Anda di halaman 1dari 23

Metodologi Pengembangan

Sistem Informasi

Sistem Informasi :
Suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen
dalam organisasi (hardware, software, data, manusia,
prosedur) yang bekerja bersama-sama untuk mencapai
tujuan yaitu menyajikan informasi (Leman, 1998).

Kegiatan dalam Sistem Informasi :


Input, Proses, Output, Penyimpanan dan Kontrol.
Siklus Hidup Sistem Informasi dan
Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Leman (1998) :
Siklus hidup sistem informasi dimulai dari
perencanaan, pengembangan dan dievaluasi
secara terus menerus untuk menetapkan
apakah sistem informasi tersebut masih layak
diaplikasikan atau tidak. Jika tidak maka sistem
informasi akan diganti dengan yang baru dan
dimulai dari perencanaan kembali.
Siklus Hidup Sistem Informasi dan
Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Siklus Hidup Sistem Informasi

Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Desain

Analisa Pembuatan
Perencanaan Evaluasi
Survei Implementasi

Pemeliharaan

Manajemen & User Konsultan/EDP Dep Manajemen & User


Tahap Perencanaan

Perencanaan pengembangan sistem informasi


bertujuan untuk mengidentifikasi dan
memprioritaskan sistem informasi apa yang
akan dikembangkan, sasaran-sasaran yang
ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan serta
mempertimbangkan dana yang tersedia dan
siapa yang akan melaksanakan.
Tahap Kegiatan Perencanaan
terdiri dari :
 Usulan Perubahan Sistem, berisi tentang adanya permasalahan
yang dihadapi sistem lama dan usulan penyempurnaan terhadap
sistem yang ada sehingga terjadi peningkatan kinerja sistem
maupun kontrol. Usulan dapat berasal dari internal organisasi
(user/manajemen) atau dari eksternal (pihak luar yang
menawarkan teknologi baru atau adanya kondisi yang
menyebabkan harus dilakukan pengembangan sistem atau
penyempurnaan sistem).

 Keputusan Manajemen, berupa keputusan yang harus diambil


oleh pihak manajemen apakah menyetujui usulan
pengembangan sistem yang baru atau tidak dengan
memperhatikan berbagai aspek seperti biaya, perubahan sistem
kerja/prosedur, keamanan data, hubungan dengan relasi bisnis
dan sebagainya.
Tahap Kegiatan Perencanaan
(lanjutan):
 Kerangka Acuan Kerja, berupa pedoman yang berisi
tentang kerangka acuan pengembangan sistem.
Kerangka kerja ini berisikan informasi yang
menyangkut : latar belakang, maksud dan tujuan,
sasaran proyek, ruang lingkup pekerjaan, jangka
waktu pelaksanaan dan prioritas pekerjaan.

 Anggaran (Dana), merupakan susunan anggaran


proyek pengembangan sistem yang dialokasikan
untuk rekayasa software dan hardware, pelatihan
SDM, pemeliharaan dan cadangan dana untuk
keperluan yang tidak diduga.
Tahap Kegiatan Perencanaan
(lanjutan):
 Penunjukan Tim Pelaksana, merupakan tim pelaksana
pengembangan yang ditunjuk oleh pihak manajemen. Tim ini
dapat berasal dari dalam lingkungan organisasi atau dari luar
(konsultan). Setelah tim ditetapkan, maka tim diminta untuk
mengajukan proposal yang sesuai dengan kerangka acuan kerja.

 Penilaian Kelayakan Proyek, merupakan penilaian kelayakan


yang mencakup kelayakan operasional, kelayakan teknis dan
kelayakan ekonomis. Apabila dinilai layak maka pihak
manajemen akan mengadakan kontrak pengembangan sistem
dengan tim pelaksana.
Tahap Pengembangan
 Tahap pengembangan sistem informasi
disebut juga Siklus Hidup Pengembangan
Sistem Informasi (SDLC, System
Development Life Cycle).
Tahap Pengembangan terdiri
dari :
 Survei, bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup pekerjaan.
 Analisis, bertujuan untuk memahami sistem yang ada,
mengidentifikasi masalah serta mencari solusinya.
 Desain, bertujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan.
 Pembuatan, membuat/rekayasa sistem baru baik dari sisi
hardware dan software.
 Implementasi, bertujuan untuk mengimplementasikan sistem
yang baru.
 Pemeliharaan, bertujuan agar sistem dapat berjalan secara
optimal.
Tahap pengembangan dapat dilakukan
dengan metodologi Waterfall/Staircase
atau Iterasif/Spiral.

 Waterfall/Staircase, setiap tahapan harus


diselesaikan terlebih dahulu secara penuh
sebelum meneruskan ke tahapan berikutnya
dengan tujuan untuk menghindari terjadinya
pengulangan tahapan kegiatan tersebut.
 Iterasif/Spiral, tahapan-tahapan tersebut
dilakukan dengan memakai teknik
iterasi/pengulangan dimana suatu proses
dilaksanakan secara berulang-ulang sampai
mendapatkan hasil yang diinginkan.
Tahap Evaluasi
 Bertujuan untuk memastikan bahwa
pelaksanaan pengembangan sistem sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan baik
dari segi biaya, waktu maupun proses secara
teknis. Evaluasi dilaksanakan oleh
user/manajemen maupun oleh tim
koordinasi/analis.
Tahap evaluasi terdiri dari :
 Evaluasi Pengembangan Sistem, bertujuan untuk
mengevaluasi apakah pengembangan sistem telah
berjalan sesuai dengan perencanaan, jadwal,
anggaran dan sebagainya. Sehingga apabila terjadi
penyimpangan dalam tahap pengembangan sistem
ini dapat diatasi sedini mungkin.
 Evaluasi Penyerahan Sistem, bertujuan untuk
mengevaluasi apakah sistem yang telah selesai
dikembangkan dapat berfungsi sebagaimana yang
direncanakan, misalnya efisiensi, efektifitas, waktu
respon, kelengkapan informasi dll.
Tahap evaluasi (lanjutan)
 Evaluasi Pengoperasian Sistem, bertujuan untuk
mengevaluasi sistem informasi yang telah
diterapkan. Evaluasi dapat dilakukan berdasarkan
operasional sistem dari berbagai aspek evaluasi
seperti ketergantungan terhadap teknologi,
pemenuhan kebutuhan informasi bagi pengguna,
kesalahan-kesalahan proses atau pelaporan dan
sebagainya. Hasil evaluasi ini menjadi bahan
masukan bagi manajemen dalam menentukan
apakah sistem yang berjalan harus dipertahankan,
diperbaiki atau diganti lagi dengan sistem yang baru.
Siklus Hidup Sistem Informasi dan
Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Merle P. Martin (1991) :


 Siklus hidup pengembangan sistem informasi
terdiri atas Analisis, Desain dan
Implementasi.
Siklus Hidup Sistem Informasi dan
Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Merle P. Martin (1991) :


Tahap Analisis
 Tahapan ini bertujuan untuk menemukan
masalah dalam sistem lama dan
mengusulkan solusi perbaikan yang tepat.
Hasil dari tahapan ini akan memberikan
rekomendasi bagi pihak manajemen dalam
membuat keputusan apakah tetap bertahan
dengan sistem lama atau dikembangkan
sistem baru.
Tahapan analisis sistem terdiri
atas :
 Deteksi Masalah :
Tujuan : untuk mendeteksi atau mencari apakah ada
permasalahan yang ada dalam di dalam sistem yang
berjalan (current systems).
Hasil : Laporan masalah awal

 Investigasi Awal
Tujuan : untuk mendeskripsikan sistem yang berjalan
dengan penekanan pada area dimana masalah
tersebut timbul.
Hasil : Deskripsi sistem yang berjalan
Tahapan analisis sistem terdiri
atas (lanjutan):
 Analisis Kebutuhan
Tujuan : untuk mendeskripsikan tentang perlunya perubahan
sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna
sehingga dapat mengatasi permasalahan antara sistem
yang berjalan dengan sistem yang ideal.
Hasil : Deskripsi analisis kebutuhan
 Perumusan Alternatif Sistem
Tujuan : untuk mempelajari berbagai alternatif sistem yang
berbeda, yang dapat mengatasi permasalahan antara
sistem yang berjalan dengan sistem yang ideal.
Hasil : Dokumen/catatan alternatif-alternatif sistem
Tahapan analisis sistem terdiri
atas (lanjutan):
 Pemilihan Sistem Terbaik
Tujuan : untuk membandingkan beberapa alternatif
sistem menggunakan metodologi terstruktur
kemudian memilih sistem terbaik untuk diusulkan ke
manajemen.
Hasil : Studi sistem
Tahap Desain
Tahapan ini bertujuan untuk membuat
desain/rancangan sistem baru berdasarkan
sistem terbaik yang telah diusulkan.
Tahapan desain sistem
terdiri atas :
 Desain Output
Tujuan : untuk mendeskripsikan dokumen dan laporan
(keluaran) dari sistem.
Hasil : Formulir Dokumentasi Output
 Desain Input
Tujuan : untuk mendeskripsikan pemasukan layar dan
dokumen ke dalam sistem informasi.
Hasil : Formulir Dokumentasi Input
 Desain File (Database)
Tujuan : untuk mendeskripsikan file-file (database) dalam
sistem informasi.
Hasil : Formulir Dokumentasi File
Tahap Implementasi
 Tahapan ini bertujuan untuk menerjemahkan
desain lojik rinci menjadi konstruksi aktual
dari sistem informasi.
Tahapan implementasi sistem
terdiri atas :
 Programing dan Testing
Tujuan : untuk konversi desain lojik rinci menjadi operasi dalam kode
bahasa pemrograman dan menguji semua program untuk
memastikan bahwa operasi/proses program berjalan dengan benar.
Hasil : Kode program
 Pelatihan dan Persiapan Lainnya
Tujuan : melakukan pelatihan sistem, persiapan tempat dan beberapa
tugas lainnya.
Hasil : Rencana Pelatihan Sistem dan Persiapan Lainnya
 Pergantian/Perubahan Sistem
Tujuan : untuk merubah/mengganti dari sistem lama ke sistem informasi
yang baru. Penyerahan tanggungjawab sistem informasi yang baru
dari tim desainer kepada user. Metode changeover dapat
menggunakan crash/cutover, paralel, atau bertahap. Pertimbangan
dari aspek biaya, resistensi user, pengalaman user, kompleksitas
sistem maupun dari aspek kekritisan sistem.
Hasil : Kontrak Perubahan Sistem

Anda mungkin juga menyukai