1

BATAS LINGKUNGAN HEWAN

Neural
Perubahan Lingk Gangg. Sensor
Keseimb tubuh
1. CUACA:
- panas
- dingin Sistem saraf pusat
- hujan
- terang
- gelap
2. BUNYI Neural/endokrin
3. RADIASI
4. AROMA
Pemulihan Respons
Perilaku Adaptasi
keseimb
Metabolik

2
Komunikasi Antar Sel

1. Sel mensekresi zat  aktivitas spesifik pada

sel yang mensekresinya tersebut  AUTOKRIN
2. Apabila zat yang disekresi mempengaruhi sel-sel
di sebelahnya/ di dekatnya  PARAKRIN,
misalnya: respons inflamatoris oleh prostaglandin
3. Apabila zat/molekul messenger dibawa oleh
sirkulasi darah ke orga target jauh ENDOKRIN
4. Apabila sel saraf melepas molekul messenger
langsung ke dalam darah dan dibawa ke organ
target jauh  NEUROENDOKRIN

3
4
Endokrinologi
1. Definisi
2. Arti kelenjar endokrin: macam2 kelenjar endokrin
3. Hormon: - Definisi
- bentuk kimia
4. Mekanisme kerja hormon
5. Pengaturan sekresi hormon
6. Determinasi Hormon

Kelenjar Endokrin:
Endo = dalam,  ke dalam
Krinein = sekresi  kelenjar endokrin  kelenjar dengan sekresi intern

Kelenjar:
-Eksokrin : sekresinya disalurkan via duktuli
-Endokrin : sekresinya disalurkan langsung ke dalam darah (kelenjar
buntu, tak mempunyai duktuli) 5
KELENJAR

- Eksokrin (duktus/duktuli: kel. keringat, kel. saluran

pencernaan, kel. mammae, kel. pankreas

- Endokrin (buntu, via darah): hipotalamus, hipofise, kel.

tiroid, kel paratiroid, kel pankreas (p Langerhans), kel
adrenal, kel tractus digentivus, kel gonad (ovarium, testes),
plasenta, dan lain-lain

 HORMON:

1. Zat kimia organik

2. Dibuat di sel/kumpulan sel (kelenjar) yang sehat dan
normal
3. Disekresi langsung ke dalam darah, dibawa ke sel/ organ
target
4. Jumlahnya sangat kecil (g, ng, pg)  efek besar
5. Integrasi dan koordinasi fungsi2 tubuh
6
Klasifikasi Kimiawi Hormon:
HO CH CH2 NH CH3
1. Hormon amine HO

Epinefrin/adrenalin

2. Hormon asam lemak  Prostaglandin

O

COOH

OH OH Prostaglandin, PGE2

3. Hormon steroid
OH

Testosteron
O 7
Klasifikasi Kimiawi Hormon:
1. Hormon peptida/polipeptida
S S
7 20
1 21
6 11
S
S
S S

1 30
7 19

Insulin (Bovine)

8
MEKANISME KERJA HORMON PROTEIN

Respons fisiologis:
1. Pembuatan hormon lainnya, misalnya estrogen
2. Peningkatan permeabilitas membran, misalnya
ADH (anti diuretik hormon)
3. Sekresi hormon

SUTHERLAND
H: First messenger
cAMP: Second messenger

9
10
Extracellular Chemical Messenger (First Messenger)

Receptor, cell membrane

Nucleotide regulatory protein

Adenylate cyclase
cAMP (second messenger)

Protein Kinase : Regulatory subunit

Catalytic subunit

Protein Phosphorylation

Multiple Physiologic Effects 11

12
 Adenylate cyclase
Myocine light chain kinase Phosphodiesterase

Phosphorylase kinase Phospholipase A2

Guanylate cyclase CALMODULIN Ca2+-ATP-ase

Ca2+-dependent protein kinase Microtubule disassembly

NAD kinase Membrane phosphorylation
Neusrotransmitter release
Others
(Postsynaptic nuclear functions)

13
 HYPOTHALAMUS
(-) (-)
RELEASING
(+)(-)
FACTOR
SHORT LOOP

LONG LOOP

ANTERIOR
(-) TROPIC HORMONE PITUITARY
(+)

(-)

END ORGAN END ORGAN

HORMONE

General feedback control of endocrine systems involving hypothalamus, anterior pituitary, and
end organ. 14
DETEKSI/DETERMINASI HORMON
1. Bio-assay
2. Chemical assay
3. Competitive Protein Binding
4. Radio-Immunoassay (RIA)
5. Radio-Receptor Assay (RRA)
6. Enzyme Immunoassay (EIA)
7. Enzyme Linked-Immunosorbent
Assay (ELISA)

15
HIPOTALAMUS
Hormon-hormon Hipotalamus
- CRH = Corticotropin-releasing hormone
- TRH = Thyrotropin-releasing hormone
- GRH = Growth hormone-releasing hormone
- GIH = Growth hormone-inhibiting hormone =
Somatostatin
- LHRH = Luteinizing hormone-releasing hormone =
Liberin
- FSHRH = Follicle stimulating hormone-releasing
hormone
- GnRH = Gonadotropin-releasing hormone
- PRH = Prolactin-releasing hormone
- PIH = Prolactin-inhibiting hormone
- MRH = Melanotropin Releasing Hormone
- MIH = Melanotropin Inhibiting Hormone 16
 Hormon-hormon Hipofisa

ADENO HIPOFISA  PARS ANTERIOR = PARS DISTALIS

1. ACTH = adrenocorticotropic hormone (corticotropin)
2. TSH = Thyroid Stimulating Hormone (thyrotropin)
3. STH = Somatotropic hormone = somatotropin = Growth Hormone (GH)
4. LH = Luteinizing hormone (wanita)
ICSH = Interstitial Cell Stimulating Hormone (pria)
5. FSH = Follicle Stimulating Hormone
6. LTH = Luteotropic Hormone = Luteotropin = Prolactin = Lactogenic
hormone = mammotrpic hormone = mammotropin
7. -LPH = -lipotropin

PARS INTERMEDIA
8. Intermedin = Melanocyt Stimulating Hormone (MSH) = Melanotropin

17
18
Hormon2 adenohipofisis  berperan penting dalam pengaturan
fungsi metabolik di seluruh tubuh

1. GH : merangsang pertumbuhan dengan mempengaruhi berbagai fungsi

metabolik di seluruh tubuh dan sintesa protein
2. ACTH: mengatur sekresi hormon2 adrenocorticoid  mempengaruhi
metabolisme glukosa, protein dan lemak
3. TSH: mengatur sekresi tiroksin oleh kelenjar tiroid; tiroksin mengatur laju
reaksi2 kimia di seluruh tubuh
4. Prolaktin: merangsang perkembangan kel susu dan produksi air susu
5. FSH: merangsang perkembangan folikel di ovarium  folikel I  II  III
(de Graaf); merangsang produksi estrogen
6. LH: merangsang ovulasi, pembentukan CL dan sekresi progesteron
7. ICSH: pada pria, merangsang sel2 insterstitial testis (sel Leydig) untuk
produksi testosteron

Hormon2 neurohipofisis
1. ADH/vasopressin: - mengatur laju ekskresi air  urin
- mengatur konsentrasi cairan tubuh
2. Oxytocin: - mengatur ekskresi air susu
- mengatur kontraksi uterus  pengeluaran fetus saat partus
19
20
Neuro Hipofisa
Pars Nervosa = Pars posterior
1. Oxytocin
2. Vasopressin = ADH

S S

Cys-Tyr-Phe-Gln-Asn-Cys-Pro-Arg-Gly-NH2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Arginine Vasopressin

S S

Cys-Tyr-Ile-Gln-Asn-Cys-Pro-Leu-Gly-NH2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Oxytocin 21
22
 PENGATURAN CAIRAN TUBUH
Increased osmolality of ECF
(Cairan ekstrasel kental)

Haus Sekresi vasopressin

meningkat

Banyak minum Retensi air

Pengenceran cairan ekstrasel

23
24
PARS INTERMEDIA

- Hormon pars intermedia : MSH (melanocyte Stimulating Hormone =

Melanotropin ( MSH dan  MSH)
- Sel2 pars intermedia dan corticotropin dari pars anterior mensintesa
Pro-opiomelanocortin (POMC) yang juga disintesa di hipotalamus dan
bagian lain otak
- POMC di pars anterior dihidrolisa menjadi:
ACTH,  -LPH,  -endorfin, dan -MSH
- Di pars intermedia POMC dihidrolisa menjadi:
 MSH,  MSH, CLIP (Corticotropin Like Intemediate Lobe
Peptide), -LPH dan  -endorfin

25
GROWTH HORMONE
- GH = Somatotropin = Somatotropic hormone
- Suatu hormon protein, BM ~ 21.800
- Sifat2: prolaktin, hormon palsenta (Human Chorionic Somatomammotropin
(HCS)  aktivitas perangsang pertumbuhan
- Di dalam darah orang dewasa  GH :3 ng/dL
- T1/2 GH: 20-30 menit
- Produksi GH: 0.2-1.0 mg/hari
- Efek: melebarkan epifiseal plate, rangsang chondrogenesis 
meletakkan > matriks pada tulang rawan epifisis

Efek GH pada metabolisme Protein dan Mineral

- Protein anabolik  meningkatkan balans N dan P
-  P plasma
-  N urea darah
-  AA darah
-  eritropoiesis
-  Ca2+ traktus GI
-  ekskresi Na+ dan K+
-  4-hidroksiprolin  karena sintesia kolagen terlarut  26
( 4-hidroksiprolin juga terjadi pada penyakit2 yang mendestruksi kolagen)
27
28
GROWTH HORMONE
- Faktor yang meningkatkan sekresi:
Hipoglisemia, puasa, exercise, stress
- Faktor yang menurunkan sekresi:
Hiperglisemia, kortisol, FFA, GH
- Somatomedin (A dan C = Insuline Like Growth Factor I = IGF I)
- Growth Factor lain:
Insuline Like Growth Factor I (IGF I)
Insuline Like Growth Factor II (IGF II)
Multiplication Stimulating Activity (MSA)
Nerve Growth Factor (NGF)
Epidermal Growth Factor (EGF)
Ovarian Growth Factor (OGF)
Fibroblast Growth Factor (FGF)
Thymosin
- Banyak growth factor mempunyai ‘insuline like properties’
- Termasuk - lipolisis
- Bila ada kortisol  GH  aktivitas anti insulin  + lipolisis
- Efek lain GH:
+ eritropoiesis
+ uptake AA oleh sel 29
30
Kontrol sekresi GH oleh hipotalamus

GRH Hipotalamus
GIH
Somatostatin
Hipofise
- GH GH
HATI

Somatomedin = Sulfation factor

Sel-sel somatis

Meningkatkan pertumbuhan
31
 Kelenjar Tiroid
 Kelenjar perisai = kelenjar gondok
 Sintesis Tiroksin (T3, T4)

32
BIOSINTESA DAN SEKRESI HORMON TIROID

Bahan dasar yodium

TAHAPAN SINTESIA:
1. Penangkapan yodium oleh kel tiroid (iodide
trapping), transport iodide  iodide pump 
rasio yodium di dalam kel tiroid terhadap yang
ada di plasma atau serum = T/S ratio
2. Oksidasi yodida  yodium
3. Yodinasi asam amino tyrosine
4. Kondensasi yiodotyrosin secara oksidasi

