Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. U


DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKKRIN: DM
DI RUANG PERAWATAN CENGKIR III RSUD INDRAMAYU
TAHUN 2018

DisusunOleh :
TAIM BILAL
NIM R.17.04.11.055
LATAR BELAKANG
• Data di RSUD Indramayu terutama di cengkir III
dalam 3 bulan terakhir (februari, maret, april)
menunjukan peningkatan signifikan yaitu
sebanyak 41 pasien DM dibandingkan dengan 3
bulan sebelumnya (November, januari, februari)
hanya sebanyak 21 pasien.
• Berdasarkan masalah tersebut, saya sebagai
mahasiswa profesi ners perlu memahami dan
mengetahui konsep teoritis dan keterampilan
profesional yang harus dimiliki dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga dapat
memberikan asuhan keperawatan pasien dengan
penyakit diabetes militus khususnya di RSUD
Indramayu tahun 2018.
BAB II

A. PENGERTIAN
• Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik
disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan
hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik
pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada
membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop
elektron (Mansjoer dkk, 2007
MANIFESTASI KLINIS

1. Diabetes Tipe I
• hiperglikemia berpuasa
• glukosuria, diuresis osmotik, poliuria, polidipsia, polifagia
• keletihan dan kelemahan
• ketoasidosis diabetik (mual, nyeri abdomen, muntah, hiperventilasi,
nafas bau buah, ada perubahan tingkat kesadaran, koma, kematian)
2. Diabetes Tipe II
• lambat (selama tahunan), intoleransi glukosa progresif
• gejala seringkali ringan mencakup keletihan, mudah tersinggung,
poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang sembuhnya lama, infeksi
vaginal, penglihatan kabur
• komplikasi jangka panjang (retinopati, neuropati, penyakit vaskular
perifer)
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan/


terputusnya kontuinitas jaringan
• Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya
luka
• Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan
diuresis osmotik.
• nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan dengan
ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral.
BAB III
PENGKAJIAN
• Identitas diri klien
• Nama Ny. U umur 55 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SD alamat Desa eretan, Masuk RS
tanggal 23 Mei 2018 dan dikaji tanggal 23 Mei 2018 status
perkawinan menikah suku jawa agama islam dan Diagnosa
Diebetes Militus. Penanagung jawab pasien yaitu Tn.S umur
65 tahun alamat Desa.eretan pendidikan terakhir SD,
Hubungan dengan pasien yaitu Suami pasien.
• II. Riwayat Kesehatan
• pasien mengeluh mual muntah sudah 4x dan pasien
juga mengatakan sering bak pada malam hari dan
kaki baal, pasien mempunyai DM yang tidak
terkontrol dan orang tuanya juga ada yang terkena
penyakit seperti ini juga.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Ketidak stabilan kadar glukosa darah


berhubungan dengan mual muntah
• Hipovolemia berhubungan dengan deuresis
osmotic.
• Resiko perfusi perifer tidak efektif adanya baal
pada kaki
RENCANA KEPERAWATAN

• Ketidak stabilan kadar glukosa darah


berhubungan dengan mual muntah
Monitor kadar gula darah
Ajarkan pasien cara mencegah , mengenali
dan mencegah hiperglikemi
Fasilitasi pasien diet dan latihan fisik
Kolaborasi dengan dokter pemberian insulin
Hipovolemia berhubungan dengan deuresis osmotic.

• Monitor intake dan output


• Batasi intake dan output pasien
• Beri informasi tentang pembatasan cairan
pasien
• Kolaborasi dengan keluarga untuk pembatasan
cairan
Resiko perfusi perifer tidak efektif adanya baal pada kaki

• Awasi vital sign


• Kaji pengisian kapiler , warna kulit, membrane
mukosa, dan dasar kuku
• Catat keluhan rasa dingin pertahankan suhu
lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi
• Kolaborasi dengan dokter memberikan sel darah
merah lengkap, produk darah sesuai indikasi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

• Ketidak stabilan kadar glukosa darah berhubungan


dengan mual muntah

1. Kaji TTV
TD : 130/90
N : 60x/menit
RR : 27x/menit
Suhu : 36,2
Spo2 : 98%
2. cek gds hasil 225 mg/dl
3. kolaborasi dengan dokterpemberian insulin.
Hipovolemia berhubungan dengan
deuresis osmotic.
• 1. Kaji TTV
• 2. menghitung pemasukan dan pengeluaran
cairan pasien.
• 3. mengintruksikan pasien minum di
minimalisirkan.
Resiko perfusi perifer tidak efektif adanya baal pada kaki

• kaji TTV
• Catat keluhan rasa dingin pertahankan suhu
lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi
• Kolaborasi dengan dokter memberikan sel
darah merah lengkap, produk darah sesuai
indikasi.

Anda mungkin juga menyukai