Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK

SCANNING HATI
NAMA KELOMPOK
• 1. ALFI ROHMATUL MAGHFIROH P1337430117010
• 2. ANINDITYA RATRINING WILUJENG P1337430117035
• 3. LUQMAN HAKIM P1337430117022
DEFINISI
Scanning hati kedokteran nuklir merupakan pencitraan organ
tubuh manusia untuk melihat fisiologi dari organ hati, dengan cara
memasukan radiofarmaka berbentuk cair kedalam tubuh pasien
melalui intravena secara injeksi.
Scan hati pada kedokteran nuklir, sekaligus dapat digunakan
untuk melihat fisiologi dari organ limpa karena radiofarmaka yang
ditunjukkan untuk melihat liver juga diserap oleh organ limpa.
ANATOMI FISIOLOGI
• Hati adalah organ visekal terbesar dan
terletak di bawah kerangka iga. Beratnya
1,500 g (3 lbs) dan pada kondisi hidup
berwarna merah tua karena kaya akan
persediaan darah. Hati menerima darah
teroksigenasi dari arteri hepatika dan darah
yang tidak teroksigenasi tetapi kaya akan
nutrient dari vena portal hepatika. Hati
terbagi menjadi lobus kanan dan lobus kiri.
Lobus kanan hati lebih besardari lobus kirinya
dan memiliki tiga bagian utama : lobus kanan
atas, lobus kaudatus, dan lobus kuadratus.
FUNGSI
1. Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein setelah penyerapan dari saluran pencernaan.
2. Detoksifikasi atau degradasi zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing lainya.
3. Sintesis berbagai macam protein plasma mencakup untuk pembekuan darah dan untuk
mengangkut hormon tiroid, steroid, dan kolesterol.
4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.
5. Pengaktifan vitamin D yang dilaksanakan oleh hati dan ginjal
6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang sudah rusak

7. Ekskresi kolesterol dan bilirubin.


R A D I O FA R M A K A
R a d i o f a r m a ka Ya n g D i g u n a ka n Pa d a S c a n n i n g L i v e r
A d a l a h 99mt c - s c ( S u f u r C o l l o i d ) . R a d i o n u k l i d a 99mt c
M e m i l i k i T 1/2 6 J a m D e n g a n E n e r g i 1 4 0 K e v. 99mt c - s c
D i m a s u k ka n Ke D a l a m Tu bu h D e n ga n C a ra I n j e ks i
I n t rav e n a . S e l a n j u t n y a R a d i o f a r m a ka Te rs e b u t
Akan Difagositosis Oleh Sistem Retikuloendotelial
Dari Organ Liver (80-90%), Limpa (5-10%), Dan
S u m s u m Tu l a n g. L o ka l i s a s i Te rs e b u t Te rga n t u n g
Dari Aliran Darah Dan Membutuhkan Kesatuan
Fungsi Dari Sel-sel Retikuloendotelial. Ukuran
Par tikelnya Berkisar Antara 0,3 - 1,0 Μm Dan
B e r s i h a n D a r i A l i r a n D a r a h T 1/2 2 - 3 M e n i t . D o s i s n y a
Pada Orang Dewasa Berkisar Antara 2 –7 Mci (74–
259 Mbq), Sedangkan Untuk Pediatrik Dosis
Disesuaikan Dengan Berat Badan Pasien.
INDIKASI & KONTRA INDIKASI
• Indikasi
a. Penilaian anatomi, ukuran, dan letak dari liver dan limpa.
b. Penilaian hepatomegali, splenomegali, infark limpa, aksesori limpa atau splenosis, atau situs inversus.
c. Penilaian mesenchymal benigna (sel Kupffer) lesi fokal (hemangioma, hamartoma) dan
hepatocellular focal nodular hyperplasia.
d. Penilaian penyakit liver kronis atau penyakit limpa termasuk tumor liver primer dan metastasis,
ikterus, sirosis, penyakit hepatoseluler, hepatitis, abses liver, fungsi sistem retikuloendotelial, atau
hasil kerja darah yang tinggi.
e. Deteksi dan penilaian trauma liver atau limpa.
f. Evaluasi untuk penyakit liver, anemia kronis, leukemia atau kelainan darah lainnya, trombositopenia,
penyerapan sel darah putih (WBC), tumor, abses, kista, hemangioma, hematoma, dan trauma.
g. Evaluasi infeksi liver, misalnya, abses amuba, kista hidatidosa, abses piogenik.
h. Evaluasi fungsi relatif limpa oleh liver: rasio limpa.
i. Evaluasi untuk biopsi liver.
j. Deteksi dan penilaian asplenia bawaan atau polysplenia pada anak-anak.
k. Penilaian splenektomi
l. Deteksi dan evaluasi massa limpa.
m. Penilaian liver patensi kateter arteri dan pengiriman.
n. Evaluasi liver dan / atau limpa karena temuan abnormal pada scan diagnostik terkait.
• Kontra Indikasi
a. Pemeriksaan dilakukan sebelum adanya
pemeriksaan yang menggunakan media
kontras, karena media kontras khususnya pada
colon dapat menyebabkan artefak yang akan
mengganggu gambaran pada liver maupun
limpa.
b. Wanita hamil atau dicurigai sedang hamil,
karenan akan membahayakan fetus.
c. Wanita menyusui, karena tracer tersebut akan
mengontaminasi ASI.
TEKNIK PEMERIKSAAN
1. Alat dan Bahan

