Anda di halaman 1dari 8

Analisa Data Dan Rencana

Keperawatan
Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperawatan
Data Objektif: Sumbatan pembuluh darah Ketidakefektifan bersihan
A : refleks batuk menurun, ↓ jalan napas
pasien terpasang OPA, Penurunan suplai O2 ke otak
ronkhi (+). ↓
B : pasien terpasang Iskemik jaringan otak
ventilator dengan mode P- ↓
SIMV. Peningkatan TIK
C : TD = 110/69 mmHg N= 82 ↓
x/menit Penurunan kesadaran
D : GCS 5, pasien apatis. ↓
Jumlah sekret banyak. Refleks batuk menurun

Sekret bertambah
Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperawatan
Data Objektif: Trombus/embolus Gangguan perfusi jaringan
GCS : E 3 M 2 V 0 ↓ serebral
Hasil CT-Scan terdapat infark Penyumbatan pembuluh
di bangsal ganglia bilateral darah serebral
dan atrofi fi cerebri ↓
cerebellaris Penurunan suplai O2

Iskemia jaringan serebri
Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperawatan
Data Objektif: Iskemia jaringan serebri Gangguan mobilitas fisik
•Pasien mengalami ↓
kelemahan Kematian jaringan
•Hasil pengkajian risiko jatuh ↓
≥ 51 Gangguan fungsi neurologis

Hambatan mobilisasi

Data Objektif: Hambatan mobilisasi Risiko ketidakseimbangan


Hasil pemeriksaan ↓ elektrolit
laboratorium Penurunan aktivitas
•Natirum 132 mmol/l (↓) ↓
•Kalium 3,50 mmol/l Penurunan energi
•Klorida 102 mmol/l ↓
Keseimbangan cairan dan
elektrolit terganggu
Rencana Tindakan Keperawatan
Masalah Keperawatan: Ketidakefektifan bersihan jalan
napas
Hasil Tindakan Keperawatan
Setelah dilakukan tindakan Aktivitas:
keperawatan selama 2-3 hari, jalan  observasi tanda-tanda vital
napas pasien kembali efektif ditandai  auskultasi suara napas dan bunyi jantung
dengan:  lakukan penghisapan lendir
• tanda vital normal anjurkan pasien latihan napas dalam dan batuk
• suara paru normal efektif
• tidak ada serak  atur posisi semifowler/fowler
• sekret berkurang  observasi adanya gelisah, ansietas, distres
• tidak terjadi aspirasi pernapasan
• nilai AGD normal  lakukan fisioterapi dada dan postural drainage
• alarm ventilator tidak berbunyi  catat warna dan konsistensi sekret
 kolaborasi pemberian oksigen
 kolaborasi pemeriksaan laboratorium
Rencana Tindakan Keperawatan
Masalah Keperawatan: Gangguan perfusi jaringan
serebral
Hasil Tindakan Keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Aktivitas:
selama 3x24 jam, perfusi jaringan serebral  monitor dan catat tanda-tanda vital
pasien adekuat ditandai dengan:  monitor balance cairan
• output urin normal  kaji adanya edema perifer
• tidak ada rasa haus, mual  kaji tingkat kesadaran, status mental, TIK
• mukosa lembab  bila ada TIK, tinggikan kepala
• Bunyi napas normal  pemeriksaan AGD bila ada indikasi
• tidak ada nyeri kepala
• tanda-tanda vital normal
• AGD normal
Rencana Tindakan Keperawatan
Masalah Keperawatan: Gangguan Mobilitas Fisik
Hasil Tindakan Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan Aktivitas:


selama 3x24 jam, aktivitas pasien meningkat  bantu kebutuhan ADL pasien
ditandai dengan:  anjurkan pasien untuk melakukan
• pasien dapat beraktivitas dengan bantuan aktivitas secara bertahap
minimal  ubah posisi setiap 2 jam
• tidak ada kontraktur  berikan perawatan kulit: massage
• tidak ada foot drop  observasi tanda kemerahan, gangguan
• peningkatan kekuatan otot sirkulasi, nyeri
Rencana Tindakan Keperawatan
Masalah Keperawatan: Risiko Ketidakseimbangan
Elektrolit
Hasil Tindakan Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan Aktivitas:


selama 3x24 jam, serum elektrolit pasien  monitor nilai serum elektrolit yang
normal ditandai dengan: abnormal
• peningkatan serum natrium  monitor manifestasi ketidakseimbangan
• nilai serum kalium normal elektrolit
• nilai serum klorida normal  pertahankan kepatenan akses IV
 berikan cairan sesuai resep
 pertahankan pencatatan asupan dan
haluaran yang akurat
 kolaborasi pemberian suplemen elektrolit
sesuai kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai