Anda di halaman 1dari 7

C.

Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila


sebagai Sistem Filsafat
1. Sumber Historis Pendidikan Pancasila
Pembahasan sila-sila pancasila sebagai sistem filsafat
• Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Tuhan yelah menyejarah dalam ruang publik Nusantara.
• Sila Kemanusian Yang Adil dan Beradap
Sila ini memiliki akar kuat dalam historisitas kebangsaan indonesia.
• Sila Persatuan Indonesia
Kebangsaan Indonesia merefleksikan suatu kesatuan dalam keragaman
serta kebaruan dan kesilaman.
• Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/Perwakilan.
Nilai-nilai demokrasi dalam taraf tertentu telah berkembang dalam
budaya Nusantara, dan dipratikkan setidaknyadala unit politik kecil.
• Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakya Indonesia
Sejarah mencatat bahwa bangsa Indonesia dahulunya adalah bangs yang
hidup dalam keadilan dan kemakmuran, keadaan ini kemudian dirampas
oleh kolonialisme.
2. Sumber Sosiologis Pendidikan Pancasila
Sumber ini dapat diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok:
• Kelompok pertama, masyarakat awam yang memahami
pancasila sebagai sistem filsafat yang sudah dikenal
masyarakat Indonesia dalam bentuk pandangan hidup.
• Kelompok kedua, masyarakat ilmiah-akademis yang
memahami pancasila sebagai sistem filsafat dengan teori-
teori yang bersifat akademis.

Pancasila sebagai sistem filsafat, menurut Notonagoro


merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan.
Artinya, sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan utuh
yang saling terkait dan saling berhubungan secara koheren.
3. Sumber Politis Pendidikan Pancasila
Sumber ini dapat diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok:
• Kelompok pertama, wacana politik tentang pancasila
sebagai sistem filsafat pada sidang BPUPKI, sidang PPKI,
dan kuliah umum Soekarnonanatar tahun1958 dan 1959,
tentang pembahasan sila-sila pancasila secara filosofis.
Wacana politik tentang pancasila sebagai sistem filsafat
mengemukan ketika Soekarno melontarkan konsep
Philosofische Grondslag, dasar filsafa negara. Artinya
kedudukan pancasila diletakkan sebagai dasar kerohanian
bagi penyelenggaran kehidupan bernegara di Indonesia.
• Kelompok kedua, diwakili Habibie dalam pidato 1 Juni
2011 yang menyuarakan kembali pentingnya pancasila bagi
kehidupan bangsa Indonesia setelah dilupakandalam
rentang waktu yang cukup panjang sekitar satu dasawarsa
pada eforia politik di awal reformasi.
D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila
sebagai Sistem Filsafat
1. Dinamika Pancasila sebagai sistem filsafat
• Pada era pemerintshsn Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat
dikenal dengan istilah “Philosofische Grondslag”.
• Pada era Soeharto, kedudukan pancasila sebagai sistem filsafat
berkembang ke arah yang lebih praktis (dalam hal ini istilah yang
tepat adalah (weltanschauung).
• Pancasila sebagai sistem filsafat bergema dalam wacana akademik,
termasuk kritik dan renungan yang dilontarkan oleh Habibie dalam
pidato 1 Juni 2011. Habibie menyatakan bahwa “Pancasila seolah-
olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak relevan
untuk disertakan dalam dialekika reformasi. Pancasila seolah hilang
dari memori kolektif bansa Indonesia. Pancasila semakin jarang
diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan
ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila
seperti tersadar di sebuah lorong sunyi justru di tengah denyut
kehidupan bangsa Indonesia yang semakin hiruk-pikuk dengan
demokrasi dan kebebasan berpolitik”.
2. Tantangan Pancasila sebagi Sistem Filsafat
• Kapitalisme adalah Sistem dan faham ekonomi
(perekonomian) yang modalnya (penanaman modalnya,
kegiatan industrinya) bersumber pada modal pribadi atau
modal-modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan
dalam pasaran bebas.

• Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di


abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu
pemilik dan mengesampingkan buruh.Istilah komunisme
sering dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme
adalah ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh
dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin
sehingga dapat pula disebut “Marxisme-Leninisme”.
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

1. Esensi (hakikat) pancasila sebagai sistem filsafat


• Pertama: hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan
bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai prinsip utama dalam
kehidupan semua makhluk
• Kedua: hakikat sila kemanusiaan adalah manusia monopluralis
• ketiga: hakik sila persatuan terkait dengan semangat
kebangsaan
• keempat: hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip
musyawarah
• Kelima: hakikat sila keadilan terwujud dalam tiga aspek, yaitu
keadilan distribusi, legal dan komutstif.
2. Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat
• Pertama, meletakan pancasila sebagai sistem filsafat dapat
memulihkan harga diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang
merdeka salam politik, yuridis, dan juga merdeka dalam
mengemukakan ide-ide pemikirannya untuk kemajuan bangsa.
Baik secara materil maupun spritual.
• Kedua, pancasila sebagai sistem filsafat membangun alam
pemikiran yang berakar dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia
sendiri maupun dalam menghadapi berbagai ideologi dunia
• Ketiga, pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi dasar
pijakan untuk menghadapi tantangan globalisasi yang dapat
melunturkan semangat kebangsaan dan melemahkan sendi-sendi
perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat
Indonesia.
• Keempat, pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi way of
life sekaligus way of thinking bangsa Indonesia untuk menjga
keseimbangan dan konsentrasi antara tindakan dan pemikiran.

Anda mungkin juga menyukai