Anda di halaman 1dari 17

Agama Islam

Transplantasi
Organ
Nama Kelompok :
1. Annisa Kumala Sari
2. Candra Boby Putra M.
3. Dyah Tri Khilmah H.
4. Novi Tia Eka Rahmayanti
5. Nurbayah
6. Yusrina Nurul Ilmi
Definisi Transplantasi Organ
• Donor organ atau lebih sering disebut transplantasi adalah
pemindahan suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu
tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain
dengan persyaratan dan kondisi tertentu. Syarat tersebut melipui
kecocokan organ dari donor dan resipen.
• Donor organ adalah pemindahan organ tubuh manusia yang masih
memiliki daya hidup dan sehat untuk menggantikan organ tubuh
yang tidak sehat dan tidak berfungsi dengan baik apabila diobati
dengan teknik dan cara biasa, bahkan harapan hidup penderitan
hampir tidak ada lagi.
• Sedangkan resipien adalah orang yang akan menerima jaringan atau
organ dari orang lain atau dari bagian lain dari tubuhnya sendiri.
Organ tubuh yang ditansplantasikan biasa adalah organ vital seperti
ginjal, jantung, dan mata. namun dalam perkembangannya organ-
organ tubuh lainnya pun dapat ditransplantasikan untuk membantu
orang yang sangat memerlukannya.
Sejarah Perkembangan
Transplantasi Organ
• Transplantasi jaringan mulai dipikirkan oleh dunia sejak 4000 tahun
silam menurut manuscrip yang ditemukan di Mesir yang memuat
uraian mengenai eksperimen transplantasi
• jaringan yang pertama kali dilakukan di Mesir sekitar 2000 tahun
sebelum diutusnya Nabi Isa as. Sedang di India beberapa puluh
tahun sebelum lahirnya Nabi Isa as. seorang ahli bedah bangsa
Hindu telah berhasil memperbaiki hidung seorang tahanan yang
cacat akibat siksaan, dengan cara mentransplantasikan sebagian kulit
dan jaringan lemak yang diambil dari lengannya. Pengalaman inilah
yang merangsang Gaspare Tagliacosi, seorang ahli bedah Itali, pada
tahun 1597M untuk mencoba memperbaiki cacat hidung seseorang
dengan menggunakan kulit milik kawannya.
• Pada ujung abad ke-19 M para ahli bedah, baru berhasil
mentransplantasikan jaringan, namun sejak penemuan John Murphy
pada tahun 1897 yang berhasil menyambung pembuluh darah pada
binatang percobaan, barulah terbuka pintu percobaan
mentransplantasikan organ dari manusia ke manusia lain.
Lanjutan …………..
Tatkala Islam muncul pada abad ke-7 Masehi,
ilmu bedah sudah dikenal di berbagai
negara dunia, khususnya negara-negara
maju saat itu, seperti dua negara adidaya Romawi
dan Persia. Namun pencangkokan jaringan belum
mengalami perkembangan yang berarti, meskipun
sudah ditempuh berbagai upaya untuk mengembangkan
nya. Selama ribuan tahun setelah melewati
bantuk eksperimen barulah berhasil pada akhir
abad ke-19 M, untuk pencangkokan jaringan, dan
pada pertengahan abad ke-20 M untuk pencangkokan
organ manusia.
Klasifikasi Transplantasi
Organ
Transplantasi ditinjau dari sudut si penerima, dapat
dibedakan menjadi :
• Autotransplantasi
• Homotransplantasi
• Heterotransplantasi
• Autograft
• Allograft
• Isograft
• Xenograft dan xenotransplantation
• Transplantasi Split
• Transplantasi Domino
Jika ditinjau dari sudut penyumbang atau donor alat
dan atau jaringan tubuh, maka transplantasi dapat
dibedakan menjadi :

