Anda di halaman 1dari 14

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK PADA

ANAK

PEMBIMBING: DR. LINA MARLINA, SP.THT-KL

1
ABSTRAK

 Otitis media supuratif kronik merupakan masalah pada anak dan remaja yang
berdampak pada fisik, sosial serta psikologis dan mempunyai prevalensi yang tinggi
 Tujuan penelitian mengetahui gambaran OMSK pada anak. Didapatkan pasien OMSK
anak laki-laki 53% dan pasien anak perempuan 47%.
 Penderita OMSK pada anak lebih banyak pada laki-laki tipe benigna dan angka pasien
putus berobat masih banyak di temukan
PENDAHULUAN

 Otitis media supuratif kronik (OMSK) merupakan proses peradangan akibat infeksi
mukoperiosteum pada rongga telinga tengah yang di tandai oleh perforasi membran
timpani dan keluar sekret yang terus menerus atau hilang timbul selama 3 bulan, serta
dapat menyebabkan perubahan patologik yang permanen.
 OMSK juga disertai dengan proses infeksi kronik dan pengeluaran cairan (otorea)
melalui perforasi membran timpani disertai dengan keterlibatan mukosa telinga
tengah dan juga rongga pneumatisasi d daerah tulang temporal
 Sebagian besar ahli percaya bahwa penyakit ini timbul karena proses efusi pada telinga
tengah yang telah berlangsung lama, baik efusi yang bersifat prulen, serosa, maupun
bersifat mukoid
 Dinegara berkembang otitis media ditenggarai menjadi penyebab kematian 50.000
balita pertahun karena komplikasi OMSK
 OMSK terbagi atas 2 bagian berdasarkan ada tidaknya kolesteatom
1. OMSK benigna
2. OMSK maligna
GEJALA

 Otorea yang berbau


 Penurunan pendengaran
 Tinitus
 Otalgia
 Vertigo
METODE

 Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif


 Diagnosis ditegakkan berdasarkan atas anamnesis, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan
penunjang
 Data kemudian dianalisis dan di olah menggunakan uji chi-square
HASIL

 Terdapat 94 pasien anak


OMSK dengan rentang usia
penderita terbagi menjadi
1. usia prasekolah (<5
tahun)
2. usia sekolah (6-12
tahun)
3. remaja (13-18 tahun)
HASIL

ANAMNESIS
 Gejala tambahan yang tersering
adalah gangguan pendengaran
sebanyak 23%
HASIL

PEMERIKSAAN FISIS
 Perforasi membran timpani pada salah satu (unilateral) atau kedua telinga (bilateral)
HASIL

KOMPLIKASI
HASIL
TERAPI
PEMBAHASAN

 Angka kejadian OMSK tipe banigna jauh lebih banyak dibandingkan dengan OMSK
maligna.
 55% orangtua pasien mengeluh anak mereka mengalami gangguan pendengaran
 Telinga yang mengalami perforasi membrane timpani secara unilateral lebih banyak,
yaitu 83%
 Tipe perforasi yang paling banyak diderita oleh pasien adalah sentral (46%)
 Pemberian H2O2 3% dianggap suatu modalitas medikamentosa yang penting sehingga
masih diberikan kepada 90%
SIMPULAN

 Penderita OMSK pada populasi anak lebih banyak pada laki-laki, usia 1-18 tahun,
dengan OMSK tipe benigna
 Pasien OMSK anak paling banyak diterapi dengan H2O2 3% tetes telinga,
dikombinasikan dengan tetes telinga antibiotik sistemik

Anda mungkin juga menyukai