Pembimbing
Disusun oleh :
Pendahuluan
masalah sosial dapat didefinisikan
sebagai tindakan yang tidak normal
Era remaja adalah masa transisi dan tidak dapat diterima sesuai Ide bunuh diri adalah gejala awal dari
Stanley (1904) menyatakan bahwa
sementara dari masa kanak-kanak ke dengan norma-norma umum aspek tindakan bunuh diri. Anak-anak dan
gejolak hormon selama usia puber
dewasa. Fase transisi ini dapat agama, sosial dan budaya masyarakat. remaja adalah yang paling rentan dan
akan menyebabkan badai dan stres
didefinisikan sebagai periode dari Penyebab utama masalah sosial di mudah dipengaruhi oleh kasus bunuh
pada remaja.
pubertas hingga dewasa awal. kalangan mahasiswa adalah pengaruh diri dan ide bunuh diri
Internet, status keluarga, teman
sebaya, dan tingkat pendidikan agama.
Tujuan khususnya adalah untuk mengetahui perbedaan ide bunuh diri dan depresi berdasarkan faktor-faktor
demografis seperti jenis kelamin (pria dan wanita) dan untuk mengetahui perbedaan ide bunuh diri dan depresi
menurut ras responden. Selain itu, untuk melihat hubungan antara ide bunuh diri dan depresi.
Enam puluh lima (65) responden dipilih secara acak dari perguruan tinggi universitas.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Adult Suicidal Ideation Questionnaire (ASIQ; 1988) untuk
mengkalibrasi tindakan bunuh diri secara mendalam dan ide-ide yang muncul sebelum melakukan bunuh diri dan
Skala Depresi Remaja Reynolds (RADS2; 1981) oleh William Reynolds untuk mendeteksi depresi di kalangan
mahasiswa..
Perbedaan ide bunuh diri dan
depresi menurut faktor
demografis
• Tabel 1. Perbedaan ide bunuh diri dan tingkat depresi antara jenis
kelamin
Jenis kelamin P Hasil
Tabel 1 menunjukkan hasil analisis pada berbagai tingkat ide bunuh diri dan depresi antara jenis kelamin di
kalangan mahasiswa. Temuan keseluruhan dari analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
dalam tingkat depresi berdasarkan jenis kelamin responden (t = 0,95; p> 0,05). Namun, ada perbedaan yang
signifikan berdasarkan ide bunuh diri di antara gender (t = 0,43; p <0,05). Selain itu, mahasiswa laki-laki (m = 13)
menunjukkan skor rata-rata yang lebih tinggi daripada perempuan (m = 7,3). Hasil penelitian menunjukkan skor
tingkat depresi sedang sampai rendah (normal) dan adanya ide bunuh diri di antara kedua jenis kelamin.
Perbedaan ide bunuh diri dan
depresi menurut faktor
demografis
• Tabel 2. Perbedaan ide bunuh diri dan tingkat depresi antara ras
Ras P Hasil
Tabel 2 menunjukkan hasil analisis pada berbagai tingkat ide bunuh diri dan depresi
antara Melayu, Cina, India, dan lainnya di kalangan mahasiswa. Temuan keseluruhan
analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat ide
bunuh diri (F = 0,72, p> 0,05) dan depresi (F = 0,81; p> 0,05) berdasarkan ras
responden.
Korelasi antara ide bunuh diri
dan depresi di kalangan
mahasiswa
• Tabel 3. Korelasi Pearson antara ide bunuh diri dan depresi
Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa hubungan antara ide bunuh diri dan depresi
adalah signifikan sedang-kuat dan positif (r = .68, p ˂ .05). Temuan ini menunjukkan
bahwa peningkatan depresi mengarah pada peningkatan ide bunuh diri di kalangan
mahasiswa.
Temuan menunjukkan bahwa ide bunuh diri
Temuan penelitian menunjukkan bahwa ide lebih tinggi pada pria dibandingkan dengan Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
bunuh diri dan depresi di kalangan wanita di kalangan mahasiswa. Sedangkan tidak ada perbedaan dalam ide bunuh diri
mahasiswa berada pada level rendah. untuk depresi, kedua jenis kelamin dan depresi pada mahasiswa dari semua ras
menunjukkan hasil yang sama.