Malformasi Anorektal
PRESEPTOR :
RIO PURWANTO., DR., SP.BA
PRESENTAN :
ALI AMALI FAUZI 12100112281
IQRA ALIFLAMRA 12100112159
KIPYATULLIZAM 12100112207
Embriology Anorectal
Pharyngeal Gut
1/3 distal
Foregut
transverse colon
Primitive Gut
Ascending
Midgut
colon
Hindgut Sigmoid
Rectum
Anal kanal
bagian atas
REKTUM
Anorektal
fusi antara rektum dan kanal anal yang
terjadi pada usia 8 minggu dimana membran
anal ruptur. Linea dentata menandakan
batas fusi keduanya dimana terjadi transisi
dari endodermal ke ektodermal.
Panjang rektum
sekitar 15-20 cm,
dan dapat dibagi
menjadi 3 bagian
besar yaitu: bagian
atas, tengah, dan
bawah.
Dari anus, bagian-
bagian ini dibagi
berdasarkan: rektum
bagian bawah 0-
6cm, rektum bagian
tengah 7-11 cm,
dan rektum bagian
atas 12-15 cm.
Anatomi
Anatomi
Persyarafan
Simpatisnya berasal dari L1-L3 dan pleksus preaortik hipogastrik
pleksus + serat saraf parasimpetetis pelvik pleksus.
Sensory inervasi anal kanal oleh inferior rectal brach dari pudendal
nerve.
Vaskularisasi dan drainase
2/3 superior rektum:
Arteri : inferior mesenteric artery (Hindgut
artery) superior rectal artery
Vena : superior rectal vein inferior
mesenteric vein
Limfatik : inferior mesenteric lymph nodes
Vaskularisasi dan drainase
Anal kanal :
Artery dan vena : idem 1/3 inferior
Limfatik :
Proksimal dentate line : inferior mesenteric lymph node
dan internal iliac lymph node
Distal dentat line : inguinal lymphnode, sebagian kecil
ke inferior mesenteric lymph node dan internal iliac
lymph node.
Fisiologi
o/ aktivitas listrik
Motilitas kolon miogenik pleksus
myenterikus
Reflek peristaltik
rektum dibantu
Defekasi mengedan dan
Fungsi relaksasi spincter
Anorektal
Konsistensi feses
Tekanan anus
Kontinensia
Tekanan rektum
Sudut anorektal
Malformasi Anorektal
Definisi
Malformasi anorektal merupakan suatu spectrum dari
anomaly kongenital yang terdiri dari anus imperforate
dan kloaka persisten.
1.Kelainan kardiovaskuler.
Ditemukan pada sepertiga pasien dengan malformasi
anorektal. Jenis kelainan yang paling banyak ditemui
adalah atrial septal defect dan paten ductus
arteriosus, diikuti oleh tetralogi of fallot dan vebtrikular
septal defect.
2.Kelainan gastrointestinal.
Kelainan yang ditemui berupa kelainan
trakeoesofageal (10%), obstruksi duodenum (1%-2%).
3.Kelainan tulang belakang dan medulla spinalis.
Kelainan vertebrae : lumbosakral seperti hemivertebrae,
skoliosis, butterfly vertebrae, dan hemisacrum. Sedangkan
kelainan spinal : myelomeningocele, meningocele, dan
teratoma intraspinal.
4.Kelainan traktus genitourinarius.
Kelainan traktus urogenital kongenital paling banyak
ditemukan pada malformasi anorektal. Beberapa penelitian
menunjukkan insiden kelainan urogeital dengan malformasi
anorektal letak tinggi antara 50 % sampai 60%, dengan
malformasi anorektal letak rendah 15% sampai 20%.
uretral muncul.
Postoperative
management
Anoplasty
POD 2 minggu >
dilatasi dengan
dilator anal yang
bertambah dan
sesuai usia
Jika ukuran sudah
sesuai > colostomy
ditutup
Komplikasi