Anda di halaman 1dari 47

PATOFISIOLOGI DAN FARMAKOLOGI SISTEM RESPIRASI

SISTEM
PERNAPASAN
MANUSIA
HARDI S.Farm.,Apt
PENDAHULUAN
• Bernafas secara harfiah adalah perpindahan
oksigen dari udara menuju ke sel sel tubuh
dan keluarnya CO2
• Respirasi: perombakan bahan makanan
menggunakan oksigen  energi dan gas sisa
pembakaran/karbondioksida
• sistem pernafasan terdiri dari organ yg
mengatur pertukaran gas yaitu paru-paru.
• Pada kondisi istirahat manusia sehat bernafas
12-15x/menit
ALAT PERNAPASAN – HIDUNG
• Terdapat saraf penciuman/saraf olfaktorius
• Terdiri dari dua lubang (kanan dan kiri), dibatasi
sekat hidung
• Rongga hidung:
– berhubungan dengan rongga mulut
– Fungsi: menghangatkan, melembapkan dan
menyaring udara
– Terdapat rambut halus dan selaput lendirmenyaring
udara yang masuk, mengeluarkan partikel-partikel
ALAT PERNAPASAN – FARING
• Faring:
– di bagian
belakang rongga
hidung
– lanjutan dari
saluran hidung
yang
meneruskan
udara ke laring
ALAT PERNAPASAN – LARING
(PANGKAL TENGGOROKAN)
• Laring:
– Terdiri dari lempengan tulang rawan
– Bagian dalam dindingnya digerakan oleh
ototmenutup glotis: lubang/celah
menghubungkan faring-trakea
– Terdapat selaput suara, bergetar jika ada dilalui
udara, berbicara
– Memiliki katup=epiglotis: selalu terbuka, menutup
jika ada makanan masuk ke kerongkongan
Glotis dan Epiglotis
ALAT PERNAPASAN – TRAKEA
(BATANG TENGGOROKAN)
• Tersusun dari cincin tulang rawan
• Terletak di depan kerongkongan
• Berbentuk pipa
• Bagian dalam licin dilapisi oleh selaput lendir
• Sel epitel silindris bersiliafungsi: menahan
debu/kotoran dalam udara agar tidak masuk
ke paru-paru
ALAT PERNAPASAN – BRONKUS
(CABANG BATANG TENGGOROKAN)
• Bagian yang menghubungkan trakea dengan
paru-paru
• Terdapat di paru-paru kanan dan kiri
• Terdiri dari lempengan tulang rawan
• Dinding tersusun dari otot polos
• Cabang bronkus=bronkiolus: tipis dan tidak
bertulang rawan
ALAT PERNAPASAN – BRONKUS
(CABANG BATANG TENGGOROKAN)
ALAT PERNAPASAN – PULMO
• Diselubingi oleh selaput elastis: pleura
• Letak: di dalam rongga dada, di atas
diafragma: sekat yang membatasi rongga
dada dan rongga perut
• Paru-paru kanan 3 gelambir, paru-paru kiri 2
gelambir
• Terdapat bronkus dan bronkiolusalveolus
Paru-paru - pleura

back
Paru-paru – diafragma

back
Paru-paru - gelambir

back
Paru-paru - alveouls
• Alveoli adalah percabangan Bronkhioli diameter sekitar 0,5 mm
dengan ujung buntu membentuk kantung disebut alveolus.
• Fungsi : membawa oksigen dan memindahkan karbondioksida ke /
dari system sirkulatori.
• Tersisipi banyak makrofag, memindahkan materi asing dari dalam
paru-paru yang belum tersaring di alat pernapasan sebelumnya
• Alveoli berbentuk kantong sangat tipis, karena membrannya hanya
terdiri dari satu lapisan sel
• Susunan alveoli yang berlobus (memperluas permukaan difusi)
Sekelilingnya terdapat kapiler-kapiler
• Jarak antara dinding kapiler dengan dinding alveoli hanya berkisar
0,1-1,2 mikron
• Konsentrasi oksigen yang berada di alveoli lebih tinggi daripada yang
berada di darah dalam pembuluh kapiler di sekitarnya
• Konsentrasi karbondioksida di kapiler lebih tinggi dibandingkan yang
ada di dalam alveoli sehingga karbondioksida akan berdifusi dari
kapiler menuju alveoli.
MEKANISME PERNAPASAN
• Terjadi saat sadar dan tidak sadar
• Inspirasi dan ekspirasi
• Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan
ekspirasi dan tempat terjadinya:
1. Pernapasan dada
2. Pernapasan perut
PERNAPASAN DADA
• Inspirasi: muskulus interkostalis
kontraksitulang rusuk terangkatrongga dada
membesar, paru-paru mengembangtekanan
udara rongga paru-paru ↓ di luar ↑udara dari
luar masuk ke paru-paru
• Ekspirasi: muskulus interkostalis
relaksasitulang rusuk turunrongga dada
menyempit, paru-paru mengeciltekanan udara
rongga paru-paru ↑ di luar↓udara keluar dari
paru-paru
PERNAPASAN PERUT
• Inspirasi: otot diafragma kontraksidiafragma
datarrongga dada dan paru-paru
mengembangtekanan udara rongga paru-paru
↓udara dari luar masuk ke paru-paru
• Ekspirasi: otot diafragma relaksasidiafragma
melengkungrongga dada dan paru-paru
mengeciltekanan udara rongga paru-paru
↑udara keluar dari paru-paru
PERNAPASAN PERUT
PERNAPASAN PERUT
Persarafan pada sistem pernafasan

• Pada dinding bronkus dan bronkiolus terdapat sistem saraf


otonom (simpatis dan parasimpatis)
• Saraf parasimpatis melepaskan Ach dengan reseptor
muskarinik yg menimbulkan bronkokontriksi, vasodilatasi
pulmonal, dan sekresi mukus
• Saraf simpatis melepaskan efinefrin/norefinefrin dengan
reseptor beta dan alfa yg terdapat pada epitel, otot, dan sel
mast menyebabkan bronkodilatasi, vasokontriksi pulmonar,
dan berkurangnya sekresi mukus.
• Saraf NANC (non kolinergik non adrenergik) pada bronkiolus
yang menimbulkan bronkodilatasi.
Bonkodiltasi oleh SIMPATIS

Rβ2
Bronkokontriksi oleh
parasimpatis

Rm
VOLUME & KAPASITAS PARU-PARU
• Setiap orang berbeda
• Tergantung pada ukuran paru-paru, kekuatan
bernapas, cara bernapas
• Volume paru-paru orang dewasa: 5-6 liter,
terdiri dari:
– Volume tidal (VT)
– Volume cadangan inspirasi (VCI)
– Volume cadangan ekspirasi (VCE)
– Volume residu (VR)
VOLUME & KAPASITAS PARU-PARU
• Volume tidal (VT): volume udara hasil
inspirasi/ekspirasi pada setiap kali bernapas
normal, ± 500cc/ml pada rata-rata orang
dewasa muda
• Volume cadangan inspirasi (VCI): volume
udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah
volume tidal, ± mencapai 3000cc/ml
VOLUME & KAPASITAS PARU-PARU
• Volume cadangan ekspirasi (VCE): volume
udara yang masih dapat diekspirasi kuat pada
akhir ekspirasi normal, ± mencapai 1100cc/ml
• Volume residu (VR): volume udara yang masih
tetap berada dalam paru-paru setelah
ekspirasi kuat, ± sebanyak 1200cc/ml
VOLUME & KAPASITAS PARU-PARU
• Kapasitas Inspirasi (KI)= VT+VCI
• Kapasitas residu fungsional (KRF)= VCE+VR
• Kapasitas vital (KV)= VCI+VT+VCE
• Kapasitas total paru-paru= KV+VR
• Spirometri: metode yang digunakan untuk
mencatat volume udara yang masuk dan
keluar dari paru-paru
VOLUME & KAPASITAS PARU-PARU
VOLUME & KAPASITAS PARU-PARU

spirometer
FREKUENSI PERNAPASAN
• Cepat lambat melakukan pernapasan
dipengaruhi oleh:
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Suhu tubuh
4. Posisi tubuh
MEKANISME PERTUKARAN O2 & CO2
• Kebutuhan normal oksigen per hari : 300 cc,
kecuali dalam keadaan tertentu
• Difusi sederhana: gerakan molekul-molekul
secara bebas melalui membran sel dari
konsentrasi/tekanan tinggi ke
konsentrasi/tekanan rendah
• Di alveolus dan di sel jaringan tubuh
MEKANISME PERTUKARAN O2 & CO2
• Pertukaran O dan CO di alveolus :
2 2

– HbCO2  Hb + CO2
– O2 + Hb  HbO2 (oksihemoglobin)
– H+ + HCO3-  H2CO3  H2O + CO2
• Pertukaran O dan CO di jaringan :
2 2

– HbO2  O2 + Hb
– Hb + CO2  HbCO2
– H2O + CO2  H2CO3  H+ + HCO3-
• Penggunaan O2 oleh jaringan
– C6H12O6 + 6O2  6CO2 + 6H2O + ATP
MEKANISME PERTUKARAN O2 & CO2

Reaksi reversibel antara oksigen dan hemoglobin.


MEKANISME PERTUKARAN O2 DAN
CO2
MEKANISME PERTUKARAN O2 DAN
CO2
MEKANISME PERTUKARAN O2 DAN
CO2
MEKANISME PERTUKARAN O2 DAN
CO2
Patofisiologi umum saluran pernafasan

• Adanya sumbatan pada saluran nafas misalnya pada


asma, bronkitisi dll
• Kegagalan difusi gas dialveolus misalnya pada
emfisema
• Keterbatasan kapasitas dan ekspansibilitas rongga
dada misalnya penyakit pleura, penumotoraks
• Kegagalan ventilasi (kurangnya reseptor pernafasan
untuk berespon terhadap stimulasi) misalnya trauma
kepala dll
Gejala gangguan pernafasan
• Sesak nafas (perasaan sulit bernafas) misalnya asma, PPOK,
gagal jantung, penyakit neuromuskular.
• Nafas bunyi (suara pernafasan akibat mengalirnya udara
melalui saluran yang sempit)
• Batuk dan sputum (gejala paling umum). Perhatikan jenis
batuk (kering atau berdahak) dan warna sputum serta bau,
jumlah, visikositas dan warnanya.
• Hiperinflasi
• Nyeri dada (nyeri dada ini merupakan tanda yg kurang spesifik
untuk gangguan sistem pernafasan)
• Jari tabu (ujung jari tangan dan kaki nampak menggelembung)
Uji fungsi paru-paru
• Untuk mengetahui fungsi paru-paru kaitanya dengan
adanya gangguan pernafasan dilakukan pengukuran
volume dinamik dengan spirometer
• Beberapa parameter yg menggambatkan fungsi paru-
paru
1. FVC (forced vital capacity) adalah ukuran
kapasitas vital sekuat dan secepat mungkin.
Normalnya 4-5 L
2. FEV (forced expiratory volume) merupakan volume
udara yg dapat diekspirasikan kuat-kuat dalam
waktu standar, normalnya 75% dari FVC
• Jika ada obstruksi saluran nafas, maka nilai
FVC rendah dan perbandingan antara FEV/FVC
akan <0,75
FEV/FVC: 60-75% = ringan
FEV/FVC: 40-59% = sedang
FEV/FVC:<40 = berat
Analisis gas darah
Pengukuran gas darah Simbol Nilai normal
Tekanan CO2 PaCO2 34-54 mmHg
>45 mmHg (hipoventilasi)
<35 mmHg (hiperventilasi)
Tekanan O2 PaO2 80-100 mmHg
60-80 mmHG=hipoksemia
Ringan
40-60 mmHg=hipoksemia
Sedang
<40 mmHg=hipoksemia
berat
Persentasi kejenuhan SaO2 95-97%
oksigen
Konsentrasi ion hidrogen pH 7,35-7,45
Bikarbonat HCO3 - 22-26 mEq/L

Anda mungkin juga menyukai