Anda di halaman 1dari 68

Lupus Eritematosus Sistemik (SLE) adalah

penyakit reumatik autoimun yang ditandai


adanya inflamasi tersebar luas, yang
mempengaruhi setiap organ atau sistem
kekebalan dalam tubuh. Penyakit ini
berhubungan dengan deposisi autoantibodi dan
kompleks imun sehingga mengakibatkan
kerusakan jaringan
SLE mungkin timbul akibat interaksi antara gen
kerentanan dan lingkungan. Interaksi ini
menyebabkan respon imun abnormal disertai
hiperreaktivitas limfosit T dan B yang tidak
terkendali oleh proses imuno regulatorik yang
lazim :
 Genetik

 Hormon
Klasifikasi terbagi dalam beberapa tipe, antara
lain :
 Lupus Eritomatosus SIstemik (systemic Lupus
Eritomatosus/SLE)
 Lupus Eritomatosus Kutaneus (cutaneus
lupuserytomatosus/CLE)
 Lupus imbas obat

 Sindroma Overlap, undifferentiated


connective tissue disease (UCTD), dan mixed
connective tissue disease (MCTD)
Beberapa faktor resiko Lupus Eritomatosus SIstemik
 hormonal / reproduksi
Pada LES wanita lebih dominan bila dibandingkan pria . di dapatkan karena
wanita memiliki kadar hormone androgen yang rendah ( testosterone dan
dehidro epiandrosteronsulfat ), sedangkan kadar hormon prolaktin dan
estrodial sedikit lebih tingggi pada wanita dengan LES dibandingkan control
oada studi meta analisis. Peningkatan pada prolaktin didapatkan pada 20-
30 kasus wanita dengan LES yang aktif.
 merokok
pada penderita perokok aktif didapatkan antibody ds DNA karena merokok
menyebabkan masuknya sel inflamasi ke paru menyebabkan sel makrofag
yang ada di paru melakukan pembersihian atau clearance apoptosis yang
kuat efektif.
 Ultraviolet
Paparan sinar ultra violet akan mencetuskan flare up penyakitnya termasuk
didalamnya foto sensitivitas. Demam dan gejala sistemik lainnya.
Di bawah ini criteria klasifikasi LES menurut ACR 1997:
 Ruam malar
 Ruam discoid
 Foto sensitivitas
 Ulkus di mulut (stomatitis)
 Arthritis non erosive
 Pleuritis atau perikarditis
 Gangguan ginjal
 Gangguan neurologic
 Gangguan hematologik
 Gangguan imunologik
 Test Ana (+)
Krtiteria LES positif bila memenuhi minimal 4 dari 11 kriteria
tersebut diatas.
1. Tes anti ds DNA (anti double-stranded
DNA)
2. Pemeriksaan AutoAntibodi
3. Antibodi Antinuklear
 Lupus Eritomatosus Sistemik (LES)
 Purpura Trombositopenik Idiopatika (ITP)
 Limfoma
 Leukimia

Lupus Eritomatosus Sistemik (LES)


1). Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID)
NSAID memiliki sifat analgetik, anti inflamasi, dan anti piretik.

2). Obat Anti malaria


Obat-obat antimalaria seperti klorokuin dan hidroksi klorokuin telah
sukses digunakan dalam penanganan lupus diskoid dan SLE. Secara
luas, manifestasi SLE yang ditangani dengan obat anti malaria
adalah manifestasi pada kulit, arthralgia, pleuritis, inflamasi
perikardial ringan, kelelahan, dan leukopenia. Obat-obat golongan ini
paling baik digunakan dalam terapi pemeliharaan jangka panjang
karena efeknya tidak langsung tampak.
3). Kortikosteroid
Kortikosteroid (KS) digunakan sebagai pengobatan
utama pada pasien dengan SLE. Meski dihubungkan
dengan munculnya banyak laporan efek samping, KS
tetap merupakan obat yang banyak dipakai sebagai
anti inflamasi dan imunosupresi
4). Obat Sitostatika
Obat sitostatika biasanya dikombinasi dengan
kortikosteroid sebagai terapi penekan sistem imun
tubuh (imunosupresan) pada pasien SLE.
PROGNOSIS
Prognosis penderita tergantung dari orang-orang
yang terkena. Apabila mengenai organ vital seperti
ginjal dan SSP, Mortalitasnya sangat tinggi dengan
prognosis yang buruk. Pada penelitian yang
dilakukan Abu (2005), 85% penderita tanpa
kelainan dengan ginjal mampu bertahan hidup
hingga 15 tahun dibandingkan dengan penderita
yang mengalami kelainan. Penderita SLE yang
mengalami remisi spontan sebanyak 35% dapat
hidup hingga 20 tahun
KOMPLIKASI
LES dapat menyebabkan berbagai komplikasi, berikut komplikasinya:
 Gagal ginjal
 Anemia
 Vaskulitis
 Serosis dan pneumonia intersrisial
 Myocarditis
 Perikarditis penyakit jantung koroner
 Infeksi saluran kemih pneumonitis
 Limfoma non-Hodgkin
 Nekrosis avaskular
 Hipertensi (preeclampsia)
 Rsiko kelahiran premature dan keguguran.
PENCEGAHAN DAN EDUKASI

1. Vaksinasi PCV ( Pneumococcal Conjugate


Vaccine)
2. Hindari alkohol, asap rokok, polusi udara
3. Sering mencuci tangan
4. Rehabilitasi dan nutrisi bila di perlukan
5. Menutup mulut dan hidung ketika batuk
6. Patuh dalam pengobatan
LAPORAN KASUS

Identitas Pribadi
 Nama : Susanty
 Umur : 28 Tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Status Kawin : Menikah
 Agama : Islam
 Pekerjan : Ibu rumah tangga
 Alamat :GG. Amal II DSN I B labuhan batu utara
Anamnesa Penyakit
Keluhan Utama : Sakit Kepala dan Terlihat Memar
seluruh tubuh
Telaah :
Pasien datang ke Rumah Sakit Umum Haji Medan
dengan keluhan sakit kepala, sakit kepala di rasakan sejak 3
minggu yang lalu. Pasien juga merasakan sakit kepala di
bagian belakang sampai ke leher dan terasa sangat tegang.
Pasien juga tidak bisa menoleh ke kiri dan ke kanan.
Pasien juga mengeluhkan di seluruh tubuh pasien
terdapat memar, memar mulai muncul sejak 2 bulan yang
lalu. Pasien menyangkal pernah jatuh maupun terbentur.
Pasien juga mengeluhkan penglihatannya menurun
sejak di rawat di rumah sakit dan semakin hari semakin
menurun, penglihatan terasa gelap dan hanya bayang-bayang
saja.
Pasien juga mengeluhkan badan terasa pegal dan nyeri sendi.
Nyeri di rasakan di seluruh badan terutama di bagian tangan
kanan dan kaki kiri. Di bagian tersebut sering terasa kebas.
Pasien juga mengeluhkan tidak bisa duduk di karenakan
keluhan tersebut. Keluhan di rasakan sejak 1 bulan yang lalu.
Pasien juga merasa badanya selalu lemas sejak 1 bulan
yang lalu. Pasien juga mengeluhkan pendarahan berupa haid
yng tidak berhenti selama 2 bulan setengah. Lalu pasien
memeriksakan keluhan tersebut ke dokter kandungan. Pasien
juga pernah mendapatkan transfusi darah 2 kantung.
Pasien mengeluhkan sariawan di seluruh mulutnya.
Sariawan terasa sakit dan ukurannya besar-besar sariawan di
rasakan sejak 1 bulan yang lalu.
BAK : 1300ml /hari, berwarna kuning jernih
BAB : 1x/hari,konsistensi padat, warna kuning
kecoklatan
RPT : Hipertensi
RPO : Os lupa nama obat
RPK : tidak ada
R.ALERGI : tidak ada
R.KEBIASAAN : tidak ada
Anamnesa Umum

-Badan kurang enak : Ya - Tidur : Terganggu


-Merasa capek/lemas : Ya - Berat badan : Menurun
-Merasa kurang sehat : Ya - Malas : Ya
- Menggigil : Ya - Demam : Tidak
-Nafsu makan : Menurun - Pening : Ya
Anamnesa organ
1. Cor
-Dyspneu d’effort : Tidak - Cyanosis: Tidak
-Dyspnea d’repos : Tidak -Angina pectoris:Tidak
-Oedema : Tidak - Palpitasi cordis: Tidak
-Nokturia : Tidak - Asma Cardiale: Tidak
2. Sirkulasi perifer
-Claudicatio intermitten : Tidak
-Gangguan tropis : Tidak
-Sakit waktu istirahat : Tidak
- Kebas- kebas : Tidak
-Rasa mati Ujung jari : Tidak
3. Traktus respiratorius
-Batuk : Ya
- Stidor : Tidak
-Berdahak : Tidak
- Sesak nafas : Tidak
-Haemoptoe : Tidak
- cuping hidung :Tidak
-Suara parau : Tidak
-Sakit dada saat bernafas : Tidak
4. Traktus digestivus
a. Lambung
- Sakit di epigastrium : Tidak - Sendawa : Tidak
- Rasa panas epigastrium : Tidak - Mual-mual : Tidak
-Anoreksia : Tidak - Dysphagia : Tidak
-Muntah : Tidak -Hematemesis: Tidak
-Ructus : Tidak - Feotor ex ore : Tidak
-Pyrosis : Tidak
B. Usus
-Sakit di abdomen : Tidak - Melena : Tidak
-Borborygmi : Tidak - Tenesmi : Tidak
-Defekasi :Ya, 1 x/hari - Flatulensi : Tidak
konsistensi padat, Warna kuning kecoklatan
-Obstipasi : Tidak
- Haemoid : Tidak
-Diare : Tidak
c. Hati dan Saluran empedu
Sakit perut kanan : Tidak
Memancar ke : Tidak - Gatal dikulit: Tidak
Kolik : Tidak - Asites: Tidak
Icterus : Tidak - Oedema: Tidak
Berak dempul : Tidak

5. Ginjal dan saluran kencing


Muka sembab : Tidak
Kolik : Tidak - Oligouria: Tidak
Miksi : Ya, 1300ml /hari,
berwarna kuning jernih -Poliuria : Tidak
Sakit pinggang : Tidak - Anuria : Tidak
6. Sendi
-Sakit : Ya - Sakit digerakan : Ya
-Sendi kaku : Ya - Bengkak : Tidak
-Merah : Tidak - Stand abnormal : Tidak

7. Tulang
-Sakit : Tidak - Fraktur spontan : Tidak
-Bengkak : Tidak - Deformasi : Tidak

8. Otot
-Sakit : Ya - Kejang-kejang : Ya
-Kebas-kebas : Ya - Atrofi : Tidak
9. Darah
Sakit dimulut dan lidah : Ya - Muka pucat : Ya
Mata berkunang-kunang : Ya - Bengkak: Tidak
Pembengkakan kelenjar : Tidak - Penyakit darah :Ya
Merah dikulit : Ya - Perdarahan subkutan : Ya

10. Endokrin
a. Pankreas
-Polidipsi : Tidak - Pruritus : Tidak
-Polifagi : Tidak - Pyorrhea : Tidak
-Poliuri : Tidak
b. Tiroid
-Nervositas : Tidak - Struma : Tidak
-Exoftalmus : Tidak - Miksodem : Tidak
C. Hipofisis
- Akromegali : Tidak
- Distrifi adipos kongenital : Tidak

Fungsi genital
Menarche : 12 tahun - Ereksi :-
Siklus Haid : teratur -Libido sexual : -
Menopause : - - Coitus :-
G/P/A : 1/1/0
12. Susunan syaraf
-Hipoastesia : Tidak - Sakit kepala : Ya
-Parastesia : Tidak - Gerakan tics :: Tidak
-Paralisis : Tidak

13. Panca indra


-Penglihatan : Menurun -Perasa : Normal
-Pengecapan : Menurun -Penciuman : Normal
-Pendengaran : Normal

14. Psikis
-Mudah tersinggung : Tidak - Pelupa : Ya
-Takut : Tidak - Lekas marah : Tidak
-Gelisah: Tidak

15. Keadaan sosial


-Pekerjaan : -ibu rumah tangga -Hygiene: Baik
Anamnesa Penyakit terdahulu
Hipertensi

Riwayat pemakaian Obat


Os lupa nama obat

Anamnesa penyakit Veneris


-Bengkak kelenjar regional :Tidak
-Pyuria :Tidak
-Luka-luka di kemaluan :Tidak
-Bisul- bisul :Tidak

