Anda di halaman 1dari 12

Tahapan

pembangunan
Bendungan
a. Ide (gagasan)
Untuk merencanakan dan membangun sebuah
bendungan harus didasarkan pada alasan yang kuat
dengan meninjau beberapa aspek berikut :
 Apakah fluktuasi besarnya air sungai sangat menyolok
antara di musim hujan dan kemarau sehingga
persediaan airnya tidak dapat diandalkan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen sepanjang tahun.
 Apakah masalah pemindahan pemukiman penduduk
dari lokasi rencana bendungan masih dalam batas
wajar sehingga akan dapat diatasi dengan baik secara
etis, ekonomis dan politis.
 Apakah terdapat lokasi yang cocok dan pondasi cukup
kuat untuk dapat mendukung beban tubuh bendungan
tipe urugan atau beton.
Tahapan pembangunan
proyek
 Pada dasarnya tahapan proyek pembangunan
sebuah bendungan mengikuti tahapan yang
dikenal dengan akronim SIDCOM.
S – survey
I – Investigation
D – design
C – construction
O – operation
M – Maintenance
 Kadang ada yang menambahkan menjadi
SIDLACOM, dengan LA adalah Land Acquisition
(pembebasan lahan)
b. Pra studi kelayakan
Pada dasarnya ini adalah tahapan Survey. Meliputi kegiatan berikut:
 Pengumpulan data dasar
 Pengujian data yang sudah terkumpul
1) Pengumpulan data dasar, meliputi :
⁻ peta geologi. (Di beberapa daerah sudah mempunyai peta geologi ini
yg dpt diperoleh departemen pertambangan dan energi di Bandung)
⁻ peta topografi. (dpt diperoleh dari Jawatan Geodesi TNI AD)
⁻ Peta udara. Dapat dibeli di beberapa perusahaan pemetaan udara di
Jakarta
⁻ Peta tata guna lahan. Diambil dari Badan Pertanahan Nasional
setempat
⁻ Peta kehutanan. Dari kantor perhutani
⁻ Peta perkebunan. Dari kantor PTP
⁻ Survey hidroklimatologi. Dari dari kantor BMKG, Dinas pertanian, Dinas
perhubungan yang mempunyai stasiun klimat.
⁻ Data hidrologi. Dari Balai SDA, kantor PU setempat atau dari Puslit
DPMA Dirjen Pengairan DPU di Bandung
⁻ Data jaringan irigasi. Dari Kantor PU, Dinas pengairan propinsi setempat.
⁻ Data listrik. Dari kantor PLN. Diperluka jika proyek direncanakan untuk
PLTA
2) Pengujian data-data yang telah terkumpul
Pada hakekatnya data-data yang telah
terkumpul itu tidak dapat langsung dipakai dan
memerlukan pengujian dan kalibrasi dengan
metode tertentu, dengan cara :
 Membandingkan dengan data sejenis dan
dipilih data yang paling logis
 Mengadakan pemeriksaan lapangan
 Membandingkan dan mencari persamaan yang
logis dari dua jenis data yang berbeda. Misal
membandingkan data hidrologi dengan
klimatologi, data geologi, data topografi, dll
 Berikutini contoh cara membandingkan data
topografi dengan data geologi :
⁻ Daerah yang rendah biasanya terdiri dari batuan
aluvial
⁻ Daerah yang tinggi biasanya terdiri dari batuan
diluvial
⁻ Daerah gunung berapi biasanya terdiri dari
batuan asal gunung berapi seperti breksi, tufa,
lava, dll
⁻ dll
 Pada tahap pra kelayakan ini, dibuat :
a. Prakiraan lokasi yang perlu diteliti lebih lanjut
b. Rencana pembuatan peta topografi dengan skala yang
masih besar (1 : 25.000)
c. Diadakan penyelidikan geologi di beberapa tempat
d. Dilakukan perhitungan sederhana, baik perhitungan
teknis maupun perhitungan ekonomis
⁻ Penentuan (beberapa alternatif) lokasi proyek
⁻ Rancangan (desain) yang masih sederhana. Di
dalamnya dilakukan pemilihan jenis bendungan,
perhitungan dimensi dan stabilitas bendungan.
⁻ Dilakukan juga pembuatan Spesifikasi teknik, Jadwal
pembuatan Detail design, Jadwal pelaksanaan
konstruksi, Rencana anggaran biaya, Analisis ekonomi
e. Alternatif lokasi yang memungkinkan dibangun proyek
sekaligus prioritas pembangunannya.
c. Studi kelayakan (feasibility study)
 Masuk dalam tahapan investigasi
 Dilakukan kegiatan yang sama dengan butir b
di atas namun dengan kedalaman yang
dibutuhkan untuk studi kelayakan, dengan
catatan lokasi rencana bendungan sudah
dipusatkan pada suatu tempat.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini :
a. Meneliti kembali perhitungan dan desain yang
sudah dilakukan pada studi pra kelayakan
b. Melakukan pemetaan topografi dengan skala
yang lebih kecil (1 : 10.000 s/d 1 : 5.000)
c. Memasang alat pengukur hidrologi dan klimat.
(debit, suhu, kecepatan angin, dll)
d. Penyelidikan geologi (pengeboran dalam,
sumur penyelidikan, dan pengujian bahan
bangunan)
 Data yang diperoleh dapat dibuat untuk
perhitungan teknis beberapa bangunan terutama
yang diperlukan untuk perhitungan ekonomis
proyek.
 Pada tahap ini biasanya lokasi proyek sudah
ditentukan, hanya saja type dan posisi as
bendungan masih terdapat beberapa alternatif.
d. Perancangan (design)
Pada tahap ini dilakukan perencanaan yang lebih
mantap, menyiapkan gambar-gambar, spesifikasi
teknis dan administrasi hingga menghasilkan dokumen
lelang yang siap untuk dilelangkan.
e. Pelaksanaan (construction)
Setelah pelelangan dilakukan dan dapat
menentukan pemborongnya, maka tahapan
selanjutnya adalah pelaksanaan
f. Operasi dan pemeliharaan (operation and
maintenance)
Adalah kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan
bendungan sampai usia guna yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai