. Menyebabkan rasa sakit.
SIMPULAN

1. Injeksi atau parenteral adalah sediaan farmasi steril yang digunakan,


dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit, melalui kulit, selaput
lendir atau menembus suatu atau lebih lapisan kulit atau membran
mukosa menggunakan alat suntik.
2. Injeksi digolongkan menjadi 5 bagian.
3. Macam-macam cara penyuntikan ada 12 yaitu, intrakutan, subkutan,
intramuskuler, intravenus, intraarterium, intrakor, intratekal,
intraartikulus, subkonjuntiva, intrabursa, intraperitoneal dan
peridural.
4. Komponen injeksi meliputi, zat berkhasiat, zat pembawa, zat
tambahan dan wadah dan tutup.
5. Cara pembuatan obat suntik terdapat dua tahap yaitu, tahap
perencanaan dan tahap pembuatan larutan injeksi.
6. Syarat utama injeksi adalah harus aman dipakai dan dalam etiket
harus tertera informasi-informasi secara jelas.
PERTANYAAN

1. Enung Tati Suyati


Apa yang dimaksud bursa subcromilis ?
Jawaban : Bursa subcromilis disebut juga Oleckranon bursa terletak
di atas ulna di ujung posterioir siku.
2. Dede Ega
Apa yang dimaksud ruang epidural ?
Jawaban : Ruang epidural adalah bagian dari sumsum tulang
belakang.
3. Ibu Srie Rezeki NE
Mengapa injeksi sebisa mungkin isotonis ?
Jwaban : Jadi, memang seharusnya injeksi dibuat isotonis, tapi
diperbolehkan hipertonis yaitu tekanan osmotis larutan obat lebih
besar dari pada tekanan osmotis cairan tubuh asalkan jangan dibuat
hipotonis karena dapat menyebabkan haemolisa.
LAMPIRAN
Gambar Bursa Subcromilis Gambar Ruang Peridural
LAMPIRAN
Gambar Penyuntikan peridural

Anda mungkin juga menyukai