Anda di halaman 1dari 47

Kultur Jaringan

By : Fakhri Fauzan Azhim (16620012), Hanis Rahmawati


Tumbuhan
(16620087), Dinda Tinalanisari Firizki (16620088),
Munawaratun Nadhifah (16620078)
KJT (Kultur
Jaringan Tumbuhan)
Kultur = budidaya

Jaringan = sekelompok sel yg


Pengertian mempunyai bentuk dan fungsi yang
Kultur sama

Jaringan Kultur Jaringan = membudidayakan


(Tissue jaringan tanaman menjadi tanaman baru
yang mempunyai sifat sama dengan
Culture) induknya.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
3
Keuntungan

01 02 03 04
Bibit (hasil) yang
didapat berjumlah
Sifat identik Dapat diperoleh Metabolit
banyak dan dalam
sifat-sifat yang sekunder tanaman
waktu yang singkat dengan induk segera didapat
dikehendaki
tanpa perlu
menunggu
tanaman dewasa

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
4
Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap
1
hama penyakit dan udara luar

Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai


2
mahal dan sulit.

kerugian
Membutuhkan modal ivestasi awal yang tinggi untuk
3 bangunan (laboratorium khusus), peralatan dan
perlengkapan.

Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk


4
mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar dapat
memperoleh hasil yg memuaskan

5 Produk kultur jaringan pada akarnya kurang


kokoh

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
5
Langkah-langkah
Kultur Jaringan
1.Ruangan disterilisasi dengan
menggunakan larutan Formalin
2.Sterilisasi dilakukan dengan
1. STERILISASI cara penyemprotan ke seluruh
RUANGAN bagian/sudut ruangan dan
diamkan selama beberapa hari

The Power of PowerPoint | thepopp.com 7


2. STERILISASI ALAT dan
MEDIA
Peralatan dan Media Tanam disteril dengan
menggunakan Autoclave, dengan tekanan 15 PSI dan
Suhu 121°C.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 8


Bahan Tanam Anggrek

3. STERILISASI BAHAN TANAM


Sebatas sterilisasi permukaan atau desinfestasi (menghilangkan infestasi kontaminan). Bukan
disinfeksi (menghilangkan infeksi kontaminan dalam eksplan).
Membersihkan debu, cendawan dan bakteri atau kontaminan dari bagian permukaan eksplan.
MENYIAPKAN
BAHAN TANAM

Bahan yang akan digunakan


sebagai eksplan sebaiknya
berasal dari bagian tanaman
yang masih muda dan sehat.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 10


MELAKUKAN INOKULASI

Pemilihan Tanaman Induk unggul untuk


dijadikan sumber bahan tanam, 1
pembentukan tunas in-vitro

Perbanyakan tunas (10 -20 tunas/3 bulan) 2


SIKLUS KULTUR
Pembentukan Planlet 3

Aklimatisasi di rumah kaca/persemAIAN


JARINGAN
4

Penanaman di lapangan dalam skala luas 5

The Power of PowerPoint | thepopp.com 11


MELAKUKAN
AKLIMATISASI
Merupakan masa adaptasi tanaman hasil
pembiakan secara kultur jaringan yang
semula kondisinya terkendali (in vitro),
kemudian berubah pada lingkungan
lapangan yang kondisinya tidak terkendali
lagi (ex vitro). Disamping itu tanaman juga
harus mengubah pola hidupnya dari
tanaman heterotrof ke autotrof.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 12


ZAT PENGATUR
TUMBUH
TANAMAN
• Dalam kultur jaringan, dua golongan zat
pengatur tumbuh yang sangat penting adalah
sitokinin dan auksin.
• Zat pengatur tumbuh mempengaruhi
pertumbuhan dan morfogenesis dalam kultur
sel, jaringan dan organ.
• Penambahan auksin atau sitokinin eksogen,
mengubah level zat pengatur tumbuh
endogen sel.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 14


Kultur meristem
Sitokinin : berperan dlm pengaturan pembelahan sel dan
morfogenesis

Giberellin : berperan dalam pembesaran dan


pembelahan sel, juga pada pembentukan akar.
Penggunaan giberellin dpt meningkatkan jumlah auksin
endogen
Zat Pengatur Auksin yang sering digunakan adalah :
2,4-D, IAA, NAA, dan IBA
tumbuh (Hormon) 2,4-D paling efektif utk menginduksi pembelahan sel dan
pembentukan kalus
NAA dan 2,4-D lebih stabil dibandingkan IAA, yaitu tidak
mudah terurai oleh enzim-enzim yg dikeluarkan oleh sel
atau karena pemanasan pada saat proses sterilisasi
IAA : mudah rusak oleh cahaya dan oksidasi ensimatik

