Anda di halaman 1dari 39

Pertemuan 2

PENDAPATAN NASIONAL ATAU GDP


2 SEKTOR

Hendro Wibowo
Univ MH Thamrin
ARUS LINGKAR PEREKONOMIAN

PDB
SEKTORAL &
PENGELUARAN

DEMAND PASAR SUPPLY


BARANG/JASA

RUMAH DUNIA
TANGGA USAHA

PASAR
FAKTOR DEMAND
SUPPLY PRODUKSI

PENDAPATAN
NASIONAL
PEREKONOMIAN TERBUKA

Yaitu perekonomian yang melibatkan seluruh


pelaku ekonomi, terdiri dari:

1. Rumah Tangga Konsumen PEREKONOMIAN TERBUKA


2. Produsen
3. Pemerintah
4. Masyarakat Luar Negeri
Konsumen G Produsen

LN
PEREKONOMIAN TERTUTUP

Perekonomian yang tidak melibatkan


masyarakat luar negeri dalam memenuhi
kebutuhan perekonomian tersebut, terdiri dari:
1. Rumah Tangga Konsumen
2. Produsen
PEREKONOMIAN TERTUTUP
3. Pemerintah

Konsumen G Produsen
PEREKONOMIAN SEDERHANA

Perekonomian yang hanya melibatkan dua


pelaku perekonomian, yaitu:
1. Rumah Tangga Konsumen
2. Produsen

PEREKONOMIAN SEDERHANA

Konsumen Produsen
PENDAPATAN NASIONAL DALAM
PEREKONOMIAN SEDERHANA

Pendapatan Nasional dengan pendekatan


pengeluaran:
Y ≡ C + I + G + (X-M)
Dalam perekonomian sederhana, G = 0 dan (X-M) = 0

Sehingga
Y≡C+I
Penggunaan tanda ≡ adalah identitas dan bukan merupakan
persamaan (=) karena identitas adl pernyataan yang selalu benar, krn
secara langsung dimasukkan oleh definisi dari variabel atau
hubungan perhitungan (Dornbusch dan Fischer, 1990)
PEMBAHASAN
2 SEKTOR
KONSUMSI
 Faktor yang mempengaruhi konsumsi :
1. Faktor ekonomi
1. Household income (pendapatan R.T) – Y ↑ - c ↑
2. Household wealth (kekayaan R.T) – kekayaan riil (rumah,
mobil – sewa) – kekayaan finansial (deposito – bunga)
3. Interest rate (tingkat bunga) – i ↑ - c ↓
4. Household expectation about the future (perkiraan masa
dpn) – jika hidup masa depan baik – c ↑ (sebaliknya)
2. Faktor demografi (kependudukan)
1. Jumlah penduduk
2. Komposisi penduduk (usia, pendidikan, wilayah tinggal)
3. Faktor non-ekonomi (sosial budaya – pola kebiasaan makan)
TEORI KONSUMSI
MODEL KEYNESIAN
 Ada 4 model teori konsumsi, salah satu adalah Model
Keynesian pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli
ekonomi Inggris, John Maynard Keynes pada saat terjadi
depresi besar (great depression) pada tahun 1930-an.
 Keynes menjelaskan bahwa konsumsi saat ini (current
consumption) sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposible
saat ini (current disposible income).
 Ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung tingkat
pendapatan, artinya tingkat konsumsi tersebut harus dipenuhi,
walaupun tingkat pendapatan sama dengan nol. Hal ini yang
disebut konsumsi otonomus.
 Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsi juga
akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut
tidak sebesar peningkatan pendapatan disposabel, hal ini
dapat dibuktikan dengan besarnya MPC.
MODEL KEYNESIAN
Diawali  y/AD ≡ C, S, I
tanpa melibatkan pemerintah dan sektor luar
negeri.

Kemudian secara bertahap mensimulasikan


keterlibatan pemerintah, sektor luar negeri
terhadap output nasional (y) dan diakhiri
dengan dampak kebijakan fiskal terhadap
perekonomian. Selain itu model Keynesian
juga menjelaskan efek multiplier dalam
perekonomian.
MODEL KEYNESIAN DALAM
PEREKONOMIAN SEDERHANA

Menganalisa hubungan output (y)/ Permintaan


(AD) Berdasarkan fungsi konsumsi (C),
tabungan (S) dan Investasi (I)
GARIS DIAGONAL 45°

y = AD  Berdasarkan gambar di
samping menunjukkan
bahwa jika terjadi kenaikan
output atau Y, dari Y1 – Y2
atau (∆Y) akan
mengakibatkan kenaikan
konsumsi/demand sebesar
C1 – C2 atau (∆C) atau
sebaliknya, jika menurun.
AD ≡ C +I
 Berdasarkan gambar di
samping menunjukkan bahwa
jika terjadi kenaikan output
atau Y, dari Y1 – Y2 atau (∆ Y)
akan mengakibatkan kenaikan
tidak hanya konsumsi
(konsumsi/demand sebesar
C1 – C2 atau (∆C)) melainkan
investasi juga, dari investasi
berubah I1-I2 atau sebaliknya,
jika menurun.
y ≡ AD ≡ C + I
HUBUNGAN KONSUMSI DENGAN
PENDAPATAN
C = Ca + b Yd
C : Konsumsi Nasional
Y : Tingkat Pendapatan dalam perekonomian
(disposible income)
Ca : Konsumsi otonom (Autonomous Spending)
atau jumlah pengeluaran konsumsi yang tidak
bergantung pada tingkat pendapatan
b : Marginal Propensity to Consume (MPC) yaitu
tambahan konsumsi akibat meningkatnya satu
unit pendapatan, memiliki besaran 0 < b < 1.
MPC = ∆C / ∆Y
APC = C / Y
KURVA KONSUMSI

Tahun Y C APC MPC


2004 110 120 1,09
2005 140 140 1,00 0,67
2006 170 160 0,94 0,67
2007 200 180 0,90 0,67
2008 230 200 0,87 0,67
Contoh Soal Konsumsi
Tahun Y C APC MPC
2008 1000 700
2009 1500 1000

ditanya fungsi konsumsi ???

1. Carilah MPC (b)


2. Carilah Autonomos Consumption (a)

Karena autonomos consumptionnya


belum diketahui shg rumus a = (APC – MPC) Y

Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 17
Jawab Soal
Tahun Y C APC MPC
2008 1000 700
2009 1500 1000
C = Ca + b Yd
Langkah pertama : carilah dulu b (MPC) C Fungsi Konsumsi

b = MPC = ∆C/ ∆Y = 300/500 = 0.6


Langkah kedua : carilah dulu a
a = ( APC – MPC ) Y
a = ( (700/1000) – 0.6 ) 1000
a = ( 0.7 – 0.6 ) 1000
a = ( 0.1 ) 1000
a = 100
Shg fungsi konsumsi Y
C = a + bY … C = 100 + 0.6 Y … jika Y = 1000,
maka C = 100 + 0.6 (1000)
C = 700
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 18
Fungsi Saving (S)

• Hubungan antara tabungan (S)


dengan pendapatan (Y), dilatar
belakangi oleh kecenderungan
orang untuk menggunakan
sebagian pendapatannya untuk
ditabung dan sebagian lain untuk
keperluan konsumsi.
Kecenderungan untuk menabung
sebagian pendapatannya disebut
marginal propensity to save
(mps), dan kecenderungan
menggunakannya untuk
keperluan konsumsi disebut
marginal propensity to consume
(mpc).
KONSUMSI DAN TABUNGAN
Yd ≡ C + S

S≡Y–C
Jika C ≡ Ca + b Y

maka
S ≡ y – (Ca + by)
S ≡ y – Ca - by
S ≡ - Ca + (1-b)y
S : Tabungan
(1-b) : Marginal Propensity to Saving (MPS) yaitu tambahan
tabungan akibat meningkatnya satu unit pendapatan
dengan besaran 0<(1-b)<1
Contoh Soal Tabungan
Tahun Y S APS MPS
2008 1000 300
2009 1500 500

ditanya fungsi Tabungan???

1. Carilah MPS (1-b)


2. Carilah Autonomos Consumption (a)

Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 21
Jawab Soal
Tahun Y S APS MPS
2008 1000 300
2009 1500 500
S = -Ca + (1-b) Yd
Langkah pertama : carilah dulu 1-b (MPS)
Fungsi Tabungan
1-b = MPS = ∆S/ ∆Y = 200/500 = 0.4 S

S = -Ca + (1-b) Yd
300 = -Ca + (0.4) 1000
300 = -Ca + 400
300 - 400 = -Ca
- 100 = - Ca
Shg fungsi Tabungan
Y
S = - 100 + 0.4 Y
Jika Y = 1000, maka S = - 100 + 0.4 (1000)
S = - 100 + 400 .. S = 300
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 22
MPC dan MPS
∆ Yd ≡ ∆ C + ∆ S
Jika kedua sisi persamaan kita bagi dengan ∆ Yd, maka:

∆ Yd ≡ ∆ C + ∆ S
∆Yd ∆Yd + ∆Yd

1 ≡ MPC + MPS
maka
MPS = 1 – MPC
Kesimpulan bahwa nilai total MPC ditambah MPS sama dengan satu
(1), dimana pada saat pendapatan disposible (Yd) masih rendah,
setiap unit tambahan pendapatan sebagian besar dialokasikan
untuk konsumsi (nilai MPS mendekati satu dan nilai MPS
mendekati nol).
Hal ini menjelaskan bahwa negara-negara miskin kemampuan
menabungnya sangat rendah, shg dalam melakukan investasi
terpaksa meminjam dari luar negeri, krn dananya u konsumsi.
MARGINAL PROPENSITY TO CONSUME (MPC) DAN
MARGINAL PROPENSITY TO SAVING (MPS)

MPC + MPS = 1
Tingkat Output (y) MPC MPS Konsumsi ( C ) Tabungan (S)
10.000.000 0 1 Ca (-Ca) + (1)10.000.000
10.000.000 0,1 0,9 Ca + (0,1)10.000.000 (-Ca) + (0,9)10.000.000
10.000.000 0,2 0,8 Ca + (0,2)10.000.000 (-Ca) + (0,8)10.000.000
10.000.000 0,3 0,7 Ca + (0,3)10.000.000 (-Ca) + (0,7)10.000.000
10.000.000 0,4 0,6 Ca + (0,4)10.000.000 (-Ca) + (0,6)10.000.000
10.000.000 0,5 0,5 Ca + (0,5)10.000.000 (-Ca) + (0,5)10.000.000
10.000.000 0,6 0,4 Ca + (0,6)10.000.000 (-Ca) + (0,4)10.000.000
10.000.000 0,7 0,3 Ca + (0,7)10.000.000 (-Ca) + (0,3)10.000.000
10.000.000 0,8 0,2 Ca + (0,8)10.000.000 (-Ca) + (0,2)10.000.000
10.000.000 0,9 0,1 Ca + (0,9)10.000.000 (-Ca) + (0,1)10.000.000
10.000.000 1 0 Ca + (1)10.000.000 (-Ca)
PERUBAHAN DALAM FUNGSI KONSUMSI

1. Perubahan pada konsumsi otonom (kurva kiri);


tingkat kesejahteraan konsumen & kepercayaan diri
konsumen
2. Perubahan pada MPC (kurva kanan); perubahan
pendapatan dan pajak
FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN FUNGSI
KONSUMSI

1. Persepsi terhadap perubahan pendapatan


Penelitian menunjukkan bahwa konsumen
cenderung menabung dalam proporsi yang lebih
besar jika terjadi peningkatan pendapatan
sementara dan menghabiskan (mengeluarkan
konsumsi) dalam proporsi yang lebih besar pada
kenaikan pendapatan yang tetap.
2. Perubahan pada tingkat pajak
HUBUNGAN KONSUMSI, TABUNGAN,
INVESTASI DENGAN GDP

GDP ≡ Y ≡ C + I
Dan
Y≡C+S
Jika
C + S - (C) ≡ C + I - (C)
Maka
S=I
Artinya kalau tidak saving, alternatif
lain adl investasi
MPC, MPS, MULTIPLIER

MPC = tambahan konsumsi akibat dari tambahan


satu unit pendapatan, proporsi pendapatan yang
dialokasikan untuk konsumsi.

MPS = tambahan tabungan akibat dari tambahan


satu unit pendapatan, proporsi pendapatan yang
dialokasikan untuk tabungan.

