Anda di halaman 1dari 20

Studi

Ralph M. Stogdill
tentang Kepemimpinan
- KELAS C2
ANGGOTA
KELOMPOK 4

1 2 3 4 5
DEFINISI PEMIMPIN

*pimpin (lead) = “ketua” atau “bimbing”


atau “tuntun”

*pemimpin (leader) = menuntun atau


mempengaruhi orang lain

*kepemimpinan (leadership) = seseorang


yang membimbing orang lain atau yang
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain.
1. Menurut Siagian (1986:12)
figur sentral yang mempersatukan kelompok

2. Menurut Suradinata (1997:11)

DEFINISI orang yang memimpin kelompok dua orang atau lebih, baik
organisasi maupun keluarga.
PEMIMPIN
3. Menurut John Piffner
MENURUT individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota
kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang
PARA AHLI pasti.

4. Menurut Ishak Arep dan Tanjung (2003:93)


kemampuan seseorang untuk menguasai atau mempengaruhi
orang lain atau masyarakat yang berbeda-beda manuju
pencapaian tertentu.
dapat dikatakan sebagai orang yang memimpin,
PEMIMPIN mengontrol bawahannya atau pengikutnya untuk
mencapai tujuan yang ingin dituju.

KEPEMIMPINAN dapat dikatakan sebagai sifat yang harus dimiliki oleh


pemimpin
Definisi Kepemimpinan menurut Ralp M. Stogdill
LOREM IPSUM DOLOR
1. “Kepemimpinan sebagai pusat 6. “Kepemimpinan sebagai bentuk
proses kelompok”
bujukan”
7. “Kepemimpinan sebagai suatu
2. “Kepemimpinan sebagai
hubungan kekuasaan”
kepribadian yang berakibat”
8. “Kepemimpinan sebagai sarana
pencapaian tujuan
3. “Kepemimpinan sebagai seni
menciptakan kesepakatan” 9. “ Kepemimpinan sebagai hasil
interaksi”
4. “Kepemimpinan sebagai 10. ”Kepemimpinan sebagai
Kemampuan mempengaruhi” pemisahan peranan”
11. “ Kepemimpinan sebagai awal
5. “Kepemimpinan sebagai struktur”
tindakan perilaku”
Mari Telaah definisi kepemimpinan menurut
Ralph M. Stogdill
Hasil Observasi Ralph M. Stgdill mengenai kepemimpinan, dengan
memperhatikan ciri-ciri, perilaku, pengaruh, pola interaksi, hubungan peran dan
posisi jabatan administratif pada para pemimpin.

dapat kita cermati pada definisi kepemimpinan menurut Ralph M. Stogdill


definisi ke 1,3,7,8,9,10 dan 11 bahwa seorang pemimpin penting memiliki
pengetahuan dan pengalaman, dan pada definisi no 2,4,5,6 merupakan
kepribadian pemimpin.

sehingga dapat digarisbesarkan bahwa seorang pemimpin perlu pengetahuan,


pengalaman dan kepribadian yang merupakan sebuah kekuatan bagi seorang
pemimpin.
Secara sederhana, Stogdill membedakan tiga
karakteristik yang menunjukkan pemimpin yang efektif,
yaitu:

B
A C
1. Kepemimpinan sebagai pusat proses kelompok

 Dalam berorganisasi dalam suatu kelompok perlu beberapa cara untuk memahami
tindak komunikasi dalam kelompok agar tidak terkesan otoriter. Adalah dengan
melihat bagaimana suatu kelompok menggunakan metode-metode tertentu untuk
mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadap dalam kelompok tersebut,
tentunya dalam suatu kelompok ada suatu pemimpin yang memimpin kelompok
tersebut dengan bijaksana yang bertujuan agar kelompok tersebut jalan dengan
baik dan mendapatkan tujuan-tujuan kelompok yang menjadi sasaran tertentu,
pemimpin yang hebat adalah ia yang mampu membangkitkan inisiatif dan
partisipasi aktif anggota tanpa berlaku otoriter, mampu membuat suatu keputusan
yang terbaik dari banyak keputusan yang baik dan tidak hanya bias mendikte
anggotanya saja. Karena kepemimpinan yang seperti itulah yang menjadikan suatu
kelompok sukses. Ini ialah bahwa pemimpin telah diartikan sebagai "orang yang
tempatnya di atas atau di depan kelompoknya." Kecenderungan lain yang
menopang definisi ini ialah adanya lokasi sentral untuk mengontrol struktur dan
sistem kehidupan kelompok, komunikasi, dsb., dan hal mana dengan sendirinya
menempatkan seseorang dalam posisi kepemimpinan.
2. Kepemimpinan sebagai seni menciptakan kesepakatan

 Seni merangkum dan menyampaikan perintah, yang olehnya orang yang


dipimpin tergerak dan bergerak melaksanakan tanggung jawab yang
dipercayakan kepadanya.Yang di katakan kepribadian sebagai seni
menciptakan kesepakatan seperti seni mempengaruhi dan menggerakkan
orang untuk bekerja secara terkoordinasi di mana setiap orang tergerak
mengerjakan pekerjaannya serta menyelesaikan tugasnya dengan baik
berdasarkan program yang telah dicanangkan dalam kinerja keorganisasian
secara menyeluruh. Dengan cara memimpin dengan baik untuk mencapai
suatu kesepakatan yang kongkrit dalam sebuah keputusan yang berguna
untuk diri sendiri juga orang lain
Tantangan Yang Harus Dihadapi Seorang Pemimpin:

a. Berteman dengan musuh


b. menghadapi konflik
c. mengetahui kebutuhan manusia (diperhatikan, dihargai, dan
dihormati)
d. bernegosiasi tanpa harus mengalahkan
e. membangun komunikasi yang efektif

Dimana jika semua varibel itu bisa dikuasai oleh seorang


pemimpin maka dangan mudah pemimpin tersebut membuat
kesesuaian paham dan kesepakatan bagi semua orang yang di
pimpinnya, baik tim yang ada dalam jajarannya maupun patner
kerjanya.
3. Kepemimpinan sebagai suatu hubungan kekuasaan

 Tak dapat di pungkiri apabila seorang pemimpin mempunyai kekuasaan yang lebih
besar dari pada para anggota, itu pantas ia dapatkan karma kebarhasilan
kepemimpinan yang ia lakukan. Kepemimpinan seorang pemimpin adalah suatu
proses saling mendorong yang mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan
bersama, melalui interaksi yang berhasil dari perbedaan-perbedaan individual.
 Karna seorang pemimpin bisa juga di sebut ketua yang memang mempunyai
kekuasaan atas apa yang ada di sekitarnya. kepemimpinan sebagai tipe hubungan
kekuasaan yang berciri persepsi anggota kelompok tentang hak anggota kelompok
untuk menentukan pola tingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelompok.
Kekuasaan yang menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai bentuk hubungan
antara manusia / individu yang mensyaratkan komformitas dengan tindakan
masing-masing individu. Jadi, kekuasaan dipandang sebagai suatu bentuk dari
hubungan saling pengaruh mempengaruhi.
4. Kepemimpinan sebagai sarana pencapaian tujuan

 Kepemimpinan mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu alat untuk


mencapai tujuan memuaskan kebutuhan proses mempengaruhi aktifitas
sebuah kelompok yang diorganisasikan demi pencapaian tujuan, baik tujuan
individu ataupun tujuan kelompok. Misalnya saja dengan mengadakan
beberapa kebijakan-kebijakan , program, dan kegiatan. Untuk menjaga
kesetalian antar anggota dalam kelompok, rumusan strategi yang bijak
sangat diperlukan demi pencapaian tujuan dengan cara yang pasti . bila
pemimpin dipersepsi oleh para anggota kelompok sebagi pengendali dalam
pemuasan kebutuhan mereka. Definisi-definisi tersebut di atas memandang
kepemimpinan yang mempunyai nilai instrumental. Kepemimpinan di sini
menghasilkan peran-peran tertentu yang harus dimainkan dan harus dapat
mempersatukan kelompok dalam rangka mencapai tujuan bersama. Jadi,
kepemimpinandidefinisikan sebagai suatu fungsi yang sangat penting dalam
suatu kelompok..
5. Kepemimpinan sebagai hasil interaksi
 Beberapa ahli teori telah memandang kepemimpinan tidak sebagi penyebab atau
pengendali, melainkan sebagiai akibat dari interaksi dalam kelompok.
kepemimpinan sebagai suatu proses sosial, yang merupakan interstimulasi sosial
menjadi penyebab penggantian tujuan lam menjadi tujuan baru beberapa individu
dengan tetap menjaga perbedaan posisi masing-masing. kepemimpinan merupakan
suatu proses dari stimulasi bersama”. Dengan keberhasilan saling pengaruh
mempengaruhi dari perbedaan individual, energi dikendalikan dalam lingkaran
sebab akibat. memandang kepemimpinan sebagai hubungan interpersonal yang
berdasarkan keinginan dan bukannya berdasarkan keharusan. Kelompok ini sangat
penting dalam mengarahkan perhatian kepada kenyataan bahwa kepemimpinan
tumbuh dan berkembang sebagai hasil dari proses interaksi yang berlangsung
dengan sendirinya. Kepemimpinan dapat terjadi bila dikehendaki dan dipandang
perlu oleh para anggota kelompok. Dalam kenyataannya individu memiliki
kepemimpinan sebagi anugerah atas tingkah lakunya yang diharapkan oleh para
anggota kelompok dan dipandang berguna untuk menduduki posisi sebagai
pemimpin.
6. Kepemimpinan sebagai pemisahan peranan

 Salah satu prestasi yang cukup menonjol dari Sosiologi modern ialah
perkembangan dari teori peran Setiap anggota suatu masyarakat menempati
status posisi tertentu, begitu pula halnya dengan lembaga-lembaga dan
organisasi-organisasi Dalam setiap posisi, individu diharapkan memainkan
peran tertentu. Kepemimpinan dapat dipandang sebagai suatu aspek dalam
definisi peran memandang kepemimpinan muncul sebagai suatu cara
berinteraksi yang melibatkan tingkah laku oleh dan untuk individu, yang pada
akhirnya diangkat oleh individu lainnya untuk memainkan peranan
sebagai pemimpin. Gibb (1954) memandang kepemimpinan kelompok
sebagai suatu posisi yang timbul dari proses interaksi itu sendiri. Setiap
partisipan dalam interaksi ini dapat dikatakan memainkan peranan dan
dengan berbagai cara peran-peran tersebut didiferensiasikan antara satu
dengan yang lainnya.
7. Kepemimpinan sebagai awal struktur

 Konsep ini diketengahkan dalam usaha menjagal faktor kursif dalam


kepemimpinan, yang menempatkan pemimpin sebagai sentra penentu dalam
hubungan dengan para pengikut, sehingga mengabaikan faktor kursif,
padahal, faktor kursif ini adalah penting dalam kepemimpinan. Dengan
sikap/faktor kursif ini, pemimpin dapat bertindak tegas terhadap para
bawahan yang tidak berdisiplin. Dari situ akan terbentuk suatu awal dari
struktur yang akan terbangun dengan kepemimpinan yang baik. Tekanan
yang menjelaskan tentang kepemimpinan disini diberikan pada originating
and maintaining role structure. dimana setiap orang berada dalam struktur
organisasi serta bagaimana tugas mereka diorganisir. Organisasi
membentuk struktur dalam suatu hirarki. Dalam struktur ini, stimulasi
pemimpin akan memberi struktur kepada perilaku anggota yang berada
dalam matriks organisasi tersebut.
1
7 2
ANY
QUESTIONS
?
6 3
5
REVIEW

SEKAPUR SIRIH

Anda mungkin juga menyukai