Penjelasan GDP Indonesia Slide 1
Penjelasan GDP Indonesia Slide 1
Hendro Wibowo
Univ MH Thamrin
ARUS LINGKAR PEREKONOMIAN
PDB
SEKTORAL &
PENGELUARAN
RUMAH DUNIA
TANGGA USAHA
PASAR
FAKTOR DEMAND
SUPPLY PRODUKSI
PENDAPATAN
NASIONAL
PEREKONOMIAN TERBUKA
LN
PEREKONOMIAN TERTUTUP
Konsumen G Produsen
PEREKONOMIAN SEDERHANA
PEREKONOMIAN SEDERHANA
Konsumen Produsen
PENDAPATAN NASIONAL DALAM
PEREKONOMIAN SEDERHANA
Sehingga
Y≡C+I
Penggunaan tanda ≡ adalah identitas dan bukan merupakan
persamaan (=) karena identitas adl pernyataan yang selalu benar, krn
secara langsung dimasukkan oleh definisi dari variabel atau
hubungan perhitungan (Dornbusch dan Fischer, 1990)
PEMBAHASAN
2 SEKTOR
KONSUMSI
Faktor yang mempengaruhi konsumsi :
1. Faktor ekonomi
1. Household income (pendapatan R.T) – Y ↑ - c ↑
2. Household wealth (kekayaan R.T) – kekayaan riil (rumah,
mobil – sewa) – kekayaan finansial (deposito – bunga)
3. Interest rate (tingkat bunga) – i ↑ - c ↓
4. Household expectation about the future (perkiraan masa
dpn) – jika hidup masa depan baik – c ↑ (sebaliknya)
2. Faktor demografi (kependudukan)
1. Jumlah penduduk
2. Komposisi penduduk (usia, pendidikan, wilayah tinggal)
3. Faktor non-ekonomi (sosial budaya – pola kebiasaan makan)
TEORI KONSUMSI
MODEL KEYNESIAN
Ada 4 model teori konsumsi, salah satu adalah Model
Keynesian pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli
ekonomi Inggris, John Maynard Keynes pada saat terjadi
depresi besar (great depression) pada tahun 1930-an.
Keynes menjelaskan bahwa konsumsi saat ini (current
consumption) sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposible
saat ini (current disposible income).
Ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung tingkat
pendapatan, artinya tingkat konsumsi tersebut harus dipenuhi,
walaupun tingkat pendapatan sama dengan nol. Hal ini yang
disebut konsumsi otonomus.
Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsi juga
akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut
tidak sebesar peningkatan pendapatan disposabel, hal ini
dapat dibuktikan dengan besarnya MPC.
MODEL KEYNESIAN
Diawali y/AD ≡ C, S, I
tanpa melibatkan pemerintah dan sektor luar
negeri.
y = AD Berdasarkan gambar di
samping menunjukkan
bahwa jika terjadi kenaikan
output atau Y, dari Y1 – Y2
atau (∆Y) akan
mengakibatkan kenaikan
konsumsi/demand sebesar
C1 – C2 atau (∆C) atau
sebaliknya, jika menurun.
AD ≡ C +I
Berdasarkan gambar di
samping menunjukkan bahwa
jika terjadi kenaikan output
atau Y, dari Y1 – Y2 atau (∆ Y)
akan mengakibatkan kenaikan
tidak hanya konsumsi
(konsumsi/demand sebesar
C1 – C2 atau (∆C)) melainkan
investasi juga, dari investasi
berubah I1-I2 atau sebaliknya,
jika menurun.
y ≡ AD ≡ C + I
HUBUNGAN KONSUMSI DENGAN
PENDAPATAN
C = Ca + b Yd
C : Konsumsi Nasional
Y : Tingkat Pendapatan dalam perekonomian
(disposible income)
Ca : Konsumsi otonom (Autonomous Spending)
atau jumlah pengeluaran konsumsi yang tidak
bergantung pada tingkat pendapatan
b : Marginal Propensity to Consume (MPC) yaitu
tambahan konsumsi akibat meningkatnya satu
unit pendapatan, memiliki besaran 0 < b < 1.
MPC = ∆C / ∆Y
APC = C / Y
KURVA KONSUMSI
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 17
Jawab Soal
Tahun Y C APC MPC
2008 1000 700
2009 1500 1000
C = Ca + b Yd
Langkah pertama : carilah dulu b (MPC) C Fungsi Konsumsi
S≡Y–C
Jika C ≡ Ca + b Y
maka
S ≡ y – (Ca + by)
S ≡ y – Ca - by
S ≡ - Ca + (1-b)y
S : Tabungan
(1-b) : Marginal Propensity to Saving (MPS) yaitu tambahan
tabungan akibat meningkatnya satu unit pendapatan
dengan besaran 0<(1-b)<1
Contoh Soal Tabungan
Tahun Y S APS MPS
2008 1000 300
2009 1500 500
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 21
Jawab Soal
Tahun Y S APS MPS
2008 1000 300
2009 1500 500
S = -Ca + (1-b) Yd
Langkah pertama : carilah dulu 1-b (MPS)
Fungsi Tabungan
1-b = MPS = ∆S/ ∆Y = 200/500 = 0.4 S
S = -Ca + (1-b) Yd
300 = -Ca + (0.4) 1000
300 = -Ca + 400
300 - 400 = -Ca
- 100 = - Ca
Shg fungsi Tabungan
Y
S = - 100 + 0.4 Y
Jika Y = 1000, maka S = - 100 + 0.4 (1000)
S = - 100 + 400 .. S = 300
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 22
MPC dan MPS
∆ Yd ≡ ∆ C + ∆ S
Jika kedua sisi persamaan kita bagi dengan ∆ Yd, maka:
∆ Yd ≡ ∆ C + ∆ S
∆Yd ∆Yd + ∆Yd
1 ≡ MPC + MPS
maka
MPS = 1 – MPC
Kesimpulan bahwa nilai total MPC ditambah MPS sama dengan satu
(1), dimana pada saat pendapatan disposible (Yd) masih rendah,
setiap unit tambahan pendapatan sebagian besar dialokasikan
untuk konsumsi (nilai MPS mendekati satu dan nilai MPS
mendekati nol).
Hal ini menjelaskan bahwa negara-negara miskin kemampuan
menabungnya sangat rendah, shg dalam melakukan investasi
terpaksa meminjam dari luar negeri, krn dananya u konsumsi.
MARGINAL PROPENSITY TO CONSUME (MPC) DAN
MARGINAL PROPENSITY TO SAVING (MPS)
MPC + MPS = 1
Tingkat Output (y) MPC MPS Konsumsi ( C ) Tabungan (S)
10.000.000 0 1 Ca (-Ca) + (1)10.000.000
10.000.000 0,1 0,9 Ca + (0,1)10.000.000 (-Ca) + (0,9)10.000.000
10.000.000 0,2 0,8 Ca + (0,2)10.000.000 (-Ca) + (0,8)10.000.000
10.000.000 0,3 0,7 Ca + (0,3)10.000.000 (-Ca) + (0,7)10.000.000
10.000.000 0,4 0,6 Ca + (0,4)10.000.000 (-Ca) + (0,6)10.000.000
10.000.000 0,5 0,5 Ca + (0,5)10.000.000 (-Ca) + (0,5)10.000.000
10.000.000 0,6 0,4 Ca + (0,6)10.000.000 (-Ca) + (0,4)10.000.000
10.000.000 0,7 0,3 Ca + (0,7)10.000.000 (-Ca) + (0,3)10.000.000
10.000.000 0,8 0,2 Ca + (0,8)10.000.000 (-Ca) + (0,2)10.000.000
10.000.000 0,9 0,1 Ca + (0,9)10.000.000 (-Ca) + (0,1)10.000.000
10.000.000 1 0 Ca + (1)10.000.000 (-Ca)
PERUBAHAN DALAM FUNGSI KONSUMSI
GDP ≡ Y ≡ C + I
Dan
Y≡C+S
Jika
C + S - (C) ≡ C + I - (C)
Maka
S=I
Artinya kalau tidak saving, alternatif
lain adl investasi
MPC, MPS, MULTIPLIER
I I (i, r , Q, T ),
dengan, dI / di 0; dI / dQ 0; dI / dT 0;
dimana,
• I = tingkat investasi
• i = tingkat suku bunga (rate bunga)
• r = tingkat pengembalian sebagai indikator
dari keuntungan (return)
• Q = produk nasional bruto (GNP)
• T = perubahan teknologi yang
mempengaruhi permintaan investasi
HUBUNGAN KONSUMSI, INVESTASI
DENGAN GDP
• GDP = y ≡ C + I
I = Io - ai
Ket:
Io = Investasi pada saat tingkat bunga (i) nol
a = Marginal propensity to investment (MPI)
atau hasrat investasi marjinal yaitu rasio
antara perubahan investasi terhadap
perubahan suku bunga (∆I /∆i), a < 0
Link 2: Planned Investment
and the Interest Rate
1. Tingkat suku bunga
yang ditentukan di
pasar uang, yang
signifikan terhadap
rencana investasi di
pasar barang.
2. Bila tingkat suku
bunga meningkat,
direncanakan investasi
jatuh (lebih sedikit
proyek-proyek yang
mungkin dilakukan).
Appendix: The IS Diagram
• Kurva IS menunjukkan hubungan yang negatif antara
keseimbangan nilai Y dan r
• Setiap titik pada kurva mewakili keseimbangan dalam pasar
barang-barang berdasarkan nilai suku bunga
r1
r2
I1 I2 Y1 Y2
Investasi (I)
a b
Investment, the Interest Rate
and the Goods Market
Peningkatan tingkat
suku bunga 3%
menjadi 6%
berencana
menurunkan
pengeluaran agregat
dan keseimbangan
sehingga
r I AE Y mengurangi
pendapatan dari Y0-
r I AE Y Y1.
Penjelasan Kurva (1)
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 39