Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 2 :

Anissatus Sa’edah
Nurjannah Dwi Peni Safitri
Nila Nur Ursyiatur Aini
Alfan Kurnianto
Nur Lailis Aprilia

Sifat - Sifat Kimia Perairan


Sifat - Sifat Kimia Perairan

alkalinitas / asiditas

kelarutan

konstanta pembentukan
kompleks

Sifat-Sifat potensial redoks


Kimia Perairan
Di dasarkan pada
pH
Alkalinitas

Alkalinitas adalah kapasitas air untuk


menetralkan tambahan asam tanpa penurunan
nilai pH larutan.Alkalinitas penting dalam
perlakuan air seperti pada proses pengolahan
limbah industri dan domestik. Komponen utama
yang paling berperan dalam menentukan
alkalinitas perairan adalah ion bikarbonat, ion
karbonat, dan ion hidroksil. Namun ada yang
sedikit menyumbang alkalinitas adalah ammonia
dan konjugat basa- basa dari asam- asam
fosfat, silikat, borat, dan asam- asam organik.
Alkalinitas umumnya dinyatakan sebagai
alkalinitas fenolftalein, yaitu proses situasi
dengan asam untuk mencapai Ph 8. Dan
alkalinitas total, yaitu situasi asam menuju titik
akhir indikator metal jingga ( pH 4,3 ), yang
ditunjukkan oleh berubahnya kedua jenis ion
karbonat dan bikarbonat menjadi karbon
dioksida.
Aciditas

Kapasitas air untuk menetralkan OH- disebut


Aciditas. Penyebab dari aciditas umumnya
adalah asam- asam lemah dan ion- ion logam
yang bersifat asam, terutama Fe3 .Penentuan
asiditas lebih sukar karena ada dua zat utama
yang berperan yaitu H 2 S danCO2 yang keduanya
mudah menguap sehingga menyebabkan
terjadinya kesukaran dalam pengawetan.
Istilah asam- asam mineral bebas dipakai dalam
asam- asam kuat seperti H2SO4 dan HCL
dalam air. Total aciditas ditentukan oleh situasi
dengan basa sampai titik flenolftalein ph 8,2.
Dan asam mineral bebas ditentukan oleh situasi
dengan basa sampai titik akhir indikator metil
jingga ph 4,3. Asiditas mempunyai peranan
penting dalam pengolahan air limbah untuk
memperhitungkan jumlah kapur atau zat- zat
lain yang harus ditambahkan dalam proses
pembiakan air limbah.
TERJADINYA SENYAWA KOMPLEKS

Ion logam dalam air yang bergabung


dengan ion negatif atau senyawa netral
membentuk sebuah kompleks atau
senyawa koordinasi. Sebuah kompleks
mengandung sebuah atom logam pusat
yang terikat elektron- elektron ligan
sebagai donor elektronnya. Ligan – ligan
dapat bermuatan negatif atau netral. Dan
menghasilkan kompleks yang bermuatan
netral, positif dan negatif.
Bilangan koordinasi dari sebuah atom logam
atau ion, adalah jumlah kelompok donor elektron
ligan yang diikat kepada logam itu. misalnya
apabila ion kadnium bergabung dengan ion
sianida maka terbentuk ion kompleks CdCN+ .
Ligan sianida disebut ligan unidentat, yang
berarti hanya mempunyai satu tempat
untuk mengadakan ikatan pada ion logam
pusat kadnium. kompleks ligan unidentat
relative kurang penting dalam larutan
diperairan alami. Kompleks yang lebih
penting adalah senyawa kompleks dengan
senyawa pengkelat.
Pengkelat mempunyai O O
lebih dari satu atom
yang dapat diikat O P O P O 2
pada sebuah ion.Ion
4
P
pyrofosfat, 2 7O
O O
mengikat pada dua
tempat terhadap Ca
sebuah ion kalsium
membentuk sebuah
kelat.
PENTINGNYA SENYAWA KOMPLEKS
DALAM PERAIRAN

Banyaknya ion logam yang ditemukan dalam


sistem perairan alami terutama ion- ion yang
didapat dalam konsentrasi yang sangat renik,
membentuk kompleks kuat dengan berbagai
macam pengaruh seperti :
1.Hilangnya ion- ion logam dalam larutan
2.Perubahan potensial redoks yang ada
3.Pembentukan kompleks juga melarutkan ion- ion
dari senyawa logam tidak larut.
Terima Kasih :) !!!

Anda mungkin juga menyukai