Referatt
Referatt
Anemia Hemolitik
Oleh :
Ayudhia Giovanny Halim, S.Ked
1730912320024
Pembimbing:
DR. dr. Muhammad Darwin Prenggono, Sp.PD, KHOM
• berkurangnya kadar
hemoglobin dari nilai
normal akibat
Anemia kerusakan sel eritrosit
Hemolitik yang lebih cepat dari
kemampuan sumsum
tulang untuk
menggantikannya.
Etiologi Anemia Hemolitik
• AIHA atipik
4.
Serum pasien direaksikan dengan sel-sel reagen dan melekat pada sel
reagen. Sel reagen selanjutnya dapat dideteksi dengan serum antiglobulin
dan mengakibatkan aglutinasi.
1. Anemia Hemolitik Autoimun Tipe Hangat
• Anemia ringan
• Sferositosis
Laboratorium • Polikromatosia
• Coomb’s test positif
2. Anemia Hemolitik Autoimun Tipe Dingin
• Jarang dijumpai
• Hemolisis terjadi secara masih setelah terpapar
Patofisiologi suhu dingin secara berulang.
• Dahulu berhubungan dengan penyakit siphilis
• Hemoglobinuria
• Sferositosis
Laboratorium •
•
Eritrofagositos
Coomb’s test positif
• Antibodi Donath-Landsteiner terdisosiasi dari RBC
3. Paroxysmal Cold Hemoglobinuria
• anemia
• Retikulosis, MCV tinggi, Coomb’s test positif
• Leukopenia, trombositopenia, hemoglobinemia, dan
Laboratorium hemoglobinuria pada mekanisme ternary
1. Hemolisis 2. Hemolisis
Intravaskular Ekstravaskuler
Etiologi
• Mekanisme :
1. Secara langsung : malaria, babesiosis,
dan bartonellosis.
2. Pengeluaran toksin hemolisis :
Clostridium perfingens, pembentuk
antibodi, atau otoantibodi terhadap RBC.
3. Deposit antigen mikroba atau rekasi
kompleks imun pada RBC.
Malaria
Derajat anemia tidak sesuai dengan jumlah sel yang
terinfeksi, tetapi penyebabnya belum jelas.