Anamnesa Intoksikasi
Tidak ada
Anamnesa Makanan
Nasi : frek 3 x/ Hari - Sayur sayuran :Ya
Ikan : Ya - Daging : Ya
Anamnesa Family
-Penyakit-penyakit family : Tidak ada
-Penyakit seperti orang sakit: Tidak ada
-Anak: 1, Hidup: 1, Mati :0
Status Present
Keadaan Umum
-Sensorium : Compos mentis
-Tekanan Darah : 140/100 mmHg
-Temperatur : 37⁰ C
-Pernafasan : 20x/ menit, reguler, thoraco Abdominal
-Nadi : 112 x/ menit, equal,sedang
Keadaan Penyakit
- Anemi : Ya - Eritema : Tidak
- Ikterik : Tidak - Turgor : Baik
- Sianosis : Tidak - Gerakan aktif : Ya
- Dispnoe : Tidak - Sikap Tidur paksa: Tidak
- Edema : Tidak

Keadaan Gizi
 BB : 50 kg TB : 156 cm
 IMT = BB : (TB/100)2 = 20,5 kg/m (Kesan : Normoweight)

 RBW = BB : TB-100 x 100% = 89,3% (Kesan : Underweight)


Pemeriksaan Fisik
Kepala
-Pertumbuhan rambut : Normal
-Sakit kalau dipegang : Tidak
-Perubahan lokal : Tidak

Muka
-Sembab: Tidak -Parese : Tidak
-Pucat : Ya -gangguan lokal : Tidak
-Kuning : Tidak

Mata
-Stand Mata : Normal - Ikterus : Tidak
-Gerakan : Kesegala arah - Anemia : Ya
-Reaksi pupil : +/+, isokor 3mm - Eksoftalmos : Tidak
-Ptosis : Tidak - Gangguan lokal : Tidak
Telinga
-Sekret : Tidak - Bentuk :Normal
-Radang : Tidak - Atrofi :Tidak

Hidung
-Sekret : Tidak - Benjolan-benjolan: Tidak
-Bentuk: Normal

Bibir
-Sianosis : Tidak - Kering: ya
-Pucat : ya - Radang : Tidak

Gigi
-Karies : Tidak -Pertumbuhan : Normal
-Jumlah : Tidak di hitung -Pyorroe alveolaris : Tidak
Lidah
-Kering : Tidak - Beslag : Tidak
-Pucat : Tidak -Tremor : Tidak

Tonsil
-Merah : Tidak - Membran : Tidak
-Bengkak : Tidak -Angina lacunaris : Tidak
-Beslag : Tidak

Leher
Inspeksi :
-Struma : Tidak - Torticolis : Tidak
-Kelenjar bengkak : Tidak - Venektasi : Tidak
-Pulsasi Vena : Tidak
Palpasi
-Posisi trachea : Medial
-TVJ : R-2 cm H2O
-Sakit/ nyeri tekan : Tidak
-Kosta servikalis : Tidak

Torax depan
Inspeksi
-Bentuk : Fusiformis - Venektasi : Tidak
-Simetris/asimetris : Simetris - Pembengkakan : Tidak
-Bendungan Vena : Tidak - Pulsasi verbal : Tidak
-Ketinggalan bernafas : Tidak - Mammae : Normal

Palpasi
-Nyeri tekan : Tidak
-Fremitus suara : mengeras kanan= kiri
-Fremissemen : Tidak
- Iktus : Tidak teraba
a. Lokasi :- c. Melebar :-
b. Kuat angkat : - d.Iktus Negatif :-
Perkusi
-Suara perkusi paru : Sonor dikedua paru bagian
- Gerakan bebas : 2 cm
Batas Jantung :
a. Atas : ICS II linea parasternalis sinistra
b. Kanan : ICS IV linea sternalis dextra
c. Kiri : ICS V 2cm ke arah medial dari linea
Midclavicularis sinistra

Batas paru hati :


a. Relatif: ICS V midclavicularis dextra
b. Absolut : ICS VI midclavicularis dextra
Auskultasi
Paru –paru
 Suara pernafasan : Vesikuler dikedua paru bagian
Suara Tambahan :-
Ronchi Basah : (-)
Ronchi Kering : (-)
Krepirtasi : (-)
Gesek Pelura : (-)
Cor :
 Heart Rate : 112 x/i, Reguler, Intensitas (Sedang)
 Suara katup : (M1 > M2), (A2>A1), (P2 > P1), (A2>P2)
 Suara tambahan :
 Desah jantung fungsionil / organis : Tidak ada
 Gesek pericardial/ pleurocardial : Tidak ada
Thorax belakang
Inspeksi
-Bentuk : Fusiformis Scapulae alta : Tidak
-Simetris/tidak : Simetris Ketinggalan bernafas : Tidak
-Benjolan : Tidak Venektasi : Tidak

Palpasi
-Nyeri tekan : Tidak
-Fremitus suara : Kanan = kiri (kesan:normal)
-Penonjolan : Tidak

Perkusi
-Suara perkusi paru : Sonor di kedua lapangan paru -Gerakan bebas
: 2 cm
Batas bawah paru :
A. Kanan : sonor di Proc. Spinosus Vertebra IX
B. Kiri : sonor di Proc. Spinosus Vertebra X
Aulkultasi
-Suara pernapasan : Vesikuler di kedua paru
-suara tambahan : (-)
Abdomen
Inspeksi
-Bengkak : Tidak
-Venektasi : Tidak
-Gembung : Tidak
-Sirkulasi Collateral : Tidak
-Pulsasi : Tidak

Palpasi
-Defens muskular : Tidak
-Nyeri tekan : Tidak
-Lien : tidak Teraba
-Hepar : Tidak teraba
-Ren : Tidak teraba : -
-Konsistensi permukaan: -
Perkusi
Pekak hati : Ya Pekak beralih : Tidak
Auskultasi
Peristaltik usus : Normal (8 x/ menit)

6. Genitalia
-Luka : Tidak dilakukan pemeriksaan -Nanah : Tidak dilakukan
pemeriksaan
-Sikatrik : Tidak dilakukan pemeriksaan

7. Extremitas
Atas Kanan Kiri
Bengkak : Tidak Tidak
Merah : ya ya
Stand abnormal : Tidak Tidak
Gangguan fungsi : Tidak Tidak
Tes Rumpelit : Tidak dilakukan
Refleks :
Bisep : ++ ++
Trisep : ++ ++
Radio periost :+ +
Bawah Kanan Kiri
Bengkak : Tidak Tidak
Merah : tidak Tidak
Edema : Tidak Tidak
Pucat : Tidak Tidak
Gangguan fungsi : Tidak Tidak
Varises :Tidak Tidak
Refleks
KPR : ++ ++
APR : ++ ++
Struple : + +
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DarahRutin

Hb 10,6g/dL 12 - 16

Hitung Eritrosit 4,46/µL 3.9 – 5.6

Leukosit 15,150/µL 4.000 – 11.000

Hematokrit 31,3% 36 – 47

Trombosit 7.000 /µL 150.000 – 450.000

Index Eritrosit

MCV 70,0fL 80 – 100

MCH 22.6 pg 26 – 34

MCHC 32,3 % 32 – 36

Hitung Jenis Leukosit

Eosinofil 0% 1–3

Basofil 0% 0–1

N.Stab 0% 2–6

N.Seg 84% 53 – 75

Limfosit 7% 20– 45

Monosit 9% 4– 8
26 mm/jam
Laju Endap Darah 0-20
Fungsi Hati

Bilirubin Total 1,44 mg/dl 0,3-1 mg/dl

Bilirubin Direk 0,30 mg/dl < 0,25 mg/dl

AST (SGOT) µ/L

ALT (SGPT) 47 µ/L < 40 µ/L

Protein Total 6,40 g/dL 6,7-8,7

Fungsi Ginjal

Ureum 30 mg/dL 20-40 mg/dL

Kreatinin 0,70 mg/dL 0,6-1,1 mg/dL

Asam Urat 3.6 mg/dL 3,4-7,0 mg/dL

Glukosa Darah 185 mg/dL <140 mg/dL

Natrimum 143 mEq/L 135-155 mEq/L

Klorida 103 mEq/L 98-106 mEq/L


URINALISIS

Protein 30 Negative

Darah 250 Negative

Widal

Salmonella Typhi -O 1/80 1/40 – 1/80

Salmonella Paratyphi AO 1/80 1/40 – 1/80

Salmonella Paratyphi BO 1/80 1/40 – 1/80

Salmonella Paratyphi CO 1/80 1/40 – 1/80

Salmonella Typhi -H 1/80 1/40 – 1/80

Salmonella Paratyphi AH 1/80 1/40 – 1/80

Salmonella Paratyphi BH 1/80 1/40 – 1/80

Salmonella Paratyphi DH 1/80 1/40 – 1/80


PATOLOGI ANATOMI

 Makroskopis
Di terima jaringan dalam satu wadah dengan volume : 1cc, warna:
putih kecoklatan.
 Mikroskopis

Sedian jaringan dari tumor Cerebri tampak gambaran sel sel


meningin yang inti dan kromatin masih dalam batas normal. Di
antara pembulu darah yang prominen, setempat tampak adanya
pembuluh darah mengalami dilatasi dan kongsi serta perdarahan
yang banyak.
Stroma terdiri jaringn ikat
 Kesimpulan :

Suatu meningioma angiomatous


CT-SCAN HEAD

Tampak hyperdense lesion disertai perilesion oedema di parieto


occipital lobe kiri. Cerebellum normal, tidak tampak bayangan
pathologic lesion.
Basal ganglion normal. Pons cerebri normal. Ventricle lateralis kanan
dan kiri, ventricle III dan IV ukuran normal, tidak tampak tanda-tanda
dilatasi.

Kesimpulan : DD:1). ICH


2).S.O.L
X-RAY KLINIK REPORT

 Sinus costoprenicus normal. Diapragma normal


 Jantung: CTR ≥ 50%
 Paru: corakan broncho vascular normal. Tak tampak kelainan aktif
spesifik dan pathologic

Kesan : Cardiomegali Ringan


RESUME
 Anamnesa
 Keluhan utama : Sakit Kepala dan lebam di
seluruh tubuh
 Telaah :Pasien datang ke RumahSakit Umum
Haji Medan dengan keluhan
 Cephalgia 3 minggu
 Terdapat memar di seluruh tubuh sejak 2 bulan

 Penglihatan menurun

 Nyeri sendi 1 bulan

 Malaise 1 bulan

 Perdarahan 2,5 bulan

 Sariawan 1 bulan
RESUME
 BAK : 1300ml /hari, berwarna kuning jernih
 BAB :1x/hari, konsistensi padat, berwarna
kuning kecoklatan
 RPT : Hipertensi
 RPO : Os lupa nama obat
 RPK : tidak ada
 R.ALERGI : tidak ada
 R.KEBIASAAN : tidak ada
Keadaan umum Keadaan Penyakit Keadaan Gizi

Sensorium: Compos Mentis Anemia : ya TB : 156cm


Tekanan Ikterus :Tidak BB :50 kg
Darah:140/100mmHg Sianosis : Tidak
Nadi :112x/menit Dyspnoe : Tidak RBW = 89,3%
Nafas: 20x/menit Edema :Tidak Kesan :
Suhu :37°C Eritema : Tidak Underweight
Turgor :baik IMT :20,5kg/m
Gerakan aktif :ya Kesan
Sikap paksa :Tidak :Normoweight
Pemeriksaan Fisik
Kepala : muka pucat, mata anemis, terdapat
luka pasca oprasi dikepala, terdapat ruam malar di wajah
Leher : Dalam batas normal
Thorax : Dalam batas Normal
Abdomen : Dalam batas normal
Extremitas : Terdapat bercak bercak kemerahan
pada ekstremitas atas
Diagnosa Banding
 SLE + hipertensi + tumor cerebri
 ITP + hipertensi + tumor cerebri

 Leukemia + hipertensi + tumor cerebri

 Limfoma + hipertensi + tumor cerebri

Diagnosa Sementara :
SLE + hipertensi + tumor cerebri
Terapi
Aktivitas  Tirah baring
Diet  MII
Medikamentosa
 IVFD RL 20 gtt/i
 Inj. Ranitidine /12jam
 Inj. Cefotaxime /12jam
 Inj. Metil 125 0.5plakon/hari
 Asam Folat 1x1
 Meloxicam 1x1
 Curcuma 3x1
 Amlodipine 3x10mg
 Valsartan 1x80mg
 Ditranex 3x1
 C.Timolol 2x1 gtt ods
 C. Xytrol 3x1 gtt ods
Pemeriksaan Anjuran :
 Darah rutin
 Pemeriksaan Immunologi
 Urinalisis
 Widal
 Patologi Anatomi
 Ct-Scan Head
 X-ray
DISKUSI KASUS
TEORI KASUS
ANAMNESIS ANAMNESIS
1. Demam 1. Demam (-)
2. Rasa lelah dan lemas 2. Rasa lelah dan lemas (+)
3. Sensitif Matahari 3. Sensitif Matahari (-)
4. Rambut Rontok 4. Rambut Rontok (-)
5. Ruam kemerahan 5. Ruam kemerahan (+)
6. Sariawan 6. Sariawan (+)
7. Nyeri Sendi 7. Nyeri Sendi (+)
8. Nyeri dada saat berbaring 8. Nyeri dada saat berbaring (-)
9. Kejang 9. Kejang (+)
10. Anemia 10. Anemia (+)
11. Perdarahan 11. Perdarahan (+)
12. Penurunan pengelihatan 12. Penurunan pengelihatan (+)
13. Fenomena Raynaud 13. Fenomena Raynaud (+)
14. Sakit Kepala 14. Sakit Kepala (+)
15. Riwayat Penyakit keluarga :Tidak ada 15. Riwayat Penyakit keluarga :Tidak ada
16. Riwayat Alergi : Tidak ada 16. Riwayat Alergi : Tidak ada
17. Riwayat kebiasaan : Tidak ada 17. Riwayat kebiasaan : Tidak ada
STATUS PASIEN STATUS PASIEN
 Keadaanumum  Keadaan Umum
Sensoriun : Compos Mentis Sensoriun :ComposMentis
Tekanan Darah :120-130/80-90 mmHg Tekanan Darah : 140/100 mmHg
Hate rate :60-100 x/menit Hate rate :112 x / menit
Respirasi : 16-20 x/ menit Respirasi : 20 x / menit
Temperature :>37,5 ˚ C Temperature : 37˚C
 Keadaan Penyakit  Keadaan Penyakit
Anemia :Tidak Anemia :Ya
Ikterus : Tidak Ikterus : Tidak
Sianosis : Tidak Sianosis : Tidak
Dyspnea :Tidak Dyspnoe : Tidak
Edema : Tidak Edema : Tidak
Eritema : Tidak Eritema : Tidak
Turgor : Baik Turgor : Baik
Gerakan aktif :ya Gerakan aktif : ya
TB : TB 156 cm
BB : BB 50 kg
RBW : 50
RBW : X 100% = 89,3%
156−100
Kesan normoweight
Kesan : Underweight
IMT :
50
Kesan normoweight IMT : 156 = 20,5 kg/m²
(100)²

Kesan: Normoweight
PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK
Kepala:Dalam Batas Normal , Kepala : muka
pucat, mata anemis, terdapat luka
Leher :Dalam Batas Normal
pasca oprasi dikepala, terdapat
Thorax : Dalam Batas Normal ruam malar di wajah
Leher : Dalam
Abdomen:Dalam Batas Normal
batas normal
Extremitas: Dalam Batas Normal Thorax : Dalam
PEMERIKSAAN PENUNJANG PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium :  Laboratorium :
Hemoglobin ↓  Hemoglobin ↓
Leukosit ↓  Leukosit ↑
Bleeding time ↓  hematrokrit ↓
 Urine:  trombosit ↓
Hematuria (+)  MCV ↓
Proteinuria (+)  MCH ↓
 Immune:  Eosinofil ↓
ANA (+)  N.stab↓
Anti ds-DNA (+)  N.seg↑
 limfosit ↓
 Monosit ↑
 LED ↑
 bilirubin total ↑
 bilirubin direct ↑
 glukosa darah sewaktu ↑
 protein total ↓.
 Urine:
Hematuria (+)
Proteinuria (+)
 Immune:
ANA (borderline)
Anti ds-DNA (+)
DIAGNOSIS BANDING DIAGNOSIS BANDING

1. SLE + hipertensi + tumor cerebri 1. SLE + hipertensi + tumor cerebri

2. ITP + hipertensi + tumor cerebri 2. ITP + hipertensi + tumor cerebri

3. Leukemia + hipertensi + tumor 3. Leukemia + hipertensi + tumor

cerebri cerebri

4. Limfoma + hipertensi + tumor cerebri 4. Limfoma + hipertensi + tumor cerebri

DIAGNOSIS DIAGNOSIS
SLE+ hipertensi+Tumor Cerebri SLE+hipertensi+Tumor Cerebri
TERAPI TERAPI
 Aktivitas :Tirah baring - Aktivitas :Tirah baring
 Diet :Diet M II - Diet : Diet MII

Terapi Medikamentosa Terapi Medikamentosa


- IVFD RL 20 gtt/i  IVFD RL 20 gtt/i
- Obat-obat anti Inflammatory drugs (NSAID)
 Inj. Ranitidine /12jam
- Obat-obat Kortikosteroid
- Obat-obat anti malaria  Inj. Cefotaxime /12jam
- Immunosupresan  Inj. Metil 125 0.5plakon/hari

 Asam Folat 1x1

 Meloxicam 1x1

 Curcuma 3x1

 Amlodipine 3x10mg

 Valsartan 1x80mg

 Ditranex 3x1

 C.Timolol 2x1 gtt ods


 Xytrol 3x1 gtt ods
PROGNOSA PROGNOSA

Prognosis penderita tergantung dari orang- Prognosis penderita tergantung dari orang-

orang yang terkena. Apabila mengenai organ orang yang terkena. Apabila mengenai organ

vital seperti ginjal dan SSP, Mortalitasnya vital seperti ginjal dan SSP, Mortalitasnya

sangat tinggi dengan prognosis yang buruk. sangat tinggi dengan prognosis yang buruk.

