Anda di halaman 1dari 29

SMA Qur’an Darul Fattah

Created by: Kinasih Cahyono, S.Pd.


Apa yang kamu lihat
Klasifikasi Makhluk Hidup

 Klasifikasiadalah pengelompokan makhluk


hidup berdasarkan persamaan persamaan
ciri (keseragaman), perbedaan ciri
(keanekaragaman), cara hidup, tempat
hidup, daerah penyebaran, dan sebagainya.
 Ilmuyang mempelajari klasifikasi adalah
TAKSONOMI
Tujuan klasifikasi

 1.Mendiskripsikan ciri m.h agar mudah


dikenal
 2.Mengelompokkan m.h
 3.Mengetahui hub. kekerabatan
 4.Mempelajari evolusi m.h
 5. menyederhanakan objek studi MH yang
sangat beragam agar mudah di pahami
Manfaat klasifikasi

 1. untuk penelitian lebih lanjut sehingga MH dapat dimanfaatkan


 2. untuk dipelajari agar dapat melestarikan keanekaragaman hayati di masa
mendatang
 3. untuk mengetahui hubungan antar organisme satu dengan lainnya.
 4. memudahkan mempelajarinya.
DASAR DASAR KLASIFIKASI

 1. persamaan ciri
 2. perbedaan ciri
 3. manfaat
 4.ciri morfologi dan anatomi
 5.ciri biokimia
Proses Klasifikasi
Sistem klasifikasi

 a. Sistem buatan ( Artifisial )


 Sistem klasifikasi buatan mengutamakan tujuan praktis. Klasifikasi
buatan diperkenalkan oleh Carollus Linnaeus (1707-1778). Dasar
klasifikasi adalah ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan
penampakan makhluk hidup (bentuk dan ukurannya).

 Misalnya, pada klasifikasi tumbuhan ada pohon, semak, perdu, dan


gulma. Berdasarkan tempat hidup, dapat dikelompokkan hewan
yang hidup di air dan hewan yang hidup di darat. Berdasarkan
kegunaannya, misalnya makhluk hidup yang digunakan sebagai
bahan pangan, sandang, papan dan obat-obatan
b. Sistem alami ( Natural)

 Klasifikasi makhluk hidup yang menggunakan system alami


menghendaki terbentuknya takson yang alami. Klasifikasi
ini didasarkan pada sistem alami, artinya suatu
pengelompokan yang didasarkan pada ciri morfologi/
bentuk tubuh alami, sehingga terbentuk takson-takson
yang alami.

 Misalnya hewan berkaki empat, hewan bersirip, hewan


tidak berkaki, dan sebagainya. Pada tumbuhan misalnya
tumbuhan berdaun menyirip, tumbuhan berdaun seperti
pita, dan sebagainya.
c. Sistem Klasifikasi Filogeni
 Sistem klasifikasi ini didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan
antara takson yang satu dan yang lainnya sekaligus mencerminkan
perkembangan makhluk hidup (filogenik), diperkenalkan oleh Charles
Darwin (1859). Makin dekat hubungan kekerabatan maka makin banyak
persamaan morfologi dan anatomi antar takson. Semakin sedikit
persamaan maka makin besar perbedaannya, berarti makin jauh
hubungan kekerabatannya.

Misalnya, gorila lebih dekat kekerabatannya dengan orangutan
dibandingkan dengan manusia. Hal itu didasarkan pada tes biokimia
setelah ilmu pengetahuan berkembang pesat, terutama ilmu pengetahuan
tentang kromosom, DNA, dan susunan protein organisme.
Tingkat Takson

Kingdom atau Regnum (Kerajaan)


Kingdom adalah tingkatan takson yang tertinggi
dengan jumlah anggota takson terbesar. Organisme
di bumi dikelompokkan menjadi beberapa kingdom,
antara lain (1) kingdom Animalia (hewan), (2)
kingdom Plantae (tumbuhan), (3) kingdom fungi
(jamur), (4) kingdom Monera (Organisme uniseluler
tapa nukleus), dan (5) kingdom Protista (eukariotik
yang memiliki jaringan sederhana).
Tingkat Takson

Phylum atau Divisio (Keluarga Besar)


Filum (phylum) digunakan untuk takson hewan, sedangkan divisi
(divisio) digunakan untuk takson tumbuhan. Kingdom Animalia dibagi
menjadi beberapa filum, seperti filum Chordata (memiliki notokorda
saat embrio), filum Echinodermata( hewan berkulit duri), dan filum
platyhelminthes (cacing pipih). Nama divisi pada tumbuhan
menggunakan akhiran -phyta.
Contohnya kingdom plantae dibagi menjadi tiga divisi, antaera lain
Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta(tumbuhan paku) dan
Spermatophyta(tumbuhan berbiji)
Tingkat Takson

Classis (kelas)
Anggota takson pada setiap filum atau divisi diklasifikasikan
berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Nama kelas tumbuhan
menggunakan akhiran akhiran yang berbeda-beda, antara lain: -
opsida (untuk lumut), -edoneae(untuk tumbuhan berbiji tertutup),-
phyceae (untuk alga), dan lain-lain. Contohnya divisi Angiospermae
dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas Monocotyledoneae dan kelas
Dicotyledoneae; divisi Bryophyta diklasifikasikan menjadi tiga kelas,
yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthoceratopsida(lumut tanduk),
dan Bryopsida (lumut daun); dan filum Chrysophyta (ganggang
keemasan) dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu Xanthophyceae,
Chrysophyceae, dan Bacillariopyceae.
Tingkat Takson

Ordo (bangsa)
Anggota takson pada setiap kelas dikelompokkan lagi menjadi ordo
berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada
takson tumbuhan umumnya menggunakan akhiran -ales. Sebagai
contoh kelas Dicotyledoneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara
lain ordo Solanales, Cucurbitales, Rosales, Malvales, Asterales, dan
Poales
Tingkat Takson

Familia (Suku)
Anggota takson setiap ordo diklasifikasikan lagi menjadi bebrapa
famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Famili berasal dari
bahasa Latin familia. Nama famili pada tumbuhan umumnya
menggunakan akhiran -aceae misalnya Compositae (nama lain
Asteraceae) dan Graminae (nama lain Poaceae). Sementara itu, nama
famili pada hewan umumnya menggunakan akhiran kata -idae,
misalnya Homonidae (manusia), Felidae (kucing), dan Canidae
(anjing).
Tingkat Takson

Genus (Marga)
Anggota takson setiap famili dikelompokkan lagi menjadi beberapa
genus berdasarkan persamaannya pada ciri-ciri tertentu yang lebih
khusus. Kaidah penulisan nama genus ialah menggunakan huruf
kapital pada kata pertama dan dicetak miring atau digarisbawahi.
Sebagai contoh, famili Poaceae terdiri atas genus
Zea (jagung), Triticum(gandum), Saccharum (tebu), dan Oryza (Padi-
padian).
Tingkat Takson

Species (Jenis)
Spesies adalah tingkatan takson paling dasar atau paling rendah.
Anggota takson spesies memiliki persamaan ciri paling banyak dan
terdiri atas organisme yang bila melakukan perkawinan secara alamiah
dapat menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Nama spesies
terdiri dari dua kata; kata pertama menunjukkan nama genusnya dan
kata kedua menunjukkan nama spesifiknya. Sebagai contoh, pada
genus Rosa terdapat spesies Rosa multiflora, Rosa canina, Rosa
gigiantea, Rosa alba, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis
Tata Nama Makhluk HIdup

Anda mungkin juga menyukai