Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA Tn. A DENGAN TB PARU DIRUANG MELATI RSUD BANYUMAS

ZAK ULYATU FITROTI


1811040028

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


KASUS
Tn. A umur 64 tahun dengan pendidikan SMP pekerjaan buruh dibawa oleh keluarga ke RS
dengan keluhan sesak nafas, Tn. A menderita penyakit TB paru dan sedang dalam
pengobatan OAT.
Dari riwayat kesehatan sekarang, pasien datang dengan keluhan sesak nafas, badan
lemas, mual, makan minum berkurang selama 2 hari, mengeluarkan keringat terus menerus
dan batuk. kemudian keluarga membawa Tn.A Ke IGD RSUD Banyumas pada tanggal 8
maret 2019 jam 19:45 WIB. saat pengkajian didapatkan hasil pemerikasaan Tn. A mengalami
sesak nafas , lemes, batuk, TD:100/70 mmHg, N: 83x/, RR: 26x/m suhu 36,4 c, hasil lab HB 11.4,
Hematokrit 34.0, MCV 73.3, MCH 24.6, neutrophil 80.13, limfosit 8.55, basophil 1.710, BUN 26.0,
natrium133, Tn.A mempunyai riwayat berobat di poli paru dan sedang menjalani pengobatan
OAT berjalan 2 minggu. Berdasarkan pemeriksaan rontgen thorax terdapat TB Paru tk
advanced. Lalu pasien dipindahkan dan diterima diruang melati pada tanggal 8 maret 2019
jam 21:30 WIB dengan keluhan yang sama dan mendapatkan perawatan lanjutan. Saat
pengkajian yang dilakukan diruang melati pada tanggal 12 maret 2019 menunjukan keadaan
umum sedang, composmetis, pasien mengatakan masih sesak nafas, lemes, tidak nafsu
makan, batuk dan sulit tidur. Hasil pemeriksaan 120/70 mmHg, N: 80 x/m, RR: 24 x/m, s: 36,7 c
hasil pemeriksaan lab HB 10.7 g/dl, Hematokrit 31.1 %, eritrosit 4.19, MCV 74.2, MCH 25.6,
Limfosit 15.00, BUN 23.3, Natrium 132, klorida 91.
Riwayat kesehatan yang lalu istri Tn.A mengatakan Tn.A mempunyai riwayat stroke 5 tahun
ini dan DM selama 16 Tahun. keluarga tn. A mengatakan anggota keluarga tidak ada yang
mempunyai penyakit TBC dan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti hipertensi, DM, dan
stroke.
PATHWAY KASUS
Terhirup lewat
Udara tercemar Masuk ke
saluran alveoli
M.tuberculosis paru
pernafasan

Proses peradangan
Produksi secret berlebih

tuberkel
peritonium
Sekret sukar
TB primer Infeksi primer pada alveoli dikeluarkan
Asam lambung
meningkat
Mengganggu perfusi dan
Meluas difusi O2
Mual,muntah,a Ketidakefektifan
anoreksia hematogen
Suplai 02 kurang bersihan jalan nafas

Ketidakseimbangan bakterimia Sesak nafas


nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh Gangguan pola tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan nafas b/d penumpukan secret
Perawat menegakkan diagnosa ini dikarenakan adanya tanda dan gejala seperti,
pasien mengatakan sesak nafas, pasien mengatakan susah untuk membuang
secret, RR :24 x/menit, suara nafas ronchi.
2. Gangguan pola tidur b/d sesak nafas & batuk
Perawat menegakkan diagnose ini atas dasar, pasien mengatakan merasa
terganggu tidurnya tidak nyenyak, sering terbangun karena batuk-batuk terus ,
lama tidur kurang lebih 4 jam , pasien tampak lemas.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Perawat menegakkan diagnose ini atas dasar tanda dan gejala pasien tidak nafsu
makan,keluarga pasien mengatakan Tn. A BB turun 3kg dalam 2 minggu.
INTERVENSI KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS B/D
PENUMPUKAN SECRET

NOC:
setelah dilakukan keperawatan selama
3x24 jam diharapkan pasien akan lebih
baik dengan kriteria :
NIC:
No indikator A T Airway Management
1 Mendemonstrasikan batuk 2 4 1. Posisikan pasien semi fowler
efektif dan suara nafas yang 2. Auskultasi suara nafas, catat adanya
bersih suara tambahan
3. Ajarkan batuk efektif
2 Menunjukan jalan nafas yang 2 4 4. Kolaborasikan pemberian
paten broncodilator sesuai indikasi
3 RR dalam batas normal 2 4 Respiratory monitoring:
1. Monitoring pola nafas
Keterangan :
2. Monitor suara nafas
1. Sangat berat
2. Berat
3. Cukup
4. Ringan
RASIONALISASI
1. Pemberian kepala lebih tinggi dari tempat tidur dapat mempermudah fungsi pernapasan
dengan adanya gravitasi, peningkatan pemberian oksigen dengan hasil pola napas klien
kembali efektif dan sesak napas berkurang (Kushariyati,2010). Posisi semi fowler
memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernapasan. Ventilasi maksimal
membuka area atelectasis dan meningkatkan gerakan secret ke jalan nafas besar untuk
dikeluarkan ( CCNIH, 2012)
2. Adanya bunyi ronchi menandakan terdapat penumpukan secret atau secret berlebih di
jalan nafas
3. Fisioterapi dada atau back massage dapat membantu menjatuhkan secret yang ada
dijalan nafas (Potter and perry, 2006)
4. Broncodilator meningkatkan ukuran lumen percabangan trakeobronkial sehingga
menurunkan tahanan terhadap aliran udara (Price, Sylvia A & Wilson (2005).
5. Memonitor pola nafas: kita harus mengetahui jalan napas yang dialami dari keefektifan
pola nafas klien memenuhi kebutuhan tubuh
6. Monitor suara nafas ada tambahan atau tidak
INTERVENSI KEPERAWATAN GANGGUAN POLA TIDUR B/D
SESAK NAFAS & BATUK
Noc :
Setelah dilakukan keperawatan selama 3x24
jam diharapkan pasien akan lebih baik
dengan kriteria : NIC:
1. Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam
No indikator awal target
tidur & catat kondisi fisik
1 Kualitas tidur 2 4 2. Ciptakan lingkungan yang tenang&
mendukung
2 Tidur yang terputus 2 4
3. Posisikan pasien untuk memfasilitasi
kenyamanan
Keterangan:
1. Sangat terganggu
4. Posisikan pasien untuk mengurangi dyspnea
2. Banyak (posisi semi fowler)
3. Cukup 5. Ajarkan tekhnik relaksasi
4. sedikit
INTERVENSI KEPERAWATAN KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI
KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH

NNIC :
NOC : 1. Monitor adanya penurunan berat
Setelah dilakukan keperawatan 3x24 jam diharapkan nutrisi adekuat badan
indikator
dengan kriteria hasil: Awal target 2. anjurkan pasien untuk meningkatkan
intake makanan
Intake nutrisi tercukupi 3 5 3. anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi
Keterangan :
sering
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
menentukan diit dan nutrisi yang
4. Ringan dibutuhkan
5. Tidak ada 5.kolaborasi pemberian obat /suplemen
nafsu makan
KOMPLIKASI
TB paru adalah suatu penyakit yang menular yang sering mengenai parenkim
paru, biasanya disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. TB paru dapat
menyebar ke setiap bagian tubuh, termasuk meningen, ginjal, tulang dan nodus
limfe (smeltzer & Bare 2015)
Pengobatan dalam jangka panjang sering kali membuat pasien tidak displin,
bahkan ada yang putus berobat karena merasa bosan hal ini menyebabkan
pengobatan yang tidak tuntas atau tidak displin membuat kuman menjadi resisten,
sehingga harus diganti dengan obat lain yang lebih kuat dengan efek samping
yang tentunya lebih berat. Jika pengobatan OAT tidak dilakukan secara rutin
pasien TB akan menimbulkan kuman menjadi resisten atau kebal. Pada pasien Tn.
A, dengan tanda & gejalanya, komplikasi yang kemungkinan dapat terjadi Jika
tidak diobati dengan baik, penyakit ini akan memburuk dan bisa memicu
komplikasi yang cukup serius di organ lain termasuk tulang dan bahkan otak (
meningitis tb stadium 1)
PROGNESIS
Tn. A dengan dx. Medis TB Paru, dari hasil pemeriksaan setelah dilakukan
perawatan dan pemberian terapi sesuai dengan indikasi, pada tanggal 8 maret
2019-14 maret 2019 kondisi pasien sekarang lebih cukup membaik. Pasien tidak
mengeluhkan sesak nafas, batuk berkurang, lemas berkurang, nafsu makan dan
minum cukup meningkat.
Namun prognosis pasien akan tidak baik jika nantinya pasien putus OAT,
pengobatan yang tidak tuntas atau tidak displin membuat kuman menjadi resisten
atau kebal sehingga harus diganti dengan obat yang lain yang lebih kuat dengan
efek samping yang tentunya lebih berat
SOAL KASUS
1. Seorang laki- laki berumur 64 tahun dirawat diruang melati saat pengkajian
didapatkan hasil pemerikasaan Tn. A mengeluh sesak nafas, suara terdengar
ronchi, batuk, pasien lemas, mual, tidak nafsu makan dan pasien terganggu
tidurnya karena batuk, TD:100/70 mmHg, N: 83x/, RR: 26x/m suhu 36,4 c, apakah
masalah keperawatan yang utama pada kasus diatas ?
a. mual
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. keletihan
d. Gangguan pola tidur
e. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas tidak efektif
SOAL KASUS 2
2. Seorang laki- laki umur 64 tahun mengeluh batuk dan tidur terganggu karena
batuk berlendir, nafsu makan berkurang, mual dan lemas. Pada saat pengkajian
hasil pemeriksaan terdengar suara terdengar ronchi, TD:100/70 mmHg, N: 83x/, RR:
26x/m suhu 36,4 c, tindakan mandiri keperawatan apakah yang paling tepat
untuk kasus diatas?
a. Memberi minum air hangat yang banyak
b. Menganjurkan makan sedikit tapi sering
c. Memposisikan semi fowler
d. Mengajarkan tekhnik batuk yang efektif
e. Mengajarkan tekhnik nafas dalam
SOAL KASUS KE3
Pasien berumur 64 tahun menderita TB Paru, keluhan batuk berdahak selama 2
minggu sedang menjalani pengobatan OAT, sebagai seorang perawat perlu
memastikan kondisi pasien melalui pemeriksaan auskultasi paru, apakah yang
mungkin anda dapatkan saat melakukan pemeriksaan auskultasi paru?
a. Wheezing
b. Vesikuler
c. Ronchi
d. Sonor
e. Bronchial
SOAL KASUS 4
Seorang laki- laki berumur 64 tahun masuk ke IGD dengan keluhan sesak nafas,
batuk, pasien lemas, mual, tidak nafsu makan dan pasien terganggu tidurnya
terganggu, TD:100/70 mmHg, N: 83x/, RR: 26x/m suhu 36,4 c apakah tindakan
yang tepat untuk kasus diatas?
a. Memberikan oksigen
b. Kolaborasi memberikan analgetik
c. Mengajarkan tekhnik nafas dalam
d. Mengurangi aktivitas yang berat
e. Menganjurkan untuk istrirahat.
Pasien tb paru dalam Pengobatan jangka panjang sering kali membuat
pasien tidak displin, bahkan ada yang putus berobat karena merasa
bosan hal ini menyebabkan pengobatan yang tidak tuntas. Jika
pengobatan OAT tidak dilakukan secara rutin pasien TB akan
menimbulkan kuman menjadi resisten atau kebal. komplikasi apakah yang
kemungkinan dapat terjadi Jika tidak diobati?
A. meningitis
b. dm
c. stroke
d. jantung
E. ginjal

Anda mungkin juga menyukai