Anda di halaman 1dari 47

Kuliah-1

PENGANTAR KULIAH
(DASAR-DASAR STRUKTUR)

TAR 121 ADI SAFYAN, ST., M.Sc.


GARIS-GARIS BESAR
PROGRAM PENGAJARAN
(GBPP)
Deskripsi M.K.
 Menjelaskan tentang dasar-dasar statika bangunan yang
meliputi perhitungan beban (loads), gaya (force), momen
(moment), reaksi (reaction), tegangan (stress) dan analisis
statis tertentu terhadap elemen-elemen bangunan seperti
rangka batang, balok, kolom dan pondasi.
 Pokok Bahasan :
 Beban (loads) dan perhitungan beban pada bangunan
 Gaya (forces), resultan gaya dan komponen gaya
 Momen (moment), reaksi (reaction) dan keseimbangan
 Analisis rangka batang
 Tegangan (stress), tegangan geser dan tegangan lentur
 Analisis tegangan pada balok, kolom dan pondasi
 Sifat dan karakter beberapa material bangunan
Tujuan (Goals)
 Mahasiswa dapat memahami berbagai macam beban atau
gaya yang terjadi pada bangunan sebagai dasar analisis
struktur bangunan.
 Mahasiswa dapat memahami konsep momen, reaksi dan
tegangan yang terjadi sebagai dasar untuk menganalisis
kekuatan daripada bangunan/elemen bangunan.
 Mahasiswa dapat menganalisis gaya yang terjadi pada
struktur rangka batang secara sederhana (statis tertentu).
 Mahasiswa dapat menganalisis tegangan geser dan lentur
yang terjadi pada elemen bangunan seperti balok, kolom
dan pondasi.
 Mahasiswa dapat mengenal sifat dan karakteristik dari
beberapa material bangunan seperti beton, baja, bata
dan kayu.
Perkuliahan & Evaluasi
 Kuliah (ceramah/diskusi) : 15 X pertemuan
Memberi pemahaman kepada mahasiswa tentang dasar-
dasar statika bangunan seperti gaya, momen, reaksi, dan
tegangan, serta analisis struktur dengan cara sederhana
(statis tertentu) terhadap elemen-elemen bangunan (rangka
batang, kolom, balok dan pondasi).
 Tugas-tugas
Memberikan soal-soal yang harus dikerjakan mahasiswa
sehubungan dengan materi yang diberikan
 UTS dan UAS
Evaluasi terhadap materi yang telah diajarkan,
diselenggarakan pada pertengahan semester (UTS) dan
pada akhir semester (UAS).
Penilaian (Scoring)
 Presensi atau kehadiran minimal 75 % untuk bisa mengikuti
ujian dan mendapatkan nilai.
 Penilaian didasarkan atas prosentase:
 Kehadiran : 10 %

Kehadiran 100% = 10.0; 85% < X < 95% = 7.5; 75%


< X < 85 % = 5.0; X < 75% = Tidak Lulus
 Tugas-tugas : 25 %
 Ujian Tengah Semester (UTS) : 25 %
 Ujian Akhir Semester (UAS) : 40 %

 Bobot Nilai:
> 85 = A; 75 – 84,9 = B+; 70 – 74,9 = B; 65 – 69,9 =
C+; 55 – 64,9 = C; 45 – 54,9 = D; < 44,9 = E
Jadwal (Schedule)

Mg# Topik Sub Topik Referensi

1 Pengantar Kuliah Penjelasan GBPP , Pengantar Struktur Bangunan 1, 2, 3, 4, 5

Sumber beban, Jenis-jenis beban, Perhitungan beban


2 Beban (Loads) 1, 2, 3, 4, 5
bangunan
Pengertian gaya, Massa, beban dan gaya, Resultan
3 Gaya (Force) 1, 2, 3, 4, 5
gaya, Komponen gaya, Contoh-contoh perhitungan
Momen (Moment), Reaksi Pengertian momen, Pengertian reaksi, Pengertian
4 1, 2, 3, 4, 5
(Reaction) dan Keseimbangan keseimbangan, Contoh-contoh perhitungan
Pengertian struktur rangka, Tumpuan (supports),
Pengantar Analisis Struktur 1, 2, 3, 4, 5,
5 Kestabilan struktur rangka, Aturan analisis struktur
Rangka Batang 6
rangka bersendi (statis tertentu)
Analisis Struktur Rangka : Pengertian, Langkah-langkah Penyelesaian, Contoh- 1, 2, 3, 4, 5,
6
Metoda Titik Simpul (1) contoh soal 6
Jadwal (Schedule)

Mg# Topik Sub Topik Referensi


Analisis Struktur Rangka : 1, 2, 3, 4, 5,
7 Latihan Soal
Metoda Titik Simpul (2) 6

8 UJIAN TENGAH SEMESTER

Analisis Struktur Rangka : Pengertian, Langkah-langkah Penyelesaian, Contoh- 1, 2, 3, 4, 5,


9
Metoda Potongan (1) contoh soal 6
Analisis Struktur Rangka : 1, 2, 3, 4, 5,
10 Latihan Soal
Metoda Potongan (2) 6
Analisis Struktur Rangka : Pengertian, Langkah-langkah Penyelesaian, Contoh- 1, 2, 3, 4, 5,
11
Metoda Grafis contoh soal 6
Pengertian tegangan dan regangan, Tegangan Aksial,
12 Tegangan (1) : Aksial & Geser 1, 2, 3, 4, 5
Tegangan Geser, Contoh-contoh soal
Jadwal (Schedule)

Mg# Topik Sub Topik Referensi


Teori Lentur, Rumus tegangan lentur, Tegangan lentur
13 Tegangan (2) : Lentur 1, 2, 3, 4, 5
pada benda simetris/tidak simetris, Contoh-contoh soal
Tegangan (3) : Kombinasi Lentur Rumus kombinasi tegangan lentur dan aksial, Contoh-
14 1, 2, 3, 4, 5
dan Aksial contoh soal
Diagram Gaya Geser dan Pengertian Geser dan Lentur, Gambar diagram geser
15 1, 2, 3, 4, 5
Momen Lentur dan momen lentur, Contoh-contoh soal
Sifat dan karakteristik beberapa material struktur :
16 Material Struktur Baja, Beton dan Beton Bertulang, Kayu, Bata, Contoh- 1, 2, 3, 4, 5
contoh penerapan/penggunaan material struktur

