Anda di halaman 1dari 17

DHF

dr. Yessy Suziarty, M.Ked (Clin.Path.), Sp.PK


Departemen Patologi Klinik
Ka. Instalasi UTD-RS Sultan Sulaiman
PENGERTIAN
• Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/
DBD (dengue haemorrhagic fever/DHF) adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri
otot dan/atau nyeri sendi yang disertai lekopenia,
ruam, limfadenopati, trombositopeniadan diathesis
hemoragik.
• Penyakit DHF adalah penyakit yang disebabkan ol
eh Arbovirus ( arthro podborn virus ) dan ditularka
n melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes Albopictus
dan Aedes Aegepty ) nyamuk aedes aegepty.
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI

• Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus


dengue yang ditularkan oleh nyamuk.
• Vector utama penyakit DBD adalah nyamuk ae
des aegypti (didaerah perkotaan) dan aedes alb
opictus (didaerah pedesaan).
• Virus dengue ini termasuk kelompok B Arthrop
od Virus (Arbovirus) yang sekarang dikenal seb
agai genus Flavivirus, famili Flaviviride, dan me
mpunyai 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2,
DEN-3, dan DEN-4.
Sifat Nyamuk Aedes Aegypti

• Senang tinggal pada air yang jernih dan tergen


ang,
• Telurnya dapat bertahan berbulan-bulan pada
suhu 20-420C. Bila
• Kelembaban terlalu rendah telur akan menetas
dalam waktu 4 hari,
• Menjadi nyamuk dewasa memerlukan waktu 9
hari.
• Nyamuk dewasa yang sudah menghisap darah
3 hari dapat bertelur 100 butir
MANIFESTASI KLINIS

a. Demam tinggi mendadak yang berlangsung sel


ama 2-7 hari
b. Manifestasi perdarahan
1) Uji tourniquet positif
2) Perdarahan spontan berbentuk peteki, purpu
ra, ekimosis, epitaksis, perdarahan gusi, hemat
emesis, melena.
c. Hepatomegali
d. Renjatan, nadi cepat dan lemah, tekanan nadi
menurun (<20mmHg) atau nadi tak teraba, kuli
t dingin, dan anak gelisah
KLASIFIKASI DHF

a. Derajat I : Demam dengan uji torniquet positif.


b. Derajat II : Demam dan perdarahan spontan, p
ada umumnya dikulit atau perdarahan lain.
c. Derajat III : Demam, perdarahan spontan, diser
tai atau tidak disertai hepatomegali dan ditemu
kan gejala-gejala kegagalan sirkulasi meliputi
nadi yang cepat dan lemah, tekanan nadi men
run (<20mmHg)/ hipotensi disertai ekstremitas
dingin, dan anak gelisah.
d. Derajat IV : demam, perdarahan spontan disert
ai atau tidak disertai hepatomegali dan ditemuk
an gejala-gejala renjatan hebat (nadi tak terab
a dan tekanan darah tak terukur).
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSA

• WHO membuat kriteria diagnose DBD ditegakkan jika mem


enuhi 2 kriteria klinis ditambah dengan 2 kriteria laboratori
um dibawah ini:
• Kriteria Klinik
1. Demam tinggi mendadak, terus-menerus selama 2-7 hari
2. Terdapat manifestasi perdarahan seperti tourniquet positif,
petechiae, echimosis, purpura, perdarahan mukosa, epista
ksis, perdarahan gusi dan hematemesis dan atau melena.
3. Pembesaran hati
4. Syok yang ditandai dengan nadi lemah dan cepat, tekanan
nadi turun, tekananan darah turun, kulit dingin dan lemba
b terutama ujung jari dan ujung hidung, sianosis sekitar m
ulut, gelisah.
Kriteria Laboratoris
1. Trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)
2. Hemokonsentrasi, peningkatan hematokrit 20%
atau lebih
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Leukosit: dapat normal atau menurun. Mulai hari ke-3 dapat dit
emui limfositosis relative (>45% dari total leukosit) disertai adany
a limfosit plasma biru (LPB) > 15% dari jumlah total leukosit yan
g pada fase syok akan meningkat.
• Trombosit: umumnya terdapat trombositopenia pada hari ke 3-8.
• Hematokrit: Kebocoran plasma dibuktikan dengan ditemukannya
peningkatan hematokrit ≥ 20% dari hematokrit awal, umumnya
dimulai pada hari ke-3 demam.
• Hemostasis: Dilakukan pemeriksaan PT, APTT, Fibrinogen, D-Di
mer, atau FDP pada keadaan yang dicurigai terjadi perdarahan
atau kelainan pembekuan darah.
• Protein/albumin: Dapat terjadi hipoproteinemia akibat kebocoran
plasma.
• SGOT/SGPT (serum alanin aminotransferase): dapat meningkat.
• Ureum, Kreatinin: bila didapatkan gangguan fungsi ginjal.
• Elektrolit: sebagai parameter pemantauan pemberian cai
ran.
• Golongan darah: dan cross macth (uji cocok serasi): bila
akan diberikan transfusi darah atau komponen darah.
• Imuno serologi dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG terha
dap dengue.
IgM: terdeksi mulai hari ke 3-5, meningkat sampai ming
gu ke-3, menghilang setelah 60-90 hari.
IgG: pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari
ke-14, pada infeksi sekunder IgG mulai terdeteksi hari k
e-2.
• Uji III: Dilakukan pengambilan bahan pada hari pertama
serta saat pulang dari perawatan, uji ini digunakan untu
k kepentingan surveilans.
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN
PENANGANAN GIZI
PENANGANAN GIZI

Anda mungkin juga menyukai