Anda di halaman 1dari 48

SLIDE 1: DOA BELAJAR

“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam


sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad
sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah,
tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah
aku kefahaman”
Critical Thinking

Oleh H.M. Joko Susilo, M.Pd


SLIDE 3

TUJUAN PEMBELAJARAN
Bagaimana bekerja sama menampilkan permainan cantik
Berapa banyak bentuk bangun yang dapat
dibuat dari korek api?
What is Critical thinking?
• Kata kritis berasal dari bahasa
Yunani:
– kritikos ‘pertimbangan’
– kriterion yang berarti ‘ukuran
baku’ atau ‘standar’

• Secara etimologi, berpikir kritis


berarti suatu kegiatan mental
yang dilakukan seseorang untuk
dapat memberi pertimbangan
dengan menggunakan ukuran
atau standar tertentu.
What Is Critical Thinking?
• Kemampuan untuk berpikir jernih dan
rasional, yang meliputi kemampuan untuk
berpikir reflektif dan independen
Definisi
• Critical thinking is the
intellectually disciplined
process of actively and
skillfully conceptualizing,
applying, analyzing,
synthesizing, and/or
evaluating information
gathered from, or generated
by, observation, experience,
reflection, reasoning, or
communication, as a guide
to belief and action (Scriven
& Paul, 1992).
Definisi
• Berpikir kritis adalah proses
intelektual yang dengan aktif
dan terampil
mengkonseptualisasi,
menerapkan, menganalisis,
mensintesis, dan
mengevaluasi informasi
yang dikumpulkan atau
dihasilkan dari pengamatan,
pengalaman, refleksi,
penalaran, atau komunikasi,
untuk memandu keyakinan
dan tindakan (Scriven &
Paul, 1992).
Definisi
• Berpikir kritis (critical
thinking) didefinisikan
sebagai aktivitas disiplin
mental untuk berfikir reflektif
dan masuk akal untuk
mengevaluasi argumen atau
proposisi untuk mengambil
keputusan apa yang harus
dipercaya atau dilakukan
(Huitt, Ennis dalam Çimer,
2013).
Definisi
• Kemampuan untuk
menganalisis fakta,
mencetuskan dan menata
gagasan, mempertahankan
pendapat, membuat
perbandingan, menarik
kesimpulan, mengevaluasi
argumen dan memecahkan
masalah (Chance,1986)
Definisi
• Berpikir kritis merupakan
proses yang penuh makna
untuk mengarahkan dirinya
sendiri dalam membuat
suatu keputusan. Proses
tersebut memberikan
berbagai alasan sebagai
pertimbangan dalam
menentukan bukti, konteks,
konseptualisasi, metode
dan kriteria yang sesuai
(American Philosophical
Association, 1990).
Definisi

Dari definisi di atas, berpikir kritis memuat


hal-hal berikut:
– Pertama, berpikir kritis merupakan proses berpikir yang
bertujuan, beralasan, dan berorientasi pada sasaran untuk
memecahkan masalah.
– Kedua, berpikir kritis merupakan proses penalaran reflektif
berdasarkan informasi yang telah diterima sebelumnya.
– Ketiga, hasil berpikir kritis terwujud dalam penarikan
kesimpulan dengan mempertimbangkan kemungkinan.
– Keempat, berpikir kritis berakhir pada keputusan apa yang
diyakini dan dikerjakan.
Why critical thinking?
• Berpikir kritis merupakan keterampilan universal
• Berpikir kritis meningkatkan keterampilan verbal dan analitik
• Berpikir kritis meningkatkan kreativitas
• Berpikir kritis penting untuk refleksi dan introspeksi diri
• Berpikir kritis dapat memainkan peran penting dalam kerja
sama, menemukan alasan yang benar, maupun melakukan
tugas konstruktif

Seorang pemikir kritis mampu menyimpulkan dari


apa yang diketahuinya, dan mengetahui cara
memanfaatkan informasi untuk memecahkan
masalah, dan mencari sumber-sumber informasi
yang relevan untuk dirinya
Why critical thinking?
A well cultivated critical thinker:
• raises vital questions and problems,
formulating them clearly and precisely;

• gathers and assesses relevant information,


using abstract ideas to interpret it
effectively comes to well-reasoned
conclusions and solutions, testing them
against relevant criteria and standards;
Why critical thinking?
• thinks open mindedly within alternative
systems of thought, recognizing and
assessing, as need be, their assumptions,
implications, and practical consequences;
and communicates effectively with others
in figuring out solutions to complex
problems.
Perbedaan antara Pemikir Kritis dan Bukan
Pemikir Kritis

• Pemikir kritis
 Cepat mengidentifikasi informasi yang relevan,
memisahkannya dari informasi yang irelevan
 Dapat memanfaatkan informasi untuk merumuskan solusi
masalah atau mengambil keputusan, dan jika perlu
mencari informasi tambahan yang relevan

• Bukan pemikir kritis


 Mengumpulkan fakta dan informasi, memandang semua
informasi sama pentingnya
 Tidak melihat, menangkap, maupun memikirkan masalah
inti
Karakteristik Berpikir Kritis

1. Rasional, Reasonable, Reflektif


• Berdasarkan alasan-alasan dan bukti-
bukti, bukan atas dasar keinginan
pribadi
• Pemikir kritis tidak “melompat pada
kesimpulan”; buruh waktu u/ koleksi
data, timbang fakta, dan pikirkan
permasalahan

Contoh:
Karakteristik Berpikir Kritis
2. Melibatkan Skepticism yang sehat dan
Konstruktif
• Tidak menerima atau menolak ide-
ide, kecuali karena mengerti hal
tersebut
• Menaati peraturan setelah berpikir
panjang dengan mencari
pemahaman,
merasionalisasikannya, mengikuti
yang masuk akal, dan bekerja untuk
memperbaiki yang tidak masuk akal
Karakteristik Berpikir Kritis

Contoh:
IPK Dika menurun setelah terjadi proses
konversi Kurikulum. Dika terkejut melihatnya,
akan tetapi ia langsung berusaha
menenangkan diri dan kemudian mencoba
memahami satu demi satu nilai. Kemudian ia
bertanya dengan kaprodi mengenai alur
konversi dan penyebab nilai Dika menurun.
Setelah memahami prosesnya maka dika
mengerti dan menerima dengan legowo.
Karakteristik Berpikir Kritis
3. Otonomi
• Tidak mudah dimanipulasi
• Berpikir dengan pikiran sendiri, dibandingkan diarahkan oleh
anggota grupnya

Contoh:
Ana seorang mahasiswi P.Bio semester 2. Setelah ada dibuka
kelas internasional Ana tertarik dan berminat pindah kelas. Dari
keluarganya tak ada yang berpendidikan tinggi sehingga tidak
ada yang mengarahkan. Ia berusaha keras memikirkan segala
konsekuensi termasuk resiko jika terjadi ketertinggalan. Ia
berkeyakinan bahwa suatu saat dirinya akan lebih berguna
dengan cara masuk ke kelas tersebut.
Karakteristik Berpikir Kritis
4. Kreatif
• Menciptakan ide-ide orisinil dengan cara
menghubungkan pemikiran-pemikiran dan konsep

Contoh:
Ratna adalah seorang mahasiswi yang sedang PPL.
Ia mulai kebingungan ketika siswanya tidak paham
setelah panjang lebar dijelaskan materinya. Spontan
ia mulai menyanyikan yel-yel yang syairnya materi
tersebut. Dalam sekejab siswa mulai bersemangat
kembali dan menirukannya.
Karakteristik Berpikir Kritis

