Anda di halaman 1dari 34

MIKROBIOLOGI DAN

PARASITOLOGI
Oleh :
Susanti Erikania, S.Farm.,Apt
Definisi:
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang
berukuran sangat kecil dan hanya dapat diamati dengan
menggunakan mikroskop.

Mikroorganisme : Uniseluler dan multi seluler

Ciri karakteristik organisme hidup : : bermetabolisme,


bereproduksi, berdifferensiasi, bergerak , melakukan komunikasi
dan berevolusi.
● Mikroorganisme dapat dikelompokkan dalam 3 golongan besar yaitu:
● Mikroorganisme yang bersifat eukariotik
 Algae (kecuali ganggang biru)
 Protozoa
 Fungi
 Jamur Lendir (Myxomycetes)
● Mikroorganisme yang bersifat Prokariotik
 Bacteria (bakteri)
 Ganggang hijau biru (Blue green algae / Blue green bacteria)
● Virus
Mikroorganisme

Bakteri
Virus
Jamur/fungi
Alga
Ruang lingkup mikrobiologi: taksonomi

Bakterio
Biologi Immunologi Virologi Mikologi Parasitologi
logi
Ruang lingkup mikrobiologi: habitat
dan masalah
• Habitat
Mikrobiologi air, Mikrobiologi tanah dan
Mikrobiologi udara
• Masalah
Mikrobiologi patogen, mikrobiologi pertanian,
mikrobiologi industri, dan mikrobiologi
farmasi.
Sejarah perkembangan mikrobiologi
• Tahap kegelapan
• Tahap penemuan mikroskop
• Tahap perkembangan mikrobiologi
• Tahap biomolekuler
Tahap Kegelapan

◦ Penyakit menular dan tidak menular


◦ Disebabkan benda kecil
◦ Masih mengenal mistik dan gaib
◦ Generatio spontanea (Abiogenesis)
Tahap Penemuan Mikroskop

Antoni Van Leeuwenhoek


Tahap Perkembangan Mikrobiologi

Louis Pasteur
 Pendukung Teori Biogenesis
 Penemu
- vaksin rabies dan antraks,
- fermentasi
- pasteurisasi
Tahap Perkembangan mikrobiologi

- Penemuan basil TB, difteri,


demam tifoid dan gonorrhoe
- Awal mula pengujian
laboratorium
- Penemuan mikroskop elektron

Robert Koch
Perkembangan mikrobiologi

PROSTULAT KOCH

Mikroorganisme penyebab
penyakit dapat diisolasi dari
Makhluk hidup yang terinfeksi
penyakit
Tahap Biomolekuler

◦ Penemuan DNA
sebagai pembawa sifat
sel
◦ Identifikasi yang lebih
sensitif dan spesifik
Bioteknologi modern dan rekayasa genetik

Bioteknologi dan rekayasa genetik banyak diarah kan untuk terapi


gen, menyisipkan atau mengganti gen yang rusak pada sel manusia
menggunakan virus nonpatogen misalnya dalam pengobatan pasien
defesiensi ADA ( adenosin deaminase ) yang meyebebkan penyakit
kombinasi defisiensi imun yang parah ( severe combine
immunodeficiency disease, SCID ), juga pada pasien kadar LDL ( low
density lipoprotein ) tinggi
Yang menyebabkan resiko aterosklerosis dan penyakit jantung
koroner ( PJK ). Di masa depan terapi gen diharapkan dapat
menyembuhkan penyakit hemofolia, diabetes, sicle-cell anemia dan
lain-lain.
Dalam bidang farmasi pembuatan edible vaccine yaitu vaksin yang
dapat dimakan
Peranan mikroba
• Peran positif
Produsen bahan obat, pangan, medis,
bioremediasi
• Peran negatif
Penyebab kerusakan dan menyebabkan
penyakit (patogen)
1. Farmasi dan kesehatan
Difokuskan pada penemuan substansi-substansi yang dapat
menghancurkan mikroorganisme patogen tanpa menyebabkan hewan
atau manusia terinfeksi. Pengobatan infeksi menggunakan subtansi
kimia disebut kemoterapi. Agen kemoterapi yang berasal dari bahan
kimia dan dibuat dilaboratorium disebut obat sintetik.
Bahan kimia yang diproduksi secara alami oleh mikroorganisme disebut
antibiotika.
Produksi lainnya :
- vaksin
- Vitamin B12 oleh bakteri Pseudomonas dan Propionibacterium.
- Vitamin B2 dihasilkan oleh proses fermentasi fungi Ashbya gosypii.
- Vitamin Cdihasilkan oleh bakteri Acetobacter melalui proses modifikasi
glukosa yang kompleks
- enzim α-amilase banyak digunakan oleh industri sabun cuci dihasilkan
oleh Aspergilus spp
-enzim selulose dihasilkan oleh Trichoderma viridae
- enzim protease dihasilkan Aspergilus oryzae
2. Industri dan Pertambangan

Pemanfaatan Mikroorganisme dalam bidang industri , anatara lain


pengembangan Polimer teruraikan untuk mengatasi masalah
pencemaran lingkungan akibat plastik yang sulit teruraikan. Misalnya
anyata lain Bakteri Alcaligenes eutrophus sebagai penghasil Poli-3
Hidroksi Alkanoat (PHA) dan Poli –β-Hidroksi Butirat ( PHB ) yang
merupakan bahan baku plastik yang mudah diuraikan.
Dalam pertambangan, bakteri Ferroplasma acidarmanus bermanfaat
dalam pertambangan yang mampu mengoksiidasi besi, dampak negatif
pencemaran limbah beracun AMD ( acide mine drainage )

3. Pangan

Bakteri yang bermanfaat dalam bidang pangan : Laptobacillus bulgaricus


dimanfaatkan untuk ppembuatan youghurt ,
Produk pangan hasil fermentasi
mikroorganisme

Aspergillus wentii Penicillium sp

Rhizopus oryzae
Monilia sitophila
Lactobacillus bulgaricus
4. Sebagian kecil bersifat patogen dan menimbulkan penyakit
seperti :
- bakteri Stapylococcus aureus dan E.coli menyebabkan diare.
- Shigella disentri menyebabkan disentri
- Candida albicans menyebabkan keputihan
- Aspergilus flavus mengeluarkan alfatoksin yang dapat meracuni
makanan dan karsinogenik.
- Virus ebola penyebab penyakit ebola
- Virus HIV menyebabkan penyakit aids
- Toxoplasma gondii penyebab toksoplasmosis.
Kerugian akibat mikroba
● Hubungan antara Mikrobiologi dengan Bidang Kesehatan Masyarakat
• Dengan melihat kerugian dan keuntungan dari mikroorganisme maka ini
yang menghubungkan bidang mikrobiologi dengan bidang kesmas yang
dikenal dengan nama Parasitologi-Mikrobiologi,
• Sebagai contoh :
– Ada mikroorganisme penyebab penyakit seperti bakteri patogen
– Ada mikoorganisme mengeluarkan racun yang bisa menimbulkan
penyakit sampai kematian
– Ada mikroorganisme dapat menguraikan sediaan obat
– Ada mikroorganisme penghasil senyawa untuk obat, produk
makanan, minuman dan senyawa lain.
• Suatu mikroorganisme patogen penyebab penyakit maka untuk ini
seorang ahli kesehatan masyarakat harus berusaha untuk memperoleh
cara untuk mengendalikan mikroorganisme patogen tersebut seperti
dengan menggunakan antibiotika, antiseptik, desinfektansia dan
preservatif agar penyakit tersebut tidak menyebar di masyarakat.
PENGANTAR PARASITOLOGI
PARASIT adalah:
• Organisme hidup yang mendapatkan makanan
dari organisme hidup yang lain dan hidupnya
tergantung pada organisme tsb.

PARASITISME adalah:
• Hubungan timbal balik antara dua organisme,
organisme yang satu mendapat keuntungan
sedangkan organisme yg lain mendapat kerugian

PARASITOLOGI adalah:
• Ilmu yang mempelajari organisme yang hidupnya
tergantung pada organisme hidup yang lain.
Dalam parasitisme ada dua organisme:
• Parasit
• Inang/hospes/host
PENGGOLONGAN PARASIT
Berdasarkan cara hidup dan tempat hidupnya, parasit
digolongan sbb:
1. Ecto parasite (ectozoa):
yi parasit yang hidup di luar tubuh hospes.
Mis. : di kulit, rambut, rongga telinga luar
2. Endo parasite (entozoa):
yi parasit yang hidup di dalam tubuh hospes
Mis.: di dalam darah, rongga tubuh, usus, dan
organ tubuh lainnya.
3. Temporary parasite
yi parasit yang hidup dalam hospes hanya untuk
sementara saja
4.Permanent parasite
yi parasit yang sepanjang hidupnya berada di dalam
tubuh hospes
5. Obligatory parasite
yi parasit yg harus hidup di dalam tubuh hospes, dan di
luar tubuh hospes tidak dapat hidup
6. Facultative parasite
yi parasit yang akan hidup parasitik apabila kebutuhan
hidupnya meningkat
7. Spurious parasite
yi parasit yg masuk ke dalam tubuh hospes tanpa
menimbulkan keluhan/penyakit pada hospes dan
keluar dari tubuh hospes tanpa perubahan apapun
PENGGOLONGAN HOSPES/HOST
1. DEFINITIVE HOST
atau HOSPES TETAP yi hospes yang merupakan tempat hidup
parasit stadium dewasa /stadium sexual
Contoh: manusia sebagai hospes definitif dari cacing gelang
(Ascaris lumbricoides)

2. INTERMEDIATE HOST
atau HOSPES PERANTARA yi hospes yang merupakan tempat
hidup parasit stadium larva.
Contoh: manusia sebagai hospes perantara dari parasit
malaria, karena stadium sexual berada dalam tubuh nyamuk
Anopheles.
Pembagian PARASITOLOGI
PROTOZOOLOGY
• Mempelajari protozoa atau organisme bersel satu
• Contoh: Amoeba
HELMINTHOLOGY
• Mempelajari cacing atau helminth
• Contoh: cacing pita babi (Taenia solium)
ENTOMOLOGY
• Mempelajari serangga sebagai parasit atau
sebagai hospes parasit yang penting bagi manusia
• Contoh: nyamuk Anopheles
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK
PENULARAN
• Penularan penyakit parasitik terjadi karena stadium
infektif berpindah dari satu hospes ke hospes yg lain
• Parasit dapat berpindah ke hospes lain dengan cara:
– Hand to mouth
– Dibawa oleh vektor (binatang penular): nyamuk
– Dibawa oleh hospes perantara
• Siput
• Ikan
• Sapi/babi
CARA INFEKSI
Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh manusia
melalui beberapa cara:
1. Kontaminasi makanan dan minuman
2. Kontaminasi kulit atau selaput lendir
3. Gigitan serangga

SUMBER INFEKSI
 Tanah, air, makanan dan minuman yg terkontaminasi
oleh telur atau larva cacing
 Binatang dan manusia yang terinfeksi parasit
 Serangga penghisap darah
STADIUM INFEKTIF
1. Telur
Contoh: cacing Ascaris lumbricoides
2. Larva
Contoh: cacing tambang
3. Kista
Contoh: Amoeba

GEJALA
 Gejala dan kelainan penyakit parasitik pada manusia berbeda
antara individu yang satu dengan yang lain.
 Gejala penyakit dipengaruhi oleh:
1. Meningkatnya jumlah parasit
2. Penyebaran parasit dalam organ tubuh
3. Sifat parasit tersebut
DIAGNOSIS
• Gejala penyakit parasitik mirip dengan penyakit
lain, oleh karena itu diagnosis penyakit parasitik
hanya dapat ditegakkan dengan menemukan
parasitnya.
• Spesimen untuk diagnosis dapat berupa:
– Tinja, urine
– Darah, sputum/dahak
– Biopsi jaringan
– Cairan empedu dll
PEMBERANTASAN PENYAKIT PARASITIK
Pemberantasan penyakit parasitik diusahakan
dengan melakukan

1. Pencegahan, dengan cara:


a. Mengobati penderita
b. Mencegah penularan terhadap orang di sekitarnya
c. Memberantas sumber infeksi (reservoir host)
d. Memberantas binatang penular (vektor) atau
intermediate host
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, 1992. Prosedur Operasional Baku Pengujian Mikrobiologi, Pusat Pemeriksaan
Obat dan Makanan, Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen
Kesehatan RI, 14-15, 21-25.
2. Atlas, R.M., Brown, A.E., Dobra, K.W., and Lionas, M., 1989, Experimental Microbiology
Fundamental & Aplication, Mac Millan Publishing Company, New York.
3. Bangun, A., 1989, Isolasi dan Identifikasi, PAU Bioteknologi UGM, Yogyakarta.
4. Browne,L.M., & Szenthe N.A., 1989. Laboratory Manual For Microbiology, 2nd ed,
Departement of Chemistry University of Alberta, Canada.
5. Madingan,T.M.,Martinko, J.M. and Parker, J.1997,Biology of Microorganism. Ed.8.
Prentice Hall Inc. 15-157.
6. Schlegel, H.G., 1993, General Microbiology, 7th ed, Translated by Margot Kogut,
Cambridge University Press.
7. Rukmono, B., et.al., 1979, Dasar Parasitologi Khusus, Ed. III, Gramedia, Jakarta
8. Price, S.A. dan Wilson, L.M., 1994, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,
Jilid I dan II
9. Greene, R.J., Harnis, N.D., Goodyer, L.I., 2000, Pathology and Therpeutics for
Pharmacists : A Basic for Clinical Pharmacy Practice

Anda mungkin juga menyukai