Pemeliharaan Sistem Pembangkit
Pemeliharaan Sistem Pembangkit
Tindakan MEMELIHARA
MEMELIHARA
MENJAGA kondisi yang ada
MEMPERTAHANKAN dari dari kegagalan atau
kemunduran
Menjaga
Mempertahankan
Melindungi
Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor
yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang
mempunyai daya saing di pasaran.
PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN
TAHUN OPERASI
Tidak dipelihara
Dipelihara
Kerusakan / gangguan peralatan
terjadi antara lain karena :
Kesalahan desain
Kesalahan pemilihan material
Kesalahan proses pembuatan
Kesalahan pemasangan
Kesalahan operasi
Kesalahan pemeliharaan
Tiga Langkah Utama dalam
Pemeliharaan:
Membersihkan
Memeriksa
Memperbaiki
Yang mempercepat laju kerusakan
peralatan/memperpendek usia
Stress elektrikal Stress Thermal
Over voltage / tegangan Hot Spot
lebih Over heating
Over current / arus lebih Chemical/kimia
Stress mekanikal Oksidasi
Tarikan Korosi
Puntiran Dissolved gas
Gesekan
Unsur - unsur Utama
Pemeliharaan
Manajemen yang efective dan
efisien
SDM / tenaga kerja yang ahli
dan terampil serta disiplin
Material dalam jumlah yang
cukup
Dana yang tersedia pada
waktunya
Tujuan Pemeliharaan
Karakteristik Gemuk
Kuning
Tujuan umum, gemuk mangkok,
Smooth kemerah
Calsium 200° F 160° F Baik gemuk poros, plain beraring kerja
Buttery an
berat
b. Full thread
Tightening
1. Baut Inch
Ukuran baut ditentukan juga oleh ukuran thread. Berdasakan
standarisasi Unified Screw Thread Standard, thread diukur
dengan menghitung jumlah puncak ulir setiap inchi.
Unified screw ukuran bolt dinyatakan dengan notasi seperti
berikut :
Bolt Code : ½ – 20 – UNC – 3
3 = Panjang dalam satuan inch
C = Coarse ( ulir kasar )
F = Fine ( ulir halus )
20 = Jumlah puncak ulir per inch
1/2 = Diameter luar puncak ulir
Tightening
Thread dibedakan atas coarse thread ( kasar ) dan fine
thread ( halus ) yang ditandai dengan notasi UNC untuk
coarse thread dan UNF untuk fine thread.
Coarse thread memiliki alur yang lebih dalam dan
aplikasinya banyak digunakan.
Fine thread memiliki alur thread kecil aplikasinya pada
permukaan tertentu, misal untuk pengikat parts yang
tipis.
Tightening
2. Baut Metric
Pada Standarisasi Metric, ukuran ulir ditentukan dengan
ukuran jarak antara puncak ulir terdekat.
Notasi yang digunakan untuk menyatakan ukuran ulir
metric adalah sebagai berikut :
Kode Baut : M 12 x 1.75 – 80 – 8.8
8.8 = Class kekuatan baut
80 = Panjang baut
1.75 = Jarak puncak thread dalam satuan mm
12 = Ukuran puncak thread dalam mm
M = Ukuran ISO Metric threads
Tightening
Tingkat ( Grade ) kekuatan baut
A. SAE
Society of Automotive Engineers (SAE) menerbitkan
standarisasi untuk mengklasifikasikan unified (inch-
series) bolt pada beberapa grade berdasar material,
treatment dan tensiIe strength (kekuatan tariknya).
Klasifikasi grade ditunjukan dengan tanda pada
permukaan atas head bolt Tabel berikut menunjukan
spesifikasi dan tanda bolt berdasarkan standarisasi
SAE.
Tightening
Tightening
B. ISO
Standarisasi Klasifikasi Grade bolt metric ditetapkan oleh
International Standardization of Organization (ISO).
Klasifikasi berdasarkan atas kekuatan tensile dan yield.
Tanda angka pada permukaan atas bolt menandakan
klasifikasi kekuatannnya.
Semua bolt dan capscrew berdiameter diatas 4-mm
memiliki tanda angka pada permukaan atas head bolt.
Tabel berikut menunjukkan klasifikasi dan tanda yang
digunakan pada bolt metric.
Tightening
Tabel Kekuatan baut berdasarkan Grade
Tabel Kekuatan baut berdasarkan Grade
Tabel Kekuatan baut berdasarkan Grade
Tightening
Istilah yang sering digunakan pada Fastener :
1. alloy steel = Jenis dari steel yang berisi material lain sengaja
ditambahkan untuk memperbaiki kualitas logam.
2. carbon steel = Jenis dari logam yang dibuat dari besi dan carbon
tanpa tambahan lain. Sebagian besar fasteners dibuat dari carbon
steel.
3. fastener = Alat yang menyatukan dua atau lebih benda. fastener
dapat berupa baut, kancing, nut.
4. Proof Load = Nilai 80 ~ 90 persen dari yield.
5. tempered = Pengerasan pada metal dengan cara dipanaskan.
Tightening
6. yield strength = Kemampuan dari material menahan gaya yang menariknya
hingga melar tapi material tersebut masih bisa kembali kebentuk semula.
7. tensile strength = Gaya atau beban maksimal yang menyebabkan fastener
dapat berubah bentuk (melar) secara permanent.
Jenis fastener/pengencang baut memang paling sering digunakan dalam merakit
komponen atau mengikat sub komponen seperti piping, hose, bracket/penahan
dll. Hal ini harus diperhatikan secara benar dan teliti, dalam memilih, memasang
dan mengencangkan sesuai rekomendasi shop manual atau lihat tabel di atas. Jika
tidak maka masalah fatal/serius akan membuat pekerjaan kita jadi Re-DO(kerja
ulang) dan itu sangat merugikan dari segi waktu lebih-lebih cost/biaya yang
membengkak.
Thermal Monitoring
TERMOMETER (THERMOMETER)
Alat untuk mengukur suhu disebut termometer.
Berdasarkan teknik akuisisinya, ada 2 jenis :
termometer yaitu termometer sentuh (contact
thermometer) dan
termometer tak sentuh (non conta ct thermometer).
Thermal Monitoring
a. Termometer sentuh
Akuisisi data diperoleh dengan konduksi antara
sensor dan objek yang diukur. Energi yang tercuplik
digunakan untuk memuaikan volume fluida
(termometer raksa), mengubah tahanan sensor
(Resistance Temperature Detector, Thermistor) atau
untuk mengubah tegangan keluaran
(Thermocouple, Integrated Circuit).
Thermal Monitoring
b. Termometer tak sentuh
Prinsip akuisisinya dengan memanfaatkan radiasi
foton dari objek yang diukur.
Foton tersebut akan mengeksitasi elektron sensor.
Beberapa contoh sensor yang digunakan pada
termometer tak sentuh ditunjukkan oleh tabel 2.1.
Thermal Monitoring
Thermal Monitoring
Perbandingan kedua jenis termometer tersebut ditunjukkan
tabel 2.2.
Thermal Monitoring
INFRAMERAH
Gambar 2.1 menunjukkan
pembagian gelombang
elektromagnet menurut panjang
gelombang dan frekuensinya.
INFRAMERAH
Gambar 2.1 menunjukkan pembagian gelombang
elektromagnet menurut panjang gelombang dan
frekuensinya.
INFRAMERAH
Tetapi, semua gelombang elektromagnet memiliki
cepat rambat di ruang hampa yang sama, yaitu 3.108
m/s.
Hubungan antara cepat rambat, frekuensi dan
panjang gelombang dinyatakan oleh persamaan 2.1.
c = v.λ (2.1)
dimana :
c : cepat rambat gelombang = 3.108 ms-1
v : frekuensi gelombang
λ : panjang gelombang
INFRAMERAH
Gelombang elektromagnet yang tergolong dalam
jangkauan inframerah adalah gelombang
elektromagnet dengan panjang gelombang 0,78
sampai 1000 µm (dimana pada rentang ini mata
telanjang tidak dapat mendeteksi).
Energi inframerah cenderung diserap oleh partikel-
partikel udara, khususnya uap air dan CO2.
Namun, ada daerah dalam kawasan inframerah
dimana atmosfer memiliki daya serap yang kecil
terhadapnya. Ini dapat dilihat pada gambar 2.2.
INFRAMERAH