5. Adil
• Tidak berpihak

Contoh:
Pak Toto seorang guru biologi SMA X. Salah
seorang anak beliau sekolah di SMA X itu pula.
Sebagai guru kelas dan juga guru mata
pelajaran, Pak Toto tetap berlaku adil terhadap
semua siswa sekalipun termasuk anaknya.
Karakteristik Berpikir Kritis

6. Dapat Dipercaya dan Dilakukan


• Memutuskan tindakan yang akan
dilakukan;
• Membuat observasi yang dapat dipercaya;
• Menegakkan kesimpulan secara tepat;
• Mengatasi masalah dan mengevaluasi
kebijakan, tuntutan dan tindakan.
Manfaat Berpikir Kritis bagi
Mahasiswa
1. Membantu memperoleh pengetahuan,
memperbaiki teori, memperkuat argumen
2. Mengemukakan dan merumuskan
pertanyaan dengan jelas
3. Mengumpulkan, menilai, dan menafsirkan
informasi dengan efektif
4. Membuat kesimpulan dan menemukan
solusi masalah berdasarkan alasan yang
kuat
5. Membiasakan berpikiran terbuka
Berpikir kritis dalam pembelajaran Biologi

Keterampilan berpikir kritis dapat ditingkatkan melalui:


• model pembelajaran misalnya kolaboratif
learning, kontekstual learning, self learning.
• pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered)
• Penerapan pendekatan:
– studi kasus (case study),
– metode penyelidikan berbasis komunitas (Community-
based Inquiry/CBI), dan
– pembelajaran dialogis.
• Ketrampilan berkomunikasi, membaca serta
menulis secara efektif
Ennis dan Norris (Nitko, 1996) membagi kompenen
kemampuan penguasaan pengetahuan menjadi
lima keterampilan, yang selanjutnya disebut
keterampilan berpikir kritis, yaitu:
– (1) Klarifikasi elementer (elementary clarification),
meliputi: memfokuskan pertanyaan, menganalisis
argumen, bertanya dan menjawab pertanyaan yang
membutuhkan penjelasan atau tantangan.

– (2) Dukungan dasar (basic support), meliputi:


mempertimbangkan kredibilitas sumber dan
melakukan pertimbangan observasi.
– (3) Penarikan kesimpulan (inference), meliputi:
melakukan dan mempertimbangkan deduksi,
melakukan dan mempertimbangkan induksi,
melakukan dan mempertimbangkan nilai keputusan.

– (4) Klarifikasi lanjut (advanced clarification), meliputi:


mengidentifikasi istilah dan mempertimbangkan
definisi, dan mengidentifikasi asumsi.

– (5) Strategi dan taktik (strategies and tactics),


meliputi: menentukan suatu tindakan, berinteraksi
dengan orang lain.
Sedangkan Garnison, Anderson, dan Archer
(2001) membagi empat keterampilan berpikir kritis,
yaitu:
– (1) Trigger event (cepat tanggap terhadap peristiwa),
yaitu mengidentifi-kasi atau mengenali suatu isu,
masalah, dilema dari pengalaman seseorang, yang
diucapkan instruktur, atau siswa lain,

– (2) Exploration (eksplorasi), memikirkan ide personal


dan sosial dalam rangka membuat persiapan
keputusan,
– (3) Integration (integrasi), yaitu mengkonstruksi
maksud/arti dari gagasan, dan mengintegrasikan
informasi relevan yang telah ditetapkan pada tahap
sebelumnya, dan

– (4) Resolution (mengusulkan), yaitu mengusulkan solusi


secara hipotetis, atau menerapkan solusi secara
langsung kepada isu, dilema, atau masalah serta
menguji gagasan dan hipotesis.

Dalam konsensusnya disebutkan bahwa ada enam


keterampilan dalam berpikir kritis yang dianggap sebagai
pusat atau inti berpikir kritis, yakni interpretasi, analisis,
evaluasi, penarikan kesimpulan, eksplanasi, dan
pengaturan diri.
Keterampilan Inti Berpikir Kritis
• Memahami hubungan-hubungan logis
antar gagasan
• Mengidentifikasi, mengkontruksi, dan
mengevaluasi argumen
• Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan
umum dalam pemberian alasan
• Memecahkan masalah secara sistematis
• Mengidentifikasi relevansi dan
kepentingan gagasan
Critical Thinking Didasarkan Pada Nilai Intelektual
Universal:
• Kejelasan (Clarity)
• Keakuratan (Accuracy)
• Ketepatan (Precision)
• Konsistensi (Consistency)
• Relevansi (Relevance)
• Bermakna (Significance)
• Alasan yang logis (Logicalness)
• Kedalaman (Depth)
• Keluasan (Breadth)
• Keadilan (Fairness)
Clarity
• mampu mengelaborasi masalah
• mampu dengan cepat menemukan jalan
keluarnya
• mampu memberikan ilustrasi
• mampu memberikan contoh
Accuracy
• Apakah hal tersebut benar ?
• Bagaimana dapat melakukan /cek bahwa
itu akurat ?
• Bagaimana menentukan itu benar
Precision
• Mampu memberikan informasi lebih detail.
• Mampu memebrikan informasi lebih
spesifik
Relevance
• Bagaimana menghubungkan ide dengan
pertanyaan yang timbul ?
• Bagaimana menghubungkan dengan issu
?
• Bagaimana relasinya satu ide dengan ide
lainnya
Depth
• Bagaimana menghitung berapa jumlah
problem yang muncul dalam pertanyaan
• Bagaimana menguraikan faktor-faktor
yang bermakna
Breadth
• Bagaimana pandangan terhadap hasil
pengamatan dari jawaban terhadap suatu
pertanyaan/masalah?
Logicalness
• Berpikir logis, membuat pengertian,
menemukan fakta/bukti/petunjuk.
Significance
• Informasi apa yang dibutuhkan lebih
signifikan dalam isu tersebut ?
• Bagaimana menentukan faktor yang
penting dalam suatu konteks ?
• Pertanyaan yang mana yang lebih
signifikan ?
• Mana yang lebih penting dan signifikan
dalam ide atau konsep ?
Fairness
• Ketika mahasiswa berpikir terhadap
problem dan berpikir membenarkan suatu
problem harus wajar dalam konteks
memberikan alasan dengan menggunakan
standar intelektual. Dibutuhkan suatu
informasi relevan dan signifikan, akan
menjadi tidak wajar dan tidak benar bila
menghadapi suatu problem berdasarkan
assumsi.
Belajar aktif
• proses observasi, pengalaman, mampu
merefleksikan, mampu pemahaman dan
mampu mengkomunikasikan. (Silberman
Melvin,1996 )
DOA SESUDAH BELAJAR

‫يم‬
ِ ‫ح‬ ‫ن ه‬
ِ ‫الر‬ َ ‫ح‬
ِ ‫م‬ ِ ‫م ه‬
‫َّللا ه‬
ْ ‫الر‬ ْ ِ‫ب‬
ِ ‫س‬

ً ‫طال‬
ِ ‫ل بَا‬
َ ‫ط‬ ْ ‫اعه ُ َوأَ ِرنَا‬
ِ ‫البَا‬ َ َ‫ار ُز ْق َنا اتِـب‬
ْ ‫قا َو‬ ًّ ‫ح‬ ‫ح ه‬
َ ‫ق‬ ْ ‫م أَ ِرنَا‬
َ ‫ال‬ ‫اَلله ُه ه‬
‫ه‬ ْ ‫ار ُز ْق َنا‬
ُ َ‫اجتِ َناب‬ ْ ‫َو‬

Ya Alloh Tunjukkanlah kepada kami kebenaran


sehinggga kami dapat mengikutinya Dan
tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami
dapat menjauhinya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai