Anda di halaman 1dari 9

ASSALAMUALAIKUM wr.

wb
Kelompok 1
Farmakologi
Dosen pengampu : Moh. Ihsanudin, S.Si., M.Sc.,Apt

DISUSUN OLEH :
Ani Kurniasih (18081059) 7. Nur Afni (18081057)
Asih Rizkiana (17081057) 8. Nur Avi (18081051)
Bachtiar (18081056) 9. Riska Dwi (18081050)
Dea Elsa (18081058) 10. Shellma noor (18081053)
Fita Sukma (18081045) 11. Syafira F (18081052)
Hafizhatul (18081048) 12. Zselni K (18081049)
Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom merupakan salah satu
bagian yang menyusun sistem koordinasi
yang bertugas menerima rangsangan,
menghantarkan rangsangan ke seluruh
bagian tubuh, serta memberikan respons
terhadap rangsangan tersebut.
Obat obat otonom adalah : obat yang dapat
memengaruhi impuls yang menuju sistrm syaraf otonom
Menurut khasiatnya, obat otonom dapat digolongkan
sebagai berikut:
Zat-zat yang bekerja terhadap SP, yakni:
*)Parasimpatikomimetika (kolinergika) yang merangsang
organ-organ yang dilayani saraf parasimpatis, misalnya
pilokarpin dan fisostigmin.
*)Parasimpatikolitika (antikolinergika) justru melawan
efek-efek kilonergika, misalnya alkaloida, belladona dan
propantelin.
Obat Kolinergik

Kolenergika atau parasimpatomimetika


adalah sekelompok zat yang dapat
menimbulkan efek yang sama dengan
stimulasi Susunan Parasimpatis (SP), karena
melepaskan neurohormon asetilkolin (ACh)
diujung-ujung neuronnya.
Penggolongan obat Kolinergik
Kolinergika dapat dibagi menurut cara kerjanya, yaitu zat-zat
dengan kerja langsung dan zat-zat dengan kerja tak langsung.
a. Bekerja langsung : Obat ini bereaksi secara langsung dengan
reseptor asetilkolin. obat-obatan pada agonis kolinergik langsung ini
bereaksi pada 2 tempat yaitu sebagai Agonis Muskarinik contoh:
Metakolin, betanekol, dan Karbakol, dan Agonis Nikotinik contoh:
pilokarpin, muskarin, dan arekolin (alkaloid dari pinang). Zat-zat ini
bekerja langsung terhadap organ-organ ujung dengan kerja utama
yang mirip efek muskarin dari ACh. Semuanya adalah zat-zat
amonium kwartener yang bersifat hidrofil dan sukar memasuki SSP,
kecuali arekolin.
b. Bekerja tak langsung : zat-zat antikolinesterase seperti fisostigmin,
neostigmin, piridostigmin. Obat-obat ini merintangi penguraian ACh
secara reversibel, yakni hanya untuk sementara.
Obat obat antikolinergik
Antikolinergik (disebut juga obat penyekat
kolinergik atau obat Antagonis kolinergik)
mengikat koffloseptor tetapi tidak memicu
efek intraselular diperantarai oleh reseptor
seperti lazimnya yang paling bermanfaat
dari obat golongan ini adalah menyekat
sinaps muskarinik pada saraf parasimpatis
secara selektif.
Golongan obat anti kolinergik
1. Anti spasmodik, yaitu menurunkan tonus dan pergerakan sauran
cerna dan saluran urogenital.
2. Antisekresi, mengurangi sekresi air liur, keringat dan asam lambung.
3. Anti parkison, parkison adalah suatu ppenyakit yang disebabkan oleh
adanya ketidak seimbangan kadar dopain fan asetil kolin di otak.
4. Mifriatik atau dilatasi pupil mata sikloplegik atau paralisis struktur
siliari mata, yang menyebabkan paralisis akomodasi pengihatan dekat.
Efek samping antikolinergik antara lain adalah mulut kering, anhidrosis,
mata kabur.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai