WITH BURN
KUN IKA NUR R
FIK-UNIK
ANATOMI FISIOLOGI KULIT
Kulit merupakan organ tubuh terluas yang menutupi
otot dan mempunyai peranan dalam hemostasis
Fungsi kulit:
Melindungi tubuh dari berbagai trauma
Penahan terhadap bakteri, virus, dan jamur (fungsi
resspon imun)
Pengatur suhu tubuh
Sensibilitas
Produksi vitamin
Mengatur keseimbangan cairan tubuh
Lapisan Kulit
1. Epidermis
2. Dermis
3. Sub cutan
Epidermis
Merupakan lapisan terluar, dengan ketebalan
sekitar 0,1 mm. pada kelopak mata, telapak tangan
dan kaki sekitar 1mm
Lapisan eksternal terdiri atas keratinosit yang
hampir digantikan setiaap 3-4 minggu.
Sel yang mati mengandung sejumlah besar keratin,
yaitu suatu protein fibrosa tak larut yang membentuk
barier terluar kulit dan mempunyai kapasitas untuk
mengussir patogen dan mencegah kehilangan
cairan dan kelebihan dari tubuh
Melanosit merupakan sel khusus epidermis yang
terlibat dalam produksi melanin
Dermis
Pembentuk bagian terbesar dari kulit
Terdiri dari 2 lapisan yaitu papilaris dan
retikularis
Papilaris berada diatasnya retikularis, dimana
kedunya dapat membentuk kolagen
Dermis juga tersusun dari pembuluh darah,
limfe, serabut syaraf, kelenjar keringat, serta
sebasea dan akar rambut.
Sub Cutan/ Hipodermis
Merupakan lapisan kulit yang terdalam
Terutama jaringan adipose, yang dapat memberikan
bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal
seperti otot dan tulang
Lapisan ini memungkinkan mobilitas kulit,
pembentuk kontur tubuh, dan pelindung tubuh
Lemak akan tertumpuk dan tersebar menurut
gender (jenis kelamin) seseorang perbedaan
bentuk tubuh
Lemak dalam tubuh merupakan faktor penting
dalam pengaturan suhu tubuh
INTRODUCTION
Angka morbiditas dan mortalitas tinggi
Di USA sekitar 12.000 mati pertahun, jutaan
merasakan nyeri, dan mengalami kecacatan
Prognosis dari harapan meningal menjadi hidup,
dari sehat menjadi sakit secara mendadak
Tujuan askep:
Mencegah kematian dan kecacatan
Mengatasi dampak emosional
Pencegahan kebakaran dan luka bakar
Definisi
Luka bakar adalah luka yang disebabkan
oleh kontak dengan suhu tinggi (api, air
panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi), juga
disebabkan oleh suhu rendah (frost-bite).
Kulit dengan luka bakar akan mengalami
kerusakan pada epidermis, dermis maupun
jaringan sub cutan tergantung faktor
penyebab dan lamanya kulit kontak dengan
sumber panas/ penyebab.
Klasifikasi Luka Bakar
1) Kedalaman luka bakar
2) Keparahan luka bakar
3) Lokasi luka bakar
4) Agen penyebab luka bakar
5) Ukuran luka bakar
6) Usia korban luka bakar
Berdasarkan Kedalaman
1. Derajat I
kerusakan epidermis
kulit kering
hiperemi
tanpa bullae
sembuh spontan 5-10 hari tanpa
jaringan parut
mis: luka bakar akibat terjemur
matahari
Con’t. . .
2. Derajat II
Kerusakan sampai ke dermis
Reaksi inflamasi + eksudasi
Bullae
Nyeri, sensitif terhadap udara dan dingin
Dasar luka warna merah/ pucat
Sembuh dalam 2-3 minggu
a. Derajat II dangkal/ superfisial partial thickness
(IIa)
Kerusakan mengenai dermis bagian
superficial, dan sembuh dalam 10-35 hari
Con’t. . .
b. Derajat II dalam/ deep partial
thickness (IIb)
Kerusakan hampir mengenai seluruh
dermis
Penyembuhan terjadi lebih lama
Con’t. . .
3. Derajat III
Kerusakan seluruh kedalaman kulit,
meliputi subcutan, atau organ yang lebih
dalam
Tidak ada bullae dan tidak ada nyeri
Kulit warna abu-abu
Terjadi eskar
Tidak ada elemen epitel yang hidup, maka
harus dilakukan pencakokan kulit
Derajat I
Derajat IIa (superficial partial thickness )
Derajat II B (deep partial thickness )
Derajat III (full thickness )
Berdasarkan Keparahan
1. Luka Bakar Minor
Dewasa :
Derajat II (ketebalan partial) < 15%
LPTT
Derajat III (ketebalan penuh) < 2%
LPTT
Anak-anak:
Derajat II (ketebalaan partial) < 10%
Radiasi
Kimia
B : setengah 2¾ % 3 ¼% 4% 4¼ % 4½ % 4¾ %
paha
C : setengah 2½ % 2½ % 2¾ % 3% 3¼ % 3½ %
tungkai
bawah
Patofisiologi Luka Bakar
Ileus paralitik
Haus
Ulkus akibat stress karena peningkatan
asam lambung
Faktor yang Mempengaruhi
Keparahan Luka Bakar
Umur pasien
Kedalaman luka bakar
Keluasan luka bakar
Lokasi luka bakar
Agen penyebab luka bakar
Fraktur/ luka penyerta
Penyakit penyerta
Obesitas
Trauma inhalasi
Komplikasi Lanjut Luka
Bakar
Tujuan:
1. Memperbaiki defisit cairan, elektrolit
dan protein
2. Menggantikan kehilangan caiaran
berlanjut dan mempertahankan
keseimbangan caiaran
3. Mencegah edema berlebihan
4. Mempertahankan haluran urine
(1cc/Kg/jam)
5. Mempertahankan sirkulasi yang
adekuat
Kebutuhan Cairan Dewasa
Keb Cairan = 4 cc x Kg BB x % LBB
(dalam 24 jam)
Cara pemberian:
24 jam pertama
8 jam Ke-1 : ½ kebutuhan cairan
16 jam ke-2 : ½ kebutuhan cairan
Pada 18 jam setelah awal kejadian ditambahkan
koloid, jika LBB berat diberi 1000cc jika ringan
diberi 500 cc
24 jam ke-2
Diberikan cairan ½ kebutuhan cairan 24 jam
pertama
Kabutuhan cairan anak-anak
Keb Cairan = 2 cc x Kg BB x % LBB +
Kebutuhan faal dalam 24
jam
24 jam pertama :
8 jam pertama = ½ kebutuhan cairan
16 jam selanjutnya = ½ kebutuhan cairan
Kebutuhan RL : koloid = 17 : 3
Koloid diberikan segera setelah kejadian
24 jam kedua :
Sesuai dengan kebutuhan faal
Kebutuhan Cairan Faal Anak-
anak
Kebutuhan Faal Anak-anak :
0 – 1 th : 100 cc x BB
1 – 5 th : 75 cc x BB
5 – 15 th : 50 cc x BB
Jumlah tetesan =
keb. Cairan x faktor tetesan
jml jam x 60
Mikro 1 cc = 60 tts, mikro 1 cc = 20
atau 15 tts
Resusitasi Cairan
A. Cara Evans
1. BB (kg) x %luka bakar x 1 cc NaCl
2. BB (kg) x %luka bakar x 1 cc
larutan koloid
3. 2.000 cc glukosa 5%
separuh dari jumlah 1, 2, 3 diberikan dalam
8 jam pertama, sisanya diberikan dalam 16
jam berikutnya.
Pada hari ke-2 diberikan setengah jumlah
cairan hari pertama.
Pada hari ke-3 diberikan setengah jumlah
hari ke dua
Maintenance cairan dihitung dengan
penghitungan diuresis
Resusitasi Cairan
B. Cara Baxter
Kebutuhan cairan hari pertama = %luka
bakar x BB (kg) x 4cc
Separuh jumlah ini diberikan dalam 8 jam
pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam
selanjutnya. Hari pertama diberikan
caiaran elektrolit (Ringer laktat)
Hari ke-2 diberikan setengah dari jumlah
hari pertama
PENGUNAAN OBAT TOPIKAL