Anda di halaman 1dari 18

BAB 10

“FLUIDA”
PENGERTIAN FLUIDA

• Fluida adalah sub-himpunan dari fase benda, termasuk cairan, gas, plasma,
dan padat plastik. Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan
bentuk dan kemampuan untuk mengalir. Sifat ini biasanya dikarenakan
sebuah fungsi dari ketidakmampuan mereka mengadakan tegangan geser
dalam ekuilibrium statik
DENSITAS FLUIDA

• Kerapatan sebuah fluida dilambangkan dengan huruf Yunani ρ (rho),


didefinisikan sebagai massa fluida per satuan volume atau suatu sifat yang
perubahan kerapatan pertikelnya berkelanjutan / kontinyu darisuatu fluida.
GRAVITASI JENIS

• Gravitasi jenis sebuah fluida dilambangkan sebagai SG, didefinisikan


sebagai perbandingan density fluida tersebut dengan density air pada
sebuah termperatur tertentu. Biasanya termperatur tersebut adalah 4°C (39,2
°F), dan pada temperatur ini kerapatan air adalah 1,94 slugs/ft3 atau 1000
kg/m3.
TEKANAN DALAM FLUIDA

• Tekanan dan gaya saling berhubungan, tapi keduanya berbeda. Tekanan di


definisikan sebagai gaya per satuan luas, dimana F disini dipahami sebagai
magnitude gaya yang bekerja pada arah tegak lurus terhadap bidang
seluas A. dengan rumus :
P = F/A.
satuan SI untuk tekanan adalah N/m².
• Dimana tekanan akan semakin besar bila luas permukaan semakin kecil. Kembali
pada tekanan fluida. Fluida meiliki sifat menekan ke sagala arah artinya misal
sobat memasukkan sebuah benda ke dalam suatu jenis fluida maka ia akan
mengalami tekanan ke segala arah. Besarnya tekanan yang diberika oleh fluida
bergantung pada kedalaman benda tersebut. Berbanding lurus, semakin dalam
posisi benda maka tekanannya akan semakin besar. Tekanan yang disebabkan
oleh fluida ini sering diistilahkan sebagai tekanan hidrostatis dengan rumus
P=ρgH
P = tekanan hidrostatis
ρ = massa jenis air (massa/volume)
H = kedalaman dari permukaan fluida
HUKUM PASCAL

• Hukum atau prinsip pascal menyatakan bahwa “Tekanan yang


diberikan zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala
arah dengan sama besar“ Hukum Pascal adalah penerapan
dari konsep tekanan dalam suatu zat cair. Mungkin Anda
pernah menemui ayah atau tukang montir mengganti sebuah
ban dan harus mengangkat sebuah mobil, tentunya untuk
mengangkat mobil dibutuhkan alat sebagai pendukung yaitu
sebuah dongkrak. Nah prinsip kerja dongkrak bisa kita pelajari
di Hukum Pascal. Adapun rumusnya :
GAYA APUNG DAN HUKUM ARCHIMEDES

• Bunyi hukum Archimedes “Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair,
maka benda tersebut akan mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya
ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”.
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih
ringan dibandingkan diangkat di darat. Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan berkurang bila benda dimasukkan ke dalam air.
Hal itu karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima benda. Dengan demikian maka resultan gaya antara
gaya berat dengan gaya ke atas merupakan berat benda dalam air. Selanjutnya berat disebut dengan berat semu yaitu berat
benda tidak sebenarnya karena benda berada dalam zat cair. Benda dalam air diberi simbol WS. Hubungan antara berat benda di
udara (W), gaya ke atas (Fa) dan berat semu (Ws) adalah :
Ws = W-Fa
dengan:
Ws = berat benda dalam zat cair (Kg⋅m/s2)
W = berat benda sebenarnya (Kg⋅m/s2)
Fa = gaya apung (N)
dan besarnya gaya apung (Fa) dirumuskan sebagai berikut :
Fa = ρcair Vb g
dengan:
ρcair = massa jenis zat cair (kg/m3)
Vb = volume benda yang tercelup (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
PERSAMAAN KONTINUITAS
• Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida
dalam dari satu tempat ke tempat lain. Sebelum menurunkan hubungan, Anda harus
memahami beberapa istilah dalam aliran fluida. Garis aliran (stream line) diartikan
sebagai jalur aliran fluida ideal (aliran lunak). Garis singgung di suatu titik pada garis
memberikan kita arah kecepatan aliran fluida. Garis alir tidak berpotongan satu sama
lain. Tabung air adalah kumpulan dari garis-garis aliran.
• Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama di
sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka:
• Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :
HUKUM BERNOULLI
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan dari fluida yang bergerak seperti udara berkurang ketika
fluida tersebut bergerak lebih cepat. Hukum Bernoulli ditemukan oleh Daniel Bernoulli, seorang
matematikawan Swiss yang menemukannya pada 1700-an. Bernoulli menggunakan dasar matematika
untuk merumuskan hukumnya.

Keterangan:
P = Tekananal (Pascal)
v = kecepatan (m/s)
p = massa jenis fluida (kg/m^3)
h = ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s^2)
Persamaan sebelumnya berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi
sebagai berikut:
• Aliran bersifat tunak (steady state)
• Tidak terdapat gesekan
Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:
PERSAMAAN POISEUILLE
• Kelajuan aliran tergantung dari sifat fluida, dimensi pipa, dan perbedaan tekanan di kedua ujung pipa. Jean Poiseuille
mempelajari tentang aliran zat alir dengan viskositas konstan dalam pipa dan tabung yang alirannya laminer. Dari studinya,
Poiseuille berhasil menjabarkan persamaan untuk Kelajuan Aliran yang dikenal dengan hukum Poiseuille, yaitu:
Q = (πr^4 (∆P))/8ɳLt
• Keterangan :
Q : kelajuan aliran (m/s)
Π : ‘pi’ ( 3,14 / 22/7)
r : jari-jari pipa atau tabung (m)
L : panjang pipa atau tabung (m)
ΔP : p1-p2 (N/m2) tekanan
ɳ : ‘eta’ koefisien viskositas ( Ns/m2)
• Hukum Poiseuille menyatakan bahwa cairan yang mengalir melalui saluran pipa
akan berbanding langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan
pangkat empat jari-jari pipa.
Jadi rumus diatas dapat dinyatakan :
volume/detik=tekanan/tahanan
VISKOSITAS

• Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar


kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka
makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di
dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya
kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul
sebagai akibat tumbukan antara molekul gas.
RUMUS VISKOSITAS FLUIDA

F=ηAxv/L
Keterangan:
F = Gaya (N)
A = Luas Keping yang bersentuhan dengan Fluida (m²)
v = Kelajuan Fluida
L = Jarak antar Keping
η = Koefisien Viskositas (Kg)
Besarnya gaya (F) yang dibutuhkan untuk dapat menggerakan suatu lapisan fluida ditentukan oleh kelajuan tetap
(v) untuk luas kepingyang telah bersentuhan dengan fluida (A) dan berjarak (L) dari keping yang diam. Selain itu,
nilai koefisien viskositas bisa berubah sesuai dengan perubahan temperatur dan apabila temperatur atau suhu naik
maka viskositas dalam zat cair akan turun dan di dalam gas akan naik dan begitu sebaliknya.
TEGANGAN PERMUKAAN

• Tegangan Permukaan merupakan gaya yang diakibatkan oleh suatu benda


yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan yang
menyentuh benda itu. egangan permukaan zat cair diakibatkan karena gaya
yang bekerja pada zat cair tersebut. Dalam keadaan diam, permukaan zat
cair akan membuat gaya tarik ke segala arah, kecuali ke atas. Hal itulah
yang menyebabkan adanya tegangan permukaan.
Oleh karena itu tegangan permukaan memiliki persmaan sebagai berikut:

Y = F/d
d = 2L
Y = F/2L
Keterangan:
• Y = Tegangan Permukaan (N/m)
• F = Gaya (N)
• L = Panjang (m)
• d = tempat dimana gaya itu bekerja

Anda mungkin juga menyukai