85% penderita tanpa kelainan dengan ginjal 85% penderita tanpa kelainan dengan ginjal

mampu bertahan hidup hingga 15 tahun mampu bertahan hidup hingga 15 tahun

dibandingkan dengan penderita yang dibandingkan dengan penderita yang

mengalami kelainan. Penderita SLE yang mengalami kelainan. Penderita SLE yang

mengalami remisi spontan sebanyak 35% mengalami remisi spontan sebanyak 35%

dapat hidup hingga 20 tahun dapat hidup hingga 20 tahun


KOMPLIKASI KOMPLIKASI
Komplikasi : Komplikasi :

 Gagal ginjal  Gagal ginjal

 Anemia  Anemia

 Vaskulitis  Vaskulitis

 Serosis dan pneumonia intersrisial  Serosis dan pneumonia intersrisial

 Myocarditis  Myocarditis

 Perikarditis penyakit jantung koroner  Perikarditis penyakit jantung koroner

 Infeksi saluran kemih pneumonitis  Infeksi saluran kemih pneumonitis

 Limfoma non-Hodgkin  Limfoma non-Hodgkin

 Nekrosis avaskular  Nekrosis avaskular

 Hipertensi (preeclampsia)  Hipertensi (preeclampsia)

 Rsiko kelahiran premature dan keguguran  Rsiko kelahiran premature dan keguguran.
Pencegahan Pencegahan
Sampai saat ini belum diketahui cara untuk Sampai saat ini belum diketahui cara untuk
mencegah timbulnya gangguan dari mencegah timbulnya gangguan dari
penyakit lupus. Namun mencegah semakin penyakit lupus. Namun mencegah semakin
parahnya gangguan ini, beberapa langkah parahnya gangguan ini, beberapa langkah
berikut ini dapat di terapkan oleh seorang berikut ini dapat di terapkan oleh seorang
penderita, diantaranya adalah: penderita, diantaranya adalah:
 Mengurangi tingkat stress, yaitu  Mengurangi tingkat stress, yaitu
dengan cukup beristirahat maupun dengan cukup beristirahat maupun
dengan melakukan berbagai macam dengan melakukan berbagai macam
kegiatan seperti berolahraga secara kegiatan seperti berolahraga secara
teratur. teratur.
 Menggunakan tabir surya maupun  Menggunakan tabir surya maupun
pakaian yang tertutup saat pakaian yang tertutup saat
menghadapi paparan sinar matahari. menghadapi paparan sinar matahari.
 Menghindari merokok maupun  Menghindari merokok maupun
penggunaan produk tembakau penggunaan produk tembakau
lainnya. lainnya.
Edukasi Edukasi

Pada dasarnya pasien SLE memerlukan informasi Pada dasarnya pasien SLE memerlukan informasi

yang benar dan dukungan dari sekitarnya dengan yang benar dan dukungan dari sekitarnya dengan

maksud agar dapat hidup mandiri. Pasien maksud agar dapat hidup mandiri. Pasien

memerlukan pengetahuan akan masalah memerlukan pengetahuan akan masalah

aktivitas fisik, mengurangi atau mencegah aktivitas fisik, mengurangi atau mencegah

kekambuhan antara lain melindungi kulit dari kekambuhan antara lain melindungi kulit dari

paparan sinar matahari (ultraviolet) dengan paparan sinar matahari (ultraviolet) dengan

memakai tabir surya, payung atau topi, memakai tabir surya, payung atau topi,

melakukan latihan secara teratur. Diperlukan melakukan latihan secara teratur. Diperlukan

informasi akan pengawasan berbagai fungsi informasi akan pengawasan berbagai fungsi

organ, baik berkaitan dengan aktivitas penyakit organ, baik berkaitan dengan aktivitas penyakit

ataupun akibat pemakaian obat-obatan. ataupun akibat pemakaian obat-obatan.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai