Feny yolina
16211830
DIII KEBIDANAN
Konsep Dasar Desa Siaga
Sasaran:
Untuk mempermudah strategi intervensi, sasaran pengembangan Desa Siaga dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu:
• Semua individu dan keluarga di desa, yang diharapkan mampu melaksanakan hidup sehat,
serta perduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya.
• Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu dan keluarga atau dapat
menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan perilaku tersebut, seperti tokoh masyarakat,
termasuk tokoh agama, tokoh perempuan dan pemuda; kader; serta petugas kesehatan.
• Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan perundang-
undangan, dana, tenaga, sarana, dan lain-lain, seperti Kepala Desa, Camat, para pejabat
terkait, swasta, para donatur, dan pemangku kepentingan lainnya.
Kriteria
• Sebuah desa telah menjadi Desa Siaga apabila desa tersebut memiliki sekurang-kurangnya
sebuah Pos Kesehatan Desa.
Program-program yang Terdapat Dalam Desa
Siaga
Persiapan
Pusat:
• Penyusunan pedoman.
• Pembuatan modul-modul pelatihan.
• Penyelenggaraan Pelatihan bagi Pelatih atau Training of Trainers
(TOT).
Provinsi:
• Penyelenggaraan TOT (tenaga kabupaten / Kota). Kabupaten / Kota:
• Penyelenggaraan pelatihan tenaga kesehatan.
• Penyelenggaraan pelatihan kader.
Pelaksanaan
Pusat:
• Penyediaan dana dan dukungan sumber daya lain.
• Provinsi:
• Penyediaan dana dan dukungan sumber daya lain.
Kabupaten / Kota:
• Penyediaan dana dan dukungan sumber daya lain.
• Penyiapan Puskesmas dan Rumah Sakit dalam rangka
penanggualangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan.
Kecamatan:
• Pengembangan dan Pembinaan Desa Siaga.
Pemantauan dan Evaluasi
Pusat:
• Memantau kemajuan dan mengevaluasi keberhasilan pengembangan Desa
Siaga.
Provinsi:
• Memantau kemajuan pengembangan Desa Siaga.
• Melaporkan hasil pemantauan ke pusat.
Kabupaten / Kota:
• Memantau kemajuan pengembangan Desa Siaga.
• Melaporkan hasil pemantauan ke Provinsi.
Kecamatan:
• Melakukan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS).
• Melaporkan pengembangan ke Kabupaten /Kota.
Pendekatan Pengembangan Desa Siaga
• Indikator Proses
a. Frekuensi pertemuan Forum Masyarakat Desa.
b. Berfungsi / tidaknya Poskesdes.
c. Berfungsi / tidaknya UBKM yang ada.
d. Berfungsi / tidaknya Sistem Kegawatdaruratan dan Penanggulangan
Kegawatdaruratan dan Bencana.
e. Berfungsi / tidaknya Sistem Surveilans berbasis masyarakat.
f. Ada / tidaknya kegiatan kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS.
• Indikator Keluaran
a. Cakupan pelayanan kesehatan dasar Poskesdes.
b. Cakupan pelayanan UBKM-UBKM lain.
c. Jumlah kasus kegawatdaruratan dan KLB yang dilaporkan.
d. Cakupan rumah tangga yang mendapat kunjungan rumah untuk
kadarzi dan PHBS.
• Indikator Dampak.
a. Jumlah penduduk yang menderita sakit.
b. Jumlah penduduk yang menderita gangguan jiwa.
c. Jumlah ibu yang melahirkan dan meninggal dunia.
d. Jumlah bayi dan balita yang meninggal dunia.
e. Jumlah balita dengan gizi buruk.
TERIMAKASIH