Sumber-sumber Variabel:
Sumber-sumber variabel adalah sumber/input yang
jumlahnya berubah-ubah sesuai perubahan nilai output.
Artinya, input akan bertambah jika output yang dihasilkan
bertambah, dan akan berkurang jika output yang
dihasilkan berkurang.
Contoh: Tenaga kerja, bahan baku (dalam uang)
Berdasarkan jangka waktunya
produksi dibedakan menjadi 2:
Jangka Pendek (short-run)
Jangka Panjang ((long-run)
Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total)
Total Fixed Cost (TFC) adalah biaya tetap
atau biaya yang besarnya tidak berubah
seiring dengan berubahnya jumlah output
yang dihasilkan. Berapapun jumlah output,
biaya tetap akan selalu sama.
Contoh : Tanah Rp. 500 juta, Mesin Rp,
200 juta
Total Variable Cost (Biaya Variabel Total)
Total Variable Cost (TVC) adalah biaya yang
besarnya berubah-ubah searah dengan
berubahnya jumlah output yang dihasilkan.
Biaya variable akan naik jika jumlah output
yang dihasilkan bertambah dan akan turun
jika output yang dihasilkan berkurang.
Biaya variabel sebanding dengan output
yang dihasilkan.
Contoh: Buruh/ Tenaga Kerja
Total Cost (Biaya Total)
Biaya Total/Total Cost (TC) adalah jumlah
dari biaya tetap/Fixed Cost (FC) dengan biaya
variabel/Variable Cost (VC).
Rumus: TC = FC + VC
Average Fixed Cost (Biaya Tetap Rata-rata)
Average Fixed Cost (AFC) adalah biaya
tetap untuk setiap satuan output yang
dihasilkan. Dengan demikian biaya tetap
rata-rata didapat dengan cara membagi
biaya tetap dengan jumlah output, atau :
AFC = 𝐹C/𝑄
Average Variable Cost (Biaya Variabel Rata-
rata)
Average Variable Cost (AVC) adalah besarnya
biaya variabel untuk setiap satuan output,
atau besarnya biaya variabel yang ditanggung
oleh setiap output yang dihasilkan.
Biaya variabel rata-rata didapat dengan cara
membagi biaya variabel dengan jumlah
output, atau:
Rumus : AVC= 𝑉𝐶/𝑄
Average Cost (Biaya Rata rata)
Average cost adalah biaya rata-rata, atau
biaya persatuan output yang menjumlahkan
biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata-
rata.
Pada hakikatnya biaya rata-rata adalah
besarnya biaya total per satuan output.
Rumus AC=TC/Q
Marginal Cost (Tambahan biaya):
Tambahan biaya karena menambah produksi
sebesar
1 unit
Rumus; ∂ TC/ ∂Q
L Q FC VC TC AFC AVC AC MC
100 FC
80
60
VC
40
20
10 20 30 40 50 60 62 Q
Rp
7
6
5 MC
4
3
2 AC
1 AFC
AVC
0 10 20 30 40 50 60 62 Q
Kurva AFC: terus menurun tapi tidak akan
memotong sumbu horisontal
Kurva AVC: Mula-mula menurun sampai
produksi rata rata maksimum, kemudian
mendekati kurva AC tapi tidak pernah
bersentuhan
Kurva AC: Awalnya menurun sampai titik
minimum setelah itu terus naik
Kurva MC: Awalnya menurun kemudia naik dan
memotong kurva AVC dan kurva AC saat
keduanya minimum, setelah itu MC lebih besar
dari kurva AC dan MC
Dalamjangka panjang semua
biaya adalah variabel. Produksi
dalam jumlah besar akan
menurunkan biaya produksi
LRAC
0 Q
Kurva Biaya Rata-rataJangka Panjang
atau Long –Run Average Cost, disebut
juga dg kurva amplop, karena
serangkaian kurva biaya jangka
pendek/ Short Run Average Cost
(SRAC).Titik-titik dari pada kurva
LRAC menguhubungkan tiap-tiap
tingkat produksi yang
menguntungkan dari tiap Short-Run.
Hubungan antara biaya produksi dengan
jumlah barang X yang dihasilkan ditunjukkan
oleh persamaan sbb:
TC = 100 + 20Q – 4Q2 + Q3.
Tentukan besarnya
◦ a .AC;
◦ b .AFC;
◦ c. AVC
◦ d. MC.
◦ Asumsi
jumlah barang X yang dihasilkan sebanyak 5 unit.
a. AC = TC/Q
= 100/Q + 20 – 4Q + Q2
= 100/5 + 20 – 4(5) + 52
= 20 + 20 – 20 + 25
= 45
b. TC = 100 + 20Q – 4Q2 + Q3
TFC = 100
TVC = 20Q – 4Q2 + Q3
Q=5
AFC = TFC/Q = 100/5 = 20
c. AVC = TVC/Q = 20 – 4Q + Q2
= 20 – 4(5) + 52
= 20 – 20 + 25
= 25
d. MC = ∆TC/∆Q
= 20 – 8Q + 3Q2
Q = 5
MC = 20 – 8(5) + 3(5)2
= 20 – 40 + 75
= 55