Anda di halaman 1dari 85

1

2
3
4
5
6
7
8
9
10
Daun Pare

11
12
13
14
15
16
17
3
.

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Daun Pare

33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
(n-1)(t-1)≥15
N = n/(1-f)

Sampel: seluruh tikus putih jantan galur wistar di yang memenuhi kriteria inkusi
43
44
45
240

46
47
48
49
50
Suspensi NaCMC 0,5%: Serbuk Ekstrak ditimbang sesuai
ditimbang sebanyak 500 mg  dosis + dilarutkan dengan
dilarutkan dalam air panas aquadest  + Na CMC 0,5 % =
100 ml, diaduk hingga sedian oral yang homogen
homogen

Pakan tinggi lemak dibuat dengan cara mencampur 36 ml lemak sapi,


15 ml mentega, 9 ml minyak jelantah, dan 15 ml kuning telur.
Bahan-bahan tersebut dipanaskan terlebih dahulu kemudian dicampur
hingga didapatkan cairan yang homogen. Setiap hari makanan dibuat
baru dengan volume administrasi oral yang diberikan sebesar 2
ml/200gr tikus. 51
52
53
Pengambilan darah dilakukan dengan menggunakan pipet
hematokrit dari pleksus retroorbital tikus sebanyak 1
ml. Sebelum dilakukan pengambilan darah, tikus di
suntikkan anastesi terlebih dahulu, kemudian
pengambilan darah baru dilakukan. Darah yang
didapatkan lalu dimasukkan dalam microtube yang telah
berisi EDTA. Sampel darah disentrifugasi dengan
kecepatan 2.500 rpm selama 15 menit kemudian bagian
supernatan berupa serum darah diambil dan diperiksa
menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang
500nm dan dinyatakan dalam satuan mg/dl (Rahayu 2005;
Suwandi et al., 2011).
54
55
56
57
58
59
Daun pare dikumpulkan  dikeringkan  dilakukan proses
maserasi dengan etanol 96% dan perhitungan nilai rendemen.
• Bobot basah: 1500 gram.
• Bobot kering: 200 gram.
• Bobot ekstrak: 16,3 gram.
Berdasarkan hal tersebut nilai rendemen yang didapatkan
adalah 8,15%.

60
Maserasi
(Mukhriani, 2014; Harborne, 2006)

Maserasi menyari simplisia


menggunakan pelarut dengan perendaman
Nilai Rendemen dan beberapa kali pengadukan pada
temperatur ruangan. Maserasi dihentikan
(Siswanto dan Hermani, 2004; Permawati, 2008) ketika tercapai kesetimbangan antara
konsentrasi senyawa dalam pelarut dengan
konsentrasi dalam sel tanaman. Metode
Nilai persen rendemen ekstrak maserasi dipilih karena tidak melalui
menunjukkan keefektifan proses proses pemanasan sehingga bahan alam
ekstraksi dan menggambarkan yang tidak tahan panas tidak terurai
banyaknya kandungan senyawa
yang terekstraksi. Besarnya nilai
persen rendemen ekstrak
dipengaruhi oleh ukuran simplisia,
jenis pelarut, metode ekstraksi,
dan lamanya ekstraksi

61


62
Subahar, 2004; Dalimartha, 2009;
Mutiara dan Wildan, 2014; Wijaya,
2014

Daun pare mengandung beberapa


senyawa fitokimia antara lain
momordicine, momordin, charantine,
vitamin A, vitamin B, vitamin C,
saponin, flavonoid, tannin,
steroid/triterpenoid, asam fenolat,
alkaloid, dan karotenoid.

63
Perubahan Kolesterol
Total Tikus
Kriteria inklusi: Tikus • USDA (2016): lemak sapi 109 mg/100,
dengan kadar kolesterol mentega cair mengandung kolesterol dan
total diatas nilai pre lemak yaitu 256 mg/100 g dan 99,48
induksi. Untuk mg/100 g, kuning telur ayam 2139,17 mg
meningkatkan kadar /100 gram
kolesterolnya, tikus • Ardiani (2017): Minyak jelantah
diberikan pakan tinggi merupakan minyak yang sudah digunakan
lemak. berkali-kali dengan suhu pemanasan yang
PTL: 36 ml lemak sapi, 15 tinggi (diatas 100 C). Proses
ml mentega, 9 ml minyak penggorengan pada suhu tinggi  merusak
jelantah, dan 15 ml kuning ikatan rangkap pada asam lemak tidak
telur (VAO 2 ml/200gr jenuh menjadi asam lemak jenuh dan asam
tikus). lemak cis menjadi asam lemak trans 64
Uji Normalitas
Data
Tabel 4.3 Analisis Normalitas Data Tabel 4.4 Analisis Normalitas Data
Sebelum Perlakuan (Pretest) Setelah Perlakuan (Posttest)

Nama Nama
N p Keterangan N p Keterangan
kelompok kelompok

Simvastatin 5 0,922 Normal Simvastatin 5 0,177 Normal

Aquadest 5 0,561 Normal Aquadest 5 0,064 Normal

Dosis 1 5 0,362 Normal Dosis 1 5 0,056 Normal

Dosis 2 5 0,993 Normal Dosis 2 5 0,479 Normal

Dosis 3 5 0,652 Normal Dosis 3 5 0,846 Normal

*Shapiro-Wilk Test (p>0,05) *Shapiro-Wilk Test (p>0,05)

65
Varian Populasi

Data kadar kolesterol tikus sebelum dan


setelah diberi perlakuan diuji
homogenitasnya dengan menggunakan Levene’s
Test untuk mengetahui apakah varian
populasi homogen atau tidak. Kadar
kolesterol total tikus sebelum perlakuan
menunjukan p = 0,150 dan kadar kolesterol
total tikus setelah perlakuan menunjukkan
p = 0,916. Berdasarkan hasil tersebut maka
kadar kolesterol tikus sebelum dan setelah
perlakuan homogen.

66
Analisis Pengaruh Ekstrak Daun Pare
Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus
pada Masing-Masing Kelompok
Tabel 4.5 Analisis Pair T-Test Data Sebelum dan Setelah Perlakuan
(p<0,05)
Perbedaan
Nama Pretest Posttest
N Rerata p
kelompok Mean±SD Mean±SD
(mg/dL)

Simvastatin 5 77,71±9,30 50,32±4,92 27,39 0,005

Aquadest 5 79,14±3,98 76,92±3,78 2,21 0,268

Dosis 1 5 74,15±4,15 63,75±6,14 10,40 0,007

Dosis 2 5 76,48±4,16 50,57±5,25 25,92 0,002

Dosis 3 5 76,47±4,93 50,84±3,74 26,63 0,002


67
Berdasarkan tabel 4.5, seluruh kelompok
perlakuan menunjukkan penurunan rerata
kadar kolesterol total. Kelompok kontrol
positif (simvastatin) dan seluruh
kelompok yang diberi ekstrak daun pare
menunjukkan perbedaan bermakna antara
sebelum (Pretest) dan setelah perlakuan
(Posttest). Hal ini menunjukkan bahwa
simvastatin dan ekstrak daun pare
memiliki pengaruh dalam menurunkan kadar
kolesterol total.

68
Rabie’ah et al., 2014:
Simvastatin (statin) adalah
penghambat kompetitif HMG-CoA
Kontrol (+) reduktase, suatu enzim yang
(Simvastatin)
mengkontrol biosintesis
kolesterol. Senyawa tersebut
27,39 merupakan analog struktural
mg/dl dari HMG-CoA (3-hydroxy-3-
methylglutarylcoenzyme A).
Simvastatin banyak digunakan
sebagai obat antikolesterol

69
Kelompok Ekstrak
Daun Pare

Dosis 60 mg/kgBB Dosis 120 mg/kgBB: Dosis 240 mg/kgBB:


10,40 25,92 26,63
mg/dl dosis berbanding
Peningkatan mg/dllurus dengan kemampuannya
mg/dl
dalam menurunkan kadar kolesterol total.

Chaturvedi Nurchaeni (2008)


(2005)
Ekstrak buah pare dengan dosis Semakin tinggi dosis jus buah
bertingkat (80 mg/kgBB, 100 pare yang diberikan bersamaan
mg/kgBB, dan 120 mg/kgBB)  dengan pemberian pakan tinggi
menurunkan kadar kolesterol total lemak, maka akan menghambat
tikus diabetik yang diberi pakan kenaikan kolesterol total
tinggi lemak. tikus.
70
Senyawa Fitokimia
(Subahar, 2004; Dalimartha, 2009).

Momordisin, karantin, saponin, flavonoid,


steroid/triterpenoid, karbohidrat, alkaloid, vitamin
A, vitamin B, dan vitamin C, fixed oil, insulin like
peptide, glykosides (momordine dan charantin), dan
hydroxytryptamine

Mekanisme Kerja
(Artha et al., 2017; Afrose, 2010)

Anti kolesterol: flavonoid dan saponin.


Flavonoid: inhibitor enzim HMG-CoA reduktase sehingga
sintesis kolesterol menurun.
Saponin: penekanan sintesis kolesterol.
71
Manasikana (2018):
• Aquadest ≠ menurunkan kadar
kolesterol total.
• Larutan Na CMC 0,5% ≠ aktivitas
yang dapat menurunkan kadar
Kontrol (-) kolesterol total.
(Aquadest) Tubagus et. al (2015):
• Terdapat beberapa hal yang
2,21 mg/dl memungkinkan penurunan kadar
*p>0,05
kolesterol total pada tikus
salah satunya disebabkan karena
pakan tinggi kolesterol belum
terserap dengan baik oleh tubuh
sehingga menyebabkan penurunan
yang tidak stabil.
72
Analisis Pengaruh Ekstrak Daun Pare
Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus
Antar Kelompok Setelah Perlakuan

Uji One way Anova menunjukkan bahwa nilai p kadar


kolesterol total Posttest kurang dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa paling tidak terdapat perbedaan
kadar kolesterol total yang bermakna pada dua
kelompok.

73
Analisis Pengaruh Ekstrak Daun Pare
Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus
Antar Kelompok Setelah Perlakuan

Tabel 4.6 Analisis Post Hoc Data Setelah Perlakuan (p<0,05)

Simvastatin Aquadest Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3

Simvastati 0,001 0,003 1,000 1,000


n

Aquadest 0,001 0,004 0,001 0,001

Dosis 1 0,003 0,004 0,004 0,004

Dosis 2 1,000 0,001 0,004 1,000

Dosis 3 1,000 0,001 0,004 1,000


74
Pada tabel 4.6, kelompok kontrol negatif yang
diberikan aquadest dibandingkan dengan kelompok
yang diberi simvastatin dan ekstrak daun pare
menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05). Perbedaan
bermakna tersebut dapat terjadi karena aquadest
tidak memiliki efek menurunkan kadar kolesterol
total.
Perbedaan bermakna: kelompok simvastatin dengan
kelompok dosis 60 mg/kgBB. Hal ini dapat disebabkan
karena simvastatin lebih berpengaruh dalam
menurunkan kadar kolesterol total dibandingkan
kelompok ekstrak dengan dosis 60 mg/kgBB. Selain
itu, dosis 60 mg/kgBB juga mengandung senyawa
fitokimia yang lebih rendah dari dosis lainnya
sehingga tidak cukup efektif dalam menurunkan kadar
kolesterol total. 75
120 mg/kgBB dan
Simvastati vs 240 mg/kgBB
n
Tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05).

• Simvastatin dan ekstrak daun pare sama-sama memiliki efek


anti kolesterol  inhibitor enzim HMG-CoA reduktase.
• Saponin yang terkandung dalam ekstrak daun pare juga
berperan dalam penurunan kadar kolesterol total (Rabieah
et. al, 2014; Artha et. al, 2017).

Maka dapat disimpulkan berdasarkan uji Post hoc bahwa


simvastatin dan ekstrak daun pare dosis 120 mg/kgBB tikus
dan 240 mg/kgBB tikus memiliki pengaruh yang sama dalam
menurunkan kadar kolesterol total tikus yang diberi pakan
tinggi lemak (p=1,000).

76
Hasil yang didapatkan adalah
membuktikan bahwa Ho pada penelitian
ini ditolak dan H1 diterima yaitu
ekstrak etanol daun pare (Momordica
charantia) memiliki pengaruh terhadap
kadar kolesterol total tikus putih
(Rattus norvegicus) jantan galur
wistar jantan yang diberi pakan
tinggi lemak.

77
78
Kesimpulan
1. Ekstrak etanol daun pare
memiliki pengaruh dalam
menurunkan kadar kolesterol
total tikus putih yang diberi Saran
pakan tinggi lemak. 1. Perlu dilakukan skrining
2. Konsentrasi ekstrak yang paling fitokimia lebih lanjut untuk
berpengaruh dalam menurunkan menentukan senyawa lain yang
kadar kolesterol total tikus terkandung dalam ekstrak daun
yang diberi pakan tinggi lemak pare.
adalah dosis 240 mg/kgBB. 2. Diharapkan pada penelitian
3. Kandungan senyawa fitokimia yang selanjutnya menggunakan metode
dapat ditemukan dalam daun pare fraksinasi untuk memisahkan
(Momordica charantia) antara senyawa fitokimia.
lain flavonoid, saponin, dan 3. Diharapkan pada penelitian
tanin. selanjutnya dilakukan uji
4. Senyawa fitokimia yang berperan toksisitas ekstrak daun pare.
dalam menurunkan kadar
kolesterol total tikus yang 79
diberi pakan tinggi lemak adalah
80
81
Flavonoid Saponin Tanin (+)
(+) (+)

82
83
84
85

Anda mungkin juga menyukai