The Power of PowerPoint | thepopp.com 17


Sitokinin pada media menyebabkan pertumbuhan
tunas ( kiri, 5μM BA), tetapi pada konsentrasi yang
berlebihan (kanan, 20 μM BA) dapat menghambat
pertumbuhan memanjang

The Power of PowerPoint | thepopp.com 18


1. Tanaman Dewasa
2. Tanaman Hasil
Sumber eksplant Cangkokan yang ke tiga
dapat diambil dari 3. Tanaman Seedling

The Power of PowerPoint | thepopp.com 20


•Pemilihan eksplan:
1. Eksplan aktif tumbuh
2. Eksplan diambil dari
bagian muda (meristem)
Syarat KJT • Penggunaan medium
yang cocok
• Ruangan kultur yang
mendukung

The Power of PowerPoint | thepopp.com 21


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Eksplan

Faktor Lingkungan

Ukuran container

Media

Genotip

The Power of PowerPoint | thepopp.com 22


• Kontaminasi: mikroorganisme serta
spora jamur tumbuh dan
berkembang dengan pesat.
• Senescence: menguningnya daun
karena penurunan jumlah klorofil
dan kloroplas.
Masalah pada • Nekrosis tunas pucuk: eksplan
kekurangan kalsum, terjadi
Kultur In vitro kecoklatan atau kehitaman pada
bagian eksplan.
• Hiperhidrisitas: gelaja pertumbuhan
planlet yang tidak normal atau
ketidak normalan morfologi dan
fisiologis.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 23
kontaminasi
hiperhirisitas
Nekrosis tunas pucuk
• Aseptik : menumbuhkan jaringan tanaman pada
kondisi bebas kontaminasi mikroba
• Disinfestasi : proses menghilangkan kontaminan
permukaan eksplan yg kemungkinan dapat
tumbuh di lingkungan kultur jaringan dan
berakibat mematikan eksplat
• In vitro : kultur organ atau sel pada mediun
pertumbhan yg mengandung nutrisi, di dalam

Istilah-istilah suatu wadah terbuat dari kaca/gelas (erlenmeyer,


botol kaca dsb) & dalam kondisi lingkungan yg
terkontrol
dalam KJT • Ex vitro : menumbuhkan di luar wadah kaca, pada
lingkungan yang terkendali
• Eksplant : bagian dari tanaman yang akan dikultur
pada proses kultur jaringan
• Planlet : tanaman hasil kultur jaringan, mempunyai
tunas dan akar
• Kalus : jaringan yg aktif membelah, yg tdk
mengalami diferensiasi

The Power of PowerPoint | thepopp.com 27


RESPON PERTUMBUHAN EKSPLAN
TOMAT PADA PEMBIAKAN KULTUR
JARINGAN TERHADAP IMBANGAN ZPT
AUKSIN DAN SITOKININ SECARA IN-
VITRO
Alasan kultur jaringan pada tomat
• merupakan salah satu komoditas sayuran yang sejak lama dikenal dan mempunyai peranan penting
dalam memenuhi gizi masyarakat
• Tingginya tingkat kebutuhan tomat tidak diimbangi dengan tingkat produksi tomat secara nasional.
• kultur tomat yang ditumbuhkan dalam media MS (Murashige dan Skoog) dengan menggunakan
berbagai imbangan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin dan sitokinin untuk mengetahui respon
dari sumber eksplan dalam setiap kombinasi perlakuan dan juga untuk mengetahui kemungkinan
perbanyakan vegetatif yang dapat dilakukan dengan kultur tomat

The Power of PowerPoint | thepopp.com 31


Media dasar yang digunakan
adalah media Murashige dan
Skoog (MS). Pembuatan media
Media yang dimulai dengan pembuatan
larutan stock yaitu larutan yang
digunakan berisi unsur hara makro dan
mikro nutrient, vitamin, dan zat
pengatur tumbuh

The Power of PowerPoint | thepopp.com 32


Terdiri dari 2 faktor
dan masing-masing
perlakuan diulang 3
Metode Acak kali
Lengkap
Terdiri dari 4
konsentrasi A0, A1,
A2, A3
The Power of PowerPoint | thepopp.com 33
1 Saat terbentuknya tunas (hsi)

Parameter 2 Tinggi tunas (cm)

yang diamati 3 Berat basah tunas (gram)

: 4 Warna calon tunas

5 Persentase pertumbuhan plantlet (%)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 34


1) Biji tomat direndam dalam 10 ml
• larutan NaCl 5,25% selama 1 menit,
diletakkan diatas kertas saring, dan dibilas
dengan aquadest 3x, serta ditiriskan di atas
saringan.
2) Biji tomat siap ditanam di dalam botol
kultur atau petridis dengan MS 0 untuk
Sterilisasi eksplan dikecambahkan.
3) Botol kultur atau petridis diletakkan pada
perkecambahan : kondisi gelap selama 10 hari. Setelah
berkecambah, kotiledon dan hipokotil siap
ditanam didalam media MS sesuai perlakuan.
Kotiledon dan hipokotil dengan ukuran ± 0,5
cm diambil dari perkecambahan biji tomat
umur 10 hari, kemudian dilakukan
penanaman pada media MS.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 35


Eksplan yang digunakan berupa kotiledon dan hipokotil dari
perkecambahan tomat umur 10 hari setelah kecambah (HSC), dimana
kotiledon telah tumbuh dan berkembang dengan penuh dan berwarna
hijau

Eksplan mengalami pembengkakan pada umur 4–7 hari setelah tanam.

Bekas irisan pada eksplan akan membentuk sekumpulan sel yang


membelah, tumbuh dan berkembang terus, tidak terdiferensiasi dan tidak
teratur yang disebut callus (kalus)

Bagian eksplan yang terinisiasi membentuk kalus, disebabkan sel-sel


yang kontak dengan media terdorong menjadi meristematik dan
selanjutnya aktif mengadakan pembelahan seperti jaringan penutup luka.
Eksplan kotiledon (B1) menunjukkan respon
berbeda nyata terhadap eksplan hipokotil (B2).
Rata-rata berat basah pada eksplan B1 paling
tinggi dibanding B2
Organ hipokotil merupakan organ
kotiledon yang mudah berdiferensiasi dan
menghasilkan kalus.
mengandung jaringan Penambahan sitokinin eksogen yang
meristem yang mudah terlalu tinggi menyebabkan
pertumbuhan kalus yang semakin
mengalami meningkat.
pembelahan sel.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 38


Kotiledon merupakan organ penyimpanan makanan,
kandungan nutrisi dalam eksplan semakin meningkat
dengan adanya nutrisi eksogen yang diserap dari
bahan-bahan makanan di dalam kotiledon, sehingga
dapat digunakan sebagai sumber tenaga dalam
pertumbuhan tunas.
Perlakuan yang diberikan untuk parameter tinggi
tunas, menunjukkan respon berbeda nyata padafaktor
media perlakuan (A), berbeda sangat nyata pada
faktor sumber eksplan (B) dan faktor interaksi (AB).
Kapan terbentuk kalus dan tunas ?
Kalus terbentuk umur (8–70) hari setelah tanam
selanjutnya terus berkembang selama induksi tunas.

Subkultur dilakukan ± (2–3) minggu sekali

Tunas terbentuk pada umur 10-70 hari setelah tanam

Konsentrasi BAP yang tinggi, merangsang


diferensiasi kalus membentuk tunas
keseimbangan zat pengatur
Kenapa zpt, tumbuh berupa auksin dan
sitokinin yang ditambahkan
auksin dan dalam media juga berperan
sitokinin harus dalam mengontrol proses
pembentukan kalus, tunas,
seimbang ?
dan akar dalam kultur In-vitro

The Power of PowerPoint | thepopp.com 43


Zat pengatur tumbuh (ZPT) yang berperan dalam
pemanjangan sel adalah auksin, konsentrasi auksin
yang tinggi akan mendorong pemanjangan tunas.

Perlakuan yang diberikan untuk parameter berat


basah tunas, menunjukkan respon berbeda sangat
nyata pada faktor media perlakuan (A), faktor sumber
eksplan (B) dan faktor interaksi (AB).
Imbangan konsentrasi ZPT, IAA dan
BAP pada perlakuan media MS 0
PPM IAA + 0 PPM BAP menunjukkan
pengaruh tercepat tunas

KESIMPULAN
Perlakuan media MS 0,2 PPM IAA +
0,5 PPM BAP menunjukkan
pengaruh terbaik terhadap parameter
tinggi tunas dan warna calon tunas

The Power of PowerPoint | thepopp.com 45


Perlakuan MS 0,2 PPM IAA +
1,5 PPM BAP menunjukkan
pengaruh terbaik terhadap
KESIMPULAN parameter berat basah tunas
dan presentasi pertumbuhan
planlet

The Power of PowerPoint | thepopp.com 46


Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai