Anda di halaman 1dari 56

KEMAGNETAN DAN

PEMANFAATANNYA DALAM
PRODUK TEKNOLOGI

Dr. SRI
SULASTRI
A. PEMANFAATAN MEDAN MAGNET
DALAM MIGRASI HEWAN
1. Migrasi burung
2. Migrasi Salmon
3. Migrasi Penyu
4. Migrasi Lobster Duri
5. Magnet dalam tubuh bakteri
1. MIGRASI BURUNG

Burung merpati memanfaatkan


medan magnet bumi sebagai
penunjuk arah pulang. (Hasil
penelitian Comel pada tahun 1974
yang memasang magnet di kepala
burung merpati).
2. MIGRASI SALMON
Salmon akan kembali ke
aliran sungai air tawar tempat
menetas dan tumbuh setelah
berenang ribuan mil
mengarungi lautan, karena
sungai Fraser memiliki medan
magnet tertentu yang dapat
dideteksi oleh ikan salmon.
• Penyu memulai dan mengakhiri migrasi di
Pantai Timur Florida Amerika Serikat.
3. MIGRASI PENYU
sepanjang 12.900 km melewati Laut
Sargasso, wilayah perairan Laut Atlantik
Utara. Waktu sekali migrasi antara 5-10
tahun. (Penelitian dari Universitas Carolina
Utara mempelajari tingkah laku
tukik/penyu saat dihadapkan dengan
medan magnet yang berbeda-beda.)
4. MIGRASI LOBSTER DURI
• Peneliti Kenneth Lohmann juga mengobservasi kemampuan lobster duri
untuk mendeteksi medan magnet dengan cara meletakkan lobster duri ke
dalam bak air yang dapat diatur medan magnetnya. Setiap kali medan
magnet diubah, lobster duri akan menyesuaikan diri untuk tetap bergerak
menuju arah kutub utara. Hasil dari observasi tersebut membuktikan bahwa
lobster duri mampu merasakan medan magnet bumi untuk memandu
migrasi yang dilakukan dari lepas pantai Florida menuju lautan lepas yang
lebih hangat dan tenang di setiap akhir musim gugur.
5. MAGNET DALAM TUBUH BAKTERI
Dalam tubuh bakteri yang disebut dengan bakteri
Magnetotactic bacteria (MTB) terdapat organel
(komponen) khusus yang disebut magnetosome?
(kelompok bakteri yang mampu melakukan navigasi dan
bermigrasi dengan memanfaatkan medan magnet).
Beberapa jenis Jenis bakteri ini ditemukan pertama kali
oleh Richard P. Blakemore pada tahun 1975.
Magnetosome tersusun atas senyawa magnetite (Fe3 O
4 ) atau greigite (Fe3 S 4 ) yang memiliki sifat
kemagnetan jauh lebih kuat dibandingkan dengan
magnet sintetik atau yang dibuat oleh manusia.
Magnetosome dan senyawa yang terkandung di
dalamnya masih terus diteliti dan diduga memiliki
potensi yang besar untuk digunakan dalam bidang
kesehatan.
Magnet dapat menarik benda-benda
dari bahan tertentu
Asal-usul Kemagnetan

 Kata magnet berasal dari kata


magnesia, yang merupakan
nama suatu daerah di Asia
Kecil, dimana ditemukannya
batu besi lebih dari 2000 tahun
yang lalu.
 Bangsa Cina sudah
menggunakan petunjuk arah
kompas magnetik dalam
pelayaran kira-kira mulai tahun
1200.
Konsep Gaya Magnet

1. Menarik benda-benda magentik (besi, baja, nikel, kobalt)


2. Magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan
kutub selatan. Meskipoun dipotong sekecil apapun.
3. Kutub-kutub yang senama bila didekatkan akan saling tolak
menolak, dan sebaliknya
4. Magnet yang bergerak bebas selalu menunjuk arah utara
dan selatan bumi. Kutub magnet yang menunjuk arah utara
bumi disebut kutub Utara magnet dan sebaliknya.
5. Untuk menentukan kutub magnet dapat dilakukan sengan
cara meletakkan magnet di atas gabus lalu apungkan di atas
air, ujung magnet yang menjuk arah utara adalah kutub utara
magnet dansebaliknya.
Bahan Magnetik dan Non-magnetik
 Bahan Magnetik :
Bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat dimagnetkan.
Contoh : besi, baja, nikel, kobalt
 Bahan Non-magnetik, terdiri dari :
 Bahan paramagnetik,
Bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat
dimagnetkan.
Contoh : alumunium, platina
 Bahan diamagnetik,
Bahan yang ditolak oleh magnet dan tidak
dapat dimagnetkan
Contoh : seng, bismuth, air, kertas
BUMI MEMILIKI SIFAT MAGNETIK
 Jarum kompas selalu
menunjuk arah utara –
selatan. Fakta ini
menunjukkan bahwa bumi
mempunyai sifat magnetik.
Kutub Utara
Kutub
 KUMB terletak di dekat Geografi bumi Selatan
kutub KSB dan KSMB magnetik
terletak di dekat KUB. bumi

Kutub Selatan
Kutub Utara
magnetik
Geografi bumi
bumi
Magnet Memiliki Dua Kutub
 Kutub magnet adalah ujung-
ujung magnet yang
mempunyai gaya tarik atau
gaya tolak terbesar.
 Setiap magnet selalu
mempunyai dua buah kutub,
yaitu kutub utara ( N )dan
kutub selatan (S).
Sifat-sifat Kutub Magnet

Kutub tidak senama tarik menarik Kutub senama tolak menolak


Cara Membuat Magnet
1. Dengan gosokan Dengan menggosokkan
magnet ke satu arah secara
berulang-ulang dan teratur
pada besi dan baja, maka
besi dan baja akan bersifat
magnetik.

Awal gosokan selalu


mendapat kutub senama
dengan kutub magnet yang
menggosoknya.
2. Dengan menggunakan arus listrik (elektromagnetik )

Arah kutub magnet dapat


ditentukan dengan kaidah
tangan kanan berikut ini :

•Keempat jari = arah arus listrik ( I )


• Ibu jari = arah kutub utara ( N )
3. Dengan Induksi

 Bila besi dan baja didekatkan (tidak


menyentuh) pada bahan magnet yang
kuat, maka besi dan baja akan
menjadi magnet. Terjadinya magnet
seperti ini disebut dengan induksi.
 Setelah dijauhkan kembali, besi akan
mudah kehilangan sifat magnetnya,
dan baja tetap mempertahankan sifat
magnetnya.
 Penyebab: magnet-magnet elementer
besi mudah teratur dan mudah
berantakan sebaliknya adalah baja,
maka kemagnetan besi bersifat
sementara.
Magnet Menimbulkan
Medan Magnetik di Sekitarnya
 Medan magnetik : ruang di sekitar suatu
magnet yang masih mengalami gaya
magnet.

 Garis-garis gaya magnet atau fluks


magnetik adalah garis-garis yang
menggambarkan adanya medan
magnetik.
Sifat garis-garis gaya magnetik

 Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling


berpotongan.
 Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub
utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.
 Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat
menunjukkan medan magnetnya kuat, sebaliknya
tempat yang garis-garis magnetiknya renggang
menunjukkan medan magnetnya lemah.
MEDAN MAGNET DI SEKITAR
ARUS LISTRIK
a) Pada saat kawat tidak dialiri arus listrik ( I
• Percobaan Oersted (1820) = 0 ), jarum kompas tidak menyimpang ).
b) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke
atas, kutub utara jarum kompas
menyimpang ke kanan.
c) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke
bawah, kutub utara jarum kompas
menyimpang ke kiri.
Kesimpulan :
1. Di sekitar penghantar berarus listrik
terdapat medan magnet.
2. Arah medan magnet bergantung pada arah
arus listrik yang mengalir.
Bukti di sekitar kawat berarus listrik terdapat
medan magnet
 Hans Christian Oersted (1820) P ercobaan
Oersted). telah menunjukkan bahwa arus
Induksi Magnet
listrik dapat menimbulkan medan magnet.
Caranya: mengamati pergerakan jarum
kompas saat diletakkan di dekat kabel
berarus listrik.
 Arah medan magnet dan arah arus :
menggunakan tangan kanan digenggam. Ibu
jari: KU dan
 arah lipatan jari-jari: arus listrik (arah putaran
garis-garis medan magnetnya).
 Jika pada kawat lurus, medan magnet
terbentuk melingkari arah arus. P ada
kumparan medan magnet tampak melingkari
kabel, medan magnetnya seolah-olah
membentuk kutub utara dan selatan pada
ujung-ujungnya, persis seperti pada magnet
batang.
Sudut Deklinasi dan Inklinasi
• Sudut deklinasi adalah sudut • Sudut inklinasi adalah sudut
yang dibentuk antara arah yang dibentuk medan magnetik
utara-selatan geografi dengan (garis gaya magnetik)
arah utara-selatan kompas. disembarang titik dengan
horisontal permukaan bumi.

inklinasi
Garis-garis Gaya Magnetik pada Kumparan Berarus
( Solenoida )

Garis-garis medan magnetik yang Garis-garis gaya magnetik sebuah


ditunjukkan oleh pola serbuk-serbuk besi kumparan persis sebuah magnet batang

Kutub utara magnet kumparan dapat


ditentukan dengan aturan tangan kanan :
•Keempat jari = arah arus listrik ( I )
•Ibu jari = arah kutub utara ( N )
Elektromagnet
Jika ke dalam kumparan berarus listrik diberi inti besi
lunak, ternyata pengaruh kemagnetannya menjadi besar.
Susunan kumparan dan inti besi lunak inilah yang disebut
dengan elektromagnet atau magnet listrik.
Besarnya medan magnet dari magnet
listrik ditentukan oleh faktor – faktor :

Kuat arus yang mengalir Jumlah lilitan kumparan. Bahan inti yang
pada kumparan.
Semakin banyak jumlah dimasukkan pada
Semakin besar arus yang lilitannya, semakin besar kumparan
mengalir, semakin besar medan magnetnya
medan magnetnya.
 Bel listrik Prinsip Kerja:
Saklar tekan Jika sakelar ditekan maka arus akan
Baterai
segera mengalir sehingga kumparan
Jangkar besi menjadi bersifat magnet sehingga
lunak jangkar besi akan tertarik dan palu/
pemukul akan mengenai gong. Pada
Elektromagnet saat jangkar besi ditarik oleh magnet
maka arus akan terputus di
Interuptor
interuptor, akibatnya jangkar besi
akan kembali ke posisi semula dan
arus kembali mengalir pada
rangkaian dan gong kembali
Pemukul berbunyi. Hal ini akan diulang-ulang
sampai sakelar dilepas kembali.
P rinsip Kerja Telepom
Telepon terdiri dari mikropon (mengirim) dan telepon
(penerima).
 Mikropon terdiri dari kotak karbon yang berisi butir-butir
karbon dan diapragma (selaput tipis yang mudah
bergetar dari alumunium).
 Telepon terdiri dari elektromagnet dan diapragma
(selaput tipis dari besi).

P rinsip Kerja:
• Ketika kita berbicara di depan diapragma alumunium dalam
mikropon bergetar dan mengalir menjadi arus arus listrik yang
berubah-ubah besarnya.
• Besi dalam elektromagnet menjadi menarik diapragma besi,
karena arus listrik yang mengalir berubah-berubah besarnya,
maka besar kemagnetan besi elektromagnet juga berubah-
ubah besarnya akibatnya diapragma bergetar berubah
menjadi bunyi.
• Relai Elektromagnet

Relai adalah sebuah alat yang


dengan energi listrik (arus listrik)
kecil dapat menghubungkan
Saklar
atau memutuskan listrik yang
besar. Dengan kata lain, relai K
bekerja sebagai saklar pada
rangkaian listrik berarus besar.

Jika sakelar ditutup, arus segera


mengalir di elektromagnet dan
Motor
terjadi kontak di K dan mengalirlah Pegas
arus di rangkain sekunder (motor
berputar.
Prinsip Kerja Relai
 Berdasarkan gambar disamping, sebuah Besi
(Iron Core) yang dililit oleh kumparan Coil yang
berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut.
Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik,
maka akan timbul gaya Elektromagnet yang
kemudian menarik Armature untuk berpindah
dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru
(NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat
menghantarkan arus listrik di posisi barunya
(NO). Posisi dimana Armature tersebut berada
sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau
tidak terhubung.
 Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature
akan kembali lagi ke posisi Awal (NC).
 Coil membutuhkan arus listrik yang relatif kecil
untuk mengaktifkan electromagnet dan menarik
Contact Poin ke posisi Close
Cara Menghilangkan Kemagnetan bahan
 Dipukul pukul atau dijatuhkan dari ketinggian
 Dipanaskan
 Dialiri arus bolak balik (AC)
 Demagnetisasi
1. Dipukul - pukul atau Dijatuhkan dari
Ketinggian
dibenturkan dengan benda-benda keras ,
dipukul-pukul dengan benda keras dan
dijatuhkan dari ketinggian dan mengenai
benda keras.
2. Dipanaskan
apabila sebuah benda magnetik (magnet)
terkena panas; baik panas yang berasal dari
pembakaran, direbus , panas mesin dan lain-
lain.
3. Dialiri arus bolak-balik (AC)
P erubahan arus listrik memengaruhi letak dan
arah magnet elementer. Apabila letak dan arah
magnet elementer berubah, sifat
kemagnetannya hilang.
Gaya Pada Penghantar Berarus Listrik (Gaya Lorenz)
Panghantar yang berada di dalam
medan magnet akan bergerak
bila dialiri arus listrik. Besarnya
gaya ini bergantung pada :
 kuat arus listrik,
 kuat medanF= B I Lmagnet, dan
 panjang penghantar.

