Pengendalian Banjir Kota Samarinda 2017
Pengendalian Banjir Kota Samarinda 2017
2 Dampak sekunder
• Persediaan air – Air bersih mulai langka.
• Penyakit - Kondisi tidak higienis.
Penyebaran penyakit bawaan air.
• Pertanian - Kegagalan panen.
• Transportasi - Jalur transportasi hancur,
sulit mengirimkan bantuan darurat kepada
orang-orang yang membutuhkan.
3 Dampak tersier/jangka
panjang
Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena
penurunan jumlah wisatawan, biaya
pembangunan kembali, kelangkaan
makanan yang mendorong kenaikan
harga, dll.
Lokasi Wilayah Banjir / Genangan
Aliran Sungai / DAS Lokasi
Karangmumus Kawasan Sempaja
Kawasan Jl. Remaja
Kawasan Jl. Pramuka
Kawasan Jl. Agus Salim
Kawasan Jl. Lambung Mangkurat
Kawasan Bandara Temindung
Kawasan Jl. A. Yani
Kawasan Jl. Sentosa
Karang Asam Kecil Kawasan Air Hitam (Jl. Kadri Oening, Jl. Syahrani, Jl. Juanda)
Kawasan Rawasari
Kawasan Jl. Awang Long
Kawasan belakang Balai Kota
Kawasan Voorfo
Kawasan Jl. Martadinata
Masterplan Pengendalian Banjir Kota
Samarinda
Di Kota Samarinda
terdapat tiga sub DAS
yaitu:
5. Sistem Loajanan
6. Sistem Palaran
Sistem Karangmumus
Prioritas
Kegiatan
Penanganan Banjir
Jangka Pendek Dilakukan pengembalian fungsi bangunan pengendali banjir yang ada yaitu bendungan
Benanga/Lempake. Pengembalian fiungsi tersebut dilakukan dengan normalisasi
Bendungan Benanga yang saat ini telah tersedimentasi.
Melakukan normalisasi/pengerukan sedimen di saluran-saluran drainase secara berkala.
Prioritas
Kegiatan
Penanganan Banjir
Jangka Menengah Penambahan tampang basah saluran baik berupa saluran baru ataupun perbaikan.
Disamping itu setiap pertemuan drainase juga dilakukan penambahan penangkap
lumpur seperti pada sistem Karangmumus.
Peningkatan kapasitas outlet dari Polder Gg, Indra menuju Sungai Mahakam dengan
merehabilitasi saluran yang ada atau membangun saluran baru
Prioritas
Kegiatan
Penanganan Banjir
Jangka Menengah Penambahan tampang basah saluran baik berupa perbaikan maupun
pembuatan saluran baru
Disetiap pertemuan drainase diberikan kolam penangkap lumpur supaya
sedimen dapat terjebak di kolam tersebut sehingga pemeliharaan saluran
dapat dengan mudah dilakukan
Prioritas
Penanganan Kegiatan
Banjir
Jangka Pendek Melakukan normalisasi/pengerukan sedimen di saluran-saluran
drainase secara berkala.
Prioritas
Kegiatan
Penanganan Banjir
Jangka Menengah Penambahan tampang basah saluran baik berupa perbaikan maupun
pembuatan saluran baru
Disetiap pertemuan drainase diberikan kolam penangkap lumpur supaya
sedimen dapat terjebak di kolam tersebut sehingga pemeliharaan saluran
dapat dengan mudah dilakukan
Prioritas
Kegiatan
Penanganan Banjir
Jangka Menengah Penambahan tampang basah saluran baik berupa perbaikan maupun
pembuatan saluran baru
Disetiap pertemuan drainase diberikan kolam penangkap lumpur supaya
sedimen dapat terjebak di kolam tersebut sehingga pemeliharaan saluran
dapat dengan mudah dilakukan