17 MINGGU TENANG / REVIEW

18 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


Daftar Pustaka (References)
No. Cover Pengarang/Judul/Penerbit/Tahun

Schodek, Daniel L, “Struktur”, terjemahan Bambang Suryoatmono,


1
Penerbit Eresco, Bandung, 1991.

Garrison, Phillip, “Basic Structures for Engineers and


2
Architects”, Blackwell Publishing, Oxford, 2005.

Dabby, Ramsey, and Ashwani Bedi “Structure for Architects”, John


3
Wlley and Sons, New Jersey, 2012.
Daftar Pustaka (References)
No. Cover Pengarang/Judul/Penerbit/Tahun

Sandaker, Bjorn N, Arne P Eggen, and Mark R Cruvellier, “The


4 Structural Basis Of Architecture”, 2nd Edition, Routledge, New
York, 2011.

Millais, Malcolm, “Building Structures : Understanding The


5
Basics”, 3rd Edition, Routledge, New York, 2017.

Allen, Edward, and Waclaw Zalewski “Form and forces: designing


6 efficient, expressive structures”, John Wlley and Sons, New
Jersey, 2010.
Peraturan (Rules)
 Tepat waktu (be punctual)!
Tidak lebih dari 15 menit.
 Tidak ada suara diskusi atau handphone selama kuliah
atau ujian (be quite)!
Karena tidak menghargai dan juga mengganggu kawan
lainnya – tentu juga saya (dosen)!
 Jujur dalam melaksanakan tugas dan ujian (no cheating)!
 Tidak boleh mengambil/mengumpulkan tugas orang lain
atau menyontek saat ujian.
 Saya menghargai kemalasan atau ketidak-pintaran,
tetapi tidak untuk penipuan (ketidak-jujuran). Sanksi akan
diterapkan (Nilai E)!
PENGANTAR
STRUKTUR BANGUNAN
Pengertian STRUKTUR
 Struktur (bangunan atau objek) dapat diartikan sebagai
bagian dari bangunan atau objek yang
bertanggungjawab untuk mempertahankan bentuk di
bawah pengaruh beban atau gaya baik beban sendiri
maupun beban dari luar.
 Struktur secara keseluruhan (atau sebagian) harus tidak
runtuh, hancur, atau berubah bentuk (deformasi) ke
tingkat yang tidak dapat diterima ketika mengalami
tekanan gaya atau beban tersebut.
 Studi tentang struktur melibatkan: 1). analisis gaya (force)
dan tegangan (stress) yang terjadi pada bagian struktur
tersebut dan 2). desain komponen yang cocok untuk
melayani gaya dan tegangan tersebut.
STRUKTUR dan ARSITEKTUR
 Kenapa harus mempelajari struktur?
Vitruvius (arsitek/insinyur zaman Romawi pada awal
abad Masehi) dalam bukunya ‘De Architectura’
mengatakan bahwa sebuah karya arsitektur harus
memenuhi 3 kaidah utama yaitu:
 Utilitas (disebut juga sebagai fungsi) yaitu menyangkut
pengaturan dan kenyamanan ruang.
 Firmitas (disebut juga sebagai kekuatan) yaitu
kemampuan bangunan untuk tetap bertahan menahan
beban atau gaya-gaya.
 Venustas (disebut juga sebagai keindahan atau estetis)
yaitu sebagai sebuah karya manusia maka ia harus
indah/sedap dipandang mata.
Persyaratan STRUKTUR

1) Aman (safety), berarti struktur tidak boleh runtuh


(collapse) baik sebagian atau seluruhnya. Dipengaruhi
oleh 2 faktor:
a. Perhitungan struktur yang tepat berdasarkan perkiraan
beban yang ada.
b. Material struktur yang digunakan tidak memburuk,
seperti baja dapat korosi, kayu dapat busuk, dsb.
2) Kemampuan layan (serviceability), berarti struktur tidak
boleh mengalami perubahan bentuk yang berlebihan
akibat lendutan, keretakan, atau getaran selama
penggunaan.
Persyaratan STRUKTUR
 Agar aman dan mempunyai kemampuan layan maka
struktur harus memenuhi 3S (Strenght, Stiffness, Stability)
atau 3K (Kekuatan, Kekakuan, Kestabilan).
 Kekuatan (strenght), berarti mampu
menahan beban/gaya tanpa terjadi
keretakan pada elemen struktur.
 Kekakuan (stiffness), berarti mampu
menahan beban/gaya tanpa terjadi
deformasi yang berlebihan pada
elemen struktur.
 Kestabilan (stability), berarti mampu
menahan beban/gaya tanpa terjadi
keruntuhan sebagian/seluruh bangunan.
Persyaratan STRUKTUR
 Selain itu struktur harus memenuhi beberapa kriteria :
 Efisien atau Ekonomis dengan tujuan agar klien
mempunyai kemampuan untuk membangunnya, tetapi
dapat dipertanggung-jawabkan kekuatannya.
 Konstruksi yaitu dapat dan mudah dibangun, hal ini
berkaitan dengan kemampuan teknologi, manpower,
dan ketersediaan peralatan atau bahan.
 Daya tahan (durability) dan Perawatan (maintenance),
berarti material struktur harus tahan terhadap
korosi/karat, api, kimia, serangan serangga/jamur dsb,
serta mudah dalam perawatan.
 Estetika, seringkali disain arsitektur memperlihatkan
sistem struktur, sehingga struktur harus dirancang logis
dan estetis.
Contoh-contoh bangunan yang memperlihatkan sistem struktur
(exposing the structural system)
Contoh-contoh bangunan yang menyembunyikan sistem struktur
(concealing the structural system)
Perilaku STRUKTUR
 Pada prinsipnya terdapat 4 macam jenis perilaku struktur
yang terjadi pada elemen struktur pada sebuah
bangunan, yaitu :
 Tekan (Compression)
 Tarik (Tension)
 Lentur / lendut (Bending)
 Geser (Shear)
Perilaku Struktur: TEKAN
 Tekan (compression) biasa terjadi pada elemen vertikal
seperti kolom, dinding atau pelengkung (arch).
 Bayangkan sebuah kolom pada gambar
di samping, menerima beban diatasnya
maka akan terjadi reaksi dari bawah,
sehingga secara intuitif dapat dikatakan
terjadi gaya tekan pada kolom tersebut
(gambar a)
 Selanjutnya, sesuai konsep keseimbangan,
terjadi gaya internal pada kolom untuk
melawan gaya luar yang terjadi pada
masing-masing titik (gambar b).
 Dalam analisis struktur, gaya tekan
digambarkan dengan anak panah yang
saling menjauh.
Perilaku Struktur: TARIK
 Tarik (tension) biasa terjadi pada struktur gantung seperti
struktur kabel atau tenda/membran.
 Bayangkan sebuah blok logam berat
tergantung di langit-langit dengan seutas
tali. Di bawah pengaruh gravitasi tali
tertarik ke bawah. Untuk keseimbangan,
gaya ke bawah ditentang oleh gaya ke
atas yang sama pada titik dimana tali
berada (gambar a).
 Selanjutnya, sesuai konsep keseimbangan,
terjadi gaya internal pada tali untuk
melawan gaya luar yang terjadi pada
masing-masing titik (gambar b).
 Dalam analisis struktur, gaya tarik
digambarkan dengan anak panah yang
saling mendekat.
Perilaku Struktur: LENTUR
 Lentur atau Lendut (bending) biasa terjadi pada balok,
plat lantai serta kemungkinan juga kolom.