F= B I L
Arah gaya magnetik dapat ditentukan dengan kaidah tangan
kanan (Kaidah Fleming) sebagai berikut :
Gaya
Lorentz
 Gaya Lorentz adalah gaya yang terjadi pada sebuah
penghantar berarus listrik di dalam medan magnet.
Untuk menentukan arah gaya Lorentz dapat digunakan
kaidah tangan kanan sebagaimana terlihat pada
Gambar di bawah ini!

Dengan ketentuan sebagai berikut:


a. Ibu jari menunjukkan arah arus listrik, huruf I.
b. Telunjuk menunjukkan arah medan magnet, huruf
c. Jari tengah menunjukkan arah gaya Lorentz, huruf F.

F= B I L
INDUKS I
E LE KTR OMAGNE TIK
M Faraday:
Di sekitar medan magnet terdapat
arus listrik induksi (arus bolak balik
atau arus listrik AC ).
Apabila magnet digerakkan mendekati
menjauhi magnet, maka terjadilan
perubahan jumlah garis gaya
magnet yang memotong kumparan
akibatnya pada ujung-ujung kumparan
terjadi beda potensial (GGL Induksi)
sehingga mengalirlah arus listrik
induksi (AC ).
G
Induksi elektromagnetik adalah gejala munculnya
arus listrik induksi pada suatu penghantar akibat
perubahan jumlah garis gaya magnet
Alat-alat yang Menggunakan Prinsip
Induksi E lektromagnetik

1. Dinamo AC

Cincin luncur
Magnet

Sikat karbon

Kumparan

Bentuk gelombang AC
V

t
2. Dinamo dc

Sikat karbon Magnet

Komutator
Cincin belah
Kumparan

V Bentukgelombang dc

t
3. Dinamo Sepeda

Roda dinamo
Sumbu dinamo
Magnet
Inti besi
kumparan
4. Transformator (mengubah tegangan pd arus AC)
• Bagian utama Transformator
Sumber
Tegangan AC

Kumparan Kumparan Kumparan Kumparan


primer sekunder primer sekunder
Inti besi Inti besi
J enis Trafo:
1. S tep-up (penaik tegangan) : P rinsip Kerja Trafo:
• Np < Ns  Ketika ujung-ujung kumparan
• Vp < Vs dihubungkan dengan aru AC, maka
• IP > Is terjadi perubahan medan magnet
2. S tep Down (penurun pada kumparan primer
tegangan) :  ketika pada kumparan primer
• Np > Ns terjadi perubahan medan magnet,
• Vp > Vs maka pada ujung-ujung kumparan
• IP < Is sekumder terjadi GGL induksi
Trafo tidak mengubah daya sehingga mengalirlah arus listrik AC.
(P ), maka jika V dinaikkan I
menjadi kecil
Np = Vp = Is
Ns Vs Ip
Penggunaan Gaya Magnetik
 Gaya magnetik yang timbul pada Jika jarum dialiri arus. Kumparan akan
penghantar berarus listrik digunakan
untuk mengubah energi listrik menjadi
berputar. Namun, kumparan tidak dapat
energi gerak. berputar terus karena tertahan oleh sebuah
 Contoh : motor listrik dan alat ukur pegas spiral. Berputarnya spiral akan
listrik. menggerakkan jarum angka.
Besarnya putaran kumparan sama dengan
besarnya penyimpangan jarum penunjuk
angka sehingga besarnya penyimpangan itu
dapat dijadikan sebagai hasil pengukuran.

Fungsi komutator adalah agar


arus listrik yang mengalir
pada loop tidak berbalik arah,
sehingga loop dapat terus
berputar.
C. Kemagnetan dalam tekonologi
1. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
2. Kereta Maglev
3. PLTN (P embangkit Listrik Tenaga Nuklir)
1. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menghasilkan
gambar organ dalam pada organisme hidup dan juga untuk menemukan jumlah
kandungan air dalam strukturgeologi. Biasa digunakan untuk menggambarkan secara patologi atau
perubahan fisiologi otot hidup dan juga memperkirakan ketelusan batu kepada hidrokarbon.
Cara Kerja MRI

1. Pertama, putaran nukleus atom molekul otot diselarikan dengan


menggunakan medan magnet yang berkekuatan tinggi.
2. Kemudian, denyutan/pulsa frekuensi radio dikenakan pada tingkat menegak kepada
garis medan magnet agar sebagian nuklei hidrogen bertukar arah.
3. Selepas itu, frekuensi radio akan dimatikan menyebabkan nuklei berganti
pada konfigurasi awal. Ketika ini terjadi, tenaga frekuensi radio dibebaskan yang
dapat ditemukan oleh gegelung yang mengelilingi pasien.
4. Sinyal ini dicatat dan data yang dihasilkan diproses oleh komputer untuk
menghasilkan gambar otot.
2. Kereta Maglev

Maglev merupakan kependekan dari magnetically levitated


atau kereta terbang. Kereta maglev diterbangkan kurang
lebih 10 mm di atas relnya. Meskipun rel dan kereta tidak
menempel, kereta maglev yang super cepat yakni mampu
melaju hingga 650 km/jam, tidak akan terjatuh dan
tergelincir. Hal ini disebabkan kereta maglev menerapkan
Cara Kerja Kereta maglev

Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10mm di


atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan dilakukan
melalui interaksi antara rel magnetik dengan mesin
induksi yang juga menghasilkan medan magnetik di
Pembangkit listrik tenaga nuklir
3. PLTN
(PLTN) merupakan pembangkit listrik
yang menggunakan energi nuklir.
Kerja pembangkit listrik konvensional,
misalnya pembangkit listrik dengan
menggunakan batubara, air
dipanaskan menggunakan bahan
bakar batubara hingga menguap. Uap
yang dihasilkan akan digunakan untuk
menggerakkan turbin yang
selanjutnya digunakan untuk
menggerakkan generator.
Prinsip Kerja pltn

1. Bahan bakar nuklir (Uranium) melakukan reaksi fisi (pembelahan inti atom)
sehingga dilepaskan energi dalam bentuk panas yang sangat besar
2. Dari reaksi nuklir maka akan menghasilkan panas yang akan digunakan
untuk menguapkan air pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder
bergantung pada tipe reaktor nuklir yang digunakan
3. Uap air yang dihasilkan mengubah panas menjadi energi kinetik akan di
gunakan untuk menggerakkan turbin yang tersambung dengan generator,
sehingga mengasilkan listrik.
Uranium yang terdapat di alam bebas
sebagian besar adalah Uranium yang sulit
bereaksi, yaitu Uranium-238. Hanya 0,7
persen saja Uranium yang mengandung
isotop Uranium-235. Sedangkan bahan
bakar Uranium yang digunakan di PLTN
adalah Uranium yang kandungan Uranium-
235 nya sudah ditingkatkan menjadi 3-5 %.
Reaksi fisi terjadi saat neutron menumbuk Uranium-235 (paling mudah terjadi
)reaksi dan saat itu pula atom Uranium akan terbagi menjadi 2 buah atom Kr dan Br.
Saat terjadi reaksi fisi juga akan dihasilkan energi panas yang sangat besar. Dalam
aplikasinya di PLTN, energi hasil reaksi fisi ini dijadikan sumber panas untuk
menghasilkan uap air. Uap air yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin dan
membuat generator menghasilkan listrik.
Pada saat Uranium-235 ditumbuk oleh neutron, akan muncul juga 2-3 neutron baru.
Kemudian neutron ini akan menumbuk lagi Uranium-235 lainnya dan muncul lagi 2-
3 neutron baru lagi. Reaksi seperti ini akan terjadi terus menerus secara perlahan di
dalam reaktor nuklir.
Neutron yang terjadi akibat reaksi fisi sebenarnya bergerak terlalu cepat, sehingga
untuk menghasilkan reaksi fisi yang terjadi secara berantai kecepatan neutron ini
harus diredam dengan menggunakan suatu media khusus. Ada berbagai macam
media yang digunakan sampai saat ini antara lain air ringan/tawar, air berat, atau
pun grafit. Secara umum kebanyakan teknologi PLTN di dunia menggunakan air
ringan (Light Water Reactor, LWR).

Anda mungkin juga menyukai