a. Kamera gamma (LEHR)

b. Kolimator
•Energi rendah all purpose atau energi rendah resolusi tinggi.
c. Komputer Set-up

1) Flow : 1–3 sec/frame atau 1 menit diikuti oleh immediate statics blood pool (60 seconds atau
500,000 counts).

2) Statics : 500,000–1 million counts

3) Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT) : rotasi 360°, 128 × 128 matrix, 64
sampai 120 stops at 30 sec/stop
1. Persiapan Pasien

a. Mengidentifikasi identitas pasien.

b. Memverifikasi permintaan dokter.

c. Memberikan penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan mengisi inform concent.

d. Pasien tidak memerlukan persiapan khusus seperti urus-urus, namun dianjurkan untuk miksi
karena pemeriksaannya cukup lama sekitar 30-60 menit.

e. Melepas benda-benda logam disekitar perut dan mengganti pakaian menggunakan pakaian pasien.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
a. Memposisikan pasien dalam posisi supine, kamera anterior diatas lower thorax-
abdomen.
b. Flow : Posisi menggunakan point source pada processus xiphoideus di atas field of
view (FOV) kamera.
1) Injeksikan kontra melalui intravena, tunggu beberapa detik, kemudian jalankan
kamera.
2)Segera ambil gambar blood pool ketika aliran selesai.
c. Statics : Tanpa aliran, suntikan dan tunggu 15 menit. (Pasien dengan disfungsi liver
atau Portal hipertensi mungkin memerlukan 20-30 menit sebelum pencitraan). Posisi
liver dan limpa di tengah sampai di kuadran kiri dan kanan atas dari FOV.
d. Gambar yang diambil : Anterior dengan marker (s) melebih dari batas kosta terakhir untuk
liver (dan limpa jika terdapat indikasi splenomegali), anterior, RAO, RLAT, (RPO jika protokol),
posterior, LLAT, dan LAO.
e. Opsional : Posterior dengan marker pada limpa, anterior inspirasi dan ekspirasi (masing-
masing 10 detik) untuk menunjukkan viabilitas organ, dan berdiri untuk mengurangi gerak dan
meningkatkan resolusi.
f. SPECT: Pusat daerah yang diperiksa pada FOV. Mengatur parameter dan jalankan kamera.
Kontur atau noncircular.
g. Pengolahan bisa meliputi liver dan limpa pada pertengahan, mendapatkan daerah yang
diperiksa, dan melakukan beberapa kombinasi rasio yang dihasilkan komputer dari pengambilan
limpa: liver, tulang belakang: liver, dan tulang belakang: limpa (daerah vertebra yang diperiksa diambil
dari pusat, tepat di bawah organ). Coba Hanning filter, 0,8 cutoff, uniformity correction, 1–2 pixel
thickness.
GAMBARAN SCAN LIVER

Gambaran Normal
hasil liver scan pada anak dengan indikasi hepatitis
berat, tanda panah menunjukan penyerapan tracer pada
paru-paru.
TERIMA K ASIH

Anda mungkin juga menyukai