Anda di halaman 1dari 24

.

KANKER SERVIK
(KANKER MULUT RAHIM)

JERRY FAHRAIN,S.Kep,.NERS
KANKER SERVIKS
(KANKER MULUT RAHIM)

 BAGAIMANA : ?
• MENGENALNYA
• MENCEGAHNYA
Kanker Serviks di Indonesia

 Setiap satu jam, 1 wanita meninggal karena Kanker


Serviks

Ferlay J et al. Globocan 2002. IARC 2004.


ANGKA HARAPAN HIDUP :

STAD 0-IA : >95%


STAD IB-2A : 75%
STAD 2B : 66%
STAD 3 : 40%
STAD 4 : 10-20%
PERMASALAHAN DAN KOMPLIKASI YANG
TERJADI

DYSFUNGSI BOWEL & BLADDER


NYERI
FISTULA
PERDARAHAN
KANKER SERVIKS

o PENYEBAB KEMATIAN TERBANYAK CA


o 500.000/TH PENDERITA BARU
o PENCEGAHAN SCREENING SITOLOGI (PAP SMIR)
o 90% DNA HPV (50% HPV TIPE 16,SELAIN 18)
o HUBUNGAN SEKSUAL
o FAKTOR LAIN : HUB.SEX(<16TH), INFEKSI WART,
MULTIPARTNER, MEROKOK.
o TANDA DINI TIDAK SPESIFIK
SEKRET VAGINA/KEPUTIHAN, BERCAK DRH (COITAL
BLEEDING), BAU, SPREED ORGAN SEKITAR.
o 85-90% SQUAMOUS CELL CA
•Perubahan ini biasanya memakan waktu 10-15
tahun sampai terjadi kanker
•Maka dari itu sebenarnya terdapat kesempatan
yang cukup lama untuk mendeteksi melalui
skrining dan menanganinya sebelum menjadi
kanker serviks
Apakah Penyebab Kanker Serviks?
Kanker Serviks disebabkan oleh
virus Human Papilloma (HPV).

1. Munoz N. et al. N Engl J Med 2003; 348:518-27


 Terdapat kaitan yang cukup erat antara
kanker serviks dengan infeksi HPV
(Human Papilloma Virus). Sehingga saat
ini vaksinasi HPV merupakan salah satu
upaya mencegah kanker serviks (mulut
rahim).
 Vaksinasi HPV diberikan pada wanita
yang belum pernah mengalami kontak
seksual dan kondisi rahimnya normal, dan
tidak ada lesi pra kanker.
 Di Amerika vaksinasi ini biasa diberikan
pada usia 9-13 tahun,
 Indonesia rentang usia bisa sekitar 14-27
tahun
Penularan HPV sebagai penyebab dari
kanker serviks berpotensi melalui :
 kontak seksual. Resiko ini
meningkat drastis jika sering
gonta-ganti pasangan seksual.
 Penularan HPV juga dapat
terjadi melalui pakaian dalam,
sarung tangan operasi, atau
pada bayi yang lahir normal,
dapat tertular dari vagina sang
ibu.
Faktor pendukung Kanker Serviks1,2

Menikah muda
 Kehamilan yang sering
 Merokok
 Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang
 Infeksi Menular Seksual

1. Burd EM. Clin Microbiol Rev 2003; 16:1–17; 2. Baseman JG & Koutsky LA. J Clin Virol 2005; 2S:S16–S24.
GEJALA KANKER SERVIKS

 Kanker mulut rahim , bisa tanpa gejala


pada sebagian penderita.
 Gejala yang sering dialami penderita
kanker serviks adalah perdarahan
abnormal yaitu perdarahan pasca
hubungan seksual, perdarahan
abnormal di luar masa haid, atau
perdarahan setelah menopause.
 Nyeri pada pinggul atau kaki yang
kronis dan tidak jelas penyebabnya serta
keluarnya cairan kekuningan dan bau
dari vagina juga merupakan gejala
kanker serviks.
• Bagi wanita yang telah menikah atau aktif
secara seksual, Pap Smear merupakan sarana
screening yang ideal untuk mencegah kanker
serviks.
• Dengan Pap Smear kita dapat mengetahui
kanker mulut rahim dalam kondisi sedini
mungkin, sebelum timbul gejala, bahkan pada
tahap lesi pra kanker dapat terdeteksi.
• Semakin dini kanker serviks diketahui, makin
mudah terapi dilakukan, dan angka
keberhasilannya sangat tinggi.
• Dengan demikian penyebaran kanker mulut
rahim ke bagian tubuh yang lain serta
kematian akibat kanker serviks dapat dicegah.
DIAGNOSA
 Pap smear

 Biopsi. Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan


panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka
pada serviks, atau jika pap smear menunjukkan
suatu abnormalitas atau kanker.

 Kolposkopi. Pemeriksaan serviks dengan lensa


pembesar

 Tes Schiller. Serviks diolesi dengan larutan


yodium,sel yang sehat warnanya akan berubah
menjadi coklat, sedangkan sel yang abnormal
warnanya menjadi putih atau kuning.
PENGOBATAN
 Pembedahan. Dilakukan pengangkatan sel
kanker

 Penyinaran. Menggunakan sinar radioaktif


yang bisa merusak sel kanker

 Kemoterapi. Dengan menggunakan obat-


obatan sitostatik

 Terapi Biologi. Dengan memperkuat system


kekebalan tubuh
PENCEGAHAN

Ada 2 cara untuk mencegah kanker serviks :

 Mencegah terjadinya infeksi HPV


 Edukasi
 Menggalakkan pemakaian kondom

 Melakukan pemeriksaan Pap smear secara


teratur
Anjuran untuk melaksanakan Pap smear
secara teratur :

 Setiap tahun untuk wanita yang bersuami


diatas 35 tahun

 Setiap tahun untuk wanita yang berganti-


ganti pasangan seksual atau pernah
menderita infeksi HPV atau kulit kelamin

 Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil


KB
Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia
diatas 35 tahun jika 3 kali Pap smear berturut-
turut menunjukkan hasil negatif atau untuk
wanita yang telah menjalani histerektomi bukan
karena kanker

Sesering mungkin jika hasil pap smear


menunjukan abnormal

Sesering mungkin setelah penilaian dan


pengobatan prekanker maupun kanker serviks.
Mencegah Kanker
Serviks

 Anak perempuan yang berusia dibawah 18


tahun tidak melakukan hubungan seksual.
 Jangan melakukan seksual dengan penderita
kulit kelamin atau gunakan kondom untuk
mencegah penularan kulit kelamin
 Jangan berganti-ganti pasangan seksual
 Berhenti merokok.
Vaksin HPV diberikan pada :

 Anak perempuan usia antara 9 – 15 thn,

 Wanita usia 16-55 tahun,

 Anak laki-laki usia 9-15 tahun

 Yang belum active secara seksual dan belum


ditemukan virus HPV dalam tubuhnya. Karena
vaksin ini tidak akan efektive apabila didalam
tubuh seseorang sudah terdapat virus HPV.
Pemberian vaksin adalah secara bertahap
selama 6 bulan,
caranya adalah :

 Satu kali diberikan pada dosis pertama


 Dosis ke dua, dua bulan sesudah dosis pertama
 Dosis ketiga tiga bulan sesudah dosis ke dua

Jadi semua dosis diberikan harus kurang dari 1


tahun. Vaksin ini jangka waktunya 5 sampai 7
tahun.

Anda mungkin juga menyukai