Anda di halaman 1dari 10

Konsep Dasar Akuntansi

Syariah-Sifat Transaksi
Sumber:
Harta Haram Muamalat Kontemporer-DR Erwandi Tarmizi
Akuntansi Syariah di Indonesia-Sri Nurhayati&Wasilah
Sumber lain terkait
Penyebab Keharaman Transaksi-Harta
Sumber Hukum Islam
As-sunah
Al-Quran Ialah ucapan (qauliyah), perbuatan
(fi’liyah), serta ketetapan (taqririyah)
Contoh: “Allah telah menghalalkan Rasulullah
jual beli dan mengharamkan riba”
(Al-Baqarah: 275) Contoh: “shalatlah kamu
sebagaimana aku mengerjakan
shalat” (HR. Bukhari)

Qiyas Ijmak
Ialah penyingkapan kesamaan Ialah kesepakatan mujtahid dalam
hukum suatu kasus yang tidak suatu masa setelah wafatnya
disebutkan dalam suatu nash baik Rasulullah terhadap hukum syara’
Al-Quran dan As-sunah dengan yang bersifat praktis (‘amaliy)
hukum yang disebutkan dalam nash Contoh: keputusan DSN MUI,
MAJMA’ AL-FIQIH AL ISLAMI,..
Penyebab keharaman transaksi-harta
Kezaliman Gharar Riba

• Kezaliman terhadap hak-hak • Definisi: Resiko, tipuan, • Definisi: bertambah


Allah menjatuhkan diri/harta ke • Jenis: Riba dayn (utang-
• Kezaliman terhadap orang jurang kebinasaan piutang); riba ba’I (jual-beli)
tertentu-orang banyak • Kriteria gharar (nisbah besar; • Riba dayn: keuntungan
keberadaan mendasar-bukan terpisah; hanya dinikmati
ikutan; bukan termasuk akad pemberi pinjaman; disyaratkan
yang dibutuhkan orang banyak; di awal akad; diberikan sebelum
terjadi pada akad jual-beli) utang dilunasi
• Ruang lingkup gharar jual-beli: • Riba ba’i: riba fadhl (pertukaran
gharar dalam akad; dalam barang ribawi sejenis dengan
objek (barang dan ukuran berbeda); riba nasi’ah
harga);jangka waktu (pertukaran barang ribawi
pembayaran sejenis/ illat sama dengan cara
tidak tunai)
Pertukaran barang ribawi
Pertukaran barang
Jenis: emas, perak,
ribawi sejenis
kurma, gandum,
ukuran dan takaran
sya’ir, garam
sama, tunai

Pertukaran barang Pertukaran barang


ribawi beda jenis ribawi beda jenis,
satu ilat tunai beda ilat-
Kaedah Bisnis (Muamalah Maaliyah)
(Sumber: majalah pengusaha muslim, eds 3 vol 1 tanggal 15 Maret 2010)

1. Hukum asal dalam bab muamalah adalah mubah


2. Hukum asal segala sesuatu adalah bebas tanggungan
3. Prinsip tidak boleh merugikan diri sendiri dan orang lain
4. Segala sesuatu yang mengantarkan pada keharaman, maka hukumnya haram
5. Beralasan untuk melaksanakan yang haram, tidak mengubah status keharamannya
6. Niat baik tidak melegalkan diperbolehkannya melakukan yang haram
7. Hal-hal yang mendesak membolehkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang
haram
8. Segala bentuk pinjaman yang mengakibatkan keuntungan yang disyaratkan, maka
dianggap riba
9. Umat islam tergantung pada syarat mereka
10. Segala sesuatu yang diperbolehkan menjualnya, maka boleh juga menyedekahkannya
dan menggadaikannya
Jual Beli Kredit
• Apakah sama dengan riba??
• Dasar hukum Al-Baqarah: 282 yang artinya “Hai orang-orang yang
beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu
yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya”
• Rasulullah SAW membeli bahan makanan dari seorang Yahudi dengan
cara tidak tunai dan memberikan baju besinya sebagai jaminan (HR.
Bukhari)
Syarat untuk Keabsahan Jual Beli Kredit
• Tidak dimaksudkan untuk melegalkan riba
1

• Barang terlebih dahulu dimiliki penjual sebelum akad jual beli dilangsungkan
2

• Penjual tidak boleh menjual barang yang telah dibeli tapi belum diterima dan belum berada di tangannya kepada konsumen
3

• Barang yang dijual bukan emas, perak, atau mata uang


4

• Barang yang dijual secara kredit harus diterima tunai


5

• Saat transaksi dibuat harga harus satu dan jelas serta besarnya angsuran dan jangka waktunya juga harus jelas
6

• Akad jual beli kredit harus jelas, maka tidak boleh akad dibuat dengan cara beli sewa (leasing) Rasullullah melarang dua jual
7 beli dalam satu jual beli

• Tidak boleh membuat persyaratan kewajiban membayar denda, atau harga barang menjadi bertambah, jika pembeli
8 terlambat membayar angsuran
Jenis khiyar (memilih lanjut atau batal)
Khiyar majelis “Penjual dan pembeli
dibenarkan melakukan khiyar selagi mereka
berada dalam satu majelis dan belum
berpisah..” (HR. Bukhari-Muslim) Fasilitas pengembalian
barang harus tetap
dibatasi waktunya untuk
Khiyar syarat terpenuhinya syarat yang menghindari gharar pada
diajukan saat akad akad jual beli
• “orang-orang islam itu memenuhi perjanjian yang mereka
buat, kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal, dan
menghalalkan yang haram” (HR. Tirmidzi)

Khiyar aib karena tertipu atau mendapati


barang dalam keadaan cacat
Bagaimana cara bertaubat dari harta
haram???
Harta haram dari • Mengembalikan kepada pemiliknya
muamalat tanpa saling • Jika tidak diketahui lagi keberadaannya/tidak memungkinkan u
ridha mengembalikan disedekahkan atas nama pemilik

• Orang yang tidak tahu bahwa muamalat yang dilakukan


Harta haram dari haramberhenti saat tahu. Baginya apa yang diambilnya
dahulu dan urusannya terserah pada Allah
muamalat dengan saling
• Orang yang tahu bahwa muamalatnya haram berhenti dari
ridha tapi bentuknya muamalat tsb. Harta yang telah diterima (dari muamalat haram)
diharamkan Allah disedekahkan. Jika ia sendiri berstatus fakir miskin, boleh
mengambil sekedar menutup kebutuhan pokok

Anda mungkin juga menyukai