a. Transplantasi dengan donor hidup


Transplantasi dengan donor hidup adalah
pemindahan jaringan atau organ tubuh seseorang ke
orang lain atau ke bagian lain dari tubuhnya sendiri
tanpa mengancam kesehatan.
b. Transplantasi dengan donor mati atau jenazah
Transplantasi dengan donor mati atau jenazah adalah
pemindahan organ atau jaringan dari tubuh jenazah
ke tubuh orang lain yang masih hidup.
Penyebab Transplantasi Organ
Ada dua komponen penting yang mendasari
tindakan transplantasi, yaitu:
1. Eksplantasi : usaha mengambil jaringan atau
organ manusia yang hidup atau yang sudah
meninggal
2. Implantasi : usaha menempatkan jaringan atau
organ tubuh tersebut kepada bagian tubuh
sendiri atau tubuh orang lain.

Disamping itu, ada dua komponen penting yang


menunjang keberhasilan tindakan transplantasi,
yaitu :
1. Adaptasi donasi
2. Adaptasi resepien
Transplantasi Organ dari Segi Agama
Ditinjau dari segi kondisi donor (pendonor)-nya maka
ada tiga keadaan donor:
1. Donor dalam keadaan hidup sehat;
2. Donor dalam kedaan sakit (koma) yang diduga kuat
akan meninggal segera;
3. Donor dalam keadaan
meninggal.
Kaidah Hukum Islam:

Macam-macam Transplantasi Organ Beserta Hukum dan Syaratnya :


1. Penanaman jaringan/organ tubuh yang diambil dari tubuh yang sama.
Seperti praktek transplantasi kulit dari suatu bagian tubuh ke bagian lain
dari tubuhnya
Masalah ini hukumnya adalah boleh berdasarkan analogi (qiyas)
diperbolehkannya seseorang untuk memotong bagian tubuhnya yang
membahayakan keselamatan jiwanya karena suatu sebab. (Dr. Al-Ghossal,
Naql wa Zar’ul A’dha (Transplantasi Organ) : 16-20, Dr. As-Shofi, Gharsul
A’dha:126).
2. Penanaman jaringan/organ yang diambil dari individu orang hidup.
Yang dimaksud disini adalah donor anggota tubuh bagi siapa saja yang
memerlukan pada saat si donor masih hidup.
Donor semacam ini hukumnya boleh. Karena Allah Swt memperbolehkan
memberikan pengampunan terhadap qisash maupun diyat.
Penanaman Jaringan/Organ Yang Diambil Dari Individu Orang Hidup
Dapat Dibedakan Sebagai Berikut:

 Penanaman Jaringan/Organ Tunggal Yang Dapat Mengakibatkan Kematian


Donaturnya Bila Diambil.
Maka Hukumnya Adalah Tidak Boleh
Atas Dasar Firman Allah:
Dan Janganlah Kamu Membunuh Dirimu Sendiri, Sesungguhnya Allah
Adalah Maha Penyayang Kepadamu. (Qs An-nisa 29)

 Penanaman Jaringan/Organ Yang Diambil Dari Orang Lain Yang Masih


Hidup Yang Tidak Mengakibatkan Kematian Donaturnya Bila Diambil.
Pada Dasarnya Masalah Ini Diperbolehkan Hanya Harus Memenuhi
Syarat-syarat Dalam Prakteknya.
• Kejelasan hukum transplantasi organ dari donor
yang sudah meninggal harus memperhatikan
hukum-hukum sebagai berikut :
 Hukum pemilikan tubuh mayat
 Hukum kehormatan mayat
 Hukum keadaan darurat

• Penanaman jaringan/organ yang diambil dari


individu binatang.
Penanaman jaringan/organ yang diambil dari
binatang tidak najis/halal.
Penanaman jaringan/organ yang diambil dari
binatang najis/haram.
Ketentuan Skala Prioritas Transplantasi Organ
:
 Segi Resipien atau Reseptor harus diperhatikan
hal-hal berikut untuk didahulukan antara lain:
1. Keyakinan agamanya.
(QS Al Hujurat: 1, Ali Imran: 28, Al Mumtahanah:
8).
2. Peranan, Jasa atau kiprahnya dalam kehidupan
umat.
(QS. Shaad: 28).
3. Kesholehan, ketaatan dan pengetahuannya
tentang ajaran Islam.
(Al Mujadalah: 11).
Segi Donor juga harus diperhatikan ketentuan berikut dalam
prioritas pengambilan:
 Menanam jaringan/organ imitasi buatan bila memungkinkan
secara medis.
 Mengambil jaringan/organ dari tubuh orang yang sama selama
memungkinkan karena dapat tumbuh kembali seperti, kulit dan
lainnya.
 Mengambil dari organ/jaringan binatang yang halal
 Mengambil dari tubuh orang yang mati dengan ketentuan.
 Mengambil dari tubuh orang yang masih hidup dengan
ketentuan seperti diatas disamping orang tersebut adalah
mukallaf (baligh dan berakal) dengan kesadaran, pengertian,
suka rela atau tanpa paksaan
Pro dan Kontra Transplantasi Organ dalam Pandangan Islam
• Kesejahteraan publik (maslahah): pada dasarnya manipulasi organ memang
tak diperkenankan, meski demikian ada beberapa pertimbangan lain yang bisa
mengalahkan larangan itu, yaitu potensinya untuk menyelamatkan hidup
manusia, yang mendapat bobot amat tinggi dalam hukum Islam. Dengan
alasan ini pun, ada beberapa kualifikasi yang mesti diperhatikan:
Pencangkokan organ boleh dilakukan jika tak ada alternatif lain untuk
menyelamatkan nyawa ; derajat keberhasilannya cukup tinggi ada persetujuan
dari pemilik organ asli (atau ahli warisnya); penerima organ sudah tahu persis
segala implikasi pencangkokan (informed consent).
• Altruisme : ada kewajiban yang amat kuat bagi Muslim untuk membantu
manusia lain, khususnya sesama Muslim; pendonoran organ secara sukarela
merupakan bentuk altruisme yang amat tinggi (tentu ini dengan anggapan
bahwa si donor tak menerima uang untuk tindakannya), dan karenanya
dianjurkan. Sekali lagi, untuk ini pun ada beberapa syarat:
- Ada persetujuan dari donor.
- Nyawa donor tak terancam dengan pengambilan organ dari tubuhnya.
- Pencangkokan yang akan dilakukan berpeluang berhasil amat tinggi.
- Organ tak diperoleh melalui transaksi jual-beli.
Pandangan yang menentang (kontra)
transplantasi organ, diajukan atas dasar
setidaknya tiga alasan:
A. Kesucian hidup/tubuh manusia
B. Tubuh manusia adalah amanah
C. Tubuh tak boleh diperlakukan sebagai
benda material semata
• Masalah
• Apabila transplantasi organ tubuh diperbolehkan, lalu bagaimana
apabila organ tubuh tersebut dipakai oleh resipien melakukan
tindakan dosa atau tindakan yang berpahala? Dengan kata lain,
apakah pemilik organ tubuh asal akan mendapat pahala, jika organ
tubuh tersebut dipakai repisien untuk melakukan perbuatan yang
baik. Sebaliknya, apakah pendonor akan mendapat dosa apabila
organ tubuh tersebut dipakai repisien melakukan dosa?
• Pendonor tidak akan mendapat pahala dan dosa akibat perbuatan
repisien, berdasarkn dalil-dalil berikut ini:
1. Firman Allah:
• Artinya:”Dan sesungguhnya, tidaklah bagi manusia itu kecuali
berdasarkan perbuatannya. Dan perbuatannya itu akan dilihat.
Kemudian akan dibalas dengan balasan yang sempurna”.
• 2. Hadits Rasulullah:
• Artinya:”Apabila seseorang meninggal, maka terputuslah semua
amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu: shadaqah jariyah, ilmu yang
berguna dan anak yang shaleh yang mendoakan kepadanya.”

Anda mungkin juga menyukai