Anda di halaman 1dari 48

PENGANGGARAN BISNIS

Sri sudarsi
Difinisi Penganggaran Bisnis

Pengertian Penganggaran Bisnis adalah proses kegiatan yang


menghasilkan anggaran sebagai output, serta proses
kegiatan yang berkaitan dengan palaksanaan fungsi-fungsi
anggaran yaitu fungsi pedoman kerja, fungsi
pengkoordinasian kerja serta alat pengawasan kerja.

Proses Penganggaran Bisnis:


• Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk
menyusunan budget
• Pengolahan dan penganalisa data dan informasi tersebut
untuk mengadakan taksiran-taksiran dalam rangka
menyusun anggaran
• Menyusunan anggaran serta menyajikan
secara teratur dan sistematis.
• Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran.
• Pengumpulaan data dan informasi untuk
keperluan pengawasan kerja yaitu
mengadakan evaluasi terhadap
pelaksanaan anggaran
• Pengolahan dan analisa untuk
menginterpretasikan dan memperoleh
kesimpulan –kesimpulan dalam rangka
mengadakan evaluasi terhadap kerja, serta
menyusun kebijakan-kebijakan sebagai
tindak lanjut (follow up) .
Pengertian Anggaran Perusahaan adalah suatu rencana yang
disusun secara sistematis dari seluruh kegiatan perusahaan
yang dinyatakan dalam unit moneter, berlaku untuk periode
tertentu periode yang akan datang.
Unsur Anggaran:

Rencana
 Seluruh kegiatan perusahaan
 yang dinyatakan dalam unit moneter
 Berlaku untuk periode yang akan datang
Kegunaan Anggaran

• Sebagai pedoman kerja


• Sebagai koordinasian kerja
• Sebagai pengawasan kerja

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan


anggaran:
• Siklus hidup produk
• Konsumen dan perubahan selera
• Tingkat persaingan
• Tenaga kerja
• Tehnologi (IT)
Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam
penyusunan anggaran:

• Realistis
• Luwes
• Kontinyu

Hubungan antara anggaran dengan manajemen:


• Planning
• Organizing
• Directing
• Coordinating
• Controlling
Hubungan Anggaran dengan Akuntansi

Akuntansi sangat diperlukan untuk penyusunan


anggaran dan sangat diperlukan untuk
dibandingkan dengan anggaran yang telah
ditetapkan dalam rangka melaksanakan fungsi
pengawasan kerja.

Mekanisme penyusunan anggaran


• Bagan Organisasi Perusahaan

Direksi

Komisi anggaran Staff

Manajer Manajer Manajer Manajer Umum


Pemasaran Produksi Keuangan Adm, SDM

Bagian
Bagian Bendahara
penjualan
Produksi Aministrasi
Bagian Advertensi Akuntansi
Promosi Bagian
Servis SDM
Bagian Anggaran
Penelitian Pasar
Jenis Anggaran

Pada dasarnya anggaran dibagi menjadi 2


yaitu:
• Anggaran Operasional
• Anggaran Finansial/ Keuangan

Tahapan dalam penyusunan anggaran perusahaan


Budget Operasional

Budget Unit Kebutuhan Bahan


Mentah

Budget Bahan Budget Pembelian Bahan


Baku Mentah Mentah

Budget Budget Budget Biaya Bahan Mentah


Penjualan Unit yang
diproduksi
Budget Upah Tenaga Kerja Langsung

Budget Biaya Pabrik Tidak Langsung

Budget Biaya Administrasi

Budget Biaya Penjualan


Hubungan Anggaran Operasional dg Anggaran keuangan

Forecast Penjualan Anggaran Penjualan Anggaran Beban Usaha

Anggaran Piutang

Angg. Persediaan Anggaran Produksi

Angg.
Angg. Biaya Angg. Biaya Angg. Biaya Cadangan
Bahan Tenaga Overhead Depresiasi
Baku Kerja Pabrik Aktiva Tetap

Angg. Laporan Rugi Laba

Anggaran Utang
Angg. Modal Sendiri

Anggaran Kas Anggaran Neraca


BAB II

ANGGARAN
KOMPREHENSIF
DEFINISI ANGGARAN KOMPREHENSIF

Anggaran Komprehensif adalah anggaran yang


penyusunanya secara menyeluruh, mulai dari
anggaran penjualan, produksi, bahan baku,
tenaga kerja langsung, biaya-biaya pabrik,
anggaran persedian, biaya operasi, perkiraan
harga pokok penjualan sampai dengan laporan
rugi laba.
Pedoman umum penyusunan budget komprehensif

• Spesifikasi terhadap tujuan perusahaan.


• Persiapan rencana-rencana pendahuluan
secara keseluruhan.
• Menyusun rencana jangka panjang dan
jangka pendek.
Anggaran Operasional

• Anggaran Proyeksi Rugi /laba.


• Anggaran pembantu laporan rugi/ laba
1. Anggaran penjualan
2. Anggaran Produksi
3. Anggaran Biaya Distribusi
4. Anggaran Biaya Umum dan Administrasi
5. Anggaran Type Appropriasi
Anggaran Keuangan.

• Proyeksi Neraca
• Anggaran pembantu proyeksi neraca
( Balance sheet supporting budget)
1. Anggaran Kas.
2. Anggaran Piutang
3. Anggaran Utang
4. Anggaran penambahan modal
5. Anggaran penyusutan aktiva
Contoh Anggaran Penjualan

PT Galang Saudara
Anggaran Penjalan
1 Januari – 31 desember 2008

Produk Unit Harga Jual Total Penjualan

A 53.000 Rp. 14.000,00 Rp. 742.000.000,00


B 15.000 Rp. 15.000,00 Rp. 225.000.000,00

Total Rp. 967.000.000,00


Contoh Anggaran Produksi

PT Galang Saudara
Anggaran Produksi
1 Januari – 31 Desember 2008

Keterangan A B
Rencana Penjualan 53.000 15.000
Persediaan Akhir 2.000 2.000

Total Kebutuhan 55.000 17.000


Persediaan Awal 3.000 2.000

Jumlah Produksi 52.000 15.000


Contoh Anggaran Biaya Bahan Baku

PT Galang Saudara
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Per 1 Januari – 31 Desember 2008

BB Produksi Pers Ak jumlah Pers Awl Jml Peb Harga Ang Pebelian
X 186.000 8.000 194.000 2.000 192.000 100 19.200.000
Y 134.000 6.000 140.000 2.000 138.000 200 27.600.000
Z 82.000 10.000 92.000 2.000 90.000 50 4.500.000
51.300.000
Contoh Anggaran Tenaga Kerja Langsung

PT Galang Saudara
Anggaran Tenaga Kerja langsung
Per 1 Januari – 31 Desember 2008

Produk Jml Produksi DLH/Unit Jmh DLH Upah/unit Jmh TKL


A 52.000 2,5 130.000 1.500 195.000.000
B 15.000 3 45.000 2.000 90.000.000

Total 285.000.000
Contoh Anggaran Biaya Operasional

PT Galang Saudara
Anggaran Biaya-Biaya Operasional
Per 1 Januari – 31 Desember 2008

Keterangan By Penjualan By Umum & Adm By Bag


Keuangan
Gaji Pegawai 38.000.000 40.000.000 -
Gaji Salesman 70.000.000 - -
Komisi 40.000.000 - -
By Advertensi 20.000.000 - -
By sewa 60.000.000 10.000.000 -
By Bunga - - 4.500.000
Pot. Penjualan - - 7.250.000
Total 228.000.000 50.000.000 11.750.000
Contoh Anggaran Harga Pokok Produksi
PT Galang Saudara
Perkiraaan Harga Pokok Produksi
Per 1 Januari – 31 Desember 2008

Bahan Baku Rp

Persediaan Awal 700.000


Pembelian 51.300.000
Total Persediaan 52.000.000
Persediaan Akhir 1420.000
BB yg digunakan u/ produksi 50.580.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 285.000.000
BOP 146.750.000
Total Biaya Produksi 482.330.000
Persediaan Awal brg dlm Proses 1.750.000
Jumlah 484.080.000
Persediaan Akhir brg dlm Proses 575.000
Total Biaya u/ Brg Jadi 483.505.000
Persediaan Awal Brg Jadi 850.000
Total 484.355.000
Persediaan Akhir Brg jadi 855.000
Perkiraan Harga Pokok Penjualan 483.500.000
Contoh Anggaran Rugi/Laba
PT Galang Saudara
Anggaran Rugi / Laba
Per 1 Januari – 31 Desember 2008

Keterangan Jumlah

Penjualan 967.000.000
Harga Pokok penjualan 483.500.000
Pendapatan Kotor 483.500.000
Biaya-biya
By Penjualan 228.000.000
By Administrasi 50.000.000
By Keuangan 11.750.000
Pendapatan Operasional 193.750.000
Biaya Lain-lain 1.600.000
Pendapatan Bersih Seblm Pajak 192.150.000
Pajak 25 % 48.037.500
Pendapat Bersih Setelah Pajak 144.112.500
BAB III

FORECASTING BUDGET
Forecasting budget adalah anggaran yang berisi prediksi/
ramalan –ramalan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan
dalam jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang, serta
berisi taksiran-taksiran (forecast) tentang posisi financial
perusahaan pada saat yang akan datang.

Metode Forecasting:
1. Non–Statistical Method atau Opinion
Method ( kualitatif)
2. Statistical method (kuantintatif).
Adapun metode peramalan secara kuantitatif
tersebut adalah sbb:

1. Metode trend :
Analisa Trend:
a. Trend bebas
b. Setengah rata-rata/ Semi Average
c. Moment
d. Least Square
e. Kuadratik
2. Analisa Regresi, Korelasi
3. Analisa Khusus:
a. Analisa Industri
b. Analisa Product Line
1. Metode Setengah Rata-rata

• Persamaan garis lurus Y=a+bX


a = Rata-rata kel. I atau rata-rata kel II
b = Rata-rata K II – Rata-rata K I
-------------------------------------
n

n = Interval antara tahun dasar K I


dengan K II

Contoh Soal Metode Rata-rata
• Berikut ini data penjualan PT Galang selama 10 tahun terakhir:

Tahun Penjualan Berdasarkan data tersebut,


1997 33.000 Susunlah ramalan penjualan
27.000 tahun 2007 dengan metode
1998
setengah rata-rata/
1999 32.000
Semi Average !
2000 21.000

2001 24.000

2002 36.000

2003 33.000

2004 39.000

2005 42.000

2006 48.000
Berdasarkan data penjualan PT Galang, tentukan ramalan penjualan
tahun 2007 dengan metode setengah rata-rata!

Tahun Penjualan (Y) (unit) Jumlah kel Rata-rata


1997 33.000
1998 27.000
1999 32.000 137.000 27.400
2000 21.000
2001 24.000
2002 36.000
2003 33.000
2004 39.000 198.000 39.600
2005 42.000
2006 48.000
Metode Setengah Rata-rata

Persamaan Fungsi Y = a + b x

39.600-27.400
b = -------------------- = 2.440
5
Persamaan trendnya:

I. Y=27.400+2.440.X
II. Y=39.600+2.440.X

Ramalan penjualan tahun 2007:


Y 2007 = 27.400 + 2.440 * (8) = 46.920 unit
Y 2007 = 39.600 + 2.440 *(3) = 46.920 unit
2. Metode Moment

• Persamaan Garis Y= a + b x, dimana untuk menghitung a dan b


dengan menggunakan membandingkan 2 persamaan sebagai
berikut:

• ΣY = n.a + b.ΣX
• ΣXY = Σxa + b.ΣX²
Contoh Soal:
Berdasarkan data penjualan PT Galang selama 9 tahun terakhir,
tentukan ramalan penjualan tahun 2007

Tahun Penjualan (Y)


1998 10.000
1999 11.000
2000 12.000
2001 11.200
2002 11.600
2003 12.800
2004 14.000
2005 16.000
2006 16.800
Contoh:
Berikut Perhitungan ramalan penjualan PT Galang tahun 2007 dengan
metode moment!

Tahun Penjualan (Y) X XY X2


1998 10.000 0 0 0
1999 11.000 1 11.000 1
2000 12.000 2 24.000 4
2001 11.200 3 33.600 9
2002 11.600 4 46.400 16
2003 12.800 5 64.000 25
2004 14.000 6 84.000 36
2005 16.000 7 112.000 49
2006 16.800 8 134.400 64
Jumlah 115.400 36 509 400 204.000
• ΣY = n.a + b.ΣX → 115.400 = 9a+36b (x4)
• ΣXY = Σxa + b.ΣX² → 509.400 = 36a+204b

461.600 = 36a + 144b


509.400 = 36a + 204b
------------------------------ (-)
(47.800) = -60b
b = 796,67
115.400 = 9a + 36 (796,67)
115.400 = 9a + 28.180,12
a = 9.635,54
Persamaan trendnya: Y = 9.635,54 + 796,67 X

Ramalan penjualan tahun 2007:


Y 2007 = 9.635,54 + 796,67 (9)
= 16.805,57 → 16.806 unit
3. Metode Least Square

Metode Least Square


Y = a+bX → ΣX = 0 ΣY
I. ΣY = n.a + b.ΣX ΣY= n.a → a =-----
n
II. ΣXY = ΣX. a + b. ΣX² → ΣXY = b.ΣX²
ΣXY
b = --------
ΣX²
Contoh soal:
Ramalan penjualan tahun 2007 (Lihat soal sama metode moment)

Tahun Penjualan (Y) X XY X²


1998 10.000 -4 -40.000 16
1999 11.000 -3 -33.000 9
2000 12.000 -2 -24.000 4
2001 11.200 -1 -11.200 1
2002 11.600 0 0 0
2003 12.800 1 12.800 1
2004 14.000 2 28.000 4
2005 16.000 3 48.000 9
2006 16.800 4 67.200 16
Jumlah 115.400 0 47.800 60
• A = ΣY/n →115.400/9 = 12.822
• B = ΣXY/ΣX² → 47.800/60 = 796,67

• Persamaan Trendnya: Y = 12.822 + 796,67 X


• Ramalan penjualan tahun 2007:
• Y = 12.822 + 796,67 (5) = 16.805 unit
2. Regresi Tunggal
Metode penaksiran yang tidak hanya
mendasarkan pada data historis dari satu
variabel saja, melainkan juga menghubungan
dengan variabel yang lain yang diperkirakan
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
perkembangan variabel yang ditaksir.
secara matematik dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
• (I) ∑Y =na +b∑X
• ( II ) ∑ XY = a ∑ X + b ∑ X2
Contoh Soal

• Data berikut ini data historis tentang jumlah penjualan PT Gumilang,


dan data historis harga jual selama 9 tahun, yang dianggap akan
memiliki pengaruh terhadap jumlah penjualan.

Tahun Penjualan Harga Berdasarkan data tersebut


Jual
hitunglan tingkat permintaan
1998 10.000.000 100 tahun 2007, jika harga jual
1999 11.000.000 105 ditentukan Rp. 125,00?
2000 12.000.000 102
2001 11.200.000 106
2002 11.600.000 108
2003 12.800.000 110
2004 14.000.000 112
2005 16.000.000 115
2006 16.800.000 120
Penyelesaian:
Penjualan dalam (000 unit)

Tahun Y X XY X2 Y2

1998 10.000 100,00 1.000.000 10.000 100.000


1999 11.000 105,00 1.155.000 11.025 121.000
2000 12.000 102,00 1.224.000 10.404 144.000
2001 11.200 106,00 1.187.200 11.236 125.440
2002 11.600 108,00 1.252.800 11.664 134.560
2003 12.800 110,00 1.408.000 12.100 163.840
2004 14.000 112,00 1.568.000 12.544 196.000
2005 16.000 115,00 1.840.000 13.225 256.000
2006 16.800 120,00 2.016.000 14.400 282.240

Jumlah 115400 978,00 12.651.000 106.598 1.523.080


I ∑ Y = n a + b ∑ X → 115.400 = 9 a + 978 b !x 978!
II ∑ XY = a ∑ X + b ∑ X2→ 12.651.000 = 978 a+106.598 b !x 9 !

112.861.200 = 8.802 a + 956.484 b


113.859.000 = 8.802 a + 959.382 b
------------------------------------------------- ( - )
997.800 = 2.898 b → b = 344,30641 → b = 344,31

115.400 = 9 a + 978 ( 344,31)


115.400 = 9 a + 336.735,18
a = -24.592,7977 → a = - 24.592,80

Y = -24.592,80 +344,31 X, jika harga penjualan tahun 2007 sebesar 125,


maka jumlah penjualan tahun2007 diperkirakan :
Y 2007 = -24.592,80 + 344,80 (125)
= 18.507,2 Atau Penjualan tahun 2007
→18.507.200 unit.
Untuk menghitung pengaruh kuat dan lemahnya hubungan tersebut maka
digunakan ukuran yang disebut koefisien korelasi yang dapat dihitung
dengan rumus:

n∑XY - ∑X x ∑Y
r = ---------------------------------------------------
√ n ∑X 2 – (∑X )2 x √ n ∑Y2 - ( ∑Y )2

Hasil perhitungan tersebut ada tiga alternatif:


• Jika nilai r mendekati angka positif satu (+1), maka variabel X
memiliki pengaruh positif dan kuat terhadap variabel Y.
• Jika nilai r mendekati angka negati satu (-1), maka variabel X
memiliki pengaruh negatif dan kuat terhadap variabel Y.
• Jika nlai mendekati nol (0) maka variabel X tidak/ kurang
berpengaruh terhadap variabel Y
3. Metode Analisa Khusus

– Analisa Industri
– Analisa Product line
– Analisa pemakai produk akhir

Analisa Industri merupakan salah satu cara untuk membuat prediksi/


taksiran dengan menghubungkan pontensi penjualan perusahaan
dengan industri pada umumnya.

Tahapan dalam analisa industri:


– membuat proyeksi demand industri untuk mengetahui prospek
perkembangan industri mendatang dengan metode statistik.
– Menghitung Market Share setiap tahun dan menghitung
perkembangan Market share perusahaan.
– Menghitung Expected Market Share.
Contoh soal:

Berikut ini data historis yang tersedia dari industri mie instan dan PT Galang pada
tahun 2001 sampai dengan tahun 2007:

Tahun Permintaan PT Galang Permintaan Industri Mei Instan

2001 504.000 unit 2.800.000 unit


2002 620.000 unit 2.700.000 unit
2003 726.000 unit 3.300.000 unit
2004 864.000unit 3.600.000 unit
2005 1.000.000 unit 4.000.000 unit
2006 1.150.000 unit 4.300.000 unit
2007 1.350.000 unit 4.500.000 unit

Berdasarkan data tersebut diatas hitunglah tingkat permintaan PT Galang pada


tahun 2008?
Penyelesaiaan:

Tahun Permintaan PT Permintaan MS (%) Kenaikan MS


Galang Industri Mie
2001 504.000 unit 2.800.000 unit 18 -
2002 620.000 unit 2.700.000 unit 23 5
2003 726.000 unit 3.300.000 unit 22 -1
2004 864.000.unit 3.600.000 unit 24 2
2005 1.000.000.unit 4.000.000 unit 25 1
2006 1.150.000 unit 4.300.000 unit 27 2
2007 1.350.000 unit 4.500.000 unit 30 3

Perkembangan market share :


5 – 1 + 2 + 1 +2 + 3
Rata-rata kenaikan MS = -------------------------- = 2%
6
Proyeksi permintaan industri mie instan adalah sebagai berikut:
( dalam ribuan)

Tahun Y X XY X2
2001 2.800 -3 -8.400 9
2002 2.700 -2 -5.400 4
2003 3.300 -1 -3.300 1
2004 3.600 0 0 0
2005 4.000 1 4.000 1
2006 4.300 2 8.600 4
2007 4.500 3 13.500 9

Jumlah 25.200 0 9.000 28

∑Y 25.2000
a = -------- = --------------- = 3.600
n 7
∑ xy 9.000
b = --------- = ------------- = 321,43 → 321
∑X2 28

Y tahun 2008 = 3.600 + 321 X


= 3.600 + 321*4 = 4.884
atau 4.884.000 unit

Permintaan industri tahun 2008 adalah 4.884.000 unit

Market share yang diharapkan adalah sebesar 30% + 2 % = 32 %

Tingkat penjualan PT Galang tahun 2008 adalah


32 % x 4.884.000 unit = 1.562.880 unit .

Anda mungkin juga menyukai