 Sebuah balok berada di antara dua tumpuan, menerima


beban terpusat tepat berasa di tengahnya, maka balok
cenderung untuk melentur/melendut (lihat gambar).
Perilaku Struktur: LENTUR
 Sejauh mana balok melentur atau melendut sangat
bergantung akan 4 hal:
 Material balok; material karet cenderung lebih melendut
dibandingkan beton bertulang.
 Ukuran penampang balok; balok ukuran besar lebih sulit
melendut dibandingkan balok ukuran kecil.
 Jarak bentangan balok; semakin jauh jarak bentangan
maka semakin mudah balok melendut.
 Besar beban yang diberikan; semakin besar beban maka
semakin besar lendutan terjadi.
 Salah satu cara di mana balok bisa gagal adalah
melalui lenturan/lendutan yang berlebihan. Balok harus
direncanakan sehingga mereka tidak gagal dengan cara
ini, dan ini sangat bergantung dari 4 hal di atas.
Perilaku Struktur: GESER
 Geser (shear) biasa terjadi pada balok, plat lantai serta
kemungkinan juga kolom.

 Sebuah balok dibebani beban yang berat mendekati satu


sisinya, maka yang terjadi adalah balok tersebut akan
patah, dimana sisi yang satu tetap bertahan sedang sisi
yang lain jatuh ke bawah.
 Ini adalah cara kedua di mana balok bisa gagal melalui
geser (shear). Balok harus direncanakan sehingga mereka
tidak gagal dengan cara ini.
Kegagalan LENTUR & GESER
 Kegagalan lentur ditandai dengan retak vertikal di
tengah balok, sedang kegagalan geser ditandai dengan
retak miring di dekat tumpuan.
Kegagalan LENTUR & GESER

Contoh-contoh kegagalan lentur dan geser pada bangunan


atau elemen bangunan
Perilaku ELEMEN STRUKTUR
 Beberapa elemen struktur pada bangunan yang
menerima atau menahan beban, antara lain:
 Balok
 Plat Lantai (Slab)
 Pondasi
 Kolom
 Dinding
 Struktur Pelengkung (Arch)
 Struktur Kuda-kuda / Rangka Batang (Truss)
 Struktur Kabel dan Gantung
Perilaku BALOK
 Balok adalah elemen struktur yang terutama menerima
beban dalam lentur (bending) dan geser (shear).
 Balok menerima gaya gravitasi secara vertikal, baik
berupa beban berat sendiri maupun beban-beban yang
berada di atasnya.
Perilaku BALOK
 Terdapat beberapa kemungkinan sebuah balok yaitu
balok sederhana (di antara dua tumpuan), kantilever (satu
tumpuan) atau balok menerus (beberapa tumpuan).
Perilaku PLAT LANTAI
 Plat adalah permukaan rata dimana mentransfer beban
dalam lentur (bending) dan geser (shear), sama halnya
seperti balok.
Perilaku PLAT LANTAI
 Plat dibedakan atas plat
satu arah (one-way slab),
plat dua arah (two-way
slab), plat dengan balok satu
arah atau rib (ribbed slab),
plat dengan balok dua arah
(waffle slab).
 Plat biasanya beton
bertulang dengan ketebalan
12 – 20 cm. Untuk bentang
lebih besar, plat dapat
dicapai dgn menggunakan
balok satu arah (ribbed)
atau dua arah (waffle).
Perilaku PONDASI
 Pondasi adalah bagian dari bangunan yang menyalurkan
beban ke tanah. Terdapat berbagai jenis pondasi antara
lain pondasi menerus batu kali, pondasi menerus beton
bertulang (strip foundation), pondasi tapak (pad
foundation), pondasi rakit (raft foundation) dan pondasi
tiang pancang (piled foundation).
Perilaku PONDASI
 Pondasi menerus batu kali akan menerima tekan, pondasi
menerus beton bertulang, pondasi tapak dan pondasi
rakit menerima lentur dan geser, sedangkan pondasi
tiang pancang menerima tekan dan geser.
Perilaku KOLOM
 Kolom (disebut juga tiang/pilar) adalah elemen vertikal
yang mendukung beban aksial (searah dengan
panjangnya), sehingga mereka mengalami tekan. Jika
kolom ramping maka kemungkinan akan terjadi lentur.
Perilaku KOLOM
 Kolom dapat berbentuk bujur sangkar, persegi panjang,
lingkaran, segi banyak atau crossing. Kolom dapat
terbuat dari kayu, beton bertulang atau baja.
Perilaku DINDING
 Seperti kolom, dinding adalah unsur vertikal dan
terutama menerima gaya tekan walau mungkin juga
mengalami lentur. Dinding dapat bersifat struktural yaitu
ikut menahan beban, dapat pula bersifat non-struktural
yaitu tidak menahan beban atau semata berfungsi
sebagai pembatas antar ruangan.
Perilaku DINDING
 Dinding biasanya terbuat dari batu (bata) atau beton
(bertulang). Selain berbentuk rata (flat) konvensional,
dinding dapat berbentuk sirip (fin) atau diafragma
(diaphragm). Dinding penahan tanah (retaining wall)
dirancang untuk menahan lentur yang disebabkan oleh
gaya lateral/horizontal akibat tekanan tanah dan air.
Perilaku PELENGKUNG (ARCH)
 Struktur Pelengkung (Arch) adalah struktur melengkung
dimana seluruh bidangnya menerima tekan. Ini berarti
untuk material dimana lemah dalam tegangan tarik tetapi
kuat dalam tegangan tekan dapat digunakan untuk
menambah jarak bentangan, contohnya batu atau bata.
Perilaku PELENGKUNG (ARCH)
 Terdapat berbagai macam model arch pada zaman
dahulu dengan menggunakan material batu atau bata.
Perilaku RANGKA BATANG
 Struktur Rangka Batang (Truss) adalah sistem struktur
yang terdiri dari satu atau lebih unit berbentuk segi-tiga
(triangular) yang dibangun dari batang-batang lurus
yang saling terhubung pada titik simpul (joint). Batang
(member) adalah murni mengalami gaya aksial (searah
sumbu batang) berupa tekan atau tarik dan tidak
mengalami lentur.
Perilaku RANGKA BATANG
 Beberapa bentuk model rangka batang (truss) yang
umum digunakan antara lain:
Perilaku STRUKTUR KABEL
 Struktur kabel atau gantung memanfaatkan sepenuhnya
kemampuan yang dimiliki material baja, dengan volume
yang kecil dan ringan dapat menahan beban yang besar,
sehingga cocok digunakan untuk struktur bentang yang
lebar. Struktur kabel sepenuhnya bekerja gaya tarik.
Perilaku STRUKTUR KABEL
 Struktur kabel yang sering digunakan antara lain cable
stayed structure dan suspended structure.
Perilaku STRUKTUR KABEL

Contoh-contoh bangunan yang menggunakan struktur kabel


atau gantung
SEKIAN
TERIMA KASIH
(SAMPAI JUMPA MINGGU DEPAN)

Anda mungkin juga menyukai