Anda di halaman 1dari 10

Oleh : Titin Indrawati

Latar belakang
 Pernikahan dini terjadi dari dahulu dan sekarang, dahulu
kebanyakan para pelaku pernikahan dini tsb adalah memaju
desa yang memiliki tingkat pendidikan kurang. Mereka
kebanyakan malu menikah pada umur 20 thn ke atas, karena
anggapan atau mitos bahwa perempuan yang berumur 20 tahun
keatas belum menikah dianggap “perawan tua” dengan alasan
inilah banyak orang tua yang menikahkan anaknya pada usia
muda,terutama di pedesaan. Kondisi itulah yang menjadikan
timbulnya persepsi bahwa remaja desa akan lebih dulu menikah
daripada remaja kota.
 Anggapan – anggapan tersebut muncul karena kurangnya
pengetahuan dari masyarakat mengenai pentingnya pendidikan
bagi remaja. pernikahan dini akan berdampak pada kualitas
anak,keluarga, keharmonisan keluarga dan perceraian. Karena
pada masa tsb ego remaja masih tinggi.
factor penyebab pernikahan dini :
 Selama ini perkawinan dibawah umur terjadi dari 2
aspek :
 Sebab dari anak
 Sebab dari luar anak
 Ada sebab dari anak
 Factor Pendidikan
 Peran pendidikan anak mempunyai peran yang besar, jika seorang anak
putus sekolah pada usia wajib sekolah kemudian mengisi waktu dengan
bekerja. Saat ini anak tsb sdah cukup mandiri, sehingga mampu untuk
menghidupi dirinya sendiri.
 Seal yang sama juga jika anak putus sekolah tsb menganggur. Dalam
kekosongan waktu tanpa pekerjaan membuat mereka akhirnya
melakukan hal-hal yang tidak protektif salah satunya adalah menjalin
hubungan dengan lawan jenis, dan yang jika dilakukan diluar control
akan menyebabkan kehamilan diluar nikah.

- Faktor telah melakukan hubungan biologis


 Ada beberapa kasus dianjurkan pernikahan pada anak anak salah
melakukan hubungan biologis layaknya suami istri
 Hamil sebelum menikah
Ada 2 sebab dari luar anak :

- Faktor pemahaman agama


 Menghindari perzinaan yang melanggar ajaran agama
 Factor ekonomi
 Ada beberapa kasus karena orang tua terlilit hutang, tak
mampu dibayarkan, anak dipakai alat pembayaran
- Faktor adat dan budaya
 Dibebarapa belahan daerah diindonesia masih terdapat
beberapa pemahaman tentang perjodohan, dimana anak
gadisnya sejak kecil telah dijodohkan, dan akan segera
dinikahkan saat anak tsb mengalami menstruasi.
Beberapa dampak negative dari
pernikan dini

- Segi pendidikan
 Tidak bisa menempuh pendidikan yang lebih tinggi,
realita di masyarakat mereka yang pendidikan yang
lebih mendal tidak dapat meng eksplor kemampuan
yang dimilikinya sehingga akan berdampak pada
masalah ketenaga kerjaan.
- Segi kesehatan
 Dari hasil penelitian wanita yang menikah diusia dini kurang dr 15
tahun memiliki banyak resiko, sekalipun dia sudah mengalami
menstruasi atau haid. Antara lain infeksi pada kandungan dan
kangker mulut rahim hal ini terjadi krn terjadinya masa pernikahan
anak2 ke sel dewasa yang terlalu cepat, pada umumnya.
 Pertumbuhan sel yang tumbuh pada anak anak baru akn berakhir pada
usia 19 tahun
 Berdasarkan beberapa penelitian yang pernah dilakukan rata rata
penderita infeksi kandungan dan kangker mulut rahimadalah wanita
yang menikah usia dini atau dibawah usia 19 tahun atau 16 tahun.
 Untuk resiko kebidanan wanita yang hamil dibawah 19 thn dapat
beresiko pada kematian pada kehamilan usia 35 tahun keatas resiko
lain yaitu rentan terjadinya pendarahan, keguguran hamil
anggur,persalinan premature dan keracunan kehamilan
- Segi psikologis
 Pernikahan dini dapat mengurangi keharmonisan
keluarga hal ini disebabkan oleh emosi yang masih
labil,gejolak darah muda cara berfikir yang belum
matang.
Beberapa upaya pencegahan
terjadinya pernikahan dini

 Pendidikan : agar dapat menata dan merencanakan masa


depan yang lebih cerah
 Bekerja : jika orang tua tidak mampu mengelolah anak
anak karna factor ekonomi, lebih baik anak diarahkan
kekegiatan positif seperti bekerja
 Memberikan penyuluhan kepada orang tua dan masyarakat
dengan bekerja sama dengan toko agama dalam
pembinaan pendidikan mewujudkan kluarga yang baik
dan dapat dipertanggung jawabkan terhadap para orang
tua dan remaja
 Supaya meningkatkan kualitas pendidikan anak dan
pengembangan potensi dan skill yang lebih baik
 Nikah tanpa rencana
jadi bencana
 Remaja berencana
jauh dari sengsara

Anda mungkin juga menyukai