Multiplier (k) = bilangan pengali perubahan


komponen autonomous yang menentukan
perubahan total output (Y)
HUBUNGAN MPC, MPS DAN MULTIPLIER

Gol. Masyarakat berpenghasilan rendah:


 proporsi pendapatan yang dikonsumsi
besar  MPC besar, MPS kecil
k = 1/1-mpc atau 1/mps
Semakin besar mpc  mps semakin kecil  k
semakin besar  Y semakin besar  konsumsi
yang dilakukan masy berpenghasilan rendah
memberikan kontribusi yang lebih besar pada Y
(pendapatan Nasional)
Fungsi Investasi (I)

• Investasi merupakan pengeluaran perusahaan


untuk membeli barang-barang modal dan
perlengkapan-perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang
dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.
• 3 bentuk pengeluaran investasi :
– Investasi tetap bisnis (business fixed
investment)
– Investasi residensial (residential investment)
– Investasi persediaan (inventory investment)
Dengan mengkombinasikan semua faktor diatas yang
mempengaruhi permintaan investasi, kita dapat
menghasilkan fungsi investasi dalam formasi:

I  I (i, r , Q, T ),
dengan, dI / di  0; dI / dQ  0; dI / dT  0;
dimana,
• I = tingkat investasi
• i = tingkat suku bunga (rate bunga)
• r = tingkat pengembalian sebagai indikator
dari keuntungan (return)
• Q = produk nasional bruto (GNP)
• T = perubahan teknologi yang
mempengaruhi permintaan investasi
HUBUNGAN KONSUMSI, INVESTASI
DENGAN GDP
• GDP = y ≡ C + I
I = Io - ai
Ket:
Io = Investasi pada saat tingkat bunga (i) nol
a = Marginal propensity to investment (MPI)
atau hasrat investasi marjinal yaitu rasio
antara perubahan investasi terhadap
perubahan suku bunga (∆I /∆i), a < 0
Link 2: Planned Investment
and the Interest Rate
1. Tingkat suku bunga
yang ditentukan di
pasar uang, yang
signifikan terhadap
rencana investasi di
pasar barang.
2. Bila tingkat suku
bunga meningkat,
direncanakan investasi
jatuh (lebih sedikit
proyek-proyek yang
mungkin dilakukan).
Appendix: The IS Diagram
• Kurva IS menunjukkan hubungan yang negatif antara
keseimbangan nilai Y dan r
• Setiap titik pada kurva mewakili keseimbangan dalam pasar
barang-barang berdasarkan nilai suku bunga

r1
r2

I1 I2 Y1 Y2
Investasi (I)
a b
Investment, the Interest Rate
and the Goods Market

Peningkatan tingkat
suku bunga 3%
menjadi 6%
berencana
menurunkan
pengeluaran agregat
dan keseimbangan
sehingga
 r  I   AE   Y  mengurangi
pendapatan dari Y0-
 r  I   AE   Y  Y1.
Penjelasan Kurva (1)

• Penjelasan (a), seandainya tingkat suku


bunga turun ke r2, permintaan investasi
meningkat ke I2 ,maka terjadi penambahan
investasi (∆I) sebesar I2-I1 penambahan
investasi ini menggeser kurva AE ke atas
(AE ke AE).
Penjelasan Kurva (2)

• Penjelasan (b), pergeseran AE berakibat


pada perubahan output keseimbangan
menjadi Y2 dengan demikian kombinasi
tingkat bunga dan output keseimbangan
yang memungkinkan pasar barang-jasa
berada dalam keseimbangan titik F2.
REFERENSI
• Karl E. Case dan Ray C. Fair: Principles of
Economics, Prentice Hall
• N. Gregory Mankiw: Principles of Economics,
Harcout College Publisher
• Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus, Makro
Ekonomi (terjemah), Edisi keempatbelas, Erlangga,
Jakarta
• Rudiger Dornbusch, Stanley Fischer, Richard Startz,
Macroeconomics, Edisi Tujuh, Irwing McGraw-Hill
• Prof. DR. M.M. Metwally, Teori dan Model Ekonomi
Islam, PT Bangkit Daya Insana
• Oliver Blanchard, Macroeconomics, Third Edition,
MIT Prentice Hall
• Mustafa Edwin dkk, Makro Ekonomi Islam
pendekatan teoritis, Kencana Prenada Media Group,
2008.
Wallahu’alam bishawab
Jazakumullah Khoiron Katsiraa

Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 39

Anda mungkin juga menyukai