33
TRANSPORT HORMON TIROID

Dalam plasma:
T4 = 8 l/dL; T3 = 0.15 l/dL  keduanya terikat
pada protein (protein bound iodine = PBI)

Plasma protein yang mengikat hormon tiroid:

- Albumin  thyroxine binding albumin (TBA)
- Prealbumin  thyroxine binding prealbumin (TBPA)
- Globulin  thyroxine binding globulin (TBG) 
mempunyai mobilitas elektroforetik antara 1
dan 2 globulin

34
 EFEK HORMON TIROID
1. Kalorigenik
- me konsumsi O2  me BMR
- me pertumbuhan dan pendewasaan (maturation)
- mengatur metabolisme lipida
- me absorpsi karbohidrat dari usus
- me dissosiasi O2 dari hemoglobin  dengan jalan
me 2,3-diphosphoglycerate (DPG) butir-butir darah
merah
- efek kalorigenik hormon tiroid (T3 dan T4 )  me
konsumsi O2 di hampir semua jaringan yang
metabolik aktif, KECUALI: otak orang dewasa,
testes, uterus, kel. limfe, limpa (spleen), pars
anterior hypofisis  T4 menurunkan konsumsi O2
oleh pars anterior, karena T4 menurunkan sekresi
TSH 35
2. Efek pada sistem saraf
- aktivitas mental me  gelisah
- CSF (cerebro spinal fluid) protein me
- secara tidak langsung me responsibilitas saraf
terhadap catecholamine  me sistem aktivasi
reticularis (reticular activating system) 
kegelisahan
- me waktu reaksi refleks achilles

3. Efek pada metabolisme karbohidrat

- me absorpsi karbohidrat di usus

4. Efek pada metabolisme cholesterol

- me kadar cholesterol dalam sirkulasi
- me kadar cholesterol  akibat dari menya
pembentukan “low density lipid (LDL) receptors”36
5. Efek terhadap pertumbuhan dan perkembangan
- hormon tiroid: essential untuk pertumbuhan
normal dan pematangan skelet
- pada amphibia  me metamorfosis

- KALORIGENIK
- MORFOGENIK
- KINETIK  Migrasi Spawning

37
Mekanisme kerja hormon tiroid

Hormon tiroid masuk ke dalam sel dan T3 mengikat reseptor

pada nukleus (protein non hystone dalam chromatin) 
bekerja pada DNA  me sintesa RNA dan rRNA
RNA  pembentukan protein di ribosome  berupa enzyme
yang memodifikasi fungsi sel

Kontrol sekresi hromon tiroid  dengan mekanisme umpan

balik negatif (negative feedback mechanism)

38
39
Hyperthyroidisme
- Thyrotoxicosis:
- nervousness (kegelisahan)
- BB
- Hyperphagia
- Heat intolerance
- pulse pressure
- tremor
- kulit panas dan lembek
- BMR antara +10  +100

Contoh: Grave’s dosease (exophthalmic goiter)

- Pembesaran diffus kel. tiroid
- Hyperplasia
- Exophthalmia (exophthalmos)
40
41
Long Acting Thyroid Stimulator (LATS), termasuk TSI
Hypothyroidisme:
- Kretinisme (anak-anak)
- Myxedema (dewasa)

Defisiensi Yodium
- Iodine deficiency goiter (endemic goiter)

Zat anti tiroid (goitrogen)

- Perchlorate, periodate, thiocyanate
- Thiocarbamides  thiourea : propyl thiouracil,
methimazol, sulfonamide

Goitrogen alamiah:
- Brassicaseae  mengandung progoitrin dan zat
yang mengubah progoitrin menjadi
goitrin 42
43
 Hormon Paratiroid
Secara histologis terdiri dari:
- Sel-sel utama (chief cells 
menghasilkan parathyroid hormon
(PTH)/parathyrin
- Sel-sel oxyphil  sel-sel terang

PTH:
• Polipepetida
• BM 9500, 84 AA
• Disintesa mula-mula sebagai pre-pro-
PTH  115 AA
• Di endoplasmic reticulum, 25 AA
dipisahkan dari N-terminalnya  pro-
PTH  90 AA
• Di Golgi apparatus, 66 AA dipisahkan
dari N-terminalnya  PTH  84 AA

44
T1/2 PTH = 30 menit
PTH kemudian dipecah di sel Kupfer (hati) dan ginjal
menjadi:
- fragmen C-terminal (inaktif), BM 7000
- fragmen N-terminal (aktif), BM 3500 (1-34 AA)

AKTIVITAS PTH  hypercalcemic:

- me resorpsi tulang  mobilisasi Ca2+
- me ekskresi HPO4 = dalam urine karena me
reabsorpsi HPO4 = di tubulus proximal ginjal
- me reabsorpsi Ca2+ di tubulus distalis
- me pembentukan1,25-dihydroxycholecalciferol
1,25-(OH)2 D3 (calcitriol)
- meabsorpsi Ca2+ dari usus

45
Pengaturan kadar Ca2+ dalam darah dilaksanakan oleh:
- PTH
- 1,25-(OH)2 D3 (calcitriol)
- Calcitonin (CT)

Hormon-hormon lainnya yang juga mempengaruhi

metabolisme kalsium:
- glukokortikoid
- growth hormone
- estrogen
- prolaktin

Pengaturan sekresi PTH:

- Ca2+ plasma   sekresi PTH   Ca2+ mobilisasi
dari tulang
- sekresi PTH  juga oleh:  adrenergic discharge
dan cAMP
46
 - resorpsi tulang 
- ekskresi
HPO4 = 
PTH 
- reabsorpsi Ca2+
di tubulus distalis 
Ca2+ - absorpsi Ca2+ dari
darah  usus 

Ca2+
PTH  darah 

Aktivitas kel.
Paratiroid 

47
- Ca2+ plasma   sekresi PTH   Ca deposisi di tulang

PEMBENTUKAN VITAMIN D3 :

UV

Dehydrocholesterol (kulit) Pro Vit D3 Vit D3

Vit D3 (cholecalciferol)

Hati 25 hydroxylase

25 hydroxycalciferol

24 hydroxylase Ginjal 1 hydroxylase

24, 25 (OH)2 D3 (1) 1, 25 (OH)2 D3

(calcitriol)

Ginjal
48
1, 24, 25 (OH)3 D3
Defisiensi Vit D3:
- rachitis pada anak-anak
- osteomalacia  rachitis orang dewasa

TULANG
- Collagen
- Hydroxy Apatite
(Ca3 (PO4)2)3 , Ca (OH)2, Ca10 (PO4)6(OH)2

OSTEOBLAST
OSTEOCYT
OSTEOCLAST

CALCIUM
1. Diffusable (Ca Citrate)
2. Non diffusable  terikat protein (albumin dan
globulin) 49
HYPOPARATHYROIDISME:
- osteoclast tulang inaktif  tulang kuat dan utuh
- Ca2+ darah   hipereksitasi saraf  tetany
(tetanus) otot-otot larynx  nafas terhalang  matI
Tanda-tanda tetanus:
- Chvostek’s sign  kontraksi-kontraksi cepat
otot facial yang ipsilateral kalau N facialis
pada persendian rahang disentuh
- Trousseaus’s sign  spasme otot-otot
ekstremitas atas  fleksi pergelangan tangan
dan ibu jari, ekstensi jari-jari lainnya
Terapi:
- Suntik PTH
- Vit D3 + calcium  3x seminggu
50
HYPERPARATHYROIDISME (Ca2+ darah ) :
- depresi CNS (SSP) dan SST
- otot-otot lemas
- konstipasi
- sakit perut
- peptic ulcer
- nafsu makan 
- depressi relaksasi jantung pada diastole
- terbentuknya calculi, batu ginjal  Ca-phosphat,
Ca-oxalat

OSTEOPOROSIS  aktivitas osteoblast , maka derajat

deposisi tulang 
Penyebab osteoporosis:
- pemakaian tulang 
- malnutrisi  pembentukan protein matriks 
-  vit C yang perlu untuk sekresi zat-zat interselluler
- sekresi estrogen yang  pada postmenopause 51
 - umur tua  fungsi protein anabolik   matriks
tulang  deposisi
- cushing disease  catabolisme protein
- acromegaly   sex hormone, > corticosteroid dan
< insulin

OSTEITIS FIBROSA CYSTICA (GENERALISATA)  von

recklinghausen disease

CALCITONIN (32 AA)

- hipocalcemia
- menghambat resorpsi tulang
- me phosphodiesterase
- dihasilkan oleh sel-sel parafollikel kel thyroid (C-
cells), kel ultino-branchialis

52
PANKREAS
Pankreas  kelenjar majemuk
1. Kel. Endokrin  pulau-pulau Langerhans hormon-hormon
- insulin  sel  (B)
- glukagon  sel  (A)
- somatostatin  sel  (D)
- pancreatic polypeptide  sel F

2. Kel. Eksokrin  enzym-enzym pankreas

- pancreatic amylase
- pancreatic lipase
- pancreatic peptidase

Somatostatin  pengaturan sekresi sel-sel P. Langerhans

Insulin dan glukagon berfungsi dalam pengatur metabolisme
Intermedier untuk : karbohidrat, protein dan lemak 53
INSULIN  ANABOLIK  me penimbunan glukosa,
asam lemak dan asam amino

GLUKAGON  CATABOLIC  me mobilisasi glukosa,

asam lemak dan asam amino dari depo ke dalam aliran darah
(sirkulasi)

Ekses insulin  - hipoglisemia

- konvulsi
- koma

Defisiensi Insulin  diabetes mellitus  bila tidak diobati 

fatal
Ekses glukagon  diabetes tambah parah
Defisiensi glukagon  hipoglisemia
Ekses somatostatin  hiperglisemia
54
BIOSINTESA DAN SEKRESI INSULIN

Insulin : polypeptida  2 rantai lurus AA

Rantai A  21 AA
B  30 AA T1/2 insulin : 5 menit

S S
7 20 Rantai A
1 21
6 11
S
S
S S
Rantai B
1 30
7 19

55
C - Peptide  31 AA 10% aktivitas insulin

Kallikrein jaringan
Proinsulin insulin

7% aktivitas insulin plasma dikurangi oleh antiinsulin

antibody
93%: nonsuppressible insuline like activity (NSILA)
5% NSILA peptide growth factors dengan insuline like
activity, yaitu:
- IGF-I
- IGF-II
- Somatomedin A
- Somatomedin C
- Multiplication Stimulating Activity (MSA)
88% NSILA  nonsuppressible insuline like protein (NSILP)
56
 glycogenesis
glycogen
insulin
Otot  glucosa

glycogenolysis
Hati glycogen glucosa
GH
Glucagon
Adrenalin

gluconeogenesis
Protein glucosa
Hati
Lemak glukokorticoid

57
DIABETES MELLITUS
- Insulin defisiensi - Glucosuria
- Polyuria - Ketosis
- BB  meskipun polyphagia - Acidosis
- Hyperglycemia - Coma

GLUCOSE TOLERANCE TEST

BENEDICT TEST  Positif Bila Kuning  Jingga

58
 Waktu (jam) sebelum sc. Insulin

Macam insulin Aktivitas puncak Lamanya kerja

Crystalline zinc
Insulin (C2I) 2-3 5-7

NPH insulin (neutral,

protamin-hagedorn insuline) 10-20 24 – 28

Lente insulin 10-20 24 – 28

Protamine zinc insulin 16-24 36+

(PZ1)

59
60
 Glucose transporters family
Function Km(Mm)² Major Sites of
expression
Active transport Secondary active transport of 0,1-10 Small intestine, renal
SGLT1 glucose tubules
(Na+-glucose cotransporter)
Facilitated Basal glucose uptake 1-2 Placenta, brain, red cells,
GLUT 1 kidneys, colon, many
other organs
GLUT 2 B cell glucose sensor; 12-20 B cells of islets, liver,
transport out of intestinal and ephitelial cells of small
renal epithelial cells intestine, kidneys
GLUT 3 Basal glucose uptake <1 Brain, placenta, kidneys,
many other organs
GLUT 4 Insulin-stimulated glucose 5 Skeletal and cardiac
uptake muscle, adipose tissue,
other tissues
GLUT 5 Dietary absorption 1-2 Jejunum
61
ORAL HYPOGLYCEMIC AGENTS
- Tolbutamide
- Chlorpropamide (sulfobylurea derivat)
Hanya efektif bila pankreas masih fungsional
Kerja:
- Mengurangi phospodiesterase dalam sel Beta pankreas
- Me jumlah insulin reseptor
- Me sekresi glukagon

- Phenformin
Me utilisasi gula
- Biguanide lainnya

- Diazoxide  mengurangi sekresi insulin

62
KELENJAR ADRENAL (SUPRARENALIS)
Medulla kel. adrenal mensekresi:
- Epinefrin
- Norepinefrin
- Dopamin
Kumpulan kecil sel-sel yang menyerupai medulla adrenal terdapat di
sepanjang ganglia simpatis thorax dan abdomen
Pada manusia terbanyak dihasilkan: epinefrin, kecuali di medulla
adrenal, norepinefrin juga disekresi oleh ujung saraf noradrenergik

Norepinefrin dibentuk dengan cara:

- Hydroxylasi
Tyrosine
- Decarboxylasi
Epinefrin terbentuk oleh metylasi norepinefrin
PMNT
Norepinefrin epinefrin

PMNT = phenylethanolamine-N-methyl transferase (hanya ada di otak

dan medulla adrenal) 63
 EFEK EPINEFRIN DAN NOREPINEFRIN
OH
OH

HO HO

CHOH
COOH

CH2 CH2

NH2 NHCH3

NOREPINEFRIN PARAMETER EPINEFRIN

Me oleh refleks bradycardia Cardiac output Meningkat

Meningkat Resistensi perifer Menurun

++++ Rata-rata kenaikan +

tekanan arteri
++++ Pelepasan FFA +++
++++ ++++
Stimulasi SSP
+++  Pembentukan panas ++++
64
+  Gula darah ++++
MEKANISME KERJA

Melalui  (1 &  2) dan  (1 & 2) reseptor

1 reseptor  mediasi kekuatan dan frekuensi kontraksi otot
jantung

Cathecolamine:
- Me myocardial excitability
- Menyebabkan extrasystole
- Menyebabkan kadang-kadang cardiac arrythmia

Norepinefrin  vasokontriksi kebanyakan organ via 1 reseptor

Epinefrin  dilatasi pembuluh darah hati dan otot skelet via 2
reseptor
Norepinefrin diinfus pelan-pelan  tekanan sistolik dan diastolik me

65
PENGATURAN SEKRESI

1. Sekresi medulla adrenal  pada permulaan exercise 

cholinergic sympathetic vasodilator system  vasodilator
pembuluh darah otot skelet

2. Keadaan emergency (darurat)  CANNON menyebutnya

PRREPARATION FOR FIGHT OR FLIGHT (= emergency
function of the sympathoadrenal system)
- Merelaksasi akomodasi dan dilatasi pupil
- Me frekuensi jantung
- Me tekanan darah  menyediakan perfusi lebih baik
kepada organ-organ vital dan otot
- Konstriksi pembuluh darah kulit  pucat 
memperkecil perdarahan luka
- Me kewaspadaan (alertness)
- Me glukosa dan FFA  suplai energi 66
HORMON-HORMON ADRENAL CORTEX

- Derivat kolesterol
- Mempunyai struktur cyclopentano perhydrophenanthrene
- Steroid cortex adrenal :
. C21-steroid (2C-ikatan sisi)
. Mineralokortikoid
. Glukokortikoid

. C19-steroid (ada keto/hydroxyl di C17)

. Kebanyakan punya keto di C17  17-keto-steroid
. Aktivitas androgenik

67
68
EFEK ALDOSTERONE
ALDOSTERONE

Reabsorpsi Na+  Ekskresi K+ 

(Ginjal) (Ginjal)

Hypernatremia Sekresi H+
Hypokalemia
Reabsorpsi anion

Alkalosis K+ intrasel
Paralysis otot
Polydipsia

 Volume cairan ekstra sel  Volume darah

Tendensi cardiac output  Resistensi pembuluh darah sistemik

Hipertensi 69
KONTROL SEKRESI ALDOSTERONE
GINJAL

Diencephalon Renin
(Pineal Gland)
Angiotensin

Presso-reseptor
Adrenoglomerulotropin

Cortex adrenal

Aldosteron

 Na+ ekstrasel
 K+ ekstrasel
 Volume darah
 Tekanan arteri
 Cardiac output
70
EFEK/ FUNGSI CORTISOL
Metabolisme Karbohidrat:
- Me glukoneogenesis
- Me glikogen hati
- Me utilisasi glukosa oleh sel
- Me glukosa darah  adrenal diabetes mellitus
Metabolisme Protein:
- Me protein sel
- Me asam amino darah
Metabolisme lemak:
- Mobilisasi lemak
- Me penimbunan lemak  glukosa + AA  FA
- Ketogenik dan antiketogenik
Anti-inflamatoris
Anti-allergis
Resistensi terhadap stress
SEX STEROID
1. Androgen Dari 17-ketosteroid
2. Progesterone
3. Estrogens sedikit 71
KONTROL SEKRESI CORTISOL
CRH

Blood vessel
Macam-macam stres
1. Trauma
2. Heat
3. Cold ACTH (Korteks Adrenal)
4. Norepinefrin
5. Surgery
6. Fright
7. Restraint Glukokortikoid (Cortisol)
8. Pain
9. Debilitating disease
10. Many other non specific
stimuli  Glukoneogenesis
 Mobilisasi protein
Relieves  Mobilisasi lemak
72
ABNORMALITAS KELENJAR ADRENAL
1. Hypoadrenalisme  ADDISON’S DISEASE
- Defisiensi mineralokorticoid
- Defisiensi glukokortikoid
- Pigmentasi melanin
-  17-ketosteroid urine
- Gangguan elektrolit  mati dalam beberapa hari

2. Hyperadrenalisme  CUSHING’S SYNDROME

- Efek terhadap elektrolit: . K+, Na+
. Cairan tubuh
. Sistem kardiovaskuler
- Efek terhadap metabolisme protein
- Efek terhadap metabolisme karbohidrat
- Efek terhadap sex hormon adrenal
Ekses mineralokortikoid  CONN’S SYNDROME  K+, Na+ 
bisa tanpa oedem tapi lemes, hipertnsi, tetanus, polyuria dan
hipokalemik alkalosis

Adrenogenital syndrome  maskulinasi karena ekses sekresi

androgen 73
PROSTAGLANDINS
1933 - Maurice Goldblatt (England)  lipid in human seminal plasma
- von Euler (Sweden)  sheep vesicula glands  prostaglandins

1956 – Sune Sergstrom  16 circulating

Structures of PGs
Basic structure of prostanoid acid  4 classes: E, F, A, B
Common: PGE1, PGE2, PGF2 

PG2  smooth muscle contraction  uterus, intestine, blood vessels

Mostly: vasodilator; vasoconstrictor pada placenta

- Modulate CNS
- Stimulate synthesis of specific enzyme, testosteron, corticosteroids
- PGF2   uterin luteolytic degradation of CL at the end of ovarian cycle

74
IUD   sekresi PG sintesis  hambat pregnancy
PG   progesterone sintesis by CL
menginduksi laktasi, ovulasi dan proses kelahiran
mediator role of inflammatory respons
Aspirin  anti inflammatory action  hambat sintesis PG
block early inflammatory events
Antipiretic action (fever decreasing) of aspirin  hambat
sintesis PG
Tissue specific  mediator of mechanism of action of peptide
hormones that stimulate cAMP production in target cells, e.g:
LH, PTH, TSH
Mediate estrogens on release of LH
PGE1 mimics tissue where cAMP formation and lipolysis are
stimulated by epinephrine and glucagon  PGE1 hambat cAMP
and blocks lipolysis
75
 OVARIUM
Ada ± 400.000 ova yang terdapat di kedua ovarium pada
saat lahir dan pubertas
Adenohipofisis anak wanita hampir tidak mensekresi
gonadotropin sampai pubertas (10-14 tahun)
Pada saat puber (akil baliq)  terjadi sekresi 3 hormon
gonadotropin:
- Mula-mula disekresi Folllicle Stimulating Hormone
(FSH)
- Kemudian Luteinizing Hormone (LH)
- Akhirnya Luteothropic Hormone (LTH)
. Luteotropin
. Prolactin
. Lactogenic hormone
. Mammotropic hormone
. Mammotropin
76
77
78
FSH :
- Me proliferasi sel-sel folikel
- Me aktivasi sekretoris sel-sel folikel  terbentuknya cavitas 
follikel tumbuh jadi besar

LH :
- Sel-sel follikel sekresi   satu follikel tumbuh jadi sedemikian
besar  pecah (ovulasi) melempar ovum ke ruang abdomen dan
ditangkap oleh fimbriae
- Menyebabkan sel-sel follikel jadi besar  kuning  corpus luteum

LTH: - Meningkatkan pertumbuhan CL

- Meningkatkan sekresi CL  estrogen dan progesteron

CL ada selama 2 minggu  degenrasi, kemudian adenohypofisis sekresi

FSH lagi  meningkatkan perkembangan follikel untuk siklus yang
baru

79
HORMON-HORMON OVARIUM:
ESTROGEN, disekresi oleh:
- Sel-sel theka interna follikel ovarium
- Corpus luteum
- Placenta
- Sedikit oleh kel adrenal dan testis

Estrogen yang berasal dari sel granulosa tidak masuk ke

dalam sirkulasi tapi tetap di dalam cairan follikel
Estrogen di sirkulasi: 3% bebas, 60% terikat albumin, 37%
terikat gonadal steroid binding globulin (GBG)

Estradiol secretion rate:

- Early follicular phase 0.07 mg/d
- Sebelum ovulasi 0.6 mg/d
- Mid luteal phase 0.25 mg/d
- Setelah menopause menurun
- Pada pria 0.05 mg/d 80
EFEK ESTROGEN
1. Pada genitalia wanita:
- Merangsang pertumbuhan folikel
- Me motilitas tuba
- Perubahan siklis pada endometrium, cervix dan vagina
- Me aliran darah uterus
- Me jumlah otot uterus dan kandungan protein
kontraktil
- Uterus yang dipengaruhi (didominasi) estrogen  lebih
sensitif terhadap oxytocin
- Estrogen secara kronis  hypertrophy uterus (endometrium)
- Bila pemberian estrogen dihentikan  pengelupasan  
“withdrawl bleeding”

2. Pada kel endokrin lain:

-  sekresi FSH
-  sekresi LH
81
- > ukuran kel hipofisa
 - Selama masa subur, wanita diberi estrogen 4-6 
post coital atau ‘morning after’ contraception
- Me sekresi angiotensin dan TBG

3. Terhadap kelakuan (behavior)

- Me libido

4. Terhadap kel mammae

- Me perumbuhan ductuli mammae
- Membesarkan mammae remaja
- Me pigmentasi areola mammae

5. Sifat-sifat seks sekunder

- Pundak sempit, pinggul lebar
- Paha  konvergen
- Lengan  divergen
- Lemak pada mammae dan pinggul
82
- Larynx wanita tetap seperti pre-puber  suara tinggi
- < rambut tumbuh, > rambut kepala
- Pubic hair  horisontal
- Rambut pada pubis dan axilla  efek androgen > estrogen
- Me retensi air dan garam  sebelum menstruasi   BB
- Estrogen  sebaceous sekresi lebih encer  berlawanan
dengan testosteron  kurang jerawat

83
PROGESTERONE
- Disekresi oleh CL dan palsenta, 17 (OH) progesterone
disekresi bersama estradiol di follikel; 20 dan 20 (OH)
progesterone  di CL
- Progesterone wanita 0.9 ng/mL (follicular phase
- Progesterone pria 0.3 ng/mL
- Luteal phase  sekresi progesterone 10x (18 ng/mL)
- Perubahan siklis endometrium, cervix dan vagina
- Anti estrogenic effect pada sel myometrium  me
kepekaan terhadap oxytocin
- Me estrogen reseptor pada endometrium
- Me perkembangan alveoli mammae
- Me sekresi LH
- Cegah ovulasi
- Thermogenic  mesuhu basal tubuh pada saat ovulasi
- > Progesterone  natriuresis  aldosteron pada ginjal
84
RELAXIN
- Polypeptide hormon
- Relaksasi symphysis pubis dan persendian-persendian pelvis
- Memperlunak dan dilatasi cervix pada waktu hamil
- Diproduksi di uterus, plasenta dan CL hamil

85
BIOSYNTHESA & METABOLISM ESTROGEN

86
BIOSYNTHESA & METABOLISM ESTROGEN

87
PILL  sintetik estradiol dan progesterone

- Ethynyl estradiol Sintetik progestin

- Mestranol 19 Norsteroid

- Norethindrone
- Norethyndrel
- Ethynodiol
- Norbestrel

Depo – Provera

MPA = Medroxy Progesterone Acetate

88
89
90
HORMON-HORMON PLASENTA
1. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
2. Estrogen
3. Progesteron
4. Human Chorionic Somatomammotropin (HCS)
Semuanya essensial untuk kelanjutan kehamilan

Pada semua manusia (mamalia), pada saat fertilisasi, CL tidak regresi  malah
membesar karena rangsangan hormon-hormon plasenta HCG dan HCS
CL hamil yang membesar mensekresi:
- Estrogen
- Progesteron
- Relaxin
Pada species lain, pembuangan ovarium pada waktu hamil  abortus

Pada manusia hamil:

- Plasenta memproduksi cukup estrogen dan progesteron dari induk dan
fetus untuk dapat (mampu) mengambil alih fungsi CL setelah minggu ke-
6 kehamilan  ovariectomi < 6 minggu: abortus, kalau > 6 minggu:
tidak mempengaruhi kehamilan
- Fungsi CL menurun setelah minggu ke-8 kehamilan tetapi tetap ada
91
sepanjang kehamilan
92
ABNORMALITAS FUNGSI OVARIUM
Hypogonadisme
- Sekresi hormon ovarium me
- Sifat-sifat seks sekunder tidak muncul
- Organ-organ seks tetap infantil
- Pertumbuhan tulang panjang me wanita tinggi
- Bila ovariektomi pada wanita dewasa  alat seks
regresi  uterus infantil, vagina mengecil, kel
mammae atrofi dan rambut pubis jadi jarang
Abnormalitas menstruasi
Wanita infertil mempunyai siklus anovulatoris; Tidak ovulasi
tapi menstruasi cukup teratur  1-2 tahun setelah
menarche dan sebelum menopause  amenorrhea 
menstruasi absen

Amenorrhea primer  apabila belum pernah haid

Amenorrhea sekunder  terhentinya siklus pada wanita yang biasanya haid
teratur (kehimaln, menopause)
Sebab-sebab amenorrhea:
- Rangsangan emosional
- Perubahan lingkungan
93
- Penyakit hypothalamus, hypofisis, kelainan ovarium, peny sistemik
Oligomenorrhea  sedikit perdarahan pada haid biasa
Menorrhagia  banyak perdarahan pada haid biasa
Metrorrhagia  perdarahan dari uterus di antara haid
Dysmenorrhea  menstruasi sakit (menstrual cramp):
- Ischemi
- Kramp haid yang hebat pada wanita muda
 hilang setelah hamil pertama
- Akumulasi prostaglandin di uterus
Polycystic Ovary Syndrome (Stein-Leventhal Syndrome)
- Penyebab infertilitas dan amenorrhea
- Menebalnya kapsul ovarium
- Pembentukan cyste follikel yang banyak pada kedua ovarium
- Gejala-gejala hirsutisme dan masculinasi  ekskresi 17-
ketosteroid
Tumor ovarium
- Tumor ovarium yang mensekresi androgen  masculinasi
- Tumor ovarium yang mensekresi estrogen pada waktu anak-
anak  perkembangan seksual yang precoc
94
TESTIS

95
96
SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI/JANTAN

1. Tubuli seminiferus  berkelok-kelok  ada 600  masing-

masing ¾ m panjangnya
Spermatozoa dibuat dari sel-sel kecambah yang primitif
(spermatogonia)  spermatogenesis
2. Epididymis  6 m panjangnya
3. Vas deferens  ampula
4. Ductus ejaculatoris
5. Urethra
Di antara tubuli  sel-sel Leydig  testosterone
Spermatogenesis: 75 hari
Spermatogonia (sel-sel germinal yang primitif) 
spermatocyt primer  spermatocyt sekunder (meiosis)  4
spermatid (haploid: 23 chromosome)  spermatozoa
(sperma); Spermatid  8 spermatozoa (di dalam lipatan
cytoplasma sel-sel Sertoli 97
Spermatozoa matang  dilepas sel-sel Sertoli ke dalam lumen
tubulus seminiferus; Sel-sel Sertoli juga mensekresi estrogen
dan mengandung glycogen

Spermatid dapat diserang “GOSSIPOL” senyawa fenolic dari

biji kapuk  menurunkan lactate dehydrogenase di dalam
sperma  dapat sebagai kontraseptif

Efek suhu pada spermatogensis

- Suhu lebih  dari suhu dalam tubuh
- Testis tetap dingin karena suhu sekeliling dan
pertukaran suhu secara ‘counter current’

Suhu panas karena:

- Suspensorium  degenerasi dinding tubuli  sterilitas
- Hot baths (43 – 450C) selama 30 menit/hari
98
SEMEN  cairan yang diejakulasi pada waktu orgasme,
terdiri dari:
- Spermatozoa
- Cairan dari vessica seminalis, prostat, kel Cowper dan
kel urethra
- Volume ejakulat: 2.5 – 3.5 mL
- Volume semen dan jumlah sperma  setelah ejakulasi
berulang
- Normal: 100 juta/mL sperma
- Pada 50% pria, jumlah 20-40 juta/mL sperma
- Semua pria, jumlah < 20 juta/mL sperma  Steril
- Prostaglandin (dari vessica seminalis)
Kecepatan gerak sperma: 3 mm/ menit
Spermatozoa tiba di tuba 30-60 menit setelah kopulasi
EJAKULASI :
- Emmisi (ke dalam urethra)
- Ejakulasi pada orgasme (keluar urethra)
99
Jalannya rangsangan:
1. Reseptor - reseptor raba (touch) di glans penis  ke
medulla spinalis melalui nervus pudenda interna
2. Emmisi  respons simpatis yang diintegrasi di medulla
spinalis segmen lumbal atas  kontraksi urat daging
licin vas deferens
3. Semen disemprotkan keluar urethra oleh kontraksi
musculus bulbocavernosus; Pusat refleks untuk ini ada
di sacral bagian atas dan lumbal bawah segmen
medulla spinalis

EREKSI: dilatasi arteriol penis  isi darah  vena terjepit

Simpatis vasokontriksi ereksi hilang

100
101
TESTOSTERONE
- Laju sekresi: 4-9 mg/hari
- 97% terikat protein  40% GBG, 40% albumin, 17%
protein lain
- Plasma testosterone: 0.65 g/dL pada pria; 0.03 g/dL
pada wanita
- Testosteron (testis)
. Estrogen (sirkulasi)
. 17-ketosteroid (hati)  urine
- 17-ketosteroid urine:
. 2/3 kel adrenal
. 1/3 testis
. Menurunkan sekresi LH
. Protein analbolik dan me pertumbuhan

102
EFEK TESTOSTERONE
- Me genitalia eksterna (penis, pigmen scrotum)
- Me genitalia interna  vessica seminalis > dan
produksi fruktosa, prostat dan kel bulbourethralis > dan
sekresi 
- Suara  larynx >, tali suara tambah panjang dan tebal
 suara dalam
- Pertumbuhan rambut 
- Mental  > agresif, pendirian aktif, interest terhadap
wanita
- Pundak lebar dan otot besar
- Kulit, sebacious glandula sekresi  dan kental

103
104
REPRODUKSI

Meiosis (wanita) Meiosis (pria)

- Immature ova (44 XX) - Primary spermatocyte (44XY)

Mature ova Mature sperms

. 22 X first polar body . 22 X
. 22 X second polar body) . 22 Y

Fertilisasi

Zigot
(44 XX/ 44 XY)

105
 Ovum Zigot Sperm

Abnormal meiosis

44 XX 22 O 44 XO 22 X
Gonadal dysgenesis = Ovarian agenesis = Turner’s Syndrome

44 XX 22 XX 44 XXXX 22 X
Super female

44 XX 22 O 44 YO 22 Y
Lethal

44 XX 22 XX 44 XXY 22 Y
Seminiferous tubule dysgenesis = Klinefelter’s syndrome

106
KELAINAN
- 1. Cryptorchisme  testis tidak turun ke scrotum;
Gonadotropin meningkatkan
turunnya testis

- 2. Hypogomadisme pada pria  bila defisiensi sel

Leydig ketika kecil 
Eunuchoidisme

- 3. Tumor yang mensekresi androgen

Non disjunction  phenomena dimana pasangan khromosom

gagal berpisah
Non disjunction dari khromosom 21 mengakibatkan TRISOMY
21  abnormalitas khromosom yang berkitan dengan Down’s
syndrome (Mongolism)
107