Anda di halaman 1dari 19

TAHUN

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
ANALISIS UU NO 36 TAHUN 2009
YANG BERHUBUNGAN DENGAN BIDAN
Pasal 78 mengenai Bab VII Bagian I
Keluarga Berencana tentang Kesehatan
(KB) Ibu, Bayi dan Anak

Pasal 75 s/d 77 Bab VII Bagian II


mengenai Aborsi tentang Kesehatan
Remaja
Pasal 71 s/d 74
mengenai Kesehatan Bab XX tentang
Reproduksi Ketentuan Pidana
LATAR BELAKANG
1. Adanya 5 dasar pertimbangan perlunya dibentuk undang-undang kesehatan

PERTAMA KEDUA
Kesehatan adalah hak asasi dan Prinsip kegiatan kesehatan yang
salah satu unsur kesejahteraan, nondiskriminatif, partisipatif dan
berkelanjutan.
KETIGA KEEMPAT
kesehatan adalah investasi. Pembangunan kesehatan adalah
tanggung jawab pemerintah dan
masyarakat
KELIMA
undang-undang kesehatan no 23
tahun 1992 sudah tidak sesuai
lagi dengan perkembangan,
tuntutan dan kebutuhan hukum
dalam masyarakat
“melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum,
2. Pada pembukaan UUD mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
1945 tercantum jelas cita-cita ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
bangsa Indonesia yang sekaligus perdamaian abadi serta keadilan sosial.”
merupakan tujuan nasional
bangsa Indonesia
AKIBAT YANG DITIMBULKAN
DARI KEBIJAKAN

Terjadinya perubahan paradigma upaya


pembangunan kesehatan yaitu
dari paradigma sakit yang begitu kental
pada Undang-Undang Kesehatan sebelumnya
(no 23 tahun 1992) bergeser menjadi
paradigma sehat.
DAMPAK POSITIF YANG DITIMBULKAN
OLEH UU NO.36 TAHUN 2009

Memuat ketentuan yang menyatakan bahwa bidang


kesehatan sepenuhnya diserahkan kepada daerah
masing-masing yang setiap daerah diberi
kewenangan untuk mengelola dan menyelenggarakan
seluruh aspek kesehatan
Pemerintah

Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,
Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan
Pemprov
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 yang
Pemkot mengatur tentang pembagian urusan
antara Pemerintah, pemerintah provinsi
dan pemerintah kabupaten/kota
DAMPAK NEGATIF YANG
DITIMBULKAN OLEH
UU NO.36 TAHUN 2009

Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009


tentang kesehatan, terutama pasal 114 dan 199,
hal ini akan mengancam keberlangsungan hidup
dari para petani tembakau. Dan bukan hanya
petani tembakau saja yang terkena imbasnya tetapi
Modern Portfolio juga pabrikan besar.
Designed
Pasal 114
“Setiap orang yang memproduksi
atau memasukkan rokok ke
wilayah Indonesia wajib
mencantumkan peringatan
kesehatan.”
Pasal 199
(1) Setiap orang yang dengan sengaja
memproduksi atau memasukkan rokok ke
dalam wilayah NKRI dengan tidak
mencantumkan peringatan kesehatan
berbentuk gambar sebagaimana dimaksud
dalam pasal 114 dipidana penjara paling
lama 5 tahun dan denda paling banyak
lima ratus juta rupiah.
ANALISIS UMUM MENGENAI UU NO. 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN

1. Memberikan Pemerintah pusat wajib untuk mengalokasikan


peluang bagi 5% APBN untuk pembiayaan kesehatan

peningkatan
Pemerintah daerah baik propinsi maupun
pembangunan kabupaten/kota wajib untuk menyediakan 10%
kesehatan APBD untuk pembiayaan kesehatan
2. Telah terjadi perubahan paradigma upaya
pembangunan kesehatan yaitu dari paradigma
sakit yang begitu kental pada Undang-Undang
Kesehatan sebelumnya (no 23 tahun 1992)
bergeser menjadi paradigma sehat.
3. Mengatur tentang
rokok dan pemberian
ASI Eksclusif yang me
rupakan hal yang pen
ting dalam kesehatan
masyarakat.

Portfolio Presentation
4. Tidak memuat konsep yang jelas
tentang “kesehatan masyarakat”
Sebagaimana inti dari paradigma sehat, yaitu
pendekatan promotif dan preventif yang tentunya
sasaran utamanya adalah masyarakat.
• Undang-undang • Tidak diperuntukkan
kesehatan terlihat hanya untuk masyarakat
di peruntukkan untuk sebagai pemilik
pemerintah pusat dan kesehatan, pemilik
daerah termasuk petugas partisipatif, pemilik
kesehatan sebagai investasi kesehatan,
payung hukum untuk pemilik hak asasi
menyelenggarakan kesehatan dan sebagai
pembangunan kesehatan subjek pembangunan
kesehatan
5. Melarang perawat memberi obat daftar G
seperti antibiotik dan obat bius kepada pasien.
Namun, apabila aturan itu diterapkan secara
kaku, 654 perawat sekaligus kepala pusat
kesehatan masyarakat pembantu di daerah
terpencil yang tidak terjangkau dokter di
Kalimantan Timur terancam hukuman pidana
ASPEK DARI UNDANG-UNDANG INI
YANG MENJADI PERDEBATAN

1. Penulis cenderung sepakat untuk tidak


melegalkan aborsi untuk kepentingan apapun,
karena setiap cikal bakal kehidupan adalah
karunia yang harus disyukuri dan dilindungi.
Selain itu, penulis mengkhawatirkan bahwa pasal
tersebut akan disalahgunakan oleh orang-orang
yang tidak bertanggung jawab.
2. Seharusnya Undang-undang
kesehatan memperjelas tentang konsep kesehatan
masyarakat, bukan konsep kesehatan semata.
Mencantumkan tentang kewajiban dan tanggung
jawab masyarakat sebagai pemilik kesehatan itu
sendiri dan sebagai objek dari kebijakan yang
